Rindu pun turun dari Busway yang dia tumpangi dan berjalan menuju kantor tempatnya bekerja, karena masih ada sisa waktu dua puluh lima menit sebelum jam masuk kantor, Rindu menyempatkan diri singgah ke sebuah mini market di samping kantornya untuk membeli roti pisang coklat kesukaannya, dan juga membeli kopi sachet untuk dia buat d pantry kantornya nanti, setelah mendapatkan apa yang dia mau, Rindu pun berjalan menuju ruangan di kantornya itu.
"Pagi Rindu!!" Sapa Mitha teman satu teamnya di kantor.
"Pagi Mith!!" Jawab Rindu sambil berjalan ke kursi untuk duduk.
"Pisang coklat lagi?" Tanya Mitha melihat kantong plastik kecil yang Rindu bawa dan pasti berisi roti pisang coklat kesukaan Rindu tersebut.
"Hehehe, Iya, apa lagi memangnya, tidak ada yang senikmat roti pisang coklat di pagi hari." Jawab Rindu sambil membuka bungkusan plastiknya tersebut.
"Dasar, oh ya Rind!! Nanti pemilik perusahaan akan melakukan kunjungan ke devisi kita lho bagian keuangan." Kata Mitha sambil menyesap kopi panasnya dan duduk di kursi kebesarannya.
"Oh ya, kok tumben?" Jawab Rindu sambil mengunyah roti kesukaannya.
"Semenjak perusahaan ini di pimpin anaknya bigboss, ini kunjungan pertamanya selama tiga tahun terakhir dia menjabat menjadi Direktur di sini." Jelas Mitha seakan dia ingat betul bahwa anaknya big boss ini terlalu dingin kepada semua karyawan di kantor.
"Ohh begitu, aku di sini masih baru jadi Tidak tahu gimana boss yang lama,heehehe." Kata Rindu.
"Bigboss orangnya baik, sama semua karyawannya ramah, tidak seperti anaknya, orangnya dingin kayak di kutub es, ganteng sich ganteng kalau dinginnya aja kayak gitu mana ada wanita yang mau mendekat." Kata Mitha panjang lebar.
"Mungkin aja dia sudah menikah Mith, makanya dia bersikap begitu." Kata Rindu.
"Iya kali kalau pun udah nikah pastilah ada beritanya di mana mana Rind." Kata Mitha.
"Hahaha, atau mungkin dia menjaga imagenya Mith di depan para karyawan, biasa kan gitu kalau masih lajang biar terkesan cool gitu." Jawab Rindu sekenanya.
"Sstttt!! Jangan keras-keras nanti ada yang dengar, kamu kan tahu di sini itu dinding saja punya telinga." Kata Mitha memperingatkan.
"Benarkah?" Kata Rindu berlagak pilon seakan ingin menggoda Mitha sahabatnya itu.
"Kamu ini di kasih tahu, jangan sampai kita kena masalah hanya gara gara bergosip tentang Boss kita." Kata Mitha lagi.
"Bukankah tadi kamu yang memulainya untuk mengajakku bergosip tentang Boss ya?." Kata Rindu dengan senyum jahilnya.
"Ck."
Jam menunjukkan pukul setengah sepuluh pagi, semua bagian di departemen keuangan bersiap untuk menyambut kedatangan CEO muda sang pemilik perusahaan, termasuk juga Rindu dan Mitha. Tak lama kemudian CEO itu datang dengan asisten pribadinya dan juga dengan sekretarisnya, Rindu hanya menunduk dan berdiri di baris paling belakang, karena Rindu paling malas dengan acara beginian.
"Selamat datang, Tuan Tajuk." Seluruh karyawan di bagian keuangan menyapanya dengan sedikit membungkukkan badannya.
"Terima kasih atas sambutannya, saya tidak lama di sini, jadi kembalilah kalian bekerja." Kata Tajuk Datar.
Semua karyawan pun kembali ke meja kerja masing-masing, Rindu yang sekilas melihat wajah bigbossnya itu sempat terkejut, namun akhirnya dia hanya menunduk tidak berani mengangkat wajahnya, dan untungnya Tajuk tidak melihat hal itu.
