Cerita Mang Ujang

"Aku harus kuat, aku mampu, aku pasti bisa". aku berusaha menyemangati diriku sendiri, karena jika aku ikut terpuruk bagaimana nasib mama dan juga adikku Bimo. Aku pun mengusap air mataku kembali dan menghampiri Bimo, memintanya untuk bangun dan berdiri. "Ayo Bimo bangun, jangan jadi cengeng, Aku tau kamu sedih tapi pikir kan mama jika kamu seperti ini, itu hanya akan menambah beban mama dan aku". Panggilanku diacuhkannya, Bimo tetap tak bergeming dari duduknya. Aku pun menyerah dan memilih duduk di kursi depan kamar papa sambil memandangi suster yang wara wiri ntah apa yang mereka lakukan.

Sampai akhirnya dokter Imran keluar dari ruang rawat ICU papa, aku bergegas menghampirim dokter Imran. "Om Imran, bagaimana kondisi papa?" tanyaku mulai khawatir karena kulihat peluh dokter Imran dan juga guratan kelelahan pada wajahnya nampak begitu nyata.

"Papa mu baru saja mengalamin gunjangan yang mengakibatan ganguan jalan nafas sehingga hampir saja kita kehilangan papa mu...tapi syukur lah sekarang bapak Aghata sudah kembali pada kondisi stabil walau belum keluar dari masa kritisnya".

"Hampir kehilangan papa", gumamku yang masih terdengar dokter Imran, air mata meluncur begitu saja di pipiku dan lututku lemas rasa aku tak mampu berdiri setelah mendengar penuturan dokter Imran, sepertinya aku akan jatuh hingga tangan dokter Imran berhasil menggapai tubuh ku, menopangnya dan memberiku tempat bersandar agar tak terjatuh karena shock mendengar penuturannya.

Aku menangis dalam pelukan om Imran, sahabat baik papa sekaligus dokter yang selalu merawat papa. "Menangislah tapi jangan terlalu larut dalam kesedihan, semua yang terjadi sudah digariskan oleh tuhan, kamu harus kuat dan belajarlah untuk kuat demi mama dan adik mu, sekarang kamu adalah tempat mereka bersandar dan bergantung". Aku hanya diam dan menganggukan kepala mendengar penuturan Om Imran yang membuatku tersadar dan harus bangkit dari keterpurukan. "Benar kata om Imran, Aku tidak boleh seperti ini. Aku harus merencanakan hidup kami bertiga agar mampu bertahan hingga papa benar-benar pulih dan sehat kembali". Dengan keyakinan penuh dan demi orang-orang yang ku sayangi, Aku harus kuat menghadapi ujian hidup ini. "Semangat Lia" gumamku yang hanya terdengar diriku saja.

melihatku yang sudah lebih baik, om Imran pun pamit untuk kembali ke ruangannya. Aku pun kembali menghampiri Bimo yang masih berada di posisi yang sama saat aku tinggalkan. Aku hanya duduk diam di kursi ruang tunggu tidak jauh dari Bimo duduk dan juga masih bisa tetap menatap dari luar kamar rawat papa.

Tiba-tiba suara lelaki paruh baya membuyarkan lamunanku, "Neng Lia, ini ransum dan baju titipan ibu untuk neng Lia dan den Bimo, kata ibu jangan sampai tidak dimakan karena merawat orang sakit itu butuh energi, jangan sampai neng Lia dan den Bimo jadi ikutan sakit". ucap mang Ujang sambil menyodorkan ransum dan tas jinjing titipan mama. Aku pun menerimanya sambil mengucapkan terima kasih.

"Mama gimna mang?". tanyaku khawatir kalau mama terus bersedih dan tak kuat menerima cobaan ini.

"Ibu baik-baik saja neng, sebelum saya kesini ibu sudah makan, saat saya antar pulang ibu juga banyak bicara, neng Lia nggak perlu khawatir, nampaknya ibu tegar menerima kenyataan ini". ucapan mang Ujang membuatku tak percaya bahwa mama bisa setegar itu.

"bukankah mama sangat rapuh?" pikiranku menerawang jauh, teringat kejadian beberapa tahun lalu, saat mama kehilangan adik bungsuku yang harus dikuret karena mama terjatuh dan mengalami pendarahan hebat. Mama sampai tak makan dan keluar dari kamar seminggu. sebulan lebih mama tak bicara dan mengacuhkan aku dan juga Bimo, sampai papa memanggil psikiater untuk membantu mama pulih. kata papa, mama memang memiliki trauma tentang kehilangan. Semua berawal saat mama masih SMA dan harus kehilangan kedua orang tuanya dalam kecelakaan dan mama sendiri harus koma berminggu-minggu di rumah sakit, begitu sadar justru meneriman kenyataan pahit jadi anak sebatang kara.

