Di ruangannya Tajuk berdiri menatap keluar jendela, melihat pemandangan indah luar jendela, tatapannya kosong pikirannya berkecamuk dan tertuju pada sosok Rindu, sosok yang selama ini dia rindukan. Sosok yang selama ini dia cari, tiga tahun sudah pencariannya, dan kini dia bertemu di kantornya sendiri, sungguh tidak pernah terpikirkan olehnya.
Joe yang tadinya tidak mengerti atas perubahan sikap bossnya itu, kini dia paham bahwa Rindulah penyebabnya, mengingat Joe sudah lama bekerja pada Tajuk sudah lebih dari lima belas tahun, karena sebelumnya Joe adalah asisten papanya Tajuk.
"Joe, apa kamu tahu sejak kapan dia kerja di kantor kita." Tanya Tajuk Dingin dan masih menatap keluar jendela.
"Maafkan saya tuan muda, saya tidak tahu soal itu." Kata Joe yang memang tidak mengetahui perihal Rindu yang kini menjadi pegawai di kantor tersebut.
"Ini jadi PR kamu sekarang, cari tahu secepatnya tentang dia." Kata Tajuk
"Baik tuan muda, kalau begitu saya permisi." Kata Joe yang kemudian dia keluar ruangan Tajuk untuk melanjutkan pekerjaannya, dan dia juga ingin segera mencari informasi tentang Rindu seperti yang di instruksikan oleh Tajuk.
tok... tok... tok...
ceklek...
Tajuk menoleh ke arah pintu, dia berharap kalau yang datang adalah Rindu, wanita yang sudah lama di carinya.
"Ini dokumen yang anda minta Tuan." Kata Nia yang sudah memasuki ruangannya.
"Kamu taruh saja di meja." Kata Tajuk, Tampak kekecewaan di sorot matanya karena bukan Rindu yang datang padahal sudah dari satu jam yang lalu dia menunggu.
"Baik, Tuan." Nia pun meletakkan dokumen di meja kerja bossnya.
"Apa Tuan membutuhkan sesuatu?" Tanya Nia seakan ingin mengambil perhatian Tajuk.
"Tidak, kamu kembali saja bekerja, dan jika nanti ada yang datang dari departement keuangan suruh dia langsung masuk." Kata Tajuk dengan wajah datar andalannya.
"Baik Tuan, kalau begitu saya permisi dulu." Kata Nia.
Lalu dia pun keluar ruangan itu, walaupun di lubuk hatinya dia bertanya tanya kenapa tiba tiba bossnya memanggil pegawai rendahan untuk menemuinya, tapi dia kubur dalam-dalam rasa ingin tahunya sebelum menghancurkan karirnya sendiri saat ini.
"Sudah lama aku mencarimu, tidak di sangka ternyata kamu begitu dekat," Gumam Tajuk sambil melihat sebuah foto di tangannya.
tok... tok... tok..
Tajuk yakin kalau kali ini yang mengetuk pintu adalah Rindu.
"Masuk!!" Teriaknya dari dalam ruangan.
ceklek..
Seorang gadis masuk dengan ragu-ragu, setelah menutup pintu dia berjalan mendekati meja kerja CEO itu, Tajuk yang melihat Rindu datang, dia terus menatap ke arahnya dengan pandangan penuh kerinduan, Rindu yang menyadari akan tatapan Tajuk menjadi salah tingkah tidak tahu harus bicara apa, dia hanya menunduk tak berani melihat ke arah Tajuk.
"Ma-ma-maaf Tuan, a-ada perlu apa Boss memanggil saya?" Kata Rindu tergagap karena pandangan Tajuk tak lepas darinya, jantungnya pun berpacu dengan sangat cepat seakan dia habis lari marathon.
Tanpa bicara apapun Tajuk beranjak dari duduknya dan berjalan mendekati Rindu yang semakin salah tingkah, seandainya dia bisa lari, maka dia akan berlari dari tempat itu, namun kakinya seakan terpaku diam untuk melangkah, terasa sangat berat.
Greepp..
Tanpa aba aba Tajuk memeluk Rindu dengan erat, Dia yang sebelumnya sudah gemetaran karena takut kini sontak saja dia sangat terkejut, dan berusaha melepaskan diri dari pelukan Tajuk.
