Ketika itu Susi tiba-tiba harus di rawat di rumah sakit, kala itu Moren sangat membutuhkan Papa nya untuk menjaga dan merawat Mama nya. Hendrik hampir jarang pulang, pulang pun hanya mengganti pakaian lalu dia pergi lagi.
"Papa sulit sekali untuk di hubungi" gerutu Moren sambil menatap layar ponsel nya.
Di Apartemen Elsa.
"Sayang, hari ini mas harus pulang kamu tidak apa-apa kan di tinggal sendiri?"Ujar Hendrik sambil mengalungkan tangannya di leher jenjang Elsa.
"Nanti dong mas temani aku dulu"Protes Elsa
"Tapi sayang mas sudah tiga hari disini"
"Kalau mas pulang aku terjun dari sini" Ancam Elsa
Sekejap Hendrik membatalkan kepulangannya dan melepas kembali pakaiannya lalu ia berbaring di sampingnya.
Ponsel Hendrik terus berdering berulang kali saat itu Hendrik sedang tidur nyenyak Elsa meraih ponsel milik Hendrik lalu ia memencet tombol Of.
Rasain kamu Moren tidak akan bisa telpon dan Papa mu aku tidak akan ijinkan menerima telpon mu. gumam nya Elsa.
Ponsel nya tiba-tiba tidak bisa di hubungi. Batin Morena.
Saat itu Moren hatinya benar sangat hancur dia keluar dari ruangan Instalasi ia berjalan menyelusuri jalan raya dan hampir tertabrak oleh si pengendara Motor yang melintas dangan kecepatan tinggi.
Tin ...! Tin....!
"Neng kalau nyebrang hati-hati" Teriak si pengendara.
"Astaga! maaf bang" Ucap Moren dia baru sadar kalau dia berjalan di tengah-tengah.
Malam terlah berganti pagi semua aktifitas di mulai. Hendrik mencium aroma masakan menggugah rasa lapar.
Ia mengerjep kan matanya lalu bergegas dari tempat tidur melangkah sambil mengendus letak aroma masakan.
"Mas..., sudah bangun ayo sarapan dulu aku sudah masak untuk sarapan kita" Ucap Elsa sambil menata menu masakan di atas meja makan.
Hendrik mengangguk kepala. selesai makan Hendrik ijin pulang.
"Mas, Pulang dulu sudah tiga hari tidak pulang" Ucap Hendrik menatap wajah Elsa.
"Boleh..., Tapi mas janji akan menikahi ku."
"Iya Mas..., Janji bulan depan kita menikah."kata Hendrik sambil mencubit pipi Elsa lalu pergi ke kamar mengganti pakaiannya.
Tiga hari sudah Hendrik tidak pulang bahakan sang istri di rawat pun di rumah sakit Hendrik sepertinya tidak perduli sama sekali. Biasanya Hendrik tidak pulang karena sibuk pekerjaan tapi kali ini karena ada wanita lain luar sana bahkan Hendrik sudah merencanakan untuk menikah lagi tanpa seijin istrinya.
"Loh ponsel ku mati" batin Hendrik mengerut kan dahinya di perjalanan Hendrik menghidupkan ponselnya banyak panggilan masuk dari Morena dan pesan. Hendrik membaca pesan kabar dari Morena kalau Mama nya sedang di rawat di rumah sakit.
"Sakit apa lagi sih dia" Gerutu nya Hendrik bahkan dia tidak merasa kaget sama sekali.
"Moren.., Morena."
Mendengar memanggil nama Morena membuka ke dua matanya lalu menghampiri Susi yang baru saja siuman.
"Mama.., Alhamdulillah mama sudah sadar Mama mau apa?, Mama mau minum"tanya moren.
"Papa kamu sudah pulang nak?" bola mata mengitari sekeliling ruangan berharap menemukan suami nya dan menemani nya di kala sedang sakit tapi tak menemukan sosok Hendrik.
"Mama tenang dulu ya.., Tidak boleh banyak pikiran nanti juga papa pulang mungkin Papa masih sibuk"
"Kamu benar sayang.., papa mu selalu sibuk" Ucap Susi dengan wajah yg masih terlihat pucat.
Senyum Moren semangat bagi wanita paruh baya beranak satu itu. Moren menggenggam tangan Susi.
"Mam moren sayang sama Mama. Moren minta. Mama lepaskan beban yang ada di pikiran Mama, Moren tidak mau kalau sampai Mama sakit lagi." Ucap Moren dengan nada pelan di samping mama nya.
Susi menganggukkan kepala ia paham apa yang di katakan putrinya.
"Mama harus kuat!"
Papa benar-benar keterlaluan ponsel pun tak bisa di hubungi apa Mama tidak penting buat dia. Mama sakit pun sepertinya Papa tidak perduli" Gumam nya Morena dalam hatinya.
Hendrik ke kembalinya dari Apartemen Elsa dia langsung ke mension dia memilih istirahat di ke diamnya.
