Ch. 4 - Tidak Akan Mati!

Setelah menghabiskan waktu menjerit mengutuk Deus, sosok yang dikenal sebagai Dewa Tertinggi pembawa perubahan pada bumi, Dika menenangkan diri dan berjalan terseok-seok kembali ke dalam gua kecilnya.

Dika cukup beruntung karena di perjalanannya kembali, ia tidak bertemu dengan seekor pun Slime sehingga ia tiba di gua kecilnya tanpa luka tambahan. Ia langsung berbaring dan membiarkan kesadarannya memudar karena tidak ingin terus berbaring di tengah gelapnya malam

•••

Keesokan paginya, Dika bangun dan segera memeriksa sekujur tubuhnya, ia melihat punggungnya terdapat lebam berwarna ungu, begitu juga beberapa bagian tubuhnya. Sementara itu tangan kirinya tidak terlihat mengalami bengkok, tapi ia yakin jika tulang pada lengannya mengalami retakan hebat.

“Aku mungkin akan diamputasi jika tidak segera menemui dokter.” Dika tidak bisa membayangkan bagaimana ia harus hidup dengan satu tangan tanpa sanak saudara. “Jelas lebih buruk dari kematian instan.”

Tapi apa yang bisa dilakukan oleh seorang manusia biasa dengan cedera pada salah satu lengannya pada seekor monster setinggi 10 meter? Yup, berjuang dengan menahan rasa sakit yang tidak terbayangkan atau mati.

Agar cederanya tidak semakin memburuk, Dika mencoba sebaik mungkin untuk membungkus seluruh lengan kirinya dengan batang kayu dan akar muda sebagai alternatif dari bidai.

Karena Dika tidak memiliki ilmu yang cukup dalam bertahan hidup di alam liar, ia tidak memiliki cara untuk meredakan memar yang ada di sekujur tubuhnya. Jadi ia hanya bisa mengandalkan tubuhnya untuk mengatasi memar-memar tersebut.

Satu hari Dika habiskan untuk membiarkan tubuhnya memulihkan diri dan memasang beberapa jebakan yang ia pernah lihat dari video internet. Ia tidak yakin jika jebakan itu benar-benar dapat bekerja sebagaimana mestinya, tapi ia hanya bisa berharap yang terbaik.

Hari kedua, Dika masih beristirahat dan ternyata jebakan buatannya berhasil menangkap seekor ikan dan seekor kelinci. Ia berhasil memanjakan perutnya dengan benar walaupun masih kekurangan nasi.

Dan di hari ketiga, Dika merasa tubuhnya telah sedikit membaik dan memutuskan untuk menyelesaikan urusannya dengan King Slime, walaupun besar kemungkinan baginya untuk meregang nyawa.

Sebelum pergi meninggalkan gua, Dika berbalik dan memandangi gua kecil yang ia tinggali hampir selama satu bulan itu. Ia mengangkat tangan kanannya dan mengacungkan jari tengah ke arah gua itu, lalu dengan senyum lebar di wajahnya ia berkata. “Aku tidak akan kembali ke tempat ini bahkan jika aku mati.”

Dika berjalan kembali menuju ruangan King Slime dengan perlengkapan yang sangat seadanya itu. Ia juga membayangkan apa yang akan menyambutnya jika ia mati terbunuh oleh King Slime.

“Aku mungkin dapat bertemu dengan Ayah dan Ibu.”

•••

Sekembalinya Dika ke ruangan King Slime, ia melihat kondisi ruangan itu masih sama seperti terakhir kali, dengan banyak kerusakan di berbagai tempat.

King Slime di sisi lain langsung memberikan jeritan nyaringnya ke arah Dika, kali ini jeritannya jauh lebih nyaring seolah ia akhirnya kembali dipertemukan dengan lawan yang dinanti-nanti.

“Kieeeeek!”

“Mari kita selesaikan ini.”

Dika berlari dengan kecepatan terbaiknya ke arah King Slime walaupun ia tidak tahu serangan macam apa yang akan ia lakukan. Tapi ia bertujuan untuk setidaknya menanamkan luka tusuk pada King Slime yang sudah membuat tangan kirinya terluka parah.

