Beraksi

Malam ini Akira akan pergi ke pesta ulang tahun Abrina, putri bungsu dari CEO Mbt Bolibas. Setelah jam kantor selesai, ia tidak langsung pulang ke rumahnya melainkan meminjam kamar mandi di rumah Dean untuk membersihkan dirinya dan sekalian mengganti baju. Dari rumah Akira sudah membawa gaun yang akan ia kenakan ke pesta nanti dan satu set alat make up yang sudah ia siapkan.

Jika ia mempersiapkan dirinya di rumah dan kembali ke rumah tuannya, akan memakan banyak waktu, belum lagi jalanan yang macet karena berpapasan dengan jam pulang kantor, jadi ia putuskan untuk bersiap di rumah tuannya ini.

Akira menatap dirinya di depan Cermin Kamar Mandi. Sangat puas dengan penampilannya, tak sia-sia ia mengeluarkan uang cukup banyak untuk membeli gaun pesta modern model off shoulder dress ini. Bahannya dari Chiffon membuat dress ini tampak mewah dan dirinya terlihat lebih manis dan awet muda. Akira memakai Heels polos dengan warna yang senada dengan dress yang ia pakai.

Setelah beberapa saat menunggu akhirnya Dean turun dari lantai dua. Akira melihat tuannya menuruni anak tangga, mulutnya menganga terpesona akan menampilan sang tuan yang begitu tampan bak seorang pangeran. Begitu gagah dan perkasa. Pantas saja banyak wanita yang mengejar-ngejar pria itu. Wanita mana yang bisa meolak pesona sang Tuan? Eh, tapi kecuali dirinya. Akira akui Dean memang sangat tampan tapi bukan berarti ia mau lelaki itu menjadi pendamping hidupnya, Akira tidak mau punya pendamping yang sombong, dan tidak punya belas kasih.

Akira merasa Tuhan sangat tidak adil, memberikan wajah yang rupawan kepada pria yang begitu arogan. Seharusnya pria yang memiliki tempramen buruk seperti pria itu di berikan wajah seperti Monyet atau Keledai atau semacamnya yang buruk rupa, itu akan lebih baik sesuai dengan sikapnya yang suka semena-semena dan tak kenal ampun.

“Cih, tutup Mulutmu, sangat menjijikan” Ucap Dean dingin

Akira langsung tersadar dari lamunannya, dan membakap mulutnya yang menganga.

Syukur air liurku tak menetes. Batin Akira

“Mobilnya sudah siap tuan,! apa tuan mau langsung berangkat?” tanya Akira Formal.

Dean langsung berjalan tanpa mendulikan ucapan Akira. Akira hanya bisa menghembuskan napas penjang. Tak perlu ambil hati atas sikapnya yang begitu menyebalkan pria itu.

Akira membuka pintu kursi belakang, mempersilahkan Dean masuk. Setelah itu ia duduk di kursi kemudi untuk menyetir membawa sang tuan menuju pesta.

Tidak ada obrolan sepanjang jalan, hanya ada suara dengusan Dean ketika ia merasa kesal melihat Laporan Pekerjaan di Tablet yang sedang ia pegang.

Padahal sudah Malam, tuan Dean masih mengurusi pekerjaannya, walaupun dia punya tempramen yang sangat buruk tapi pria itu pekerja keras juga.

“Jaga sikapmu saat sudah sampai disana, aku tak ingin kau membuatku malu” Ucap Dean tegas panuh wibawa.

Akiran mengangguk tegas “Tuan tenang saja! saya akan menjaga sikap”

Dean meletakan Tabletnya dan menatap kedepan, dilihatnya penampilan Akira.

Tidak terlalu buruk juga penampilnnya, dia tahu cara berpenampilan yang pantas. Batin Dean

Akira melihat pemandangan di depan pintu masuk hotel, banyak sekali Mobil yang mengantri masuk dan pasti akan sangat susah mencari tempat parkiran.

Akira membukakan pintu untuk Dean, mempersilahkan untuk berjalan lebih dahulu lalu ia mengikutinya dari belakang sambil membawa kado.

Akira mengira ia akan susah mencari tempat parkir tapi ternyata Tuannya itu termasuk tamu VIP jadi ia tidak perlu bersusah-susah mencari tempat parkir mobil. Setelah menunjukan kartu undangan, penjaga di sana langsung mengarahkan ke tempat parkir yang sudah di siapkan khusus tamu VIP.