Papa lah yang selalu ada untuk mama, menemani hari-hari mama karena mereka bertetangga sekaligus teman satu sekolah walau mama dua tingkat dibawah papa, sampai akhirnya mereka jatuh cinta lalu menikah dan kami pun hadir dalam hidup mereka.

"Apa benar mama setegar itu?". gumamku yang terdengar mang Ujang. "Iya neng, mamang nggak bohong". jelas mang ucang.

"Bukan...bukan maksud Lia nuduh mang Ujang bohong, cuma Lia merasa agak kaget aja kalau semua yang mang Ujang ceritakan benar-benar terjadi. "Nggak usah kaget atuh neng, disyukuri saja setidaknya musibah ini bisa membuat ibu lebih tegar dan ikhlas" , "kalau mamang rasa, ibu justru cemas pada neng Lia dan juga den Bimo, kalau mamang simpulkan dari ucapan ibu saat dimobil menuju rumah tadi". Cerita mang Ujang, mengagetkan ku. Mama tegar karena khawatir pada kami, aku harus lebih tegar agar mama tidak terpuruk, "Badai pasti berlalu Lia". pikirku optimis.

"Makasih ya mang, sudah selalu ada membantu kami selama ini". ucapku sambil memeluk mang Ujang.

"Sama-sama neng, apa yang mamang lakukan nggak berarti apa-apa dibandingkan apa yang mamang terima dari keluarga neng. Kalau dulu almarhum kakek neng Lia ayah dari pak Aghata Wicaksana tidak membawa saya kerumahnya dan memberi saya tempat tinggal, memperlakukan saya dengan baik, mungkin saat ini saya masih tinggal dijalan dan jadi tunawisma". "Kakek neng, membawa mamang dari jalanan saat itu deras mamang nggak tau mau kemana, mamang nggak punya tempat tinggal, mamang kabur dari rumah paman mamang, istrinya kejam sekali saat itu usia mamang baru lima tahun, istri paman mamang tidak suka mamang tinggal dengan mereka sejak kedua orang tua mamang meninggal, mamang sering disiksa dan tidak diberi makan, saat mamang kabur udah dua hari belum makan jadi mamang pingsan dipinggir jalan, sejak saat itu mamang bersumpah akan mengabdi pada pak Wicaksana dan anak cucunya". Cerita mang Ujang membuatku tercengang, aku sungguh tak pernah tau asal muasal mang Ujang bekerja dengan papa.

"Jadi neng nggak usaha khawatir mamang akan terus ikut kalian kemana pun, dan ini ATM mamang PINnya 150675, tanggal dimana pak Wicaksana menyelamatkan mamang. Neng Lia pakai saja, semua uang ini berasal dari kakek dan juga papa neng Lia untuk mamang tapi sama sekali mamang tidak gunakan karena semua kebutuhan mamang sudah terpenuhi dari mamang kecil semuanya sudah disediakan, makan, tempat tinggal, bahkan pakaian". ucap mang ujang sambil menyerahkan sebuah ATM, aku tak mampu berkata-kata hanya menatap mang Ujang tak percaya ada orang yang begitu setia padahal selama ini mang Ujang hanyalah supir dirumah kami, tapi ada orang yang menggigit dan menghianati kami padahal dia diberi posisi tinggi dan memiliki harta berlimpah. "Inilah hidup Lia, tidak semua yang nampak indah itu benar-benar indah dan tidak semua yang tak bernilai itu tak berharga, itulah gunanya kita selalu menghormati orang lain dan tidak menilai mereka dari luar saja". Bathin ku sambil tersenyum pada mang Ujang.

"Simpan lah ATM ini kembali mang, Lia belum membutuhkannya. Pemberian Papa untuk Lia masih lebih dari cukup untuk kebutuhan saat ini". Ucapku bahagia atas perhatian mang Ujang.

Terpopuler

Comments

Manami Slyterin

Manami Slyterin

semangat kakak ..jangan lupa main ke rmh ku eh novel ku😉😍

2021-08-12

1

Mala Mala Sdj

Mala Mala Sdj

kartu apa yg diblokir..cc? Asuransi kesehatan pribadi ga punya jg ya thor.. apa krn trllu kaya jd ngandelin cc or debit aja?

