Suamiku Ternyata Boss Mafia

Suamiku Ternyata Boss Mafia

Bab 1 Pekerjaan Baru

Seorang pria berpostur tinggi bulu mata yang lentik bola mata kecoklatan menambah kesan tampannya bulu halus yang hinggap di area wajahnya menambah kesan kharismanya keluar dari mobil, gedung yang menjulang tinggi dengan nama Wijaya Group di tatapnya gedung itu dengan serius lalu kemudian melangkah masuk kedalam para karyawan di perusahaan itu lalu memberikan hormat padanya... siapa lagi kalau bukan CEO di perusahaan itu pria tampan dengan tatapan khasnya dingin, datar, itulah pembawaannya, dengan diikuti oleh sekertaris sekaligus sahabatnyanya bernama Rio.

"selamat pagi pak" sapa sang karyawan dengan senyuman manis, bidang resepsionis. Farhan sang CEO itu hanya melewati karyawan yang tersenyum kagum kearahnya tanpa menjawab satupun sapaan karyawan itu ia berpikir waktunya sangat berharga bahkan dalam sekonnya. Farhan masuk kedalam lift khusus CEO lalu memencet tombol angka 29.

Ting

pintu lift terbuka farhan keluar dari lift lalu menuju keruangan bagian pojok kanan yang terdapat papan nama CEO Room. Lantai 29 adalah lantai yang memiliki dua ruangan satu khusus untuk CEO dan satunya untuk sekertaris CEO. Farhan masuk kedalam ruangannya dan menuju ke kursi kebesarannya itu, pemuda yang bernama farhan sekarang sudah menginjak kepala tiga itu orang-orang mengatakan kalau seorang farhan adalah pria berhati iblis ia tidak akan segan-segan membunuh siapapun yang mengusik tidurnya.

Tok tok tok tok

Tok tok tok tok

terdengar suara ketukan dari pintu luar

"Masuk" farhan dengan datarnya menjawab.

CEKLEK

seorang berkeparawakan pria memakai pakaian serba hitam mulai dari sepatu pantofel hak hitam celana kain hitam yang sangat pas dan kemeja hitam dan jas hitam yang begitu pas di tubuh seperti Pria dengan rambut pendek sebahu terikat rapi tapi tidak menutup kecantikan dan ketampanan wajahnya, tubuh yang tinggi serta sedikit berisi. Farhan hanya menatap datar kearahnya.

"ekhem, apa kau sekretarisku yang dikirim oleh ayah saya Wijaya Wardi Dinata?" Tanya Farhan tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.

"Benar tuan" jawab sekertaris menunduk.

"Hmmm, siapa namamu?" Tanyanya sekali lagi.

"Panggil saya Jons tuan". Farhan memicingkan matanya ia menoleh ke arah sekertarisnya itu.

"Bukankah itu terdengar seperti nama pria? ralat kau benar pria tapi suaramu terdengar seperti perempuan".

"Oh, dia tidak tahu kalau aku memang wanita".

Farhan tersenyum devil. "Bagaimana kalau saya mengganti nama kamu agar terkesan cewe".

"Maaf tuan saya tidak setuju" Jons tersenyum lalu menunduk.

"Baiklah, memang apa saja jadwal meetingku hari ini?" Tanya Farhan lagi kembali mengalihkan atensinya pada laptop di depan.

"Untuk hari ini tidak ada tuan" jawab sekertaris Jons. "Apa Tuan membutuhkan sesuatu?".

"Tidak ada, keluarlah!!!" titah Tuan Farhan.

"Baik Tuan, saya permisi" ucap Jons mengundur diri. Setelah keluar dari ruangan CEO Jons si gadis tomboy itu melangkah menuju ruangannya tapi belum sempat masuk Jons melihat gadis cantik nan elegan tinggi serta baju minim seksi sehingga terpampanglah lekuk tubuhnya.

Sedangkan di dalam ruangan Tuan Farhan meminta sekertaris Rio untuk datang ke ruangannya melalui intercorm, ia akan memindah tugaskan sahabatnya ke perusahaan cabang milik Tuan Wijaya.

"Apa dia adalah kekasih bos?" Batin sekertaris Jons". Hmmmmm kenapa bos besar menyuruhku untuk mematai-matai wanita itu, hmm, ada yg tidak beres ini" gumam Jons menghampiri wanita seksi itu.