Akira memasang wajahnya seformal mungkin. Di dalam hatinya ia merasa takjub akan pesta yang ada di hadapannya. Ini bukan pesta ulang tahun biasa. Banyak sekali para pejabat negara dan para pengusaha yang datang.

Aku si yakin, ini pesta pasti balik modal. Toh yang datangnya para pejabat negara, para pengusaha dan ada artis juga. ini mah kaya perkumpulan orang-orang kelas atas. Batin Akira

Akira terus mengikuti langkah Dean dari belakang. Sepanjang jalan banyak orang yang menyapa Dean, mereka saling berjabat tangan dan berbasa-basi menanyakan kabar, setelah itu mereka melanjutkan kembali langkahnya menuju orang yang memiliki pesta ulang tahun ini.

Pak Ginanjar, ayah dari putri yang sedang melangsungkan pesta ulang tahun itu menyambut kedatangan Dean dengan senyum yang mengembang di wajahnya, menandakan bahagia atas kehadiran anak muda yang menjadi topik trending pembicaraan di kalangan atas. Mereka saling berjabat tangan dan Dean mengucapkan selamat ulang tahun kepada Abrina yang berada di samping ayahnya.

“Saya kira nak Dean tidak akan datang kepesta ulang tahun anak saya” ucap Ginanjar.

“Malam ini saya tidak punya acara apa-apa. jadi, lebih baik saya datang ke pesta putri anda, pak Ginanjar” ucap Dean ramah sambil tersenyum tipis.

Jika aku tidak punya tujuan lain datang kepesta ini, aku tidak sudi datang ke pestamu, tua bangka.

“Ah, saya sangat senang sekali Nak Dean bisa menyempatkan datang kesini. Apalagi putri saya pasti sangat senang, iya kan sayang?” Ginanjar menoleh pada Abrina yang sedang di sampingnya, ia sedang berusaha agar Dean mau melirik sedikit kepada putrinya itu. Berharap Dean akan terpesona akan kecantikan Abrina.

“Eh, iya aku sangat senang mas Dean bisa datang kepesta ini” ucap Abrina lembut, tersenyum malu-malu menatap wajah pria itu.

Cih, dia panggil aku dengan panggilan ’mas’ dia kira aku tukang baso di panggil mas?

Setelah berbincang-bincang sebentar dan memberi kado, Akira dan Tuannya menjauh dari hadapan Ginanjar dan putrinya.

“Sekarang lakukan tugasmu,” bisik Dean sedikit mencondongkan wajahnya ke telinga Akira

Akira menoleh pada Dean dengan raut wajah tanda tanya, ia tidak mengerti apa yang maksud perkataan Dean “Tugas apa tuan?”

“Tugas yang di perintahkan si Ethan!” jawab Dean

“Pak Ethan Cuma menyuruh saya menemani tuan ke pesta ini, tidak ada tugas lain.” jawab Akira, ia mengingat-ngingat kembali apa saja yang di tugaskan Ethan tapi seingatnya, ia hanya ditugaskan menjadi asisten tuannya selama pria itu tidak ada dan menemani tuannya ke pesta, iya hanya itu saja.

“Sial, jadi kamu tidak tahu apa tugasmu menemani ku ke pesta ini?” geram Dean menahan kekesalan.

Akira mengangguk ragu-ragu sambil tersenyum sungkan sebagai jawaban.

Dean pun menarik tangan Akira membawanya ke tempat lebih sepi, sepanjang jalan hatinya terus mengumpat pada Ethan, bisa-bisa pria itu belum memberitahu alasan wanita ini di bawa kepesta. Sungguh menyusahkan sekali memang!

Dean mengarahkan pandangannya ke sekeliling, ketika dirasa sudah cukup aman ia pun mulai memberitahu apa yang harus di lakukan Akira. Ia merogoh suatu benda di kantong jas mahalnya lalu menyerahkan pada wanita di hadapannya ini.

“Gimana, sudah paham?” tanya Dean setelah menjelaskan rencana mereka malam ini.

Sebenarnya banyak sekali yang ingin Akira tanyakan, tapi tahu saat ini bukan waktunya banyak bertanya karena waktu yang mereka miliki cukup terbatas.

