chapter 4

"Pagi Alenka!" sapa Adit teman sekantor Alenka yang juga sudah lama naksir Alenka.

"Pagi Dit," jawab Alenka.

Alenka kemudian berjalan menuju ruangannya dan kaget melihat sebuah buket bunga mawar diatas mejanya.Alenka mengambilnya dan melihat dari siapa bunga itu.

Bunga yang cantik

Buat wanita yang paling cantik

Selamat pagi,istriku..

Alenka bisa menebak dari siapa bunga itu kemudian Alenka membuangnya ke sampah.

"Al,dipanggil ke ruangan Pak Henry!" ucap Liana masuk ke ruangan Alenka.

"Oke gue segera kesana!Makasih?" jawab Alenka ketika Liana kembali ke meja kerjanya.

Alenka pun melangkah menuju ruangan Direktur.Dan ternyata Pak Direktur memintanya buat temenin PresDir meninjau proyek.

"Iya Pak!" jawab Alenka yang tahu kalau itu pasti rencananya Gio.

Alenka pun bersiap siap buat nemenin Gio meninjau proyek yang sedang di kerjakan.Gio tersenyum senang karena bisa semobil sama Alenka.

"Suka nggak sama bunganya?" tanya Gio.

"Oh itu dari Bapak? makasih tapi besok nggak perlu repot repot! kasian kalau bunganya harus berakhir ditempat sampah!" jawab Alenka dingin.

"Nggak masalah,besok gue kirim satu mobil bunga dan lo bebas buat buangnya!" jawab Gio tersenyum.

Alenka tak menjawab hanya bergidik melihat kekonyolan Gio.Padahal Gio terkenal sebagai pengusaha yang kejam,sombong dan dingin.

"Gimana kabar Ayah sama Ibu?" tanya Gio memecah keheningan.

"Alhamdulilah sehat." jawab Alenka dingin.

"Lama nggak main ke rumah jadi kangen" ucap Gio tersenyum.

"Tapi Orang Tua gue nggak kangen sama lo!" ucap Alenka sewot.

Gio paham apa yang Alenka rasakan sekarang makanya Gio berusaha buat tetap tenang meskipun Alenka ketusnya bukan main.

Setelah meninjau pengerjaan proyek, Gio mengajak Alenka buat makan siang bareng tapi di tolak oleh Alenka dengan alasana mau ke sekolah Keyzan.

"Lo sayang banget sama Keyzan?" tanya Gio.

"Iyalah ama anak sendiri masa nggak sayang!" jawab Alenka masih ketus.

"Lo pasti juga cinta banget sama Papanya Keyzan?" ucap Gio lagi.

"Kalau gue tahu dia orang yang brengsek gue nggak bakal jatuh cinta sama dia!" jawab Alenka tersenyum sinis.

"Al,gimana kalau kita balikan lagi?gue janji bakal menyayangi Keyzan seperti anak gue sendiri!gue janji bakal jadi Papa yang baik buat Keyzan!" ucap Gio meraih tangan Alenka.

"Maaf Pak!saya sadar diri dengan status saya! lagian Keyzan juga nggak butuh Papa!" jawab Alenka dingin.

Gio hanya bisa menelan kekecewaannya tapi dia tetap nggak menyerah buat dapatin Alenka lagi.Disisi lain Alenka bersikap dingin ke Gio karena nggak mau terjebak dalam cintanya Gio lagi.

****

Sepulang kerja Gio ke Kafe nya Refan lagi.Gio bermaksud buat ngedeketin Keyzan dan mengambil hatinya Alenka lagi.

"Maaf Om,Mami melarang Key buat ketemu sama Om!" ucap Keyzan jujur.

"Kenapa? Mami kamu nggak suka sama Om?" tanya Gio sedih.

"Key nggak tahu Om..Key sebenarnya udah mulai sayang sama Om tapi Key nggak mau lihat Mami nangis!" ucap Keyzan juga sedih.

Gio kemudian memeluk Keyzan dengan begitu erat.Gio sebenarnya sudah merasakan sesuatu yang aneh dalam hatinya sewaktu pertama kali melihat Keyzan.

"Key nggak usah temui Om,biar Om aja yang lihatin Key dari sini,itu udah cukup buat Om seneng!" ucap Gio.

"Maafin Key ya Om? Key sayang sama Om!" ucap Keyzan yang membuat hati Gio begitu sejuk.

"Om juga sayang sama Key!" ucap Gio.Keyzan kemudian memeluk Gio dengan begitu erat seperti seorang anak yang memeluk Ayahnya.

Refan melihat adegan itu dari kejauhan dan tanpa terasa meneteslah air mata nya.Dia buru buru mengusapnya sebelum Gio dan Keyzan melihatnya menangis.

"Key sini makan dulu!" seru Ana.Keyzan pun berlari ke Ana buat makan.

Refan mendekati Gio dan memberi amplop berisi uang ke Gio.

"Ini buat apa Bang?" tanya Gio.

"Ini adalah uang biaya sewa Kafe ini!" jawab Refan.

