"Akira tolong kamu carikan kado ulang tahun kesukaanya putri bungu ceo mbt bolibas, saya tunggu sampai besok” ucap ethan kepada akira sekretaris ketiga dean melalui sambungan telepon kabel.
Dean memiliki tiga sekretaris, sekretaris utamanya adalah ethan, sekretaris keduanya julian yang sudah lima tahun lebih bekerja di perusahaan dean sedangkan akira baru satu tahun bekerja di perusahaan ini, sebenarnya dean menentang untuk memperkerjakan sekretaris wanita tapi ethan memaksa karena menurut ethan mereka perlu sekretaris wanita. Apalagi akira wanita yang pintar dibidang IT walaupun dia tidak kuliah di jurusan it dan menguasai beberapa bahasa asing dengan kualitas yang bagus walaupun dilihat dari riwayatnya dia hanya lulusan universitas dalam negri. Akira wanita yang cukup beruntung karena ia wanita yang terpilih bekerja disini yang langsung di seleksi oleh ethan. Dari sekian ribu orang yang melamar jadi sekrsteris hanya akira yang terpilih. Padahal banyak lulusan universitas luar negri yang melamar tapi entah kenapa ethan langsung tertarik pada akira saat awal interview.
“baik pak, secepatnya saya akan kerjakan” ucap akira dengan nada semangat
“oiya, kamu juga nanti ikut ke pesta dengan tuan”
“eh, kok saya pak? Kan biasanya bapak atau pak julian yang menemani tuan dean” akira sangat kaget saat ethan menyuruhnya menemani tuannya itu, pasalnya selama setahun bekerja disini hanya beberapa kali akira berkomunikasi langsung dengan dean, selebihnya hanya menyapa ketika dean datang ke kantor. Dean sangat jarang sekali datang ke kantor dia lebih banyak bekerja di rumah, datang ke kantor jika ada meeting penting atau pekerjaan yang tak bisa dikerjakan di rumah.
“saya ada perjalanan bisnis, dan julian akan ikut menemani saya jadi kamu yang harus menemani tuan dean”
“tapikan pak, tuan dean bisa meminta di temani kekasihnya atau saudaranya” akira berharap masih ada kesempatan untuk lolos dari perintah ethan, sungguh akira tak mau menemani dean ke pesta tersebut. Selama bekerja setahun disini akira kurang lebihnya sudah tahu sikap tuannya itu yang gampang marah dan tak pernah membalas senyuman akira saat akira menyapanya. Akira tak terlalu mengharapkan tuannya itu membalas senyumannya, akira hanya tak suka muka dingin dan tatapan tajam tuannya, Bahkan akira tak pernah melihat tuannya itu tersenyum.
“jadi kamu menolak perintah ini akira?” ucap ethan dingin
Akira yang mendengar nada suara ethan sedingin es langsung merinding, untung saja mereka berbicara lewat telepon, kalau berbicara langsung mungkin akira sudah mejadi balok es.
“baik pak secepatnya saya akan mencarikan kado untuk nona abrina dan menemani tuan dean untuk datang kepesta” ucap akira dengan tegas sambil menegakan posisi duduknya seakan-akan ethan ada di hadapannya.
“good people” ucap ethan dan mematikan sambungan telepon, ethan terkekeh setelah sambungan teleponnya mati, sangat menggemaskan suara akira yang tegas bercambur takut di telinganya.
Akira menghembuskan napasnya frustasi dan menghempaskan tubuhnya ke kursi. Tiba-tiba akira merasa tubuhnya sangat lemas seperti tidak makan satu minggu, apakah terlalu lebay mengibaratkan tubuh lemasnya seperti tidak makan satu minggu,? ah biarlah pada intinya tubuh akira sangat lemas mendapatkan tanggung jawab untuk menemani tuannya ke pesta itu.