“Paham tuan, tapi bagaimana kalau saya ketahuan?” tanya Akira ragu-ragu, ini baru pertama kali ia melakukan suatu hal yang menurutnya sedikit kriminal.

“Tenang saja, semua cctv disini sudah di hack. jadi wajah kamu tidak akan ketahuan,”

“Tuan beneran akan datang tepat waktu, kan?” tanya Akira memastikan.

“Kau meragukan kemampuanku, hah?” tanya Dean sinis.

Akira ingin sekali mengangguk mengiyakan tapi ia mana berani melakukan hal itu. akhirnya ia pun hanya menggeleng sebagai jawaban.

Ketika sudah tidak ada lagi yang dibahas, mereka pun berpencar. Dean langsung pergi ketempat yang yang sudah ia kasih tahu pada Akira, sedangkan Akira kembali ke tempat pesta. Saat ini acara tiup lilin sedang berlangsung, semua orang ikut menyanyikan lagu selamat ulang tahun kemudian bertempuk tangan setelah lilin di tiup.

Akira mengendarkan pandangannya mencari orang yang sudah di targetkan malam ini, dan ia pun tersenyum setelah menemukan pria incarannya yang sedang duduk di tengah kerumunan orang-orang. Dengan langkah pasti Akiran mendekati pria tersebut, pria itu masih muda, sekitaran umur 30 tahun lebih. Garis wajahnya terlihat tegas, warna kulitnya putih bersih, rambutnya tertata rapih dan sorot matanya terlihat tajam walaupun sedang tersenyum dan satu lagi, pria itu terlihat sangat tampan. Akira bertanya-tanya apakan pria itu sudah berkeluarga,? jika belum, mungkin ada kesempatan baginya, ya walupun jarak umur dirinya dan pria itu lumayan jauh.

Ya ampun Akira, apa yang kamu pikirkan? Dia itu musuh Tuanmu! Kau malah berpikir ingin memilikinya. Efek kelamaan jomlo nih, oke Akita mari kita beraksi, semoga malam ini berhasil. Batin Akira menyemangati

