EPISODE 3

"Huh, dasar Ramon kasih alamat gak jelas banget, angkat dong kenapa gak ngangkat sih." Ucapnya kesal.

Sementara Ramon sedang mengendarai motornya dan ia pun mengangkat telephonya dan meminggirkan motornya dan berniat untuk berhenti sebentar, namun ia tak mengetahui bahwa di belakangnya ada truk yang pengemudinya sedang oleng iapun tertabrak dan ia terhempas ke dalam jurang.

Pras berkali-kali menghubunginya kesal karena satupun telphone nya tak ada yang dijawab oleh Ramon iapun mengutuknya , saking kesalnya iapun menendang mobilnya sendiri sehingga membuatnya merasa kesakitan , lalu masuk kemobil dan tiba-tiba saja ia merasa gelisah dan memikirkan macam-macam tentang Ramon namun ia berusaha berpikur jernih.

Beberapa menit ia mengendarai mobilnya ,kemudian melihat dipersimpangan jalan banyak orang yang berkerumun dan heboh, karna penasaran ia pun berhenti dan bertanya pada salah satu penduduk dari dalam mobil.

"Pak... boleh nanyak ada apa ya, kok banyak orang yang berkerumun di pinggir jurang?." Tanyanya pada seorang yang berada disana.

"Itu....tong ada orang yang kecelakaan, tapi kami gak bisa nolong soalnya jatuh kebawah, cuma motornya aja yang bisa diamankan." Ucap orang itu.

Saat ia melihat sebuah motor ninja yang sama persis dengan milik Ramon, ia pun turun dari mobil dan ingin memastikan sendiri siapa yang kecelakaan, namun setelah ia melihat langsung orang yang sedang tergeletak terlentang di dasar jurang itu adalah Ramon, ia terduduk seketika tubuhnya menjadi lemas iapun menangis histeris, teringat hanya Ramon yang mengetahui keberadaan Nisa dan Ramon adalah pengikutnya yang setia.

"Ramonn......" Teriaknya .

Pras yang terpukul itu hendak turun kebawah untuk menghampiri Ramon, namun ditahan beberapa warga yang berada disitu dan menenangkannya, tak lama kemudian Aparat Kepolisian datang.

Melihat hal itu batinnya tercampur aduk, pikiranya terpecah, usahanya mencari Nisa selama 8 tahun terbuang sia-sia.

Dalam perasaan seperti itu Pras kembali kerumahnya, sesampainya dirumah ia berjalan dengan pandanngan kosong dan tak menghiraukan panggilan mamanya, dan langsung masuk kedalam kamarnya dan menguncinya dari dalam tidak seperti biasanya, melihat hal itu Diana selaku ibunya merasa khawatir melihat anaknya yang seperti itu.

Pras membuka laci rahasianya yang berisikan obat-obatan terlarang yang ia gunakan ketika SMA dulu, dan ia pun menelan semua sekaligus mengharap hidupnya berakahir, setelah ia menghabiskan obat itu sekaligus, belum apa-apa pandangannya kabur dan ia tak sadarkan diri.

Mamanya yang khawatir pada pras akan melakukan apapun yang nekat pun segera memanggil suaminya untuk menghibur Pras dan sesampai di depan pintu kamar Pras, tak ada jawaban dari Pras sedikutpun sehingga papanya itu merasa marah dan mengancam akan membuka paksa jika tiadak ada jawaban lagi.

Tok....Tokk...Tok...

"Pras, ini peringatan papa yang terakhir kalo kamu gal bukain , papa bakal dobrak nihch." Ucap papa Hendra geram.

Namun tetap tak ada jawaban dari Pras, oleh sebab itu dengan terpaksa Hendra dan Pak Agus dan Rohim mendobrak bersamaan pintu kamar Pras dan akhirnya tebuka, dan saat itu mereka di kejutkan akibat melihat Pras sudah dalam keadaan tak sadarkan diri tergeletak dilantai dengan mulut berbusa, melihat hal itu papanya merasa panik, dan langsung menggendong membawanya turun dari kamarnya, mamanya yang melihat Pras seperti itu sangat panik.

"Pah, anak kita kenapa?." Tanya mamanya yang terus-terusan menggigit jari Karena saking khawatirnya pada Pras.

Sesampainya dirumah sakit Pras langsung dibawa keruang ICU untuk pemeriksaan, Papa dan mamanya sangat khawatir padanya terlihat dari luar ruangan papanya mondar-mandir dan mamanya duduk diam sambil menggigit jari sampai-sampai jari yang digigitnya terluka.

Hendra yang melihatnya terluka menghentikan istrinya itu untuk menggigit jari, dan ia memeluk istrinya untuk menenangkan agar tak terlalu khawatir, dan berusaha menenangkan keadaan kekhawatian penuh ini.

Dan setelah beberapa menit menunggu akhirnya Dokter yang menangani Pras keluar, mamanya yang melihat itu segera menghampiri Dokter tersebut untuk menanyakan keadaan anaknya berharap tidak terjadi sesuatu yang lebih.

"Maaf pak, bu sepertinya anak ibu ini menderita Stres yang berlebih dan sehingga berpikir untuk mengakhiri hidupnya dengan memakai obat yang kadarnya terlalu tinggi berlebihan, dan sehingga anak ibu mengalami overdosis." Ucap Dokter tersebut.

"Apa overdosis? Dok, bagaimana bisa anak Saya seperti itu?." Tanya Diana yang seakan tak percaya mengetahui anaknya mengalami tekanan batin selama ini.

Diana terkejut mendengar ucapan Dokter tersebut dan segera memghubungi beberapa teman Pras untuk menanyakan hal apa yang membuat Pras menjadi terpuruk.

Terpopuler

Comments

Upik Yupi

Upik Yupi

Sampai segitunya si pras...

2022-02-19

0

Santy Mustaki

Santy Mustaki

Semangattt

2021-06-12

0

Dhina ♑

Dhina ♑

Ayo all, ⭐⭐⭐⭐⭐ Rate
♥️ Favorit
koment 😊😊

2021-03-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!