Bab 3. Markas

Happy reading 🤗

********

Matahari mulai menampakan wujudnya sinar mentari pagi menerangi seisi bumi orang-orang mulai menampakan diri mereka untuk melakukan aktivitasnya di hari minggu, ada yang sedang olahraga, jalan bersama anak dan keluarga, dan lain-lain sedangkan di kediaman Wijaya mereka sudah siap untuk sarapan pagi itulah yang mereka lakukan di kala hari minggu jika di hari-hari yang lain jangan di tanya lagi mereka tidak pernah makan bersama karena terlalu sibuk dalam urusan pekerjaan. Di meja makan sudah ada pak Wijaya, bu Mita istri pak Wijaya dan Farhan anak tunggal dan anak satu-satunya itu mereka sedang makan dengan khidmat tidak ada yang berani bersuara saat makan karena itulah kebiasaan yang di terapkan di keluarga Wijaya. Selesai makan mereka duduk di ruang keluarga

"Ma, Pa, aku mau cari sekertaris baru, aku tidak suka dengan sekertaris yang dikirim oleh papa, atau aku tarik kembali Rio untuk menjadi sekertaris ku" ucap Farhan membuka percakapan.

Pak Wijaya dan bu Mita menatap anaknya dengan tatapan datar aura dingin menguasai seisi ruangan.

"Terserah kamu saja Farhan apapun yang kamu lakukan papa tidak pernah larang" jawab pak Wijaya tersenyum lebar.

"Benarkah? Papa tidak marah?" Tanya Farhan antusias.

"Iya apapun yang kamu ingin, kami pasti kabulkan bukan begitu ma?" Ujar pak Wijaya melirik istrinya. Bu Mita hanya tersenyum devil.

"Hmm, kenapa kamu tidak suka dengan sekertaris barumu itu?" Kini bu Mita angkat bicara.

"Ma sekertaris yang kalian kirim itu tidak sopan masa iya dia mengusir pacarku aku gk suka itu... Apalagi dia berani mengancam untuk ngehancurin hubunganku pokoknya dia harus ku pecat" jelas Farhan geram dengan tindakan Jons pada Clara.

"Oh seperti itu rupanya" gumam bu Mita hanya mengangguk kepalanya tanda mengerti.

"Oh iya untuk pengganti Jons nanti aku ingin Clara saja yang menjadi sekertarisnku bagaimana? ataukah Rio?" sambung Farhan mantap.

"Mama sama papa tidak masalah tapi kamu harus menikah dengan Jons gimana apa kamu setuju?".

"Whatt!!" Pekik Farhan kaget. "Apa maksudnya ma? Aku gk mau!!" Sungut Farhan menahan emosi. Pasalnya Farhan menganggap bahwa Jons adalah pria, apa-apaan ibunya menjodohkan dengan sesama jenis bukankah dia masih normal.

"Hey jangan marah dong sayang, jika kamu tidak ingin menikahi Jons maka jangan membuat keputusan itu jangan pernah berencana untuk memecat Jons paham!!" Jelas bu Mita santai.

"Huuufft" Farhan hanya mendengus sebal karena ia tak mungkin bisa membantah omongan orangtunya itu. Sedangkan bu Mita menatap pak Wijaya dengan mata genitnya pak Wijaya hanya sumringah dan memeluk mesra sang istri, jangan di tanya lagi Farhan menghela napas kasar ia begitu geram dengan tingkah dua orang manusia yang tidak mengingat umur itu

"Udah tau aku lagi mode marah berani-beraninya mereka bermain mesra di hadapanku benar-benar orang tua tidak tau diri untung aku anak baik kalau tidak udah aku tabok juga tu dua orang pake kolor Spongebob milik Jons, hahahah" gumam Farhan dalam hati.

Dengan langkah gontai Farhan menuju kamarnya

"Masih pagi udah main mesra-mesraan dasar orang tua tidak peka" protes Farhan menghempaskan tubuhnya di kasur king size nya.

