Kamar hotel super mewah menjadi saksi bisu pergulatan panas dua insan yang dipenuhi hasrat, keduanya terkulai lemas di atas ranjang setelah mencapai apa yang mereka inginkan.
"Ini bayaran untukmu." Seorang lelaki berparas tampan bernama Prince, melempar beberapa lembar uang seratusan kepada wanita yang baru saja memberikannya kenikmatan dunia.
"Kenapa terburu-buru sekali? Aku masih bisa memuaskan mu lagi." Ucap wanita itu genit, seolah-olah tak rela meninggalkan Prince.
"Aku tidak akan memakai wanita yang aku sewa dua kali. Sekarang juga pergi dari sini!" Prince mengusir wanita bayaran itu dengan angkuh.
"Baiklah." Balas wanita itu dan segera beranjak dari sisi Prince dengan perasaan kesal. Baru kali ini dia diusir oleh pelanggannya.
Tiba-tiba ponsel Prince berdering, dengan malas dia meraih ponselnya dan menjawab panggilan masuk yang ternyata dari sahabatnya yang bernama James.
"Heemmm ..."
"Kau dimana, Prince?" James.
"Di hotel." Prince menjawab dengan singkat.
"Ya ampun, kau tidak punya tujuan lain ya?" James.
"Berisik! Ada apa kau meneleponku?" Tanya Prince malas.
"Aku dan yang lain sedang berada di Devil Club, kau kesini dong!" James.
"Ya aku akan kesana."
"Baiklah, jangan lupa mandi wajib dulu ya. Hahaha ..." James.
"Bangsat!" Prince memaki James dan mematikan panggilan itu.
Setelah memastikan wanita penghibur tadi sudah pergi, lelaki bertubuh atletis dengan perut kotak dan berkulit putih bersih itu melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
***
Prince keluar dari kamar hotel yang dia sewa dan berjalan menuju lift, tapi tiba-tiba seorang wanita berlari dan menabraknya dari belakang.
"Maaf ... maaf ..." Ucap wanita yang bernama Queen itu tanpa memandang Prince dan kembali berlari menuju lift. Tapi Prince bisa melihat wajahnya dengan jelas.
Queen buru-buru menekan tombol lift dan bergegas masuk setelah pintu lift itu terbuka. Sebelum pintu lift itu tertutup, Prince segera masuk dan berdiri di sampingnya.
Prince terus memperhatikan Queen dengan tatapan tak terbaca. Wajah cantik, kulit putih bersih dan tubuh bak model membuat naluri playboy Prince bergejolak.
Tapi sesuatu yang sedikit mengganggu penglihatan Prince, mata wanita itu basah, sepertinya dia baru saja menangis.
Tiiiing ...
Pintu lift terbuka dan Queen buru-buru keluar, Prince hanya memperhatikan tubuh bagian belakangnya.
"Cantik dan seksi. Pasti menyenangkan bisa membawanya ke atas ranjang." Gumam Prince sambil membayangkan Queen di ranjangnya.
Tak mau berlama-lama memikirkan yang tidak-tidak, Prince pun bergegas pergi dari hotel itu, melesatkan mobil sport mewahnya menuju Devil Club. Tapi entah mengapa bayang-bayang Queen terus berlarian dipikirannya?
Prince tak bisa melupakan wanita itu, bibirnya, lekukan tubuhnya, dan semua yang dia punya begitu menggoda. Prince seperti jatuh hati kepadanya.
"Shit! Harusnya tadi aku mengajaknya berkenalan." Ucap Prince kesal. Dia bahkan tak tahu siapa nama wanita yang telah mencuri perhatiannya itu.
Mobil yang dikendarai Prince melaju dengan kecepatan sedang, membelah jalanan ibu kota yang tidak terlalu ramai. Tak butuh waktu lama, lelaki dengan sejuta pesona itu tiba di tempat tujuannya.
***
Hujan rintik-rintik di malam dingin ini seakan menemani kepedihan hati Queen, baru saja dia memergoki kekasihnya berselingkuh dengan temannya sendiri di kamar hotel.
"Aaarrggh ...! Aku benci kalian!" Ucapnya penuh emosi sembari menggenggam erat stir mobil.
Air matanya jatuh tak tertahankan disaat dia kembali teringat kejadian menyakitkan itu.
**
Dengan langkah yang cepat Queen berjalan menuju sebuah kamar hotel, setengah jam yang lalu seseorang tak dikenal mengirimkan alamat hotel ini beserta nomor kamarnya dan meminta dia datang.
Setelah memastikan nomor kamar ini sesuai dengan yang diberikan orang misterius itu, dia pun mengetuk pintunya.
Tok ... tok ... tok ...
Diketuk kan ketiga, pintu kamar itu pun terbuka dan memperlihatkan seorang pria bertelanjang dada yang sangat dia kenal bersama seorang wanita yang juga dia kenal.
"Jovan ...! Elsa ...!" Pekiknya dengan mata yang membulat. Dia sungguh tak menyangka akan melihat sang kekasih berada di kamar hotel bersama temannya sendiri.
"Queen ...?" Jovan dan Elsa juga terkejut setengah mati.
"Kalian menjijikkan!" Teriak Queen penuh emosi, air matanya seketika jatuh membasahi pipi.
"Queen, aku bisa jelaskan semuanya." Jovan berusaha meraih tangan Queen itu, tapi dia segera menghindar.
Plaaaakk ...
Satu tamparan kuat mendarat di wajah Jovan, mendadak pipinya terasa panas. Sementara Elsa hanya terdiam.
"Aku tidak butuh penjelasan apapun darimu! Apa yang aku lihat sudah cukup. Kita putus!" Ucap Queen tegas sambil menyeka air matanya.
"Queen, ini tak seperti yang kau lihat." Jovan masih berusaha membela diri.
"Bajingan kau!" Queen berlari meninggalkan kamar hotel itu.
"Queen ...!" Teriak Jovan. Queen terus berlari meskipun dia mendengar teriakkan sang mantan kekasih.
**
"Kenapa kau lakukan ini? Apa salahku?" Queen terisak.
Dia menangis begitu pilu, hatinya benar-benar sakit mendapati kenyataan pahit ini. Selama lima tahun menjalani hubungan, ternyata semua harus kandas dengan cara seperti ini.
Padahal dia sudah membantu sang kekasih agar bisa bekerja di perusahaan Ayahnya dan menjadi orang kepercayaan disana, tapi ini balasan yang dia dapatkan.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Eka Dwi Jayanti
seru
2021-06-23
2
Sery
awas prince kena penyakit
2021-06-11
1
Susilawati Dewi
kasian 😭😭😭😭😭😭
2021-04-03
3