Akira manatap telepon kabel yang berada di dekat komputernya, mengingat kambali percakapnnya dengan ethan, mungkin untuk wanita diluaran sana akan bahagia jika di minta untuk menemani dean ke pesta, itu adalah kesempatan sangat langka yang mungkin hanya akan terjadi sekali dalam seumur hidup, peluang untuk panjat sosial seperti lagunya Roy Ricardo.
Tapi akira tak seperti itu dia tahu bahwa selalu ada banyak pasang mata yang tertuju pada tuannya, secuil apapun informasi tentang dean akan cepat di ketahui oleh para panggemarnya dan kemungkinan akan banyak komentar negatif tentang dirinya yang menemani dean datang ke pesta tersebut.
Akira menarik napasnya dalam-dalam mencoba membuang pikiran negatifnya yang belum tentu terjadi.
Jangan membuang waktu untuk memikirkan yang belum tentu terjadi, sekarang aku harus pokus mencari kesukaanya nona abrina untuk di jadikan kado, jiayou. batin Akira menyemangati.
Akira mengepalkan tangannya keudara, dengan wajah serius dan mulai berselancar dengan komputernya di dunia internet mancari tahu kasukaan putri bungsu ceo perusaan mbt bolibas.
Akira tahu bahwa tidak mudah bekerja di perusahaan ini, bukan hanya bekerja dengan fisik dan kecerdasan tapi juga dengan batinnya. Lagi pula gaji yang ia dapatkan setimpal dengan pekerjaan berat yang ia kerjakan jadi akira pikir ia harus siap dengan segala resiko bekerja disini.
***
“kamu nggak salahkan akira, kalau nona abrina suka dengan ini?” tanya ethan yang ragu dengan kado yang sudah di beli oleh akira untuk nona abrina.
“saya yakin pak, saya sudah memastikannya beberapa kali, kalau album boy band korea itu sangat di sukai oleh nona abrina” ucap akira mantap
“tapi ini harganya tidak mahal sama sekali dan barang tidak terlihat mewah” ethan yang melihat kwitansi bukti pembelian album yang murah menurutnya.
Akira tersenyum masam bagi saya mah mahal pak, bisa buat makan sebulan. Hati akira tak terima bahwa ethan menganggap murah album tersebut.
“bagi orang yang tidak menyukai album-album k-pop, mungkin akan biasa aja saat ada orang memberinya album tersebut tapi beda cerita jika yang menerima album tersebut orang yang menyukai k-pop walaupun harganya bapak bilang murah”
“saya juga sudah meminta tanda tangan serta kartu ucapan selamat ke pihak agensi boy band tersebut, khusus untuk nona abrina dan saya jamin nona abrina akan menjerit histeris mendapatkan kado tersebut pak” dengan percaya dirinya akira mengatakan perkataannya itu, dia sudah menghabiskan tiga jam hanya untuk memastikan apa yang di sukai putri bungsu ceo perusahaan mbt molibas.
Ethan suka dengan kepercayaan diri akira, akira tanpa ragu mengatakan apa yang menurutnya benar. Dan sampai saat ini ethan belum pernah dikecewakan atas hasil kerja akira.
“oke saya percayakan ini sama kamu akira, semoga kado ini tidak mengecewakan”
“baik pak, kalau tidak ada yang perlu dibicarakan lagi saya izin malanjutkan pekerjaan saya”
Ethan hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban, dan akira mengambil kembali kado yang diperlihatkan kepada ethan untuk dibungkusnya dengan kertas kado kemudian keluar dari ruangan ethan.
Akira wanita yang smart, ceria dan bekerja dua langkah lebih cepat sebelum atasannya memberi intruksi, sejak awal melihatnya aku sudah menebak potensi pada dirinya. Pilihanku selalu tepat. ucap Ethan dalam hatinya memuji hasil kerja Akira.
...----------------...
Makasih yang sudah baca cerita ini, jangan lupa like, komen dan votenya sekalian hadiahnya awokawok. klik love juga ya.
Happy reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Tati Cahya
apa Akira jodohnya Dean..?
2021-11-11
1
Uthie
Suka 👍♥️
2021-10-25
1