Rindu yang berlari ke dalam toilet tidak dapat membendung air matanya, betapa rapuhnya dia, orang yang sangat ia cintai sekaligus ia benci, bahkan sampai sekarang belum bisa di lupakannya kini muncul di hadapannya, tangis Rindu pecah, dadanya seakan sesak, dia tidak bisa mengendalikan gejolak hati dan jiwanya saat ini.
"Aku harus bagaimana ya Allah, kenapa harus begini, aku harus bagaimana sekarang." Gumam Rindu di sela-sela isak tangisnya, dan untungnya toilet dalam keadaan sepi, sehingga tidak ada yang mendengar tangisan Rindu saat ini, dia benar-benar ingin lari dari tempat ini sekarang juga, ingin pergi menjauh sejauh-jauhnya.
"Sebaiknya aku segera mengurus surat pengunduran diriku, tidak baik bagiku saat ini jika berada satu atap sama dia." Batin Rindu.
Setelah di rasa cukup tenang, kini Rindu keluar dari toilet, setelah membersihkan muka dari sisa-sisa air mata dan kembali ke ruangan kerjanya.
"Rind!! Kamu kemana aja tadi?, Bu Inggrid nanyain kamu terus." Bisik Mitha pada Rindu yang baru saja duduk di kursi.
"Apa kamu gak bilang kalau aku di panggil Tuan Tajuk." Jawab Rindu berbisik juga.
"Sudah, mungkin saja Bu Inggrid penasaran kenapa Tuan Taj memanggilmu." Bisik Mitha lagi.
"Rindu, ke ruangan saya sekarang" panggil Bu Inggrid.
"Baik, Bu."
"Tuh kan, hati-hati kena marah Rind." Bisik Mitha.
Tanpa menghiraukan perkataan Mitha yang memperingatkannya, Rindu berjalan menuju ke ruangan Bu Inggrid, raut wajah tidak senang terlihat jelas dari pertama Rindu masuk ke ruangan bu Inggrid.
"Ya Bu, apa ada yang bisa saya bantu?" Kata Rindu dengan sopan supaya tidak memancing emosi Bu Inggrid saat ini.
"Sebenarnya ada masalah apa antara kamu dengan Tuan Taj, Rind.?" Kata bu Inggrid tanpa basa basi dengan tatapan tajamnya ke arah Rindu.
"Maksud ibu?" Rindu tidak mengerti dengan pertanyaan Bu Inggrid.
"Barusan Tuan Taj menelpon ke sini menanyakan keberadaan kamu dengan nada emosi, makanya aku tanya ada masalah apa sebenarnya antara kamu dan Boss kita itu."
"Saya juga tidak tahu bu, tadi Tuan Taj memanggil saya ke ruangannya untuk membantu menjelaskan mengenai laporan Bu, dari departemen kita." Kata Rindu berbohong.
"Benarkah?, tapi kenapa dia memintamu menjelaskannya, bukan memanggilku?, dan lagi respon Tuan Taj tadi begitu emosi, apa ada laporan yang salah dari departemen kita?" Selidik Bu Inggrid.
"Saya juga tidak tahu Bu." Jawab Rindu.
"Baiklah kalau begitu, kamu kembali ke meja kerja kamu dan segera selesaikan tugas-tugas kamu." Perintah Bu inggrid.
"Baik bu, saya permisi."
Setelah keluar dari ruangan Bu Inggrid yang sangat menegangkan itu, Rindu nampak mengelus dada lega, untung saja Bu Inggrid percaya dengan ucapan Rindu kalau tidak, bisa-bisa panjang urusannya, tanpa Rindu sadari dari jauh sepasang mata Joe asisten Tajuk terus memperhatikan gerak geriknya.
* Ruangan Tajuk *
Karena emosinya yang tidak terkendali, Tajuk melempar semua barang yang ada di atas meja kerjanya, hingga berhamburan ke lantai, bahkan dokumen penting juga tidak luput dari amukannya, sungguh dia tampak frustasi, dia terduduk lemas di kursinya, tatapan matanya kosong, dia se akan-akan kembali ke masa tiga tahun lalu, saat pertama kali mengetahui bahwa Rindu pergi dari Rumah mereka.