Sedangkan di sebuah apartemen yang cukup luas tinggallah seorang gadis tomboy yang sudah rapi, kemeja biru dongker dengan celana Jeans hitam begitu serasi bertengger di tubuh Jons. Kacamata hitam yang sudah bergantung di belahan kemeja nya membuat ia semakin terlihat cantik dan sedikit tampan karena ia mengikat rambut gondrongnya itu.

Drt drt drt ( suara dering telepon)

Jons meraih HP di atas nakas.

"Hallo Jons semua sudah beres" ucap seseorang di sebrang telepon.

"Baiklah kalian di mana sekarang?" Tanya Jons meraih rokok sempurna dan korek yang selalu ia ajak kemana-mana.

"Di tempat biasa cepatlah!!! Kami sudah tidak sabar lagi" ujarnya dengan nada jengkel.

Jons mengernyitkan dahi "hmm baiklah aku segera kesana" jawabnya lalu mematikan panggilan telepon.

Jons segera turun menggunakan lift dan mengendarai Jodie kesenyangannya itu ia melaju jalanan yang tidak sepadat hari-hari biasa karena hari ini adalah hari minggu hari dimana para pekerja untuk beristirahat namun berbeda halnya dengan si tomboy fanatik.

Dalam kamus hidupnya tidak ada kata lelah dalam bekerja. Jons memasuki kawasan hutan dengan pohon besar bertebaran di pinggiran jalan hingga terlihatlah sebuah bangunan tua yang sudah kotor dan di tumbuhi beberapa tumbuhan liar. Ada beberapa pria berpostur tinggi berpakaian serba hitam yang sedang berjaga di depan pintu bangunan tua yang adalah tempat markas Jons and the gang. Jons menghampiri para penjaga dengan gaya coolnya

"Selamat pagi boss" sapa mereka berempat"

"hmmm, bagaimana keadaan di dalam?" Tanya Jons dengan wajah datarnya.

"Aman terkendali" sahut pria di samping kanan Jons. Jons hanya mengangguk tanda mengerti lalu dengan langkah santai ia masuk ke dalam markasnya itu. Di ruangan yang cukup luas itu berdiri 3 orang pria dan satu wanita mereka bernama Alex, Richo, dan Tio sedangkan wanita di samping ke tiga pria itu bernama Amanda Knox dengan pakaian yang sedikit terbuka di bagian dadanya.

"Di mana mereka?" Tanya Jons sembari duduk di kursi yang sudah di siapkan oleh Alex.

"Mereka di gudang Jons" jawab Amanda dengan suara di buat gemulai. Jons yang mendengar itu mengumpat kesal

"Sh**it!! Wanita abnormal ini membuatku kesal saja" Jons dalam hati.

"Bawa mereka kemari!" Pinta Jons meraih sebatang rokok di bakarnya lalu menyedotnya dengan santai. Amanda menelan ludahnya kasar.

"Itu terlihat seksi" gumam Amanda dalam hati. Richo menyuruh anak buahnya untuk menyeret para penghianat didalam gudang. Terlihat dua orang pria yang sudah babak belur itu keluar dengan kaki terseok-seok. Mereka duduk dengan tubuh lemas di hadapan Jons. Kedua pria itu kaget dengan tubuh bergetar

"Mengapa sekertaris pak Farhan ada disini? Apa yang ia lakukan? Kedua pria itu bertanya-tanya dalam hati.

"Ekhem" Jons berdehem setelah rokok terakhir yang ia sedot dengan kasar. "Apa kesalahan kalian?" Tanya Jons santai dengan kaki kanan di atas kaki kirinya.

"Kami tidak tahu" jawab mereka dengan bibir bergetar.

"Ciih kalian masih berpura-pura tidak tau? Bagaimana dengan rekaman ini?" Tanya Jons dengan nada mengejek, kemudian memperlihatkan rekaman dua orang pria sedang berbicara penuh bangga.

