Seminggu berlalu, Queen terus mengurung diri di kamar, dia tak ingin bicara kepada siapapun. Bahkan puluhan panggilan masuk dari Mitha dan juga Jovan dia abaikan begitu saja.
Wajahnya tampak lesu dan pucat, matanya sembab karena terus menangis.
Sandra dan Kenedy menjadi khawatir melihat kondisi putri semata wayang mereka, kedua orangtua itu akhirnya memutuskan untuk memanggil Mitha, mungkin saja Queen mau bercerita kepada sahabatnya itu.
"Queen, sebenarnya ada apa? Kenapa kau jadi seperti ini? Papa dan Mamamu sangat khawatir." Tanya Mitha lembut. Tapi Queen tetap diam.
"Kalau kau masih menganggap aku sahabat, aku mohon cerita lah! Apa yang terjadi?" Mitha tak putus asa, dia mencoba membuat Queen mau bicara.
"Masa depanku sudah hancur, Mit." Ucap Queen pelan. Dia terdiam saat air matanya kembali menetes.
"Apa maksudmu? Coba ceritakan!"
"Percuma aku cerita, kau pasti tidak akan bisa membantu ku." Ucap Queen sepele.
"Kalaupun aku tidak bisa membantumu, setidaknya dengan kau berbagi, beban di hatimu bisa sedikit berkurang, Queen."
"Aku wanita kotor, Mit. Aku tidak suci seperti dulu lagi. Menjijikkan. Aku benci diriku sendiri." Queen terisak pilu.
"Haaa ...!" Wanita tomboi itu terperangah mendengar ucapan sahabatnya. "Apa maksudmu?" Mitha memandang lekat wajah Queen.
"Waktu itu aku ke club malam untuk menenangkan diri, dan paginya aku terbangun di sebuah kamar hotel bersama seorang lelaki yang tidak aku kenal. Dia merenggut kesucian ku, Mit." Adu Queen dibarengi isak tangisnya.
"Apaaa ...? Bagaimana itu bisa terjadi? Kau sungguh tidak mengenalnya?" Mitha terkejut setengah mati, dia berusaha memastikan lagi.
"Tidak, Mitha! Aku tidak kenal dia, aku juga tidak tahu apa yang terjadi. Yang aku ingat hanya aku minum di bar, setelahnya aku tidak ingat lagi."
"Ya Tuhan, Queen!" Mitha menarik Queen ke dalam pelukannya. "Tapi tunggu! Kenapa kau bisa sampai minum-minum di bar? Biasanya kau tidak seperti ini." Tanya Mitha penasaran.
"Ada yang mengirim pesan kepadaku, dia memintaku untuk datang ke hotel X, dia juga memberi tahu nomor kamarnya. Aku bergegas kesana dan ternyata aku mendapati Jovan berselingkuh dengan Elsa, Mit." Queen kembali menangis setelah bercerita kepada Mitha.
"Haaa ...! Benarkah?" Mitha memekik tak percaya. Dan Queen hanya mengangguk. "Mereka benar-benar keterlaluan! Aku akan membuat perhitungan dengan mereka." Mitha menggeram.
"Aku sakit hati, Mit. Kenapa Jovan tega melakukan semua ini, padahal aku sudah berbuat banyak untuknya. Karena aku, dia menjadi orang kepercayaan di perusahaan Papa. Tapi ini balasannya. Makanya aku melampiaskan kesedihan ku dengan minum-minum di bar." Ucap Queen penuh penyesalan.
"Harusnya kau jangan ceroboh seperti ini, Queen. Lihat, gara-gara lelaki brengsek seperti Jovan, kau malah bertemu lelaki bajingan itu." Mitha menasihati sahabatnya .
"Aku memang bodoh. Aku benar-benar menyesal." Queen merutuki dirinya sendiri.
"Jadi sekarang apa yang akan kau lakukan? Apa kau akan membiarkan Jovan berengsek itu hidup tenang sementara kau terpuruk seperti ini?" Tanya Mitha.
"Aku tidak tahu, Mit. Aku bingung harus melakukan apa?" Jawab Queen.