"Tolong Tuan, jangan seperti ini, saya Merasa tidak enak, nanti ada yang salah paham karena hal ini." Kata Rindu yang berusaha melepaskan diri dari pelukan Tajuk .
"Sebentar saja, biarkan aku melepaskan kerinduanku pada istriku." Kata Tajuk sambil membenamkan wajahnya di sela sela leher jenjang Rindu.
Aroma tubuh Rindu yang selama ini di rindukannya, yang selama tiga tahun ini di carinya, kini sudah berada dalam dekapannya, seakan Tajuk tidak ingin melepaskannya, Rindu pun terdiam tanpa memberontak lagi, perlahan dia membalas pelukan Tajuk, hingga tak terasa air matanya meleleh di pipi halusnya, cukup lama mereka saling berpelukan melampiaskan kerinduan yang sudah lama terpendam.
Perlahan Tajuk melonggarkan pelukannya, dengan salah satu tangannya melingkar di pinggang Rindu dan tangan yang lain memegang dagu Rindu supaya Rindu mau menatap wajahnya.
"Sudah lama Sweetheart, sudah lama aku mencarimu, kenapa aku tidak menyadari betapa dekatnya dirimu saat ini." Kata Tajuk.
Deg..deg..deg..
Jantung Rindu berpacu dengan cepat saat ini, sungguh tidak di sangka jika selama tiga tahun tidak berjumpa, perasaan dalam diri Rindu masih sama seperti dulu.
"Maaf-maafkan saya." Kata Rindu bergetar pelan setengah berbisik sambil berusaha melepaskan diri dari Tajuk. namun suara Rindu masih terdengar di telinga Tajuk, seakan tidak peduli dengan ucapan maaf dari Rindu, Tajuk malah semakin mengeratkan pelukannya.
"Kamu tidak seharusnya minta maaf sweetheart,akulah yang salah di sini, maka maafkanlah diriku sweetheart, dan jangan tinggalkan aku lagi." Kata Tajuk yang semakin mengeratkan pelukannya terhadap Rindu.
"Maaf-maafkan aku, aku tidak bisa seperti ini,Tuan." Kata Rindu sambil melepaskan pelukan Tajuk, setelah benar benar terlepas Rindu berbalik meninggalkan ruangan Tajuk sambil berlari.
"Tunggu, jangan begini Sweetheart, kita perlu bicara" Teriak Tajuk menggema di ruangannya, lalu dia pun berusaha mengejarnya sampai keluar ruangan, dan membuat Nia bingung akan kedua orang itu.
"Ada apa Tuan, apa perlu saya panggilakan kemari?" Tanya Nia dengan sejuta kebingungannya.
"Tidak perlu, lakukan saja tugasmu dengan benar Nia." Kata Tajuk dingin.
"Ba-baik Tuan."
Karena ulahnya tersebut membuat beberapa karyawan melihat ke arahnya, dan karena tidak ingin menimbulkan kecurigaan maka Tajuk pun kembali masuk ke dalam ruangannya.
Di dalam ruang kerjanya Tajuk tampak sangat frustasi dengan apa yang baru saja terjadi, dia mengacak rambutnya sehingga tampak berantakan.
"Ada apa ini?, kenapa dia seakan menghindariku, apa yang sudah aku lewatkan selama tiga tahun ini?" Gumam Tajuk yang terlihat frustasi.
"Aku harus segera mencari tahu sebelum semua terlambat." Gumamnya lagi.
Kali ini Tajuk benar-benar tidak mengerti kenapa dan ada apa di balik sikap Rindu yang sengaja menghindarinya di pertemuan mereka kali ini, apa yang salah dan di mana letak kesalahannya dia benar-benar bingung, bahkan terlihat sangat frustasi.
☆Bersambung ke eps.05 ya☆
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Sitti Sahra
penasaran keknya ada yg tidak kamu ketahui tajuk 🤔🤔
2023-02-19
0
Oki Muvida
suaminya kaya...kok istrinya ngekos...mkn mi instan lagi!?🤔🤔....perkawinan mcm apa itu....sayang rindu msh setia?cb cewek lain pasti terima lamaran Alfian dgn tgn terbuka😊
2020-11-18
0
Mersy Loni
trnyata suami istri,,mkin pnasaran....
2020-08-01
1