"Bagaimana? apa kalian sudah ingat atau masih pikun?" Tanya Jons kembali menyalakan rokoknya di sedotnya dengan kasar lalu di hembuskan, asap keluar berbentuk sosok yang menyeramkan.

"Maaf kami terpaksa melakukan ini" ujar salah satu pria dengan wajah ketakutan.

"Aiiish,,, bicara yang benar aku tidak punya banyak waktu lagi!!" Ujar Jons datar.

Keduanya saling bertatap seakan memberi isyarat untuk menjelaskan yang sebenarnya.

"ka,,kami akan mengatakannya... Tapi apakah kami akan selamat setelah kami mengatakan yang sebenarnya?" Kata salah satu pria bernegosiasi. Jons hanya manggut-manggut.

"Tergantung dari kalian, cepat katakan!!! Buang waktuku saja!!."

Salah satu dari keduanya mengehela napas kemudiannya dia berucap. "Sebenarnya kami di suruh oleh seseorang untuk menggelapkan dana perusahaan" pria itu terdiam sesaat. "Aku lupa siapa namanya tapi... Aku masih mengingat wajahnya".

Jons tersenyum devil "jika kalian lupa namanya maka kalian akan lupa bagaimana cara bernapas" ujar Jons kembali menyedot rokoknya.

"Kenapa kau begitu seksi Jons? Aku bahkan tidak bisa berpaling dari wajahmu yang cantik nan rupawan itu" batin Amanda dengan mimik muka tidak dapat di artikan.

"Maafkan kami tapi... Jika tidak salah namanya Agus."

"Iya jika tidak salah namanya Agus dan temannya bernama Louise" sahut temannya.

"Ciih,,, rupanya anggota Straccks cruel dan Karvendal. Rupanya kedua tikus itu sengaja ingin bermain denganku" batin Jons menggerutu.

Jons menatap kedua pria itu tanpa berkedip entah apa yang dipikirkan hanya dia yang tahu.

" Kami mohon lepaskan kami!! Kami terpaksa karena jika kami tidak melakukannya mereka akan membunuh keluarga kami!!! Kami mohon ampuni kami!" Mohon keduanya bersimpuh di hadapan Jons.

"Bagiamana Jons? Apa kita akan membunuh mereka? Atau menyiksa mereka dahulu?" Kali ini Alex angkat bicara setelah puas menonton adegan interogasi seperti di film yang ia tonton.

" Sepertinya aku akan mendapat bagian pemotongan daging perut" ujar Richo menimpali.

"Dan aku bagian memasak" Tio menyahut kegirangan.

"Hahahah, dan aku siap memakannya" Amanda angkat bicara.

Kedua sandra tersebut terkejut bukan main bahkan jika mereka punya riwayat penyakit jantung maka mereka akan memintanya segera daripada tubuh mereka di jadikan santapan para zombie hidup itu.

"Maafkan kami!! Kami akan melakukan apapun yang kalian perintahkan tapi jangan bunuh kami" ujarnya sambil menangis ketakutan.

" Hey guys jangan buat mereka ketakutan kasian mereka!! Baru kali ini aku melihat seorang pria kekar menangis" canda Jons dan di ikuti suara tawa dari ke empat sahabatnya.

"Kalian belum merasakan rasanya berada di dalam posisi ini" batin salah satu Sandra Jons.

"Kalian akan menangis jika keluarga kalian bisa merasakan kehidupan dunia, hidup dengan kesengsaraan" batin Sandra satunya.

"Aku bahkan lebih dari ini, jika kalian tahu bagaimana hidup sendiri dengan umur 5 tahun aku sudah merasakan pahitnya dan kejamnya dunia, sampai aku kehilangan adik perempuan ku" jelas Jons seakan tau isi hati kedua sandranya.

Kedua pria itu menelan ludah kasar.

"Urus keduanya, dan jangan siksa mereka" kata Jons berdiri dari duduknya. "Aku akan pulang, ingat jangan sampai musuh kita mengetahui rencana kita!". Jons keluar dari Markas tua itu, belum sempat Jons menaiki motornya terdengar suara memanggil nya.