2021-06-21

1

lihat semua
Episodes
1 Masuk ICU
2 Rumah Disita
3 Pemberian Papa
4 Kegundahan hati Lia
5 Cerita Mang Ujang
6 Papa Drop
7 Dia Menciumku
8 Dia menciumku Lagi
9 Janji Lia
10 Berita Papa Terekspos
11 Sketsa Mirip Dia
12 Si Kutu Buku
13 Rela Menyamar
14 Jangan Rindukan Aku
15 Berbalas Pesan
16 Kasmaran
17 Menyatakan Cinta
18 Cemburu
19 Member Club Designer
20 Beli Design itu
21 Menjual Karya
22 Beasiswa
23 Aku ada di Kampus
24 curahan hati
25 Berlutut di depanku
26 Kita Akan Pindah
27 Tawaran Kerja
28 Dia Ke Rumah
29 Hutang Nyawa
30 Meninggalkan Rumah
31 Home sweat Home
32 Papi tidak setuju
33 Beres-Beres
34 meyakin kan mama
35 Baju Rancangan kak Didi
36 Ijab qobul
37 Tidur Nyenyak
38 Mahar
39 Ditaktor Posesif
40 Siang Pertama
41 Aset
42 Ngambek
43 Gaun Couple
44 Mami Setuju
45 Panggil Mami
46 Menunda Kehamilan
47 I Love You
48 Kiss Mark
49 Siapa Merry
50 Dinner
51 Foto
52 Semua Pemberian mu
53 Pesan Mira
54 Tugas Kuliah
55 Kuliah pagi
56 Rendy Muncul
57 Foto Lia
58 Menggombaliku
59 Cari Mati
60 Penjelasan Lia
61 Mengkhawatirkan ku
62 Makan malam
63 Ferry Membayar mu?
64 Susu coklat
65 Makin Cinta
66 Ke rumah Mama
67 Rumah sakit (part 1)
68 Rumah Sakit (Part 2)
69 Singa Kelaparan
70 Design Musim Panas
71 Mengantarku ke Kampus
72 Makan di Taman
73 Rahasia
74 Rumah Mama (Part 1)
75 Rumah Mama (Part 2)
76 Jiwa Kepo ibu-ibu
77 Kesiangan
78 Mau ke Mall aja Ribet
79 Kencan (Part 1)
80 Kencan (Part 2)
81 Kalau begitu Sentuhlah
82 Gazebo Taman Belakang
83 Hebat Sekali
84 Surat Cinta
85 Kenapa wajahmu
86 Ini tidak gratis
87 Design Air Mancur
88 Menangis
89 Perjamuan (part 1)
90 Perjamuan (part 2)
91 Makan Malam Romantis
92 Semua karena mu
93 Jalan-Jalan (Part 1)
94 Jalan-Jalan (Part 2)
95 Boleh tidak bertemu?
96 Are you hear me?
97 Saya Papinya Ferry
98 Shellantika Goucher
99 Apa ide mu?
100 Apa Syaratnya?
101 Mencari tahu tentangku
102 Apa ini Shel?
103 Please Maafin Aku
104 Jadi semua salahku?
105 Lia ini Menantuku
106 Jadi, kita Pakai Design Bocah ini?
107 Nomer Lima
108 Senjata Makan Tuan
109 Ada apa mencariku?
110 Ternyata Lia seterkenal itu?
111 Ada masalah apa
112 Maaf Aku nggak Denger
113 Ruang Perpustakaan
114 Ibu dan anak Jago Akting
115 Jangan Marah
116 Bangunkan Dia
117 Kontrak Kerja Sama
118 Kami Berangkat
119 Aku Mau Kamu jadi Sarapan ku
120 Lia pasti Kelelahan
121 Kerja Bagus Jerry
122 Kamu Sukanya Apa?
123 Cepat Ceritakan
124 Jatuh Cinta pada Rendy
125 Aku Mau
126 Jangan Tolak Aku
127 Kamu Cemburu
128 Aku Kesal pada Mu
129 Bule Stress
130 Oleh-oleh
131 Undur Keberangkatan Ku
132 Sayang, Aku Mau
133 Lia Merajuk
134 Aku berangkat
135 Pria yang Tulus
136 Lia mau apa?
137 Nih Bule Kemana sih?
138 Setuju Ikut Lomba
139 Wanita Cantik
140 Ruang Rapat
141 Rindu
142 Menunggu telphon
143 Presdir
144 Video Call
145 Cemburu
146 Menikahkan ku dengan Ferry
147 Tau Batas
148 Mau Lihat Aku Menari
149 Surprises