"Maaf nona ada yang bisa saya bantu?" Tanya Jons sopan. Wanita itu melihat Jons dari bawah sampai ke atas terlihat lucu, Jons menyipitkan matanya. "Cantik tapi sedikit gesrek" gumam wanita itu tersenyum meremehkan.

"Saya mendengar anda nona" ujar Jons datar.

"Aku ingin menemui pacarku sudah lama aku merindukannya" ujarnya tersenyum melebar, pikiran uang sudah menyebar di seluruh saraf otaknya sudah tidak sabar untuk menemui mesin uangnya itu.

"Hmm, wanita licik, sudah kuduga" gumam Jons dalam hati tersenyum devil.

"Kau sekertaris Farhan bukan?" Cepat antar nyonya mudamu ini keruangan tuanmu" ucapnya sombong.

"Ciih,, mungkin anda sedang bermimpi, bangunlah!!!". Wanita itu menatap tajam kearah gadis yang menyerupai laki-laki itu.

"Minggir jangan menghalangi jalanku!!" Pinta wanita itu pada Jons. Jons tersenyum devil.

"Hey wanita ular, aku tau rencana busukmu itu jadi cepat keluarlah atau aku akan menyeretmu!!" Ucap Jons menatap balik tajam.

"Hahahahaha" wanita itu terkekeh. "Sekertaris sialan, seharusnya kau tunduk padaku, sebentar lagi aku akan menjadi nyonya besarmu"ucapnya tersenyum licik. Jons mengernyitkan alisnya. Jons mendekat ke arah wanita itu lalu berbisik di telinga wanita itu

"Jangan bermimpi wanita ular berbisa atau tubuhmu itu akan menjadi santapan elangku" ucap Jons memandang remeh. Wanita itu terkejut bukan main wajahnya merah padam sambil menahan sesuatu yang panas dari dalam tubuhnya.

"Mungkin kali ini kau menang tapi ingat seekor ular berbisa akan mematuk mangsanya jika berani mengganggunya" ancam wanita itu menatap tajam.

"Wow, aku merinding" tutur Jons dengan wajah di buat takut. Dengan emosi yang sudah di ubun-ubun wanita itu pergi meninggalkan Jons. Jons bergidik ngeri melihat wanita tadi.

"Untung aku bukan wanita kalau tidak, mau taruh dimana wajahku ini punya spesies jenis yang sama" gumam Jons bergidik ngeri. "Eh bukankah aku cewek yah hahahha, lupa jenis" Jons tertawa dalam hati sambil senyum-senyum sendiri. Ia lalu melangkah menuju ke ruangannya.

Drt drt drt drt

Suara dering telepon berbunyi Jons segera mengangkat teleponnya.

"Halo boss besar ada apa?"

"Bagaimana kerja pertamamu? Apa menyenangkan? Tanya seorang laki-laki yang adalah ayah Farhan.

"Saya lebih suka menjadi pembunuh bayaran Tuan" jawab Jons apa adanya.

"Hmmm, kau tidak pernah berubah, tenanglah setelah ini aku akan menyuruhmu satu tugas yang kau sukai tentunya".

"Baiklah kalau begitu saya tutup dulu, tuan Farhan sedang memanggil saya".

"Baiklah semoga kau betah menghadapi sikapnya Jons".

Tut tut tut.

Jons membuka pintu ruangannya

CEKLEK

Farhan mengernyitkan dahinya

"Siapa yang kau telepon tadi?" Tanya Farhan menyelidik.

"Bos besar Tuan, ayah Tuan Farhan" jawab Jons sopan. Farhan mengangguk tanda mengerti. Matahari sudah semakin terik waktu makan siang pun tiba. "Ada yang bisa saya bantu Tuan?" Tanya Jons melirik kearah Farhan.

"Aku akan berkunjung ke rumah teman saya kamu tetap disini dan ingat jangan sampai ada kesalahan" jelas Farhan lalu meninggalkan Jons yang belum menjawab pernyataannya itu.

"Baiklah" jawabnya pasrah. "Kalau bukan karena perintah dari nyonya dan boss besar aku tidak mungkin menjadi sekertarisnya" batinya. Menuju kursinya untuk melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda.