Moza termenung sendiri sahabat nya tidak ada yang pergi sekolah.
Elsa tidak masuk sekolah sudah 3 hari yang lalu" gerutu Moza.
Moza menghubungi ponsel Moren.
Cukup lama Moza dan moren bercengkrama di telpon. Tiba-tiba Moren memutuskan sambungan telponnya yang tersalur di ponsel Moza.
"Papah kemana aja sih mama sudah tiga hari di rawat Ponsel papa susah di hubungi."
"Ponsel Papa tiba-tiba mati Papa lupa charger" ucap Hendrik datar.
Moren tarik nafas panjang mendengar alasan papanya yang sangat tidak masuk akal.
"Kalau gitu. Papah temani mama dulu ya?. Moren mau pulang dulu mengambil pakaian ganti.
"Tidak bisa! papa harus pergi lagi masih banyak urusan." jawab nya Hendrik.
"Sebentar saja pah." Ucap Moren memohon.
"Kalau tidak bisa ya tidak bisa!. Sudah lah! Minta Bibi temani disini" Ucap Hendrik sedikit membentak. Hendrik melempar amplop coklat di atas meja.
"Itu uang untuk membayar semua pengobatan Mama kamu selama di rawat, lagi pula rumah banyak! Asisten minta mereka temani Mama kamu" Ucap nya lagi Hendrik dan berlalu pergi.
"Masya Allah pap..," Hiks..Hiks..Hiks.
Setelah Hendrik pergi tidak lama Dokter datang untuk mengecek kesehatan Susi. Dokter menghampiri Moren menyentuh bahu Moren.
Moren mendongak ke atas kepalanya
"Pak dokter"
"Saya akan mengecek ke adaan nyonya susi."
"Silahkan pak dokter" kata Moren dengan sedikit sembab di matanya.
"Kenapa hanya kamu. Keluarga yang lain Mana?" tanya pak dokter.
"Yang lain Masih sibuk pak dok" Ucap moren
Aku punya siapa pak dokter Papa ku saja tidak perduli. dalam hati Moren.
"Dik. Ke adaan Buk susi jauh lebih baik besok sudah bisa pulang" kata Dokter
"Terima kasih pak dokter" Morena sangat senang mendengar apa yang di sampaikan dokter muda dan tampan itu.
Alhamdullah mama sudah boleh pulang."batin moren.
"Assalamu'Alaikum.."
Moren menengok ke arah suara
"Wa alaikumsalam.., Moza! loe sama siapa?"
"Gue sendiri Mor."
Loe sendiri?" tanya Moza melihat sekeliling tidak ada yang lain selain Moren.
Tersenyum Moren lalu mengangguk kepalanya.
"Kenapa loe nggak ngabarin gue? biar gue temani"
"Gue nggak mau Moz ngerepotin loe."
"Loe kaya sama siapa aja kita kan sahabat Mor kalau ada masalah cerita dong jangan diam seperti ini"
"Loe nggak bareng Elsa Moz?"
Gue nggak tahu Elsa kemana dia juga sudah tiga hari ini tidak masuk sekolah ponsel nya pun tidak bisa di hubungi" Kata Moza.
"Mungkin Elsa sibuk Moza loe! tau kan keluarga dia kaya gimana"
"Loe! benar Mor, Ta-pi" Ucap Moza mikir.
"Tapi apa moz?" tanya Moren penasaran tiba-tiba terpotong ucapnya.
"Gini ya Mor kita kan bersahabat sudah lama tahu sifat kita masing-masing dan tidak biasanya Elsa seperti ini" kata Moza dengan bicara penuh arti penekanan.
"Mungkin dia memang sibuk" Ucap Moren dia selalu berprasangka baik.
"Loe tuh Mor, coba deh loe pikirin lagi" Moza yang memiliki karakter judes dan dia selalu ingin tahu kalau sekiranya ada sesuatu yang janggal buat dia.
Pukul 3 soren di kantor Hendrik.
dret...dret " nada ponsel berdering My baby tertera di daftar kontak ponsel nya.
"Halo sayang.."Jawab Hendrik
"Mas nanti pulang ke tempat aku kan?"tanya Elsa. Ia demi mencukupi keluarganya dia rela kehilangan martabatnya dan melupakan sahabat-sahabat nya bahakan dia pun lupakan kalau pria yang sedang bersamanya itu adalah, Papa sahabatnya.
Elsa sendang duduk di sebuah bartender ia menenggak minuman Wine yang di sediakan oleh Hendrik di dalam kulkas nya dia sambil menunggu ke datangan Hendrik.
kamu tidak akan aku lepaskan Mas kehidupan ini lah yang aku ingin aku tidak perduli mas kamu papa sahabatku.
Elsa menengok lagi jam yang melingkar di tangannya. Namun Hendrik belum juga datang ia mulai gelisah tanpa kehadiran nya.