Terpopuler

Comments

Zubaidah

Zubaidah

lanjuut

2022-02-13

0

Yunie

Yunie

akhirnya ada ....👏👏👏
d tunggu next nya thor...
jgn lama2 yaa...🤭
makasih thor 😊👍

2021-09-09

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Tiga sekretaris
3 Satpam
4 Dipecat?
5 Beraksi
6 Ponsel
7 Gagal?
8 Tidak
9 Sudah Terjadi
10 Bukan Akhir segalanya.
11 Satu Pukulan Keras
12 Aku Ingin Mencium Bibirmu
13 Awal Mula
14 Awal Mula II
15 Semoga Tidak Menyesal
16 Candaan
17 Sesuai dugaan.
18 Datang Malam-Malam
19 Tidak percaya
20 Mengetuk Pintu
21 Langsung Jadi
22 Kamu Masak Apa?
23 Kepastian
24 Tuan Dean gak perlu khawatir
25 Ck, Kita berdua bukan hanya kamu sendiri
26 Ikut Masuk Dalam Selimut
27 Pusing
28 Menangis
29 Dokter Kandungan
30 Cerita pas SMA
31 Rumah Dean
32 Kolam Renang
33 Contohnya?
34 Saya Pacarnya Akira
35 Eps 35
36 Malu-malu tapi Mau
37 Berubah
38 Tidak Membiarkan
39 Tidak Membiarkan II
40 Membahas Pernikahan 1
41 Membahas Pernikahan 2
42 Membahas Pernikahan 3
43 Kisah Akira dan Nando
44 Penampilan Sopan
45 Berkunjung
46 Berlari
47 Ini Aku Dean
48 Kalah atau Menang?
49 Kontrol Diri yang kuat
50 Pendamping yang Baik?
51 Udahan
52 Kembali bertemu.
53 Akhir.
54 ......
55 Mantan Calon Mertua
56 Tiga Tahun Lalu
57 Tiga Tahun Lalu II
58 Tiga Tahun Lalu III
59 Tiga Tahun Lalu IV
60 Pakain Dean
61 Akira dan Dean
62 Bermain Dengan Bulan
63 Kebenaran Akira 1
64 Kebenaran Akira II
65 Roma 1
66 Roma II
67 Roma III
68 Perasaan Tak Menentu I
69 Perasaan Tak Menentu II
70 Perasaan Tak Menentu III
71 Masih di Roma I
72 Masih Di Roma II
73 Perdebatan Dengan Diri Sendiri I
74 Ungkapan Cinta I
75 Ungkapan Cinta II
76 Ungkapan Cinta III
77 Ungkapan Cinta IV
78 Ketakutan Akira
79 Perpisahan Sementara I
80 Perang Kedua
81 Berpisah 1
82 Akira 1
83 Akira 2
84 Akira 3
85 Akira 4
86 Kabar untuk Dean 1
87 Kabar untuk Dean 2
88 Kabar untuk Dean
89 Dean Marah
90 Calon Suami
91 Bertukar Cerita 1
92 Bertukar Cerita 2
93 Bertukar Cerita 3
94 Bertukar Cerita 4
95 Bertukar Cerita 5
96 Menuju Ending 1
97 Menuju Ending 2
98 Menuju Ending 3
99 Menuju Ending 4
100 End
101 Di Simpang Takdir
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Prolog
2
Tiga sekretaris
3
Satpam
4
Dipecat?
5
Beraksi
6
Ponsel
7
Gagal?
8
Tidak
9
Sudah Terjadi
10
Bukan Akhir segalanya.
11
Satu Pukulan Keras
12
Aku Ingin Mencium Bibirmu
13
Awal Mula
14
Awal Mula II
15
Semoga Tidak Menyesal
16
Candaan
17
Sesuai dugaan.
18
Datang Malam-Malam
19
Tidak percaya
20
Mengetuk Pintu
21
Langsung Jadi
22
Kamu Masak Apa?
23
Kepastian
24
Tuan Dean gak perlu khawatir
25
Ck, Kita berdua bukan hanya kamu sendiri
26
Ikut Masuk Dalam Selimut
27
Pusing
28
Menangis
29
Dokter Kandungan
30
Cerita pas SMA
31
Rumah Dean
32
Kolam Renang
33
Contohnya?
34
Saya Pacarnya Akira
35
Eps 35
36
Malu-malu tapi Mau
37
Berubah
38
Tidak Membiarkan
39
Tidak Membiarkan II
40
Membahas Pernikahan 1
41
Membahas Pernikahan 2
42
Membahas Pernikahan 3
43
Kisah Akira dan Nando
44
Penampilan Sopan
45
Berkunjung
46
Berlari
47
Ini Aku Dean
48
Kalah atau Menang?
49
Kontrol Diri yang kuat
50
Pendamping yang Baik?
51
Udahan
52
Kembali bertemu.
53
Akhir.
54
......
55
Mantan Calon Mertua
56
Tiga Tahun Lalu
57
Tiga Tahun Lalu II
58
Tiga Tahun Lalu III
59
Tiga Tahun Lalu IV
60
Pakain Dean
61
Akira dan Dean
62
Bermain Dengan Bulan
63
Kebenaran Akira 1
64
Kebenaran Akira II
65
Roma 1
66
Roma II
67
Roma III
68
Perasaan Tak Menentu I
69
Perasaan Tak Menentu II
70
Perasaan Tak Menentu III
71
Masih di Roma I
72
Masih Di Roma II
73
Perdebatan Dengan Diri Sendiri I
74
Ungkapan Cinta I
75
Ungkapan Cinta II
76
Ungkapan Cinta III
77
Ungkapan Cinta IV
78
Ketakutan Akira
79
Perpisahan Sementara I
80
Perang Kedua
81
Berpisah 1
82
Akira 1
83
Akira 2
84
Akira 3
85
Akira 4
86
Kabar untuk Dean 1
87
Kabar untuk Dean 2
88
Kabar untuk Dean
89
Dean Marah
90
Calon Suami
91
Bertukar Cerita 1
92
Bertukar Cerita 2
93
Bertukar Cerita 3
94
Bertukar Cerita 4
95
Bertukar Cerita 5
96
Menuju Ending 1
97
Menuju Ending 2
98
Menuju Ending 3
99
Menuju Ending 4
100
End
101
Di Simpang Takdir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!