Sahabatku Istri Muda Papaku
Morena gadis berparas cantik yang memiliki postur tubuh menjulang tinggi, Morena terlahir di keluarga yang berkecukupan dari pasangan Hendrik dan Susi. Morena adalah salah satu Siswi berprestasi di sekolah nya. Morena sekolah di SMK favorit di jakarta hanya orang-orang kalangan tertentu yang bisa mendaftar di sekolahan tersebut.
Gadis Ini Morena dia sangat cantik.., Kecantikan nya tertutup oleh air matanya
Hendrik pemilik perusahaan yang letaknya di kota besar jakarta dia memiliki karakter yang kejam bahkan dia tidak menginginkan adanya putri semata wayangnya yang terlahir dari sang istri. Hendrik memiliki wajah tampan meskipun usianya yang sudah di atas 50 tahun.
VISUAL: Hendrik Prakoso.
VISUAL:Susi Rahmawati.
Susi istri Hendrik yang hidup nya bagaikan di sangkar mas. Kehidupannya mulai berubah setelah Susi melahirkan anak perempuan pertama nya yang di beri nama Morena. Dan Hendrik masih tidak terima kehadiran Anaknya yang di lahir kan oleh istri karena tidak sesuai keinginan nya. Sejak itu kehidupan Susi selalu di perlakukan dengan buruk oleh Hendrik prakoso.
ilham pria tampan berusia 25 tahun pria dari keluarga yang biasa-biasa saja tapi dia mampu buat Morena jatuh cinta padanya. Tapi cinta itu kandas karena sang dia lebih memilih wanita yang di jodohkan orang tuanya.
Gadis cantik ini Elsa dia memiliki wajah yang polos dia sahabat Morena cantik bukan?, tapi itu sebelum ambisi menguasai dirinya.
Visual Moza.
"Guys besok ulangan gue belum mengerjakan tugas nih" Ucap nya Elsa menatap ke dua sahabat nya yang sedang menyantap makanan.
"Gimana kalau kita belajar bersama?" Saut Moza sambil menatap wajah kedua sahabatnya.
"Ide bagus tuh, tapi dimana?" timpal Elsa.
"Gimana kalau di rumah gue?" Seru Morena
"Boleh juga tuh.., jadi kita bermalam di rumah Morena?." sambung Moza.
"Boleh" Jawab Morena
Setelah jam istirahat ketiganya kembali ke kelas melanjutkan pelajaran selang berapa jam bel sekolah pun berbunyi. Morena dan Moza juga Elsa bergegas keluar dari kelas, mereka pun tidak langsung pulang ketiganya sepakat untuk pergi ke sebuah Mall Jakarta. Setelah puas belanja kebutuhan. Morena mengajak ke dua sahabat nya pulang.
"Guys pulang yuk" ajak Morena
Elsa dan Moza pun menganggukkan kepalanya tanda setuju ajakan Morena. Jarak Mall menuju Mansion milik keluarga Morena menempuh 4 kilometer tiba di kediaman pukul 15:00.
Saat itu Susi sedang duduk santai di ruang keluarga sambil menikmati siaran televisi.
"Assalamualaikum..," Ucap salam Morena sedikit teriak.
"Waalaikumsalam...," Susi menjawab salam Putrinya.
Morena dan Moza juga Elsa menyalami Susi dengan mencium tangan Susi.
"Sore tante" sapa Moza dan Elsa.
"Sore..., Moza. Elsa. Silahkan duduk" Ucap Susi mempersilahkan untuk duduk. Moza dan Elsa pun duduk tidak jauh dari Susi sambil bercengkerama
"Mama sudah makan?" tanya morena.
"Sudah.., kamu makan saja ajak teman-temanmu makan. Mama sudah masak kesukaan kamu sambal goreng hati dan ayam bakar." Kata Susi
"Siap mah.., morena ke kamar dulu ya ganti baju." Seru Morena sambil berlari kecil menaiki anak tangga.
Morena mengajak kedua sahabatnya itu untuk makan, Moza dan Elsa sebagai tamu di kediaman Morena, Ia menerima tawaran Morena untuk makan mengikuti langkahnya keruang makan, suasana Mension yang megah itu berlangsung ramai dengan kehadiran para sahabat-sahabat Morena. Setelah makan Morena dan sahabatnya masuk ke dalam kamar, mereka asik belajar dengan canda tawa hingga pukul 10 malam, Morena dan