"Queen, kau harus memberi pelajaran kepada lelaki tidak tahu diri itu. Buat dia angkat kaki dari perusahaan Papamu." Mitha memprovokasi Queen.
"Tapi bagaimana caranya? Aku tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya kepada Papa. Dia pasti marah jika tahu aku mempunyai hubungan dengan Jovan. Kau kan tahu, Papa melarang ku berpacaran dengan siapa pun, karena aku sudah di jodohkan."
Jovan dan Queen memang berpacaran sejak Queen masih SMA, saat gadis itu akan melanjutkan pendidikannya di Inggris, Jovan yang terpaut usia lima tahun dari Queen meminta bantuan kepada sang kekasih agar bisa bekerja di perusahaan Papanya, saat itu Jovan beralasan agar saat Queen kembali dari Inggris, dia siap melamar gadis itu. Tapi kenyataannya sungguh berbeda, Queen malah dijodohkan dengan anak rekan bisnis Papanya. Namun Jovan dan Queen tetap berhubungan jarak jauh tanpa sepengetahuan sang Papa, sampai Queen yang baru saja kembali dari Inggris harus melihat sendiri kekasihnya itu berselingkuh.
"Iya, kau benar! Kau tidak mungkin mengatakan yang sesungguhnya kepada Papamu. Berarti kau sendiri yang harus membuatnya pergi dari Kingdom." Ujar Mitha sinis.
"Caranya?" Tanya Queen.
"Kau harus bergabung di perusahaan Papamu. Itu cara satu-satunya." Sela Mitha.
"Tapi aku belum mau, Mit." Bantah Queen.
"Hey, Queen! Sudah saatnya kau mengambil alih perusahaan Papamu! Kau pewaris tahta. Jadilah Ratu di Kingdom dan hancurkan orang yang sudah menyakitimu. Kau harus kuat, tidak boleh lemah. Apa yang menimpamu saat ini, tidak boleh membuatmu terpuruk, kau harus menjadi wanita yang tangguh. Percayalah, kebahagiaan pasti akan datang untukmu, jadi kau jangan takut. Aku akan selalu mendukungmu." Ucap Mitha penuh semangat.
Queen diam sejenak, dia berusaha mencerna setiap kata yang diucapkan sahabatnya itu.
"Kau benar. Mereka tidak boleh melihatku lemah. Tapi bagaimana dengan perjodohan ku? Apa aku katakan saja kepada mereka bahwa aku tidak perawan lagi, agar mereka membatalkan perjodohan ini?"
"Kenapa harus di batalkan? Bukankah sudah tidak ada Jovan? Apa salahnya menerima perjodohan ini? Kita akan pikirkan cara untuk membuat Kaisar mengerti dengan apa yang menimpamu." Kata Mitha.
"Tapi aku tidak mau dijodohkan, Mit. Aku ingin menikah dengan lelaki pilihanku sendiri." Bantah Queen.
"Yang seperti si berengsek Jovan itu? Perjodohan ini tidak buruk kok." Sahut Mitha.
"Aku kan tidak menyangka dia se-berengsek itu. Lagipula aku juga tidak terlalu mengenal Kaisar? Bisa saja dia lebih parah dari Jovan."
"Queen, berhentilah keras kepala! Orangtuamu pasti memilihkan calon suami yang baik untukmu." Mitha berbicara dengan bijaksana.
Queen kembali terdiam, apa yang dikatakan Mitha ada benarnya juga. Tapi tetap saja hati Queen sulit menerimanya.
"Hmmm, kira-kira siapa ya orang yang memberitahukan informasi tentang Jovan kepadamu?"
"Entahlah, aku juga tidak tahu. Dia menggunakan nomor baru." Jawab Queen.
"Kita juga tidak tahu, niatnya baik atau buruk. Semoga saja dia memang bermaksud menolong mu." Ucap Mitha.
"Iya, mudah-mudahan saja." Balas Queen penuh harap.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Sery
tenggelamkan Jovan🤭
2021-06-11
3
Rossifumi Arga
lanjut kak
2021-03-22
3
Murni Cantik
lanjut Thor....
2021-03-19
3