"Jons tunggu!!!" Panggil Amanda. Jons berdecak kesal "mau apa wanita abnormal itu?" Gumam Jons dalam hati.

"Ada apa" tanya Jons datar.

Amanda tersenyum genit. "Ekhem, aku lupa bawa kendaraan boleh kau memberi tumpangan?" Tanya amanda dengan wajah memelas.

"Baiklah, cepat! aku buru-buru!!" Ujar Jons jengkel. Amanda tersenyum menang. Amanda duduk di belakang Jons ia memperkuat pelukannya.

"Oh may God hari yang sial kenapa ia menempel dadanya yang besar di punggung ku wanita sialan!!!" Umpat Jons kesal.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Kurnit Rahayu

Kurnit Rahayu

jons mkay muka ckep kurangin dikit biar cewek pa cowok g kesemsem 🤣🤣🤣

2022-08-19

1

Kesya Kesya

Kesya Kesya

siapa yg Mafia siapa yg istri kayaknya judulnya salah deh lanjut thoor pensaran

2022-06-07

1

Out of MT

Out of MT

Sandra?.. yang benar itu sandera thor, Sandra itu adalah sebuah nama ,thor..✌️

2022-01-07

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pekerjaan Baru
2 Bab 2. Teman Baru
3 Bab 3. Markas
4 Bab 4 VISUAL
5 Bab 5 Ciuman
6 Bab 6 Kesiangan
7 Bab 7 Hukuman
8 Bab 8 Menolak
9 Bab 9 Devil
10 Bab 10 Kebetulan
11 Bab 11 Ketagihan
12 Bab 12 Berkunjung
13 Bab 13 Malapetaka
14 Bab 14 Diakah Istriku?
15 Bab 15 Di Culik
16 Bab 16 Penyelamatan
17 Bab 17 Aksi Penyelamatan 1
18 Bab 18 Keputusan Wakil Mafia
19 Bab 19 Nadia
20 Bab 20 Keusilan Farhan
21 Bab 21 Patah Hati
22 Bab 22 Tinggal Di Rumah Boss
23 Bab 23 Tidur sekamar
24 Bab 24 Tiba-tiba Rindu
25 Bab 25 Wanita Gila
26 Bab 26 Sebenarnya Siapa Dia?
27 Bab 27 Pernikahan
28 Bab 28 Khawatir
29 Bab 29 Mau Kemana?
30 BAB 30 Amukan Jons
31 Bab 31 Bala Bantuan
32 Bab 32 Jiwa Iblis Jons
33 Bab 33 Peduli
34 Bab 34 Kerapuhan
35 Bab 35 Jangan Mengaduku!
36 Bukan Up
37 Bab 36 Kelelahan
38 Bab 37 Kamu?
39 Bab 38 Extra Sabar
40 Bab 39 Mencari Tezca Sined
41 Bab 40 Anak Eddie Hall Kah?
42 Bab 41 Tugas Dari Boss
43 Bab 42 Amuba
44 Bab 43 California
45 Bab 44 PMS?
46 Bab 45 Tikus Padi
47 Bab 46 Masih Tikus Padi
48 Bab 47 Mengamuk
49 Bab 48 Menyusun Rencana
50 Bab 49 Menyerang
51 Bab 50 Bertemu
52 Bab 51 Dua Peluru
53 Bab 52. Raja Hades
54 Bab 53 Cabang Baru
55 Bab 54 Permintaan Aneh
56 Bab 55 Gara-gara Semangka Mangkuk
57 Bab 56 Hampir Saja
58 Bab 57 Ingatan Itu Kembali
59 Bab 58 Jiwa Psikopat
60 Bab 59 Kediaman Zeus
61 Bab 60 Penjelasan
62 Bab 61 Pelukan Hangat
63 Bab 62 Sabar Ini Ujian
64 Bab 63 Sungguh Memalukan!
65 Bab 64 Pindah Profesi
66 Bab 65 Tuan Krab
67 Bab 66 Hijrah Cinta
68 Bab 67 Gara-gara Artikel
69 Bab 68 Telur Asin Ulek
70 Bab 69 Kesakitan
71 Bab 70 Panik
72 Bab 71 Tidak Sadarkan Diri