Bu Inggrid memandu Tajuk untuk melihat lihat seisi ruangan bahkan kelihatan kalau Bu Inggrid ingin mencuri perhatian Tajuk, namun Tajuk yang mengerti hal itu hanya menunjukkan wajah datarnya, mereka pun akan masuk ke ruangan Bu Inggrid untuk melihat hasil laporan dari bagian keuangan.
Akan tetapi tiba tiba pandangan Tajuk terhenti saat melihat ke arah meja di ujung belakang yang dekat dengan jendela, dia melihat Rindu yang sedang sibuk dengan pekerjaannya.
'Ternyata kamu sembunyi di sini.' Batin Tajuk, tapi dia tidak menegur ataupun menghampiri Rindu, dan dia pun kembali memasang wajah datarnya masuk ke ruangan Bu Inggrid.
Hati Tajuk bertanya-tanya kenapa dia tidak tahu kalau Rindu bekerja di kantornya, sudah berapa lama Rindu bekerja di kantornya, begitu banyak pertanyaan yang menyelimuti hatinya membuat Tajuk tidak konsentrasi akan pertemuannya dengan Bu Inggrid kali ini, bahkan ucapan Bu Inggrid tidak ada satu pun yang masuk ke dalam otaknya.
Joe asistennya menyadari perubahan ekspresi boss kesayangannya itu tapi dia tidak tahu ada apa di balik perubahan ekspresi bossnya.
"Nia!! Kamu bawa semua dokumen yang harus aku periksa ke ruanganku, Bu Inggrid saya permisi dulu." Kata Tajuk tegas.
Joe mengikuti Tajuk keluar dari ruangan Bu Inggrid, sedangkan Nia menunggu dokumen yang sedang di siapkan oleh Bu Inggrid, Di depan pintu ruangan tersebut Tajuk berhenti sejenak sambil menatap ke arah meja Rindu, tanpa dia sadari dia berjalan menuju meja Rindu, setelah berdiri tepat di belakang Rindu dia menunduk dan berbisik di telinga Rindu.
"Aku tunggu kamu di ruanganku sekarang." Bisik Tajuk yang membuat Rindu terkejut.
"Hah!! Ba-baik Tuan." Jawab Rindu gugup.
Tajuk pun kembali berlalu setelah mengatakan hal itu, semua karyawan melihat ke arah Rindu mereka semua terkejut melihat hal yang langka terjadi di kantor tersebut, mereka pun bertanya-tanya kesalahan apa yang di perbuat oleh Rindu sehingga di panggil ke ruangan CEO yang dingin bagaikan di kutub Es tersebut.
Mitha langsung menghampiri ke meja Rindu, jiwa ingin tahunya seakan memberi isyarat untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada sahabatnya itu.
"Rind, kamu buat kesalahan apa, kenapa Boss menyuruhmu ke ruangannya?" Tanya Mitha.
"Aku Juga tidak tahu, apa mungkin ada yang salah dengan laporanku ya Mith?" Kata Rindu tak kalah bingung dengan yang baru saja terjadi.
"Waduh, bisa gawat Rind, dia itu tidak bisa terima kesalahan sedikit pun dalam pekerjaan." Kata Mitha, mendengar itu semakin membuat nyali Rindu menciut.
"Mampuslah aku, gimana ini Mith?, jangan jangan dia mau mecat aku lagi." Kata Rindu panik.
"Coba saja ke ruangan dia dulu, siapa tahu bukan itu, semoga beruntung ya Rind." Kata Mitha sambil menepuk bahu Rindu.
Rindu sedikit cemas ketika berjalan menuju ke ruangan Big bossnya tersebut, tangannya berkeringat dingin pertanda dia gugup, antara takut jika dia melakukan kesalahan dan takut untuk menemui bossnya tersebut.
☆Bersambung ke eps.04 ya☆
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Mersy Loni
pnasaran sma masa lalunya.....
2020-08-01
0
Hayati Nufus
wah bener dugaanku alfian dan tajuk menyukai satu wanita rindu ternyata
2020-06-30
1
Chici Nur Khasanah
masa lalunya ap ya?? penasaran 😁
2020-05-12
1