Serangan Dika berhasil mendarat pada King Slime, tapi Boss Dungeon ini tidak membuat reaksi apa pun seolah serangan yang ia terima hanya terasa seperti tusuk benda tumpul.

“Kiehehehe!” King Slime tertawa keras melihat perjuangan sia-sia dari manusia di depannya.

“Berd*bah! Matilaaaaah!”

Dika mengayunkan pisau di tangan kirinya dengan sangat cepat, kekuatan yang ia keluar benar-benar melebihi batas manusia normal. Hal ini cukup wajar karena manusia dapat mengeluarkan kekuatan misterius saat mereka berada dalam kondisi terdesak maupun hidup dan mati.

King Slime mendorong tubuhnya ke depan dan melempar Dika sejauh beberapa meter ke belakang, ia juga langsung mengambil ancang-ancang untuk melompat dan menimpa tubuh Dika.

“Sial!” Dika berusaha berdiri dan berlari menjauh dari lokasi pendaratan King Slime, tapi ia hampir terlambat dan kembali terlempar akibat dampak dari jatuhnya King Slime.

Anehnya, King Slime tampak tidak benar-benar bermaksud untuk langsung membunuh Dika karena ia tahu Dika sudah sangat kesulitan untuk mempertahankan hidupnya. Oleh karena itulah ia sengaja memainkan hidup Dika hingga lawannya itu menyerah untuk berlari.

Terlempar, terlempar, dan kembali terlempar, Dika kembali mengalami hal itu secara berulang-ulang hingga adrenalin yang terpicu di tubuhnya mereda dan hilang. Kini yang tersisa pada Dika hanyalah ketakutan dan rasa lelah yang hebat.

“Kieeeeek!”

Teriakan King Slime membuat Dika jatuh terduduk dan kehilangan kendali akan tubuhnya, bukan karena ia menerima Debuff, tapi pikirannya sudah dipenuhi oleh kata kematian.

“Aku tidak akan mati! Bahkan jika kau menghancurkanku hingga berkeping-keping aku tidak akan mati!”

Bersamaan dengan teriakan itu, King Slime menelan Dika karena bermaksud menenggelamkan Dika di dalam tubuhnya.

Dika tahu jika ini adalah akhir dari hidupnya, sebab belum pernah ada yang berhasil selamat setelah ditelan oleh King Slime.

Karena saat King Slime menelan sesuatu, maka apa pun yang ia telan akan segera ia larutkan menggunakan cairan korosif di tubuhnya.

Tapi anehnya, Dika yang sudah siap menerima kematian ternyata masih dapat menggerakkan tubuhnya walaupun ia tidak dapat bernafas.

“Brengs*k! Monster ini benar-benar mempermainkanku!” Dika mengutuk King Slime dalam hatinya.

Mengetahui ia masih memiliki kemungkinan kecil untuk bertahan hidup, Dika segera mendekatkan dirinya dengan inti dari King Slime. Pergerakannya memang sangat terbatas tapi ia masih dapat menggerakkan pisaunya untuk menghancurkan inti dari King Slime.

Sayangnya, King Slime sadar jika Dika masih belum menyerah dalam hidupnya, ia langsung menyebarkan cairan asam di tubuhnya untuk segera melarutkan Dika.

“Gaaaah!” Dika menggeliat kesakitan merasakan tubuhnya terbakar perlahan oleh cairan panas, ia juga tidak dapat berteriak dengan leluasa karena ia mungkin akan menelan cairan korosif dari King Slime.

Meskipun tubuhnya secara perlahan terbakar oleh cairan korosif dari King Slime, Dika terus bergerak dengan mata terpejam dan menusuk inti dari Boss Dungeon itu secara berulang-ulang.

Karena Artifact miliknya mungkin berada di tingkat yang sangat rendah, Dika hanya merasa jika pisaunya itu tidak benar-benar dapat menembus inti King Slime. Perjuangannya yang belum usai membuat tubuhnya kembali memproduksi cairan epinefrin (hormon adrenalin) sehingga ia kembali dipenuhi oleh tenaga.