"Kalau bukan karena kebaikan nyonya dan boss besar aku tidak akan melayani tuan muda gesrek lembek tidak bisa berkelahi itu. Kejam di luar lembek di dalam anak manja harus ada pengawalnya huufft" gumamnya kesal. Jons menatap tajam pada salah satu dokumen yang menarik perhatiannya di lihatnya angka nol yang banyak yang tidak sesuai dengan dokumen lainnya.

"Apa-apaan ini kenapa banyak sekali yang hilang. Cihh! Rupanya mereka mau mengelabui rubah, anak ingusan" mode singanya mulai on. Di raihnya satu batang rokok sempurna di letakan di bibir tipis yang merah merona di bakar rokok yang sudah siap untuk di santapnya kedua kakinya di letakan di atas meja kerjanya benar-benar tidak sopan, itulah sosok Jons dalam kesehariannya.

"Cihh, CEO tidak berguna, masalah ini saja tidak becus! Dasar pria memang tidak berguna" Jons menggerutu kesal. Semua orang di kantor berbondong-bondong untuk ke kantin mengisi perut mereka yang sudah keroncongan tapi berbeda dengan Jons gadis tomboy itu malah asyik dengan rokoknya sesekali memantau CCTV tersembunyi yang sudah di pasangnya jauh sebelum dia di tugaskan untuk menjadi sekertaris Tuan mudanya itu. Hari sudah semakin sore karena hari ini tidak ada agenda rapat jadi Tuan Farhan sudah pulang waktu makan siang tadi dan hanya beberapa karyawan yang lembur untuk menyelesaikan pekerjaannya sedangkan Jons sudah pulang satu jam yang lalu.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Aninda Peto

Aninda Peto

Halo guys, Author mau promosi karya barangkali ada yang tertarik.... judulnya Dark Romance, jika berminat mampir yah