Di Rumah sakit
"Nak, Papah mu sudah datang menjemput kita?"tanya Susi
"Mama, sudah jangan terlalu banyak memikirkan Papa. Mama harus fokus dulu sama kesembuhan mama nanti juga Papa pulang.., Mungkin papa masih sibuk, Mama pulang sama aku ya?" Ucap Moren mendengus kesal.
Susi Menganggukkan kepalanya.
Andai aku bisa membenci papa. Batin Moren sambil menatap wajah susi.
"Mama mau makan?.
"Mama tidak lapar sayang"kata susi.
"Mama harus makan nanti sakit lagi"ucap moren sambil menggenggam tangan Susi yang masih tertusuk jarum infusan.
Hendrik emang seorang pria yang baik sebagai kepala rumah tangga. Tapi itu dulu sebelum Susi melahirkan Moren.
Saat Mama ku masih sehat Papa sangat menyayangi nya tapi entah kenapa Papa berubah mulai jarang pulang, Sekalinya pulang Papa selalu dalam ke adaan mabuk, sebagai anak aku bisa apa? memahami itu sudah pasti mungkin Papa butuh hiburan meskipun kadang suka marah emosional cepat naik, kadang buat aku bingung sedih rasanya ingin pergi jauh dari rumah ini tapi aku kembali ke mama seandainya aku pergi siapa yang akan merawat mama kalau aku tidak ada" gumam nya Morena.
"Kamu kenapa melamun?" Sentuhan jemari tangan Susi membuyarkan lamunannya.
"Tidak ada mah"kata Moren.
"Kalau capek istirahat saja Nak."
"Nggak kok mah nanti saja Moren istirahat nya mama mau minum?" Susi menganggukkan kepalanya.
Moren mengambil air di dalam botol dan meminum kan nya.
"Sekarang jam nya Mama makan Moren suapi ya? biar mama bisa minum obat kalau mama tidak makan nanti mama tidak bisa minum obat dan dokter tidak mengijinkan mama pulang karena mama belum sembuh total.
"Ya sudah mama mau makan"
Tidak lama Mbok datang bergantian menjaga Susi.
"Non pulang saja Mama Non Mbok yang temani" kata Mbok.
"Terima kasih Mbok kalau gitu Moren pulang dulu ya Mbok ambil pakaian ganti."
Mbok Mengangguk kepalanya
Saat di perjalanan Moren mengendari mobilnya Dengan kecepatan maksimal di sebrang jalan terlintas mobil Hendrik tapi dengan arah yang berbeda. Moren pun mencoba mengikuti arah mobil yang di kendarai oleh Papa nya.
"Seperti arah nya yang berbeda" gumam nya Moren.
Lebih baik aku ikuti saja kemana pergi nya.
"Sial! rambu lalu lintas Moren memukul setir sampai mengeluarkan suara klakson sangat keras semua pengemudi menengok ke arah Mobil hitam yang di kendarai oleh Moren.
Setelah lampu hijau Moren melanjutkan perjalananya.
"Aaaaaa! kemana mobil papa?"mendengus kesel
disini Elsa berdiri di depan pintu menanti kedatangan Hendrik dengan langkah gagah Hendrik keluar dari lift membawa bungkusan pesanan Elsa.
"Hai sayang Elsa penyambut dengan penuh Cinta lalu Elsa mencium tangan Hendrik layak nya istri menyambut suami pulang kerja Hendrik membalas mencium kening Elsa lalu Hendrik merangkul pinggul Elsa melangkah masuk kedalam.
Elsa menarik tangan Hendrik ke dalam kamar pengaruh Alkohol Elsa seperti hewan buas siap Memakan mangsa nya Hendrik pun begitu menikmati permainan Elsa di atas ranjang.
"Kau semakin pandai memuaskan ku"
"Ini semua aku lakukan karena aku tidak ingin Mas mencari gadis lain" Ujar Elsa manja.
"Lalu bagaimana sekolah mu?" tanya Hendrik.
"Aku tidak perduli dengan sekolahku, jika semua ini saja sudah cukup bagiku."
Elsa semakin girang dengan Hendrik menaburkan uang di ranjang seakan hidup Elsa mulai mengalir dalam ke ekonomi Elsa tidak sadar jika dirinya telah menyakiti wanita yang sedang melawan penyakitnya
Esok entah apa yang terjadi di antara mereka.
...----------------...
Reader thank for like end rate.
Jangan bosan singgah di karya ku
Karya kecil Dheandra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
❤️⃟Wᵃf🧸💞'𝙛𝙖𝙣𝙮𝙮🍏🌺
astagfirullah elsa kmu buta dengan keadaan yg sekrg,uang berlimpah,kebutuhan tercukupi,tapi itu semua menyakitkan dua hati wanita gak mikir ap,udh jdi pelakor,papa tmn sendri itu weeh...🤦♀🤦♀🤦♀
2022-06-09
0
🎤༈•⃟ᴋᴠ•`♨♠Echa🐞Jamilah🍄☯🎧
ku dh fav, gift, rate, like & komeng.. hehe
2022-04-17
0
εレレαm👩💼
rame pelakorr 😔
2022-03-04
0