Tia pun tak lagi bisa tidur hingga matahari mulai menampakkan diri nya,Tia lalu turun dari tempat tidur dengan hati - hati agar tidak membangun putri nya dan ke dapur untuk menyibukkan diri,menyiapkan sarapan seperti biasa dan juga bersih - bersih agar ke khawatiran nya ini bisa menghilang sejenak memikirkan Arnan yang tidak kunjung pulang.
Saat sedang bersih - bersih ,Tia mendengar suara pintu terbuka,dengan cepat ia melangkahkan kaki nya keluar dan ia merasa lega saat melihat Arnan yang sudah pulang,meski dengan wajah yang tampak lelah.
"Sayang,kenapa pulang pagi,semalaman tidur dimana?." Tanya Tia sembari mengambil jas daj tas milik suami nya.
"Aku ketiduran di kantor." Jawab Arnan singkat sembari memijat leher nya yang terasa pegal.
"O...,Ayo sarapan dulu,aku sudah siapkan sarapan." Ajak Tia.
"Nanti saja ya,aku masih ingin tidur." Jawab Arnan dan masuk ke dalam kamar.
Tia menatap Arnan yang masuk ke kamar dengan tidak bersemangat,ia mencoba gak banyak bertanya karena melihat Arnan begitu banyak beban pikiran,Ia pun duduk di kursi meja makan menyandarkan tubuh nya yang terasa lelah dan tak bersemangat.
Sementara Arnan masuk ke kamar dan melihat Artia sedang tertidur ,ia mencium kepala Artia dan tidur di samping putri nya dengan masih mengunakan pakaian kantor nya.
Saat Tia masuk ke dalam,ia melihat Arnan sedang tidur di samping putri mereka,ia pun tersenyum dan kembali keluar,menutup pintu itu dengan perlahan agar tidak mengeluarkan bunyi yang membisingkan.
Tia lalu duduk di sebuah Sofa membaca pesan grup dari kedua sahabat nya,yaitu Tiara dan Nia.
"Hai Guys." Pesan Tia terkirim bergabung dengan pesan kedua sahabat nya yang sudah lebih dulu berchatting.
"Datang juga,kemana aja semalam gak ada kabar?." Tanya Nia.
"Biasa,sibuk dengan urusan rumah tangga." Balas Tia.
"Apa Kabar Tia, bagaimana keadaan di kecil?." Tanya Tiara.
"Baik Ra,kalian kapan main ke rumah ku?." Tanya Tia.
"Minggu depan ya,tunggu aku tidak terlalu sibuk." Ujar Nia. Nia yang masih bekerja meski ia juga sudah menikah pun masih di kelilingi kesibukan yang membuat mereka jarang bisa bertemu.
"Oke,di tunggu ya." Balas Tia.
Tia pun tersenyum membaca obrolan pesan - pesan di grup WhatsApp mereka,Tia ingin sekali menceritakan semua pada Tiara dan Nia tentang keadaan rumah tangga nya yang sudah mulai berubah,terutama Arnan yang tak lagi punya waktu untuk nya. Namun ia mengurungkan niat nya ,karena tidak enak pada kedua sahabat nya.
•••
Siang hari saat Arnan terbangun ia tak mendapati Artia sudah ada di samping nya,ia pun merenggangkan otot tubuh nya sebelum ia masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi.
Saat ia keluar ia melihat Tia sedang duduk menyuapi Artia makan siang.
"Kau sudah bangun sayang." Sapa Tia tersenyum.
"Iya." Balas Arnan juga membalas senyuman Tia,meski sebenarnya ia sedang tidak ingin melakukan nya.
"Ayo makan,sudah ku panas kan tadi." Ucap Tia dan Arnan pun mengangguk.
"Apa ada masalah di kantor?." Tanya Tia saat Arnan sedang menikmati makan siang nya.
"Iya begitu lah,masalah yang tidak pernah ada habis nya." Ucap Arnan.
"Kenapa tidak coba meminta bantuan pada Mas Arya?." Tanya Tia dan Arnan hanya diam saja.
"Kenapa diam?." Tanya Tia.
"Sudah lah,aku sedang ingin di rumah dan tak mau membahas soal kantor." Ucap Arnan.
Tia pun terdiam,ia menghela nafas dengan pelan,memejamkan mata nya sejenak dan kembali membuka nya,mencoba menahan ucapan yang ia pendam selama ini pada Arnan.
Setelah makan,Arnan tak mengatakan apa pun lagi dan berjalan masuk ke dalam ruangan kerja nya,Tia yang melihat pun hanya diam saja dan tak bertanya kemana Arnan akan pergi.
Di ruangan kerja Arnan,Arnan mengambil sebotol bir dan sebuah gelas,menikmati minuman itu di dalam ruangan kerja nya,mencoba sejenak melupakan kebisingan tentang pekerjaan di kantor.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Siti Sarfiah
dlm permasalah kantor jangan sampai terbawa k rumah tangga , lebih baik diam
2022-07-01
1
Isnaya faniati
lanjuut thor
2021-05-16
1
Riri
kebiasaan minum nya aja dari dulu gk ilang"
2021-05-03
1