2023-07-11

2

Aninda Peto

Aninda Peto

Teman-teman, mampir juga yuk ke ceritaku judulnya Dark Romance 🙏🏻

2023-06-01

0

azka aldric Pratama

azka aldric Pratama

dah lm masuk favorit Bru smpt bc 🤭🤭🤭 saking bnyaknya yg masuk di favorit 😂🤣

2022-06-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pekerjaan Baru
2 Bab 2. Teman Baru
3 Bab 3. Markas
4 Bab 4 VISUAL
5 Bab 5 Ciuman
6 Bab 6 Kesiangan
7 Bab 7 Hukuman
8 Bab 8 Menolak
9 Bab 9 Devil
10 Bab 10 Kebetulan
11 Bab 11 Ketagihan
12 Bab 12 Berkunjung
13 Bab 13 Malapetaka
14 Bab 14 Diakah Istriku?
15 Bab 15 Di Culik
16 Bab 16 Penyelamatan
17 Bab 17 Aksi Penyelamatan 1
18 Bab 18 Keputusan Wakil Mafia
19 Bab 19 Nadia
20 Bab 20 Keusilan Farhan
21 Bab 21 Patah Hati
22 Bab 22 Tinggal Di Rumah Boss
23 Bab 23 Tidur sekamar
24 Bab 24 Tiba-tiba Rindu
25 Bab 25 Wanita Gila
26 Bab 26 Sebenarnya Siapa Dia?
27 Bab 27 Pernikahan
28 Bab 28 Khawatir
29 Bab 29 Mau Kemana?
30 BAB 30 Amukan Jons
31 Bab 31 Bala Bantuan
32 Bab 32 Jiwa Iblis Jons
33 Bab 33 Peduli
34 Bab 34 Kerapuhan
35 Bab 35 Jangan Mengaduku!
36 Bukan Up
37 Bab 36 Kelelahan
38 Bab 37 Kamu?
39 Bab 38 Extra Sabar
40 Bab 39 Mencari Tezca Sined
41 Bab 40 Anak Eddie Hall Kah?
42 Bab 41 Tugas Dari Boss
43 Bab 42 Amuba
44 Bab 43 California
45 Bab 44 PMS?
46 Bab 45 Tikus Padi
47 Bab 46 Masih Tikus Padi
48 Bab 47 Mengamuk
49 Bab 48 Menyusun Rencana
50 Bab 49 Menyerang
51 Bab 50 Bertemu
52 Bab 51 Dua Peluru
53 Bab 52. Raja Hades
54 Bab 53 Cabang Baru
55 Bab 54 Permintaan Aneh
56 Bab 55 Gara-gara Semangka Mangkuk
57 Bab 56 Hampir Saja
58 Bab 57 Ingatan Itu Kembali
59 Bab 58 Jiwa Psikopat
60 Bab 59 Kediaman Zeus
61 Bab 60 Penjelasan
62 Bab 61 Pelukan Hangat
63 Bab 62 Sabar Ini Ujian
64 Bab 63 Sungguh Memalukan!
65 Bab 64 Pindah Profesi
66 Bab 65 Tuan Krab
67 Bab 66 Hijrah Cinta
68 Bab 67 Gara-gara Artikel
69 Bab 68 Telur Asin Ulek
70 Bab 69 Kesakitan
71 Bab 70 Panik
72 Bab 71 Tidak Sadarkan Diri
73 Bab 72 Tiga Nama
74 Bab 73 Pulang
75 Bab 74 Kehebohan Baby Triplets
76 Bab 75 Kenapa Mirip Sekali Dengan Bapak Tampan?
77 Bab 76 Sakit
78 Bab 77 Pergi
79 Bab 78 Pesan Tak Di Kenal
80 Bab 79 Ku Menangis
81 Bab 80 Jodoh Cerminan Diri
82 Bab 81 Baikan
83 Bab 82 Hati Malaikat
84 Bab 83 Nasib Jadi Bawahan
85 Bab 84 Pepaya California
