"Anak-anak bulan depan akan diadakan pentas seni. Kelas kita kan baru terbentuk tahun ini. Ibu harap kelas kita bisa ikut berpartisipasi dalam acara tersebut. Siapa yang bersedia menyumbangkan suatu kesenian mewakili kelas kita?" tanya wali kelas mereka.
Anak-anak pada diam. Maklumlah kelas unggulan, seluruh siswa terlalu sibuk membahas rumus dari pada tangga nada.
Sepertinya tidak ada yang mau menampilkan satu atraksi dari kelas mereka.
"Bagaimana kalau Aby dan kawan-kawan yang kita minta untuk menyumbangkan satu pertunjunkan?" tanya Ibu Guru Wali kelas unggulan kelas 2
"Setuju bu...." teriak siswa-siswi yang lain serentak.
"Duh Bu, kami tidak tau harus menampilkan atraksi apa" elak Aby.
"Kalian masih punya waktu memikirkannya. Ibu kasih waktu satu minggu. Terserah apapun itu yang penting dapat menghibur" ucap Ibu Guru.
"Udah Kak, terima aja. Kita bisa buat grup band dadakan. Formasi lengkap" sambut Ela.
Aby mendelikkan matanya kepada kembarannya.
"Bagaimana Aby?" tanya Ibu Guru kembali.
"Baik bu, akan kami fikirkan" jawab Aby enggan.
Waktu istirahata tiba, Geng ERASADIS berkumpul dikantin.
"Aku kan bisa gitar kak, Rafa basis. Ditha bisa keyboard. Kakak bisa drum. Sintia yang nyanyi" lengkap kan?" ucap Ela.
"Trus aku apa donk El?" tanya Disil yang merasa diacuhkan.
"Kamu tim krecek aja" jawab Ela seadanya.
"Tim krecek gimana?" tanyq Disil bingung.
"Itu lho yang bawa krecekan. Trus digoyang-goyang bunyinya krecek..krecek... nyesss" Ela mencontohkan gayanya.
Ela mengangkat tangannya sebelah kanan keatas bahu seperti memegang krecekan trus Ela bergoyang sambil berputar-putar.
Sontak Ditha dan Sintia tertawa. Rafa hanya tersenyum. Sedangkan Aby tetap datar. Hanya Disil yang menunjukkan wajah kesal.
"Tega banget kamu El" ucap Disil manyun.
"Gimana, kalian setuju?" tanya Ela.
"Kalau aku sih gak masalah El" jawab Ditha.
"Aku juga" jawab Rafa dan Sintia.
"Kak Aby?" tanya Ela.
Aby terlihat sedang berfikir.
"Empat orang sudah setuju. Tinggal dua lagi. Ayo gimana.. gimana..?" desak Ela.
"Ya udah deh" balas Aby.
"Aku gak setuju" ucap Disil.
"Kalau kamu gak setuju, kamu maunya jadi apa? Mau jadi topeng monyetnya?" tanya Ela.
"Ih makin sadis aja kamu. Mau disembunyikan dimana wajah tampanku ini?" balas Disil kesal.
"Tim krecek gak mau, topeng monyet gak mau. Jadi kamu mau apa Dis? Kamu kan bisanya cuma ngerayu cewek doank" sindir Ela.
"Udah Dis terima aja jadi tim krecek. Gampang kog. Cuma modal goyang doank" ucap Ditha.
"Iya Dis, gak ada lo gak rame" Rafa memberi semangat.
"Ya udah deh demi kalian" jawabnya cemberut.
"Nah gitu donk. Mulai hari ini kita latihan dirumah kami ya. Setuju?" ajak Ela.
"Setuju" jawab Rafa, Disil, Ditha dan Sintia.
Aby malas menjawab karena tempat latihan juga rumahnya sendiri. Mau nolak juga gak bisa. Mending dia diam aja.
Sore harinya mereka sudah berkumpul dirumah Aby dan Ela sepulang sekolah.
"Tumben pada ngumpul disini?" tanya Alexa.
"Iya Ma, bulan depan disekolah akan diadakan pentas seni. Kami diutus wali kelas untuk mengadakan pertunjukan sebagai perwakilan kelas" jawab Ela.
"Oh ya, keren donk. Mau buat pertunjukan apa?" tanya Alexa penasaran, karena biasanya anak-anaknya akan ngumpul bareng sabahatnya kalau ada tugas atau mau ujian.
"Kamu mau buat grup band Ma. Namanaya ERASADIS. Ela, Rafa, Aby, Sintia, Ditha dan Disil. Keren kan Ma?" Ucap Ela bangga.
"Nama kog pakai sadis gitu El?" tanya Alexa.
"Ya harus sadis Ma, kalau gak sadis nanti kami gak ditakuti" jawab Ela sesuka hati.