150 Ferry sudah Pulang
151 Ampun Sayang
152 Siapa Joe (part 1)
153 Siapa Joe (Part 2)
154 Kemana?
155 Dokter Gavin
156 curhat
157 Tidak Menangis Lagi
158 Penyakit Ferry
159 Ferry pun Mengalah
160 Kebenaran
161 You're so Hot
162 Ujian Terakhir
163 Cemburu dengan Ferry
164 Akad Nikah dimajukan
165 Makan Malam
166 Salad Buah
167 Istri ku Bucin Juga
168 Ide Ferry
169 Bergadang Semaleman
170 Shopping
171 Double Date
172 Foto Bareng 4D
173 Adik Sepupu
174 Aku Pamit
175 Meninggalkan Negeri Kelahiran
176 Meet Up
177 Turbulensi
178 Welcome Home
179 Siapa yang Datang?
180 Di mana Lia?
181 Castle Veenew (part 1)
182 Castle Veenew (part 2)
183 Sarapan Bersama
184 Lia Hilang (part 1)
185 Lia Hilang (part 2)
186 Ruang Rawat (part 1)
187 Ruang Rawat (part 2)
188 Ruang Rawat (part 3)
189 Mau Cicit
190 Harus Mau Hamil
191 Acara Perjamuan (part 1)
192 Acara Perjamuan (Part 2)
193 Acara Perjamuan (Part 3)
194 Meja Makan
195 Kembali ke Apartemen
196 Suka Lia
197 Dasar Pengganggu
198 Hari Pertama Kuliah (Part 1)
199 Hari Pertama Kuliah (part 2)
200 Apartemen
201 Merasa Bersalah
202 Gaun Shella
203 Mozard Boutique (part 1)
204 Mozard Boutique (part 2)
205 Memaksa mu hamil anak ku
206 Maaf Mengejutkan Mu
207 Memonopoli Istri
208 Rumah Sakit
209 Siapa Leon?
210 Penata Rias
211 Terkunci
212 Aku Terkunci
213 Menggangkat Mu jadi Cucu ku
214 Salah Paham
215 Keluar Apartemen
216 Central Mall (Part 1)
217 Central Mall (Part 2)
218 Central Mall (Part 3)
219 Ramuan Obat Cinta
220 Supermarket
221 Perasaan Leon
222 Wanita Setengah Jadi
223 Nyamuk Pengganggu
224 Melapor pada HR
225 YZ Collection (part 1)
226 YZ Collection (part 2)
227 YZ Collection (part 3)
228 Terburu-buru
229 Home Sweet Home
230 Apa ini?
231 Gaun untuk Mami
232 Bumerang
233 Pelakor
234 Main di Pecinaan
235 Aku belum Makan
236 Kamu Mau Kemana?
237 Ferry bukan Kekasih ku
238 Kecelakaan
239 Dia Pasti Bisa
240 Tunggu Aku Suam
241 Tuan Muda Collapse
242 Luka Tembak
243 Mereka disereng?
244 Pagi Sayang
245 Wanita Hebat
246 Lia di Culik (part 1)
247 Lia di Culik (part 2)
248 Apa Rencana Mu?
249 Proposal Tender
250 Orang Baik
251 Dia hanya Demam
252 Aku bisa Sendiri
253 Villa Musa
254 Mau Sarapan Kamu
255 Baju untuk Lia
256 Ayo Kita Pulang
257 Perang Dingin
258 Hans Prayoga
259 Salon and Spa
260 Kamu Cepatlah Sedikit
261 Kenapa Dia ada disini?
262 Ka...Li...an
263 Ini untuk Mu
264 Wanita ini
265 Salah ku dimana?
266 Kakak Ipar
267 Kamu Mencintai Siapa?
268 Mulai Terpancing
269 Mau Pulang
270 Bener-bener Soulmate
271 Surprise
272 Dasar Rubah Betina
273 Tidak ada Kuliah
274 Makan Malam Masakan Mami
275 Cepat lah Naik
276 Kamu tenang aja ya, ada aku disini
277 The Capitol Kempinski Hotel
278 Leon Bersiap
279 Duduk yang Tenang
280 Pengalaman Pertama
281 Makanan Khas Negara S
282 Apa yang Mau Dia tonton?
283 Porak-poranda dalam Semalam
284 Mampus deh Kita
285 Sepertinya aku harus turun tangan
Episodes