86 Bab 85 Ancaman Wakil Mafia
87 Bab 86 Kena Omel
88 Bab 87 Pujian Atau Ledekan?
89 Bab 88 Rencana Bulan Madu
90 Bab 89 Kecentilan Aulia
91 Bab 90 Apakah Mereka Anak Kecil?
92 Bab 91 Tiga Perusuh Mau Ikut
93 Bab 92 Tampang Mesum?
94 Bab 93 Ke Bali
95 Bab 94 Liburan Pertama
96 Bab 95 Cafe
97 Bab 96 Ketemu
98 Bab 97 Hotel
99 Bab 98 Kejahilan Aulia
100 Bab 99 Di Culik
101 Bab 100 Petunjuk
102 Bab 101 Paman Sholeh
103 Bab 102 Kebakaran
104 Bab 103 Lorong Rahasia
105 Bab 104 Terjebak Di Lorong Rahasia
106 Bab 105 Ledakan
107 Bab 106 Rumah sakit
108 Bab 107 Penyakit Jantung
109 Bab 108 Di Interogasi
110 Bab 109 Ketakutan Richo
111 Bab 110 The Real psycho
112 Bab 111 Kalang Kabut
113 Bab 112 Isi Hati Aulia
114 Bab 113 Wanita Gila
115 Bab 114 Berat
116 Bab 115 Aulia Pingsan
117 Bab 116 Pulang
118 Bab 117 Mencari Apartemen
119 Bab 118 Pamit
120 Bab 119 Terkejut
121 Bab 120 Ke Mansion
122 Bab 121 Arena Pertarungan
123 Bab 122 Terluka
124 Bab 123 Perayu Handal
125 Bab 124 Membujuk
126 Bab 125 Nasehat
127 Bab 126 Toko HP
128 Bab 127 Membantu
129 Bab 128 Ketakutan
130 Bab 129 Dunia Kontrak
131 Bab 130 Berpindah Tempat
132 Bab 131 Bertemu Kembali
133 Bab 132 Provokasi
134 Bab 133 Ketangkap
135 Bab 134 Berkunjung
136 Bab 135 Tidak Setuju
137 Bab 136 Berakhir Pada Pembajakan Sawah
138 Bab 137 Menjemput Putri Centil
139 Bab 138 Mengalah
140 Bab 139 Keputusan Mutlak
141 Bab 140 Belajar Menahan Rindu
142 Bab 141 Petualangan
143 Bab 142 Mati?
144 Bab 143 Mencari Ara
145 Bab 144 Kehilangan
146 Bab 145 Sedih
147 Bab 146 Sendiri
148 Bab 147 Pertama Kali
149 Bab 148 Sekolah
150 Bab 149 Rugi Double
151 Bab 150 Membalas Kebaikan
152 Bab 151 Menjadi Dewasa
153 Bab 152 Sang Penakluk
154 Bab 153 Kecemburuan Aulia
155 Bab 154 Terjebak
156 Bab 155 Di Grebek
157 Bab 156 Menetap
158 Bab 157 Broken Heart
159 Bab 158 Setuju
160 Bab 159 Harapan Tiga Iblis Kecil
161 Bab 160 Permainan Sang Penipu
162 Bab 161 Hujan Merah
163 Bab 162 Si Bungsu Bahagia
164 Bab 163 Drama Pasangan LDR-an
165 Bab 164 Janji Yang Di Ingkari
166 Bab 165 Dua Bersaudara Yang Beruntung
167 Bab 166 Debat
168 Bab 167 Kembali Berkumpul
169 Bab 168 Makan Besar
170 Bab 169 Persiapan Lamaran
171 Bab 170 Bak Putri Raja
172 Bab 171 Bercadar
173 Bab 172 Love Island
Episodes