Dika memanfaatkan tenaga yang muncul dari dalam tubuhnya itu dan melepaskan satu tusukan kuat ke inti King Slime hingga ia merasa jika pisaunya itu berhasil menembus batu keras. Tidak berhenti di situ, ia juga menarik pisaunya agar kerusakan yang diterima oleh inti King Slime dapat langsung memusnahkan Boss Dungeon tersebut.

Dan.

Upaya Dika berhasil karena ia merasakan tubuhnya terjatuh di atas lantai berbatu, ia masih hidup tapi ia tidak dapat menggerakkan seluruh bagian tubuhnya. Bahkan untuk membuka mata pun rasanya mustahil, karena yang satu-satunya tersisa saat ini adalah kesadaran. Namun, kesadaran itu juga perlahan memudar.

“Ayah ... Ibu ... aku akan menemui kali-”

Terpopuler

Comments

Mukhlis B

Mukhlis B

Perjuangan sampai batas akhir

2021-10-24

1

[🍀F i t r i🍁]

[🍀F i t r i🍁]

Up

2021-06-08

1

John Singgih

John Singgih

apakah tewas, rasanya tidak...

2021-04-09

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 - Aku Akan Bertahan!
2 Ch. 2 - Ini Tidak Mustahil.
3 Ch. 3 - Jeritan Keputusasaan.
4 Ch. 4 - Tidak Akan Mati!
5 Ch. 5 - Bukankah Ini Terlambat?
6 Ch. 6 - Tidak Terklasifikasi?
7 Ch. 7 - Ilmu Hitam.
8 Ch. 8 - Diana Atmadja.
9 Ch. 9 - Skill Non Physical.
10 Ch. 10 - Dungeon Outbreak!
11 Ch. 11 - Kesalahpahaman.
12 Ch. 12 - Pemeriksaan The Chosen
13 Ch. 13 - Tes Dimulai!
14 Ch. 14 - Ice Prince.
15 Ch. 15 - Melawan Instruktur.
16 Ch. 16 - Tidak Memiliki Celah.
17 Ch. 17 - Datangnya Hasil Tes.
18 Ch. 18 - Golden Mountain Valley
19 Ch. 19 - Menukar Artifact.
20 Ch. 20 - Memasuki Snatcher Temple.
21 Ch. 21 - Aula Misterius
22 Ch. 22 - Jackpot!
23 Ch. 23 - Melawan Monster Mumi.
24 Ch. 24 - The Curse of Freezing Bullets.
25 Ch. 25 - Keluar Dari Snatcher Temple.
26 Ch. 26 - The Chosen Yang Berisik.
27 Ch. 27 - Treasure Chest.
28 Ch. 28 - Debuff Yang Luar Biasa!
29 Ch. 29 - Crimson Lizard.
30 Ch. 30 - Akhir Dungeon.
31 Ch. 31 - Witchcraft.
32 Ch. 32 - Gangguan Jalan.
33 Ch. 33 - Santet!
34 Ch. 34 - Sosok Bertopeng.
35 Ch. 35 - Masked Empress.
36 Ch. 36 - Anjing Liar.
37 Ch. 37 - Pelatihan Neraka.
38 Ch. 38 - Icy Hell Dungeon.
39 Ch. 39 - Serangan Cepat Dika.
40 Ch. 40 - Konflik Guild.
41 Ch. 41 - Bakat Alami?
42 Ch. 42 - Berakhirnya Dungeon.
43 Ch. 43 - Membuat Senjata dan Dimulainya Pertempuran.
44 Ch. 44 - Senjata Baru, Freezing Death.
45 Ch. 45 - Ajakan Sparing.
46 Ch. 46 - Kekalahan Dua Pihak.
47 Ch. 47 - Pemimpin Party.
48 Ch. 48 - Sebuah Party.
49 Ch. 49 - Duel Beruntun.
50 Ch. 50 - Perempuan Tomboi.
51 Ch. 51 - Saling Mengenal.
52 Ch. 52 - Bali, Liburan atau Tugas?
53 Ch. 53 - Desa Temukus
54 Ch. 54 - Memulai Penyisiran.
55 Ch. 55 - Mayat Dan Pos Keamanan Goblin.
56 Ch. 56 - Markas Para Goblin
57 Ch. 57 - Pertempuran Di Lokasi Terpisah.
58 Ch. 58 - Kematian Boss Goblin.
59 Ch. 59 - Kertas Misterius.
60 Ch. 60 - Meninggalkan Desa Temukus.
61 Ch. 61 - Liburan.
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Ch. 1 - Aku Akan Bertahan!
2
Ch. 2 - Ini Tidak Mustahil.
3
Ch. 3 - Jeritan Keputusasaan.
4
Ch. 4 - Tidak Akan Mati!
5
Ch. 5 - Bukankah Ini Terlambat?
6
Ch. 6 - Tidak Terklasifikasi?
7
Ch. 7 - Ilmu Hitam.
8
Ch. 8 - Diana Atmadja.
9
Ch. 9 - Skill Non Physical.
10
Ch. 10 - Dungeon Outbreak!
11
Ch. 11 - Kesalahpahaman.
12
Ch. 12 - Pemeriksaan The Chosen
13
Ch. 13 - Tes Dimulai!
14
Ch. 14 - Ice Prince.
15
Ch. 15 - Melawan Instruktur.
16
Ch. 16 - Tidak Memiliki Celah.
17
Ch. 17 - Datangnya Hasil Tes.
18
Ch. 18 - Golden Mountain Valley
19
Ch. 19 - Menukar Artifact.
20
Ch. 20 - Memasuki Snatcher Temple.
21
Ch. 21 - Aula Misterius
22
Ch. 22 - Jackpot!
23
Ch. 23 - Melawan Monster Mumi.
24
Ch. 24 - The Curse of Freezing Bullets.
25
Ch. 25 - Keluar Dari Snatcher Temple.
26
Ch. 26 - The Chosen Yang Berisik.
27
Ch. 27 - Treasure Chest.
28
Ch. 28 - Debuff Yang Luar Biasa!
29
Ch. 29 - Crimson Lizard.
30
Ch. 30 - Akhir Dungeon.
31
Ch. 31 - Witchcraft.
32
Ch. 32 - Gangguan Jalan.
33
Ch. 33 - Santet!
34
Ch. 34 - Sosok Bertopeng.
35
Ch. 35 - Masked Empress.
36
Ch. 36 - Anjing Liar.
37
Ch. 37 - Pelatihan Neraka.
38
Ch. 38 - Icy Hell Dungeon.
39
Ch. 39 - Serangan Cepat Dika.
40
Ch. 40 - Konflik Guild.
41
Ch. 41 - Bakat Alami?
42
Ch. 42 - Berakhirnya Dungeon.
43
Ch. 43 - Membuat Senjata dan Dimulainya Pertempuran.
44
Ch. 44 - Senjata Baru, Freezing Death.
45
Ch. 45 - Ajakan Sparing.
46
Ch. 46 - Kekalahan Dua Pihak.
47
Ch. 47 - Pemimpin Party.
48
Ch. 48 - Sebuah Party.
49
Ch. 49 - Duel Beruntun.
50
Ch. 50 - Perempuan Tomboi.
51
Ch. 51 - Saling Mengenal.
52
Ch. 52 - Bali, Liburan atau Tugas?
53
Ch. 53 - Desa Temukus
54
Ch. 54 - Memulai Penyisiran.
55
Ch. 55 - Mayat Dan Pos Keamanan Goblin.
56
Ch. 56 - Markas Para Goblin
57
Ch. 57 - Pertempuran Di Lokasi Terpisah.
58
Ch. 58 - Kematian Boss Goblin.
59
Ch. 59 - Kertas Misterius.
60
Ch. 60 - Meninggalkan Desa Temukus.
61
Ch. 61 - Liburan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!