Updated 285 Episodes

1
Masuk ICU
2
Rumah Disita
3
Pemberian Papa
4
Kegundahan hati Lia
5
Cerita Mang Ujang
6
Papa Drop
7
Dia Menciumku
8
Dia menciumku Lagi
9
Janji Lia
10
Berita Papa Terekspos
11
Sketsa Mirip Dia
12
Si Kutu Buku
13
Rela Menyamar
14
Jangan Rindukan Aku
15
Berbalas Pesan
16
Kasmaran
17
Menyatakan Cinta
18
Cemburu
19
Member Club Designer
20
Beli Design itu
21
Menjual Karya
22
Beasiswa
23
Aku ada di Kampus
24
curahan hati
25
Berlutut di depanku
26
Kita Akan Pindah
27
Tawaran Kerja
28
Dia Ke Rumah
29
Hutang Nyawa
30
Meninggalkan Rumah
31
Home sweat Home
32
Papi tidak setuju
33
Beres-Beres
34
meyakin kan mama
35
Baju Rancangan kak Didi
36
Ijab qobul
37
Tidur Nyenyak
38
Mahar
39
Ditaktor Posesif
40
Siang Pertama
41
Aset
42
Ngambek
43
Gaun Couple
44
Mami Setuju
45
Panggil Mami
46
Menunda Kehamilan
47
I Love You
48
Kiss Mark
49
Siapa Merry
50
Dinner
51
Foto
52
Semua Pemberian mu
53
Pesan Mira
54
Tugas Kuliah
55
Kuliah pagi
56
Rendy Muncul
57
Foto Lia
58
Menggombaliku
59
Cari Mati
60
Penjelasan Lia
61
Mengkhawatirkan ku
62
Makan malam
63
Ferry Membayar mu?
64
Susu coklat
65
Makin Cinta
66
Ke rumah Mama
67
Rumah sakit (part 1)
68
Rumah Sakit (Part 2)
69
Singa Kelaparan
70
Design Musim Panas
71
Mengantarku ke Kampus
72
Makan di Taman
73
Rahasia
74
Rumah Mama (Part 1)
75
Rumah Mama (Part 2)
76
Jiwa Kepo ibu-ibu
77
Kesiangan
78
Mau ke Mall aja Ribet
79
Kencan (Part 1)
80
Kencan (Part 2)
81
Kalau begitu Sentuhlah
82
Gazebo Taman Belakang
83
Hebat Sekali
84
Surat Cinta
85
Kenapa wajahmu
86
Ini tidak gratis
87
Design Air Mancur
88
Menangis
89
Perjamuan (part 1)
90
Perjamuan (part 2)
91
Makan Malam Romantis
92
Semua karena mu
93
Jalan-Jalan (Part 1)
94
Jalan-Jalan (Part 2)
95
Boleh tidak bertemu?
96
Are you hear me?
97
Saya Papinya Ferry
98
Shellantika Goucher
99
Apa ide mu?
100
Apa Syaratnya?
101
Mencari tahu tentangku
102
Apa ini Shel?
103
Please Maafin Aku
104
Jadi semua salahku?
105
Lia ini Menantuku
106
Jadi, kita Pakai Design Bocah ini?
107
Nomer Lima
108
Senjata Makan Tuan
109
Ada apa mencariku?
110
Ternyata Lia seterkenal itu?
111
Ada masalah apa
112
Maaf Aku nggak Denger
113
Ruang Perpustakaan
114
Ibu dan anak Jago Akting
115
Jangan Marah
116
Bangunkan Dia
117
Kontrak Kerja Sama
118
Kami Berangkat
119
Aku Mau Kamu jadi Sarapan ku
120
Lia pasti Kelelahan
121
Kerja Bagus Jerry
122
Kamu Sukanya Apa?
123
Cepat Ceritakan
124
Jatuh Cinta pada Rendy
125
Aku Mau
126
Jangan Tolak Aku
127
Kamu Cemburu
128
Aku Kesal pada Mu
129
Bule Stress
130
Oleh-oleh
131
Undur Keberangkatan Ku
132
Sayang, Aku Mau
133
Lia Merajuk
134
Aku berangkat
135
Pria yang Tulus
136
Lia mau apa?
137
Nih Bule Kemana sih?
138
Setuju Ikut Lomba
139
Wanita Cantik
140
Ruang Rapat
141
Rindu
142
Menunggu telphon
143
Presdir
144
Video Call
145
Cemburu
146
Menikahkan ku dengan Ferry
147
Tau Batas
148
Mau Lihat Aku Menari
149
Surprises
150
Ferry sudah Pulang
151
Ampun Sayang
