Semua mata tertuju kepada sosok pria tampan yang dijuluki Casanova Devil Club, siapa lagi kalau bukan Prince. Tempat ini seolah menjadi saksi tindak tanduknya dalam mencari kenikmatan dunia. Pesonanya selalu membuat wanita mana pun bertekuk lutut dan berakhir di ranjang bersamanya.
"Hai ... Prince Rainer Rathanaporn, sang Casanova." Sapa James saat melihat pria berdarah Thailand-Indonesia itu berjalan mendekati mejanya. Teman-teman mereka yang lain hanya tertawa.
"Berhentilah memanggilku begitu!" Pinta Prince tegas.
"Kenapa? Kau malu? Atau sudah bertobat?" Ledek James dengan mengangkat sebelah alisnya.
"Aku hanya tidak suka julukan itu." Jawab Prince sembari duduk di samping James.
"Hahaha ... tapi julukan itu pantas untukmu." Sahut James.
"Cckk ... hentikanlah!" Balas Prince.
"Baiklah ... baiklah ...!"
James dan teman-temannya yang lain bercanda tawa di temani wanita-wanita penghibur yang cantik dan seksi, tapi tak satupun membuat Prince tertarik.
Prince tak banyak bicara, dia hanya memperhatikan teman-temannya yang berceloteh sambil menenggak minuman di depannya.
Tapi mata Prince membulat sempurna saat melihat sosok yang tak asing baginya sedang duduk sendiri di meja bar.
Bukankah itu wanita yang tadi?
Seorang wanita bergelayut manja di pundak Prince, tapi dia tak meresponnya sama sekali. Membuat wanita itu sedikit kesal.
Queen yang benar-benar kacau dan patah hati memutuskan ke club malam untuk menenangkan diri, dia memesan minuman beralkohol dan menenggaknya.
Seorang lelaki misterius menghampiri Queen yang sudah setengah mabuk dan tanpa sepengetahuannya, lelaki itu mencampurkan sesuatu ke minumannya.
"Kenapa kau mengkhianati ku, haa ...?" Queen mengoceh sendiri lalu menenggak kembali minumannya.
"Ungkapkan lah semuanya! Aku akan mendengarkan mu." Ucap lelaki misterius itu sembari merangkul pundak Queen.
Prince yang melihat itu merasa tidak suka.
"Kurang apa lagi diriku? Aku mencintaimu, tapi kau mengkhianati ku. Aku benci kau!" Bentak Queen dan berusaha mendorong lelaki itu.
Lelaki misterius itu memegangi tangan Queen, dia tak melepaskan nya meskipun Queen memberontak.
"Lepaskan dia!" Suara dingin Prince menyambar indera pendengaran lelaki misterius itu.
"Siapa kau? Jangan ikut campur!" Sergah lelaki itu, dia memandang tidak suka kepada Prince.
"Kau tidak perlu tahu siapa aku! Lepaskan dia sekarang juga!" Pinta Prince tegas.
"Tidak akan!" Balas lelaki itu.
Buuughh ...
Satu tinjuan mendarat di wajah lelaki itu, dia sampai terhuyung ke belakang dan melepaskan Queen.
Prince segera menangkap tubuh lemah wanita itu sebelum dia terjatuh.
"Ada apa?" James yang melihat perkelahian itu segera menghampiri mereka, begitu juga dengan teman-teman yang lain.
"Pergi dari sini sekarang juga! Sebelum tulang-tulang mu remuk." Ancam Prince. Dia mengabaikan pertanyaan James.
Melihat teman-teman Prince yang ramai, lelaki misterius itu menjadi ciut, dia bergegas pergi dari tempat itu.
"Aku ada urusan. Kalian lanjutkan saja, jangan menungguku!" Ucap Prince sambil membawa Queen yang sudah mabuk berat.
"Dasar kau!" James tersenyum melihat kelakuan sahabatnya itu.
***
Prince membawa Queen ke kamar hotel yang masih satu gedung dengan Devil Club, dia memapah Queen yang sudah setengah sadar.
Prince membaringkan Queen di atas ranjang dan segera melucuti pakaiannya, tubuh indah dan putih mulus terpampang jelas di hadapannya. Bagaikan mimpi, baru saja dia membayangkan Queen ada di ranjangnya dan sekarang benar-benar terjadi.
Queen yang sudah mabuk dan dalam pengaruh obat perangsang, terus menggeliat, membuat Prince semakin bergairah.
"Panas ... ah ...." Ucap Queen pelan, lebih seperti desahan.
Tanpa basa-basi lagi, Prince membuka pakaiannya dan segera menindih tubuh polos Queen. Dia menciumi bibir dan leher Queen dengan rakus, dan gadis itu membalasnya. Prince semakin yakin jika Queen adalah wanita yang berpengalaman.
Lelaki tampan yang sedang terbakar gairah itu menyatukan tubuhnya dengan Queen, terdengar lenguhan kecil dari wanita itu. Tapi Prince menghentikan aksinya saat menyadari jika Queen masih perawan.
"Ternyata ini yang pertama untukmu." Prince memandang lekat wajah cantik Queen. Seumur hidupnya, Prince belum pernah melakukannya dengan wanita yang masih perawan. Ada sedikit rasa penyesalan di hatinya.
Tapi tiba-tiba Queen menarik tengkuk Prince dan melu mat bibir lelaki itu, membuat Prince kembali terbakar api gairah yang membara. Sudah kepalang tanggung, Prince pun akhirnya melanjutkan adegan ranjang yang sempat tertunda tadi. Melupakan sejenak apa yang dia sesalkan.
Prince menikmati malam panjang ini dengan kepuasan yang tiada tara. Baru kali ini dia merasakan bercinta dengan wanita perawan, walaupun dalam keadaan setengah sadar, tapi semuanya terasa begitu nikmat.
Tapi satu hal yang dilupakan oleh Prince, dia tidak memakai pengaman seperti biasanya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Tri Ulidar
eng i eng ,tekdungpasti
2024-06-14
0
Sery
was mil Queen
2021-06-11
1
Susilawati Dewi
ya pasti Queen hamil nantinya
2021-04-03
5