73 Bab 72 Tiga Nama
74 Bab 73 Pulang
75 Bab 74 Kehebohan Baby Triplets
76 Bab 75 Kenapa Mirip Sekali Dengan Bapak Tampan?
77 Bab 76 Sakit
78 Bab 77 Pergi
79 Bab 78 Pesan Tak Di Kenal
80 Bab 79 Ku Menangis
81 Bab 80 Jodoh Cerminan Diri
82 Bab 81 Baikan
83 Bab 82 Hati Malaikat
84 Bab 83 Nasib Jadi Bawahan
85 Bab 84 Pepaya California
86 Bab 85 Ancaman Wakil Mafia
87 Bab 86 Kena Omel
88 Bab 87 Pujian Atau Ledekan?
89 Bab 88 Rencana Bulan Madu
90 Bab 89 Kecentilan Aulia
91 Bab 90 Apakah Mereka Anak Kecil?
92 Bab 91 Tiga Perusuh Mau Ikut
93 Bab 92 Tampang Mesum?
94 Bab 93 Ke Bali
95 Bab 94 Liburan Pertama
96 Bab 95 Cafe
97 Bab 96 Ketemu
98 Bab 97 Hotel
99 Bab 98 Kejahilan Aulia
100 Bab 99 Di Culik
101 Bab 100 Petunjuk
102 Bab 101 Paman Sholeh
103 Bab 102 Kebakaran
104 Bab 103 Lorong Rahasia
105 Bab 104 Terjebak Di Lorong Rahasia
106 Bab 105 Ledakan
107 Bab 106 Rumah sakit
108 Bab 107 Penyakit Jantung
109 Bab 108 Di Interogasi
110 Bab 109 Ketakutan Richo
111 Bab 110 The Real psycho
112 Bab 111 Kalang Kabut
113 Bab 112 Isi Hati Aulia
114 Bab 113 Wanita Gila
115 Bab 114 Berat
116 Bab 115 Aulia Pingsan
117 Bab 116 Pulang
118 Bab 117 Mencari Apartemen
119 Bab 118 Pamit
120 Bab 119 Terkejut
121 Bab 120 Ke Mansion
122 Bab 121 Arena Pertarungan
123 Bab 122 Terluka
124 Bab 123 Perayu Handal
125 Bab 124 Membujuk
126 Bab 125 Nasehat
127 Bab 126 Toko HP
128 Bab 127 Membantu
129 Bab 128 Ketakutan
130 Bab 129 Dunia Kontrak
131 Bab 130 Berpindah Tempat
132 Bab 131 Bertemu Kembali
133 Bab 132 Provokasi
134 Bab 133 Ketangkap
135 Bab 134 Berkunjung
136 Bab 135 Tidak Setuju
137 Bab 136 Berakhir Pada Pembajakan Sawah
138 Bab 137 Menjemput Putri Centil
139 Bab 138 Mengalah
140 Bab 139 Keputusan Mutlak
141 Bab 140 Belajar Menahan Rindu
142 Bab 141 Petualangan
143 Bab 142 Mati?
144 Bab 143 Mencari Ara
145 Bab 144 Kehilangan
146 Bab 145 Sedih
147 Bab 146 Sendiri
148 Bab 147 Pertama Kali
149 Bab 148 Sekolah
150 Bab 149 Rugi Double
151 Bab 150 Membalas Kebaikan
152 Bab 151 Menjadi Dewasa
153 Bab 152 Sang Penakluk
154 Bab 153 Kecemburuan Aulia
155 Bab 154 Terjebak
156 Bab 155 Di Grebek
157 Bab 156 Menetap
158 Bab 157 Broken Heart
159 Bab 158 Setuju
160 Bab 159 Harapan Tiga Iblis Kecil
161 Bab 160 Permainan Sang Penipu
162 Bab 161 Hujan Merah
163 Bab 162 Si Bungsu Bahagia
164 Bab 163 Drama Pasangan LDR-an
165 Bab 164 Janji Yang Di Ingkari
166 Bab 165 Dua Bersaudara Yang Beruntung
167 Bab 166 Debat
168 Bab 167 Kembali Berkumpul
169 Bab 168 Makan Besar
170 Bab 169 Persiapan Lamaran
171 Bab 170 Bak Putri Raja
172 Bab 171 Bercadar
173 Bab 172 Love Island
Episodes