152
Siapa Joe (part 1)
153
Siapa Joe (Part 2)
154
Kemana?
155
Dokter Gavin
156
curhat
157
Tidak Menangis Lagi
158
Penyakit Ferry
159
Ferry pun Mengalah
160
Kebenaran
161
You're so Hot
162
Ujian Terakhir
163
Cemburu dengan Ferry
164
Akad Nikah dimajukan
165
Makan Malam
166
Salad Buah
167
Istri ku Bucin Juga
168
Ide Ferry
169
Bergadang Semaleman
170
Shopping
171
Double Date
172
Foto Bareng 4D
173
Adik Sepupu
174
Aku Pamit
175
Meninggalkan Negeri Kelahiran
176
Meet Up
177
Turbulensi
178
Welcome Home
179
Siapa yang Datang?
180
Di mana Lia?
181
Castle Veenew (part 1)
182
Castle Veenew (part 2)
183
Sarapan Bersama
184
Lia Hilang (part 1)
185
Lia Hilang (part 2)
186
Ruang Rawat (part 1)
187
Ruang Rawat (part 2)
188
Ruang Rawat (part 3)
189
Mau Cicit
190
Harus Mau Hamil
191
Acara Perjamuan (part 1)
192
Acara Perjamuan (Part 2)
193
Acara Perjamuan (Part 3)
194
Meja Makan
195
Kembali ke Apartemen
196
Suka Lia
197
Dasar Pengganggu
198
Hari Pertama Kuliah (Part 1)
199
Hari Pertama Kuliah (part 2)
200
Apartemen
201
Merasa Bersalah
202
Gaun Shella
203
Mozard Boutique (part 1)
204
Mozard Boutique (part 2)
205
Memaksa mu hamil anak ku
206
Maaf Mengejutkan Mu
207
Memonopoli Istri
208
Rumah Sakit
209
Siapa Leon?
210
Penata Rias
211
Terkunci
212
Aku Terkunci
213
Menggangkat Mu jadi Cucu ku
214
Salah Paham
215
Keluar Apartemen
216
Central Mall (Part 1)
217
Central Mall (Part 2)
218
Central Mall (Part 3)
219
Ramuan Obat Cinta
220
Supermarket
221
Perasaan Leon
222
Wanita Setengah Jadi
223
Nyamuk Pengganggu
224
Melapor pada HR
225
YZ Collection (part 1)
226
YZ Collection (part 2)
227
YZ Collection (part 3)
228
Terburu-buru
229
Home Sweet Home
230
Apa ini?
231
Gaun untuk Mami
232
Bumerang
233
Pelakor
234
Main di Pecinaan
235
Aku belum Makan
236
Kamu Mau Kemana?
237
Ferry bukan Kekasih ku
238
Kecelakaan
239
Dia Pasti Bisa
240
Tunggu Aku Suam
241
Tuan Muda Collapse
242
Luka Tembak
243
Mereka disereng?
244
Pagi Sayang
245
Wanita Hebat
246
Lia di Culik (part 1)
247
Lia di Culik (part 2)
248
Apa Rencana Mu?
249
Proposal Tender
250
Orang Baik
251
Dia hanya Demam
252
Aku bisa Sendiri
253
Villa Musa
254
Mau Sarapan Kamu
255
Baju untuk Lia
256
Ayo Kita Pulang
257
Perang Dingin
258
Hans Prayoga
259
Salon and Spa
260
Kamu Cepatlah Sedikit
261
Kenapa Dia ada disini?
262
Ka...Li...an
263
Ini untuk Mu
264
Wanita ini
265
Salah ku dimana?
266
Kakak Ipar
267
Kamu Mencintai Siapa?
268
Mulai Terpancing
269
Mau Pulang
270
Bener-bener Soulmate
271
Surprise
272
Dasar Rubah Betina
273
Tidak ada Kuliah
274
Makan Malam Masakan Mami
275
Cepat lah Naik
276
Kamu tenang aja ya, ada aku disini
277
The Capitol Kempinski Hotel
278
Leon Bersiap
279
Duduk yang Tenang
280
Pengalaman Pertama
281
Makanan Khas Negara S
282
Apa yang Mau Dia tonton?
283
Porak-poranda dalam Semalam
284
Mampus deh Kita
285
Sepertinya aku harus turun tangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!