"Aby... Ela... turun sayang. Rafa udah datang ini jemput kalian" panggil Alexa.
"Iya Ma... Sebentar" teriak Aby dan Ela bersama dari kamar mereka masing-masing.
"Makan dulu Raf sambil nunggu mereka turun" ajak Aditya.
"Iya Om" jawab Rafa.
Kebiasaan setiap hari Rafa selalu menunggu Aby dan Ela untuk berangkat bersama-sama ke sekolah. Papa Rafa adalah sahabat Mamanya Aby dan Ela sejak dari kecil. Mereka belajar disekolah yang sama sejak SD sampai kuliah, bahkan sebelum menikah Papa Rafa dan Mama Aby dan Ela tinggal di gedung apartemen yang sama walau beda lantai. Sementara Mama Rafa adalah sahabat Mama Aby dan Ela sejak kuliah. Sebelum menikah mereka tinggal di kos dan apartemen yang sama.
Mama Aby dan Ela juga yang menjadi mak comblang pernikahan Papa dan Mama Rafa. Ini membuat keluarga mereka sudah seperti saudara dan tidak terpisahkan. Dan sekarang mereka juga tinggal di komplek yang sama walau beda blok.
Aditya, Papa Aby dan Ela sangat menyayangi istrinya sehingga Aditya sangat mengerti apa yang diinginkan istrinya Alexandra, termasuk tidak bisa berjauhan dengan sahabatnya itu.
"Papa kamu sudah berangkat kerja Raf?" tanya Alexandra.
"Tadi waktu aku tinggal belum Tante. Masih dikamar sama Mama, mungkin lagi bersiap-siap" jawab Rafa.
Rafa sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Aditya dan Alexandra. Rafa bebas keluar masuk rumah mereka. Begitu juga Aby dan Ela saat berada dirumah Rafa.
Aby dan Rafa sudah berteman sejak dalam kandungan. Rafa lebih tua lima bulan dari si kembar. Sejak kecil mereka selalu belajar dan bermain bersama. Les gitar bersama juga latihan taekwondo bersama.
Semua kegiatan itu diturunkan oleh Papa dan Mama mereka yang sangat suka bermain gitar dan menguasai beladiri.
Mempunyai Kakak laki-laki dan sahabat kecil laki-laki membuat Ela tumbuh menjadi wanita tomboy. Ditambah didikan dan darah yang mengalir dari orangtuanya yang pecinta musik yaitu gitar dan menguasai taekwondo.
Sebenarnya mereka bersahabat enam orang tetapi diantara mereka Rafa, Aby dan Ela yang berteman lebih dekat bahkan sudah seperti saudara bagi Aby dan Ela.
Aby dan Ela turun dari lantai dua tempat kamar mereka berada.
"Cepat banget kamu Raf?" tanya Aby.
"Kalau aku gak cepat kalian pasti akan lebih lama lagi siapnya" sindir Rafa.
"Iya nih, kalian gak ada berubahnya. Selalu setiap hari Rafa yang tunggu kalian. Sekali-sekali tinggalin aja mereka Raf, biar kapok" ucap Alexandra pada anak-anaknya.
"Gak akan berani dia Ma. Mana tahan Rafa kami cuekin sehari saja. Ya kan Kak Aby?" ledek Ela.
"Hemmmm" jawab Aby
Rafa tersenyum mendengar jawaban Ela karena apa yang dikatakan Ela benar adanya. Aby dan Ela adalah sahabat terbaiknya. Sehari saja dia tidak tahan bila dicuekin sepasang anak kembar ini.
"Udah makan dulu jangan ngobrol terus nanti kalian terlambat" ucap Aditya.
Aditya dan anak-anaknya sarapan bersama pagi ini seperti hari-hari biasanya. Setelah mereka sarapan barulan Aby, Ela dan Rafa berangkat sekolah bersama diantar oleh supir keluarga Aditya.
"Kami berangkat ya Ma, Pa" ucap Aby dan Ela setelah mencium tangan kedua orangtuanya.
"Berangkat ya Om, Tante" ucap Rafa.
"Hati-hati ya sayang" jawab Alexandra.
Setelah itu Alexandra melepas kepergian suaminya ke kantor.
Di depan sekolah sudah menunggu Disil, Ditha dan Sintia.
"Ih lama banget sih mereka. Tugasku belum kelar nih" ucap Disil.
"Ngapain aja lu tadi malam? Pasti main PS?" tanya Ditha.
"Tau aja kamu Dith. Ada game baru harus selesai aku kelarin biar gak penasaran" jawab Disil.
"Pasti mau nyontek sama Aby lagi?" kali ini Sintia yang bertanya.
"So pasti, diantara kita kan dia yang paling jago itung-itungan. Cuma ngomong aja kekurangan dia, irit kata-kata, pelit bahasa" jawab Disil.
"Tuh mobil mereka sampai" tunjuk Ditha.
Ela turun dari pintu depan, seperti biasa dia selalu merasa ngebos duduk disamping Pak Supir sedangkan kakak dan sahabatnya yang mempunyai umur lebih tua dari dia harus mengalah duduk dikursi penumpang.
Sebenarnya bukan Aby mengalah tapi mereka gak mau ribut aja sama Ela. Karena perang mulut tidak akan pernah menang melawan Ela dan selalu Rafa yang menjadi penengah diantara mereka.
Rafa emang paling bijaksana dan berwibawa, mungkin karena faktor 'U' kali membuat dia dewasa.
"Pagi Nona cantik, seger banget hari ini. Pasti tadi malam mimpiin Disil kan?" sapa Disil begitu melihat Ela datang.
"Ih baper lo" elak Ela.
"Eits pagi-pagi dilarang cemberut entar suaminya bewokan lho" goda Disil.
"Lah apa hubungannya?" tanya Ela kesal.
"Ya berhubunganlah El, kamu gak lihat tuh Mang Udin (Penjaga sekolah berjambang dan janggut lebat). Wajahnya sereeeem, gak bisa telat semeniiiit aja kumisnya udah gerak-gerak. Kumisnya saja mencurigakan. Kamu mau punya suami seperti itu?"
"Ya gak maulah. Mang Udin galak dan seram. Tapi apa hubungannya dengan cemberut?" tanya Ela masih bingung.
"Kalau kamu suka cemberut sama aku entar aku sumpahin kamu dapat suami seperti itu. Mau?" Disil balik bertanya.
"Yaelaaaah Dis, aku kira apaan? Lagian aku gak takut sama sumpah kamu. Emak bukan Bapak bukan, tetangga juga bukan, mau main sumpah-sumpah. Gak laku sama gue" oceh Ela.
"Udah ah.. pagi-pagi dah berantem. Masuk yuk, entar Mang Udin kunci pagar baru tau" ajak Rafa sang penengah.
Akhirnya tiga pasang remaja itu masuk ke kelas mereka. Bukan tanpa alasan mereka berada di kelas yang sama. Awal sekolah mereka berada di kelas yang berbeda tapi sejak kelas 2 SMU mereka bergabung di kelas yang sama karena mereka adalah juara kelas dikelas sebelumnya.
Sekolah membuat kelas unggulan untuk siswa yang berprestasi. Jadilah mereka kumpul kembali. Diantara mereka Disil yang paling rendah nilainya dan keberhasilan dia masuk ke kelas unggulan bukan tanpa perjuangan. Selama semester dua dikelas satu Disil meminta les privat kepada Papa dan Mamanya untuk mengejar ketinggalan belajarnya. Disil tidak mau terpisah sendiri dengan teman-temannya.
Sebenarnya Disil juga anak yang pintar hanya saja dia suka bermain terlebih main PS. Sudah semua permainan selesai dia taklukkan.
Enam siswa berprestasi di sekolah mereka yang dipimpin oleh Aby. Karena Aby lah yang memiliki prestasi paling tinggi sementara dibawahnya ada Ela dan Rafa yang selalu bersaing. Disusul oleh Ditha dan Sintia dan terakhir Disil.
Geng sekolah dalam nilai prestasi, paling disegani di sekolah karena kepintaran mereka belajar juga beladiri. Tiga dari enam siswa tersebut menyandang sabuk hitam dalam taekwondo. Aby, Ela dan Rafa tapi jagoannya adalah Ela. Ela yang memiliki sifat cepat marah dan jiwa petarung membuatnya semangat berkelahi jika ada seseorang yang berani mengganggu dia atau teman-temannya yang lain.
Tidak ada seorangpun yang berani menyenggol atau berselisih dengan Geng ERASADIS singkatan dari nama mereka berenam. Ela, Rafa, Aby, Sintia, Ditha dan Disil. Siapa pencetus nama Geng mereka? Ya siapa lagi kalau bukan Ela.
Dan anehnya lima anggota lainnya dipaksa eh terpaksa menyetujui nama Geng yang tak pernah diresmikan itu.
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 328 Episodes
Comments
Ana
geng ERASADIS 🥰🥰🥰
2022-09-09
1
KomaLia
seru kaya nya
2022-01-06
1
SitiNur20969975
hadeeeeehhhh geng erasadis bikin aku ngakak 😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂thor emng top markotop 👍👍👍👍👍
2021-10-20
1