"Kembalilah Rind, aku sangat merindukanmu, katakam sesuatu supaya aku bisa mengerti dengan keadaan saat ini." Gumam Tajuk.
Tok... tok..tok...
Ceklek...
Nia nampak terkejut melihat ruangan bossnya yang berantakan, dia bahkan takut melihat sorot mata tajam yang penuh amarah bossnya itu.
"Maaf Tuan, apa yang sebenarnya terjadi?, apa Rindu membuat masalah?, sehingga Tuan begitu marah!!" Tanya Nia memberanikan diri. Tapi Tajuk diam saja, pandangannya masih kosong, pikirannya jauh melayang entah kemana.
Karena tidak mendapat jawaban dari bossnya Nia berinisiatif untuk membereskan barang-barang yang berserakan di lantai.
"KAMU KELUAR DARI RUANGANKU SEKARANG!!" Teriak Tajuk menggema di ruangan itu membuat Nia terkejut dan merinding takut.
"Ba-ba-baik Tu-tuan." Dengan gugup Nia menjawab, lalu dia keluar dari ruangan Bossnya, dia bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi pada bossnya itu, kenapa setelah Rindu keluar dari ruangan itu, bossnya jadi emosi, Nia pun mengabaikan rasa ingin tahunya,lalu dia pun kembali bekerja.
"Joe-Joe, Tuan saat ini sedang mengamuk, cepat kamu tangani." Kata Nia.
"Memangnya ada apa lagi Nia?" Tanya Joe.
"Aku juga gak tahu, setelah tadi pegawai bagian keuangan keluar dari ruangan Tuan, Tuan Taj ngamuk, semua dokumen penting berserakan di lantai, kayaknya ada sesuatu yang terjadi di antara mereka Joe."
"Benarkah?, biar aku cek ke dalam." Kata Joe dengan langkah panjangnya menuju ke ruangan Tajuk.
"Cepetan."
Joe pun masuk ke dalam ruangan Tajuk, dan benar saja ruangan bossnya sudah sangat berantakan, dan di lihatnya bossnya yang tampak putus asa duduk di kursi kebesarannya.
"Joe, apa yang kamu dapat kan hari ini."
"Maaf tuan, hanya ini yang saya dapat informasikan pada tuan." Kata Joe sambil memberikan sebuah amplop coklat di tangannya pada Tajuk.
Dengan segera Tajuk membuka amplop dari Joe, entah apa yang di lihatnya, tapi kelihatannya itu sedikit membuat Tajuk lega, bahkan terlihat sedikit senyuman di wajahnya.
"Kali ini aku tidak akan menyerah Sweetheart, tidak akan aku biarkan kamu pergi lagi." Gumam Tajuk meyakinkan dirinya sendiri.
"Semakin kamu menjauh, semakin kuat keinginanku mendekatimu, Sweetheart." Batin Tajuk.
Lalu dia menyuruh Joe untuk kembali melanjutkan tugasnya, entah apa yang di rencanakan Tajuk saat ini sehingga dia sangat yakin bahwa bisa membawa Rindu kembali ke pelukannya, Istri yang sangat di rindukannya sampai detik ini.
Kini Tajuk bertekad untuk melakukan segala macam cara untuk membawa Rindu kembali, dan mencari tahu apa penyebabnya sampai Rindu kabur dari rumah mereka tiga tahun lalu.
☆Bersambung ke eps 06 ya☆
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Sitti Sahra
tajuk bilang rindu yg kluar dri rumah
rindu bilangnya ke Alfian tajuk yg meninggalkan
2023-02-19
0
Nazil Alfatih
penuh teki teka....😂😂😂
2021-06-20
0
Oki Muvida
plis deh....bininya kbr dr rmh smp 3 thn dia tdk temukan jawabannya?hey Man?untung istrimu tdk matre?kl tdk diterimanya jg lamaran Alfian
2020-11-18
0