Updated 173 Episodes

1
Bab 1 Pekerjaan Baru
2
Bab 2. Teman Baru
3
Bab 3. Markas
4
Bab 4 VISUAL
5
Bab 5 Ciuman
6
Bab 6 Kesiangan
7
Bab 7 Hukuman
8
Bab 8 Menolak
9
Bab 9 Devil
10
Bab 10 Kebetulan
11
Bab 11 Ketagihan
12
Bab 12 Berkunjung
13
Bab 13 Malapetaka
14
Bab 14 Diakah Istriku?
15
Bab 15 Di Culik
16
Bab 16 Penyelamatan
17
Bab 17 Aksi Penyelamatan 1
18
Bab 18 Keputusan Wakil Mafia
19
Bab 19 Nadia
20
Bab 20 Keusilan Farhan
21
Bab 21 Patah Hati
22
Bab 22 Tinggal Di Rumah Boss
23
Bab 23 Tidur sekamar
24
Bab 24 Tiba-tiba Rindu
25
Bab 25 Wanita Gila
26
Bab 26 Sebenarnya Siapa Dia?
27
Bab 27 Pernikahan
28
Bab 28 Khawatir
29
Bab 29 Mau Kemana?
30
BAB 30 Amukan Jons
31
Bab 31 Bala Bantuan
32
Bab 32 Jiwa Iblis Jons
33
Bab 33 Peduli
34
Bab 34 Kerapuhan
35
Bab 35 Jangan Mengaduku!
36
Bukan Up
37
Bab 36 Kelelahan
38
Bab 37 Kamu?
39
Bab 38 Extra Sabar
40
Bab 39 Mencari Tezca Sined
41
Bab 40 Anak Eddie Hall Kah?
42
Bab 41 Tugas Dari Boss
43
Bab 42 Amuba
44
Bab 43 California
45
Bab 44 PMS?
46
Bab 45 Tikus Padi
47
Bab 46 Masih Tikus Padi
48
Bab 47 Mengamuk
49
Bab 48 Menyusun Rencana
50
Bab 49 Menyerang
51
Bab 50 Bertemu
52
Bab 51 Dua Peluru
53
Bab 52. Raja Hades
54
Bab 53 Cabang Baru
55
Bab 54 Permintaan Aneh
56
Bab 55 Gara-gara Semangka Mangkuk
57
Bab 56 Hampir Saja
58
Bab 57 Ingatan Itu Kembali
59
Bab 58 Jiwa Psikopat
60
Bab 59 Kediaman Zeus
61
Bab 60 Penjelasan
62
Bab 61 Pelukan Hangat
63
Bab 62 Sabar Ini Ujian
64
Bab 63 Sungguh Memalukan!
65
Bab 64 Pindah Profesi
66
Bab 65 Tuan Krab
67
Bab 66 Hijrah Cinta
68
Bab 67 Gara-gara Artikel
69
Bab 68 Telur Asin Ulek
70
Bab 69 Kesakitan
71
Bab 70 Panik
72
Bab 71 Tidak Sadarkan Diri
73
Bab 72 Tiga Nama
74
Bab 73 Pulang
75
Bab 74 Kehebohan Baby Triplets
76
Bab 75 Kenapa Mirip Sekali Dengan Bapak Tampan?
77
Bab 76 Sakit
78
Bab 77 Pergi
79
Bab 78 Pesan Tak Di Kenal
80
Bab 79 Ku Menangis
81
Bab 80 Jodoh Cerminan Diri
82
Bab 81 Baikan
83
Bab 82 Hati Malaikat
84
Bab 83 Nasib Jadi Bawahan
85
Bab 84 Pepaya California
86
Bab 85 Ancaman Wakil Mafia
87
Bab 86 Kena Omel
88
Bab 87 Pujian Atau Ledekan?
89
Bab 88 Rencana Bulan Madu
90
Bab 89 Kecentilan Aulia
91
Bab 90 Apakah Mereka Anak Kecil?
92
Bab 91 Tiga Perusuh Mau Ikut
93
Bab 92 Tampang Mesum?
94
Bab 93 Ke Bali
95
Bab 94 Liburan Pertama
96
Bab 95 Cafe
97
Bab 96 Ketemu
98
Bab 97 Hotel
99
Bab 98 Kejahilan Aulia
100
Bab 99 Di Culik
101
Bab 100 Petunjuk
102
Bab 101 Paman Sholeh
103
Bab 102 Kebakaran
104
Bab 103 Lorong Rahasia
105
Bab 104 Terjebak Di Lorong Rahasia
106
Bab 105 Ledakan
107
Bab 106 Rumah sakit
108
Bab 107 Penyakit Jantung
109
Bab 108 Di Interogasi
110
Bab 109 Ketakutan Richo
111
Bab 110 The Real psycho
112
Bab 111 Kalang Kabut
113
Bab 112 Isi Hati Aulia
114
Bab 113 Wanita Gila
115
Bab 114 Berat
116
Bab 115 Aulia Pingsan
117
Bab 116 Pulang
118
Bab 117 Mencari Apartemen
119
Bab 118 Pamit
120
Bab 119 Terkejut
121
Bab 120 Ke Mansion
122
Bab 121 Arena Pertarungan
123
Bab 122 Terluka
124
Bab 123 Perayu Handal
125
Bab 124 Membujuk
126
Bab 125 Nasehat
127
Bab 126 Toko HP
128
Bab 127 Membantu
129
Bab 128 Ketakutan
130
Bab 129 Dunia Kontrak
131
Bab 130 Berpindah Tempat
132
Bab 131 Bertemu Kembali
133
Bab 132 Provokasi
134
Bab 133 Ketangkap
135
Bab 134 Berkunjung
136
Bab 135 Tidak Setuju
137
Bab 136 Berakhir Pada Pembajakan Sawah
138
Bab 137 Menjemput Putri Centil
139
Bab 138 Mengalah
140
Bab 139 Keputusan Mutlak
141
Bab 140 Belajar Menahan Rindu
142
Bab 141 Petualangan
143
Bab 142 Mati?
144
Bab 143 Mencari Ara
145
Bab 144 Kehilangan
146
Bab 145 Sedih
147
Bab 146 Sendiri
148
Bab 147 Pertama Kali
149
Bab 148 Sekolah
150
Bab 149 Rugi Double
151
Bab 150 Membalas Kebaikan
152
Bab 151 Menjadi Dewasa
153
Bab 152 Sang Penakluk
154
Bab 153 Kecemburuan Aulia
155
Bab 154 Terjebak
156
Bab 155 Di Grebek
157
Bab 156 Menetap
158
Bab 157 Broken Heart
159
Bab 158 Setuju
160
Bab 159 Harapan Tiga Iblis Kecil
161
Bab 160 Permainan Sang Penipu
162
Bab 161 Hujan Merah
163
Bab 162 Si Bungsu Bahagia
164
Bab 163 Drama Pasangan LDR-an
165
Bab 164 Janji Yang Di Ingkari
166
Bab 165 Dua Bersaudara Yang Beruntung
167
Bab 166 Debat
168
Bab 167 Kembali Berkumpul
169
Bab 168 Makan Besar
170
Bab 169 Persiapan Lamaran
171
Bab 170 Bak Putri Raja
172
Bab 171 Bercadar
173
Bab 172 Love Island

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!