“Hal penting apa Ken..?” Daniel penasaran dengan panggilan papanya sepagi ini.
“Maaf, sebaiknya mas tanya langsung saja kepada tuan..” jawab Ken dengan hormat.
“Baiklah, sepuluh menit lagi aku akan segera ke sana..” tukas Daniel. Kemudian di ikuti oleh Ken yang beranjak pergi setelah mendengar jawaban Daniel.
Laki-laki yang umurnya hampir sama dengan Daniel itu, dengan patuh melaksanakan tugas dari majikan muda dan tuan besarnya. Semua perkataan dan apa pun perintah mereka, Ken kerjakan tanpa ia menjawab nanti atau tidak.
Daniel kembali melangkah mendekati ranjang setelah menutup pintu. Dengan pelan, ia meneluspkan badanya di balik selimut yang ada Anyelir dan masih tertidur pulas di sana. Perlahan ia menyibakan selimut tebal itu, dan memberikan kecupan hangat di kening kekasihnya.
Anyelir hanya menggeliat dan kembali ke posisi nyamanya. Daniel sendiri segera mandi untuk membersihkan tubuhnya dengan air hangat yang mengucur dari kran berwarna merah. Rasa lelah akibat pergulatan tadi malam, kini sirnalah sudah karena hangatnya air yang mengembalikan kesegaran dan moodnya hari itu. Beberapa saat setelah selesai mandi, Daniel mengenakan setelan jas dan mematut dirinya. Sebelum ia keluar, ia berpesan kepada pelayan hotel yang ia percaya, agar tidak mengusik tidur kekasihnya yang masih berada di dalam kamar hotel pribadinya.
Dengan langkah panjang dan tenang, Daniel memasuki ruangan yang besar dan khusus di gunakan untuk meeting staf VIP.
“Pagi pah..?” sapa Daniel yang masuk ke ruangan itu, lalu menggeser kursi dan duduk tepat di depan papanya.
“Pagi. Kamu tau kenapa papa panggil kamu sepagi ini..?”
“Tidak. Daniel harap, papa akan menyampaikan berita baik..”
Tuan wijaya sejenak bersedekap. Menatap wajah putra sulungnya. Daniel yang di tatap oleh ayahnya seperti itu menjadi semakin penasaran dengan apa yang akan di sampaikan kepadanya.
“Pa.., sebenarnya berita apa yang mau papa sampaikan..?” tanya Daniel yang saking penasaranya, sampai dua kali membetulkan tempat duduknya.
“Papa akan menikahkan kamu dengan gadis pilihan papa..” ucap tuan Wijaya yang membuat kedua mata Daniel membelalak.
“Apaa..!! Daniel tidak salah denger pah..?” seru Daniel yang kaget mendengar perkataan papanya.
“Tidak.” jawab tuan Wijaya dengan tenang.
“Daniel tidak setuju pah. Daniel sudah punya pilihan sendiri.”
“Kali ini, kamu harus nurut kemauan papa. Saat ini yang papa inginkan, kamu membalas semua yang telah papa berikan dengan menikahi gadis pilihan papa.”
“Siapa gadis itu? Dan jika Daniel menolak..? Karena Daniel belum pernah melihatnya dan bahkan tidak mengenalnya..” tukas Danil membuat tuan Wijaya mengerutkan dahinya.
“Jika kamu menolak, kamu tidak berhak atas aset yang papa miliki, dengan kata lain, semuanya akan papa atas namakan kepada adik kamu, Evan.”
Danil tidak percaya dengan ucapan papanya. Dua pilihan yang sangat sulit. Di satu sisi, kalau ia menikahi gadis pilihan papanya, maka ia akan menyakiti hati gadis yang ia cintai, kalau ia tidak menikahi gadis pilihan papanya, maka ia akan jadi gelandangan.
Aaarrrrgghh..!! Siapa sih gadis pilihan papa? Gadis tajir anak kolega papa kah? Miss univers kah..? Yang bisa membuat papa menjatuhkan pilihan yang sangat menyulitkanku.
Pikiran Daniel mengembara ke mana-mana. Dalam hati ia sangat geram sekali. Namun apa yang bisa ia lakukan. Karena selama ini ia memang bergantung sama papanya.
“Kamu masih bisa belum menjawab?”
Daniel menggelengkan kepala pelan. Seluruh otaknya buntu. Bayangan Anyelir, yang begitu memikat hatinya, kini memenuhi seluruh hati, jiwa dan fikiranya. Kekasih yang selalu membuat hidupnya berwarna dengan semua kemanjaanya, yang membuat Daniel ingin segera menjadikanya sebagai nyonya Daniel. Namun angan-angan itu sirna, setelah ucapan papanya bak mata tombak yang menghujam jantungnya.
“Baiklah, papa akan kasih kamu waktu dua hari untuk menjawabnya. Dua hari lagi kamu harus kasih papa jawaban yang sesuai dengan harapan papa. Sekarang kamu boleh pergi.”
Daniel berdiri dan sedikit membungkukan badanya, tanda hormat kepada papanya. Lalu segera beranjak dari ruangan itu. Langkahnya begitu gontai. Bagaimana ia harus mengatakanya kepada Anyelir nanti, itu yang kini menyiksa batin Daniel.
"Aaarrggghhh...! Siapa sih cewek sialan “tu yang telah merusak masa depanku..? Awas saja kamu..!” seru Daniel yang mengahantamkan kepalan tanganya ke tembok kamar hotel. Seorang pelayan hotel yang sedang lewat, sangat kaget di buatnya.
Daniel berjalan menyusuri lorong hotel dan menuju kamarnya. Langkah kakinya berat. Ia enggan dan belum bisa memikirkan semuanya. Fikiranya sungguh kacau. Tanpa sadar, ia telah berada di depan pintu kamar hotel pribadinya.
Dengan berat, ia mendorong pintu itu. Ia melihat tubuh Anyelir masih bergumul dengan selimut tebalnya. Perlahan ia menghampirinya. Dengan pelan duduk di sampingnya.
Cuupppppp
Ciuman hangat kembali mendarat di bibir gadis itu. Membuatnya terbangun dan menatap wajah Daniel.
“Daniel sayank, kok udah rapi banget..?” seru Anye sambil mengerjapkan matanya. Daniel meraih tangan Anye, mengecupnya lama sekali. Sangat jelas terlihat Daniel sangat mencintai gadis itu.
“Hari ini aku mau ajak kamu ke suatu tempat. Aku mau bersama kamu seharian Anye..”
“Emmmhh, tumben yank? Mau ke mana..?” tanya Anye lagi.
“Pokoknya, kamu bangun, mandi terus kita berangkat..”
“Baiklah..”
Anye bangun dan menyuruh Daniel mengambilkan pakaianya yang masih berserakan. Lalu ia pun berjalan menuju kamar mandi.
Sementara di rumah sakit, kondisi Dani masih sama. Terbaring dan masih memejamkan mata. Setiap hari, dengan setia, Ken yang di suruh tuan Wijaya untuk menungguinya. Sedangkan neneknya, tidak di ijinkan menunggu Dani berlama-lama. IBA. Itulah alasan kenapa tuan Wijaya tidak memperbolehkan nenek berlama-lama di rumah sakit.
Pagi ini, Ken bersiap akan pergi ke rumah sakit. Dengan berpakaian rapi ia bergegas menuju mobil yang telah siap mengantarnya ke rumah sakit.
“Ken, aku percayakan semuanya kepada kamu, beri kabar segera jika ada perkembangan dengan gadis itu..?”
“Baik tuan..” ucap Ken lalu segera berangkat setelah membungkuk hormat.
BERAAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments