05 - Meminjam Pada Papa

"Seperti yang kau lihat saat ini aku hampir bangkrut,aku ke kurangan dana dan kesulitan membayar gaji karyawan."Ucap Arnan lagi sembari membuang nafas berat.

"Kenapa bisa begitu?." Tanya Tia.

"Karena kurang nya rasa percaya perusahaan besar pada perusahaan ini yang di nilai kurang pengalaman karena masih baru." Jawab Arnan. ia menjelaskan dengan tidak bersemangat.

Tia lalu memegangi tangan Arnan dan menggenggam nya. "Kita akan lewati semua sama - sama,aku percaya kau bisa,aku akan selalu bersama mu." Ujar wanita itu,mencoba memberikan semangat pada suami nya itu.

Setelah dari kantor Arnan,Tia Pun akan pulang,namun ia singgah lebih dulu ke rumah Ayah dan Ibunya,saat Tia sampai,pintu utama tampak tertutup rapat,Tia menekan Bel dan keluarlah seorang wanita paru baya yaitu Ibu nya Tiara yang bernama Bu Tiwi,di susul dengan Pak Hartono.

"Papa,Mama." Sapa Tia lebih dulu dan mencium tangan Ayah dan Ibu.

"Walah - walah,Ada cucu Kakek datang." Ucap Pak Hartono sangat senang dan mengambil Artia dari Gendongan Tia. Ia mengendong dan mencium nya,Bu Tiwi dan Tia melihat ke akraban cucu dan kakek.

"Ayo masuk Tia,kamu sendiri aja nak?." Tanya Bu Tiwi.

"Iya Ma,habis Antar makanan untuk Arnan,sekalian singgah." Jawab Tia.

Kedatangan Tia datang ke rumah orang tua nya bukan hanya sekedar berkunjung ,tapi ia ingin membicarakan perusahaan Arnan yang di ambang ke bangkrutan. ia sangat berharap Kakak nya akan memberi jalan untuk nya.

"Papa gak ke kantor?." Tanya Tia.

"Hari ini engak,Papa capek." jawab Pak Hartono dan mencium - cium pipi Artis yang mengemaskan.

"Em.... Pa,sebenarnya ada yang mau Tia omongkan,soal perusahaan Arnan suami ku."Ucap Tia.

"Iya,katakan saja,mungkin saja Papa bisa bantu." Ucap Pak Hartono.

Tia yang mendengar ucapan itu pun sedikit lega. "Sebenarnya Perusahaan Arnan keuangan nya sedan tidak stabil Pa,apa boleh Tia pinjam Sama Papa?." Tanya Tia.

Pak Hartono dan Bu Tiwi pun saling bertatapan sejenak dan tersenyum. "Tentu saja boleh sayang,tapi ada apa dengan Arya,seharus nya keadaan seperti ini Arnan bisa mengandalkan nya?." Tanya Pak Hartono.

"Mereka kurang akur Pa." Jawab Tia.

"Ya sudah,Nanti kamu ajak Arnan datang ke kantor menemui Papa,Nanti Papa akan berikan pada nya." Ucap Pak Hartono.

"Maaf ya Pa,Tia jadi merepotkan Papa." Ucap Tia tertunduk.

"Tia,meski kamu sudah menikah,kamu kan tetap anak kami,satu - satunya anak kami,perusahaan ini juga papa pernah meminta kamu meneruskan nya,tapi kami tidak mau,suatu hari kalau Papa dan Mama sudah tidak ada,semua ini juga tetap jadi milik kamu."Ucap Bu Tiwi dan Pak Hartono mengangguk tanda mengiyakan.

Tia lantas memeluk Bu Tiwi. "Tia juga rencana mau bekerja di perusahaan Arnan Pa,Ma." Ucap Tia.

"Iya,kamu kan kuliah jurusan Bisnis ,kamu harus bantu dia,kalau kalian sama - sama pasti bisa mengatasi ini." Ucap Pak Hartono mendukung,ia sangat berharap Tia bisa benar - benar terjun ke dunia bisnis.

"Tapi Tia kan punya Artia,masa di bawa ke kantor." Ucap Bu Tiwi keberatan.

"Iya Ma,aku rencana memang akan membawa nya ke kantor." Ucap Tia.

"Tidak boleh,Artia masih kecil,kamu bawa ke sini saja,biar Sama Mama,Mama juga di rumah kesepian kalau Papa berangkat kerja." Ucap Bu Tiwi.

Tia yang seperti memiliki jalan untuk lebih leluasa membantu Arnan pun merasa senang dan bersemangat.

Terpopuler

Comments

Fastabiqul Khairat

Fastabiqul Khairat

Di Novel sebelumnya Tia. Tiara dan Nia Jurusan Biologi. Tapi di Novel ini jurusan Bisnis

2022-08-07

0

Siti Sarfiah

Siti Sarfiah

alhamdulillah ada solusi, mertuax bisa membantu, yg semangat ya

2022-07-01

0

Heldha Yanti

Heldha Yanti

Org tua yg the best

2021-07-11

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!