Alexa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Sekarang kalian makan dulu ya, setelah itu baru latihan!. Oke?" ucap Alexa.
"Oke" jawab anak-anak serempak.
Alexa segera menyiapkan menu makan siang untuk anak-anaknya. Alexa sudah menganggap geng ERASADIS adalah anak-anaknya, karena mereka semua adalah anak dari para sahabatnya.
Satu jam kemudian anak-anak sudah berada diruang musik keluarga Aditya. Papa Mama si kembar emang suka bermain gitar dan hobby itu diturunkan kepada Ela sedangkan Aby suka bermain drum. Aditya juga membeli alat drum lengkap untuk Aby.
Keyboard dibawa oleh Ditha sendiri dari rumahnya.Tadi sepulang sekolah dia sudah menyuruh supir untuk mengantarkan keyboard ke rumah Aby dan Ela.
"Lagu apa nih yang mau kita nyanyikan?" tanya Sintia.
"Indonesia Raya" jawab Aby.
"Kak Aby gak asik. Pentas seni kok kayak mau upacara saja" ledek Ela.
"Lagunya harus rame donk biar seru" ucap Rafa.
"Iya yang ada kreceknya ya. Biar Disil bisa goyang asoooooyyy" ucap Ela sambil tertawa.
"Nantiin banget lu ya" ucap Disil kesal karena masih tidak terima dengan tugasnya.
"Bentar tanya sama Mbak You dulu ya" Ela memberi ide.
"Mbak Yu mana El?" tanya Ditha bingung.
"Mbak You tube hehehe" Ela nyengir kuda.
"Oalaaah kirain siapa" jawab yang lain.
Ela segera buka-buka youtube dari hpnya.
"Masih cinta nya kotak band aja ya, gimana?" tanya Ela memberi usul.
"Boleh juga tuh, penyanyinya kan cewek" jawab Rafa.
"Kamu nyampe gak Sin nyanyi lagu itu?" tanya Ditha.
" Sepertinya bisa" jawab Sintia.
"Oke sep.. lagu itu" ucap Aby.
"Bentar... bentar... aku yang masih bingung. Aku harus gimana?" tanya Disil bingung.
"Tinggak gocek krecek mang" celetuk Ela.
"Iya dimana dan kapan?" Disil masih sulit menyesuaikan.
"Dimana.. dimana... Di hongkong Om. Kapan? besok mainnya" jawab Ela kesal.
"Ye... ngegas lu" balas Disil.
"Habis dari tadi elu sendiri yang keberatan padahal tugasnya paling gampang tinggal gocek krecek doank" sahut Ela kesal.
"Kamu dengar aja kami main ntar tinggal pakai feeling kamu Dis. Pelan-pelan aku yakin kamu bisa nyesuaikan" Rafa menengahi.
"Udah gak usah pada berantem, entar gak kelar-kelar. Keburu sore, hari ini gak membuahkan hasil" sambung Aby.
"Mulai yuk" ajak Rafa.
Semua mengambil posisi dan nada. Setelah satu jam berlalu mereka sudah hapal nada musik yang akan mereka mainkan masing-masing.
"Udah siap digabung gak?" tanya Rafa.
"Mari kita coba" ajak Aby.
Mereka mulai menyelaraskan permainan musik yang mereka mainkan.
Masih perlu banyak latihan karena memang hari ini baru hari pertama latihan.
"Besok kita sambung lagi ya" ucap Aby.
"Aku belum apa-apa nih? kalian udah pendinginan, sedangkan aku pemanasan aja belum" ucap Disil kesal.
"Udah Dis kamu santai aja. Gak usah dipaksain. Tugas kamu paling gampang kog" Rafa memberi semangat.
"Lagian kreceknya juga belum ada" sambung Sintia.
"Gampang, entar kreceknya aku yang cari" ucap Ela.
"Nah selesai kan? slow bro..." ucap Rafa lagi.
"Oke deh kalau gitu kita balik aja" ajak Disil.
"Keyboard kamu disini aja dulu Tha" ucap Aby pada Ditha.
"Oke By. Kami pulang ya" balas Ditha.
Akhirnya Ditha, Sintia dan Disil pulang. Sedangkan Rafa masih santai bersama Aby karena rumahnya memang dekat dari rumah si kembar.
"Aku ke kamar dulu ya Kak. Daaa Rafa" pamit Ela.
Ela masuk ke kamarnya.
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 328 Episodes
Comments
KomaLia
ela paling kocak si hany bany switi
2022-01-06
1
SitiNur20969975
seru bangetttt geng erasadis
2021-10-21
1
Ida Sriwidodo
Aku dah jatuh cinta ajaa nii sama Aby
Cool abiiss anaknya
btw.. janjangan ntar Disil naksir Ela lagii.. 🤔🤔🙈🙈🤣🤣
2021-09-24
1