Updated 173 Episodes

1
Bab 1 Pekerjaan Baru
2
Bab 2. Teman Baru
3
Bab 3. Markas
4
Bab 4 VISUAL
5
Bab 5 Ciuman
6
Bab 6 Kesiangan
7
Bab 7 Hukuman
8
Bab 8 Menolak
9
Bab 9 Devil
10
Bab 10 Kebetulan
11
Bab 11 Ketagihan
12
Bab 12 Berkunjung
13
Bab 13 Malapetaka
14
Bab 14 Diakah Istriku?
15
Bab 15 Di Culik
16
Bab 16 Penyelamatan
17
Bab 17 Aksi Penyelamatan 1
18
Bab 18 Keputusan Wakil Mafia
19
Bab 19 Nadia
20
Bab 20 Keusilan Farhan
21
Bab 21 Patah Hati
22
Bab 22 Tinggal Di Rumah Boss
23
Bab 23 Tidur sekamar
24
Bab 24 Tiba-tiba Rindu
25
Bab 25 Wanita Gila
26
Bab 26 Sebenarnya Siapa Dia?
27
Bab 27 Pernikahan
28
Bab 28 Khawatir
29
Bab 29 Mau Kemana?
30
BAB 30 Amukan Jons
31
Bab 31 Bala Bantuan
32
Bab 32 Jiwa Iblis Jons
33
Bab 33 Peduli
34
Bab 34 Kerapuhan
35
Bab 35 Jangan Mengaduku!
36
Bukan Up
37
Bab 36 Kelelahan
38
Bab 37 Kamu?
39
Bab 38 Extra Sabar
40
Bab 39 Mencari Tezca Sined
41
Bab 40 Anak Eddie Hall Kah?
42
Bab 41 Tugas Dari Boss
43
Bab 42 Amuba
44
Bab 43 California
45
Bab 44 PMS?
46
Bab 45 Tikus Padi
47
Bab 46 Masih Tikus Padi
48
Bab 47 Mengamuk
49
Bab 48 Menyusun Rencana
50
Bab 49 Menyerang
51
Bab 50 Bertemu
52
Bab 51 Dua Peluru
53
Bab 52. Raja Hades
54
Bab 53 Cabang Baru
55
Bab 54 Permintaan Aneh
56
Bab 55 Gara-gara Semangka Mangkuk
57
Bab 56 Hampir Saja
58
Bab 57 Ingatan Itu Kembali
59
Bab 58 Jiwa Psikopat
60
Bab 59 Kediaman Zeus
61
Bab 60 Penjelasan
62
Bab 61 Pelukan Hangat
63
Bab 62 Sabar Ini Ujian
64
Bab 63 Sungguh Memalukan!
65
Bab 64 Pindah Profesi
66
Bab 65 Tuan Krab
67
Bab 66 Hijrah Cinta
68
Bab 67 Gara-gara Artikel
69
Bab 68 Telur Asin Ulek
70
Bab 69 Kesakitan
71
Bab 70 Panik
72
Bab 71 Tidak Sadarkan Diri
73
Bab 72 Tiga Nama
74
Bab 73 Pulang
75
Bab 74 Kehebohan Baby Triplets
76
Bab 75 Kenapa Mirip Sekali Dengan Bapak Tampan?
77
Bab 76 Sakit
78
Bab 77 Pergi
79
Bab 78 Pesan Tak Di Kenal
80
Bab 79 Ku Menangis
81
Bab 80 Jodoh Cerminan Diri
82
Bab 81 Baikan
83
Bab 82 Hati Malaikat
84
Bab 83 Nasib Jadi Bawahan
85
Bab 84 Pepaya California
86
Bab 85 Ancaman Wakil Mafia
87
Bab 86 Kena Omel
88
Bab 87 Pujian Atau Ledekan?
89
Bab 88 Rencana Bulan Madu
90
Bab 89 Kecentilan Aulia
91