"Apaan sih Bang? nggak usah gini ah,pakai aja tempat ini semau Abang,kita kan keluarga Bang!" ucap Gio.

Refan menolak tapi Gio memaksa dan mengatakan kalau ini semua hadiah buat Keyzan,karena dengan sekejap Gio udah mulai sayang sama Keyzan.Refan pun akhirnya menerimanya.

"Aduh pinter banget nih anak Mami!" ucap Alenka yang baru saja datang,mencubit pipi Keyzan.

"Iya dong,anaknya siapa dulu!" ucap Keyzan bangga.Alenka kemudian memeluk dan mencium pipi Keyzan.

Alenka kemudian mulai membantu Refan buat anterin pesanan ke para pengunjung.Sementara Gio berjalan menuju panggung kecil tempat biasa buat live music.

"Waktu pertama kali ,ku lihat dirimu hadir rasa hati ini inginkan dirimu"

Gio bernyanyi lagu yang biasa Alenka request dulu waktu pertama mereka pedekate.Alenka memejamkan matanya teringat masa masa itu dimana dia menjadi wanita paling bahagia.

"Hah,gue nggak boleh terlena!dia hanya masa lalu buat gue!" gumam Alenka sendirian.

Setelah menyanyikan lagu Cinta Luar Biasa,Gio kemudian menyanyikan lagu Bukti yang semakin membuat Alenka teringat pada masa lalunya.

Gio bahkan bernyanyi dengan penuh penghayatan membuat para pengunjung Kafe itu terhanyut dalam lantunannya.Gio juga teringat masa dimana dia menjalani hubungan yang bahagia bersama Alenka.Tanpa terasa Gio meneteskan air matanya.

"Om Gio kenapa nangis?" tanya Keyzan memberikan tisu ke Gio.

"Nggak apa apa, Om cuma teringat sama istri Om aja!" jawab Gio sembari mengusap air matanya.

"Om udah punya istri?" tanya Keyzan.Dan Gio hanya mengangguk.

"Om udah punya anak?" tanya Keyzan.

"Belum!Key mau nggak jadi anak Om?" tanya Gio sambil tersenyum kecil.Keyzan mengangguk kemudian Gio memeluk Keyzan.

"Key!" panggil Alenka.

"Mami,maafin Key! tadi Key lihat Om Gio sedih Key jadi ikutan sedih,makanya Key hibur Om Gio supaya nggak sedih lagi!" ucap Keyzan ketakutan.

"Yuk kita pulang!" ajak Alenka tersenyum dan membuat Keyzan merasa lega.

Keyzan kemudian pamit sama Refan dan Ana juga sama Gio.Gio tersenyum senang melihat Keyzan yang ceria.Diam diam Gio membuntuti Alenka sampai di apartemen Alenka.

"Ternyata lo tinggal disini," gumam Gio tersenyum karena senang akhirnya tahu dimana Alenka tinggal.

Gio pulang ke rumah dan memikirkan cara buat kejar Alenka lagi.Dia nggak akan menyerah sebelum bisa dapatin Alenka lagi.

Gio kemudian teringat dengan senyuman Keyzan yang mampu membuat hatinya sejuk dan tenang.

"Gue kok merasa deket banget sama anak itu!apa karena gue mau nerima dia sebagai anak gue sendiri?" gumam Gio tersenyum teringat Keyzan yang mencoba menghiburnya tadi.

Refan yang sudah menutup Kafe nya pun pulang,tapi dia mampir dulu ke aparteman Alenka.Refan ngobrol bertiga sama Alenka dan istrinya karena Keyzan sudah tidur.

"Ini apa Bang?" tanya Alenka.

"Ini biaya sewa Kafe yang Abang pakai," jawab Refan.

"Kok di kasih ke Alenka?" tanya Alenka bingung.

"Tadi Abang sudah kasih ke Gio tapi Gio menolak dan nyuruh Abang buat kasih ini buat Keyzan!" jawab Refan.

"Abang ngomong kalau Keyzan adalah anak Gio?" tanya Alenka panik.

"Enggak! tapi kayaknya Gio punya ikatan yang kuat sama anaknya," jawab Refan.

"Alenka nggak mau nerima Bang! Alenka bisa cukupin kebutuhan Keyzan sendiri!" jawab Alenka.

"Dek,dengerin Abang! biar gimanapun Keyzan adalah anak kandung Gio,itu nggak bisa dipungkiri!Gio kasih ini buat Keyzan mungkin karena naluri seorang Bapak! Terima Dek! buat kebutuhan Keyzan!" ucap Refan memaksa.

"Tapi Bang?" ucap Alenka ragu.

"Terima Al! ini adalah haknya Keyzan sebagai keturunannya Mas Gio!" sahut Ana.

Alenka pun menerima amplop itu dan menyimpannya.Karena Alenka masih ragu untuk menggunakannya.Meskipun itu sah sah saja mengingat Keyzan adalah darah daging Gio.

Terpopuler

Comments

Ilan Irliana

Ilan Irliana

emnk key gd mirip'y p sm gio??

2020-04-12

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!