Bab 90 Apakah Mereka Anak Kecil?
92
Bab 91 Tiga Perusuh Mau Ikut
93
Bab 92 Tampang Mesum?
94
Bab 93 Ke Bali
95
Bab 94 Liburan Pertama
96
Bab 95 Cafe
97
Bab 96 Ketemu
98
Bab 97 Hotel
99
Bab 98 Kejahilan Aulia
100
Bab 99 Di Culik
101
Bab 100 Petunjuk
102
Bab 101 Paman Sholeh
103
Bab 102 Kebakaran
104
Bab 103 Lorong Rahasia
105
Bab 104 Terjebak Di Lorong Rahasia
106
Bab 105 Ledakan
107
Bab 106 Rumah sakit
108
Bab 107 Penyakit Jantung
109
Bab 108 Di Interogasi
110
Bab 109 Ketakutan Richo
111
Bab 110 The Real psycho
112
Bab 111 Kalang Kabut
113
Bab 112 Isi Hati Aulia
114
Bab 113 Wanita Gila
115
Bab 114 Berat
116
Bab 115 Aulia Pingsan
117
Bab 116 Pulang
118
Bab 117 Mencari Apartemen
119
Bab 118 Pamit
120
Bab 119 Terkejut
121
Bab 120 Ke Mansion
122
Bab 121 Arena Pertarungan
123
Bab 122 Terluka
124
Bab 123 Perayu Handal
125
Bab 124 Membujuk
126
Bab 125 Nasehat
127
Bab 126 Toko HP
128
Bab 127 Membantu
129
Bab 128 Ketakutan
130
Bab 129 Dunia Kontrak
131
Bab 130 Berpindah Tempat
132
Bab 131 Bertemu Kembali
133
Bab 132 Provokasi
134
Bab 133 Ketangkap
135
Bab 134 Berkunjung
136
Bab 135 Tidak Setuju
137
Bab 136 Berakhir Pada Pembajakan Sawah
138
Bab 137 Menjemput Putri Centil
139
Bab 138 Mengalah
140
Bab 139 Keputusan Mutlak
141
Bab 140 Belajar Menahan Rindu
142
Bab 141 Petualangan
143
Bab 142 Mati?
144
Bab 143 Mencari Ara
145
Bab 144 Kehilangan
146
Bab 145 Sedih
147
Bab 146 Sendiri
148
Bab 147 Pertama Kali
149
Bab 148 Sekolah
150
Bab 149 Rugi Double
151
Bab 150 Membalas Kebaikan
152
Bab 151 Menjadi Dewasa
153
Bab 152 Sang Penakluk
154
Bab 153 Kecemburuan Aulia
155
Bab 154 Terjebak
156
Bab 155 Di Grebek
157
Bab 156 Menetap
158
Bab 157 Broken Heart
159
Bab 158 Setuju
160
Bab 159 Harapan Tiga Iblis Kecil
161
Bab 160 Permainan Sang Penipu
162
Bab 161 Hujan Merah
163
Bab 162 Si Bungsu Bahagia
164
Bab 163 Drama Pasangan LDR-an
165
Bab 164 Janji Yang Di Ingkari
166
Bab 165 Dua Bersaudara Yang Beruntung
167
Bab 166 Debat
168
Bab 167 Kembali Berkumpul
169
Bab 168 Makan Besar
170
Bab 169 Persiapan Lamaran
171
Bab 170 Bak Putri Raja
172
Bab 171 Bercadar
173
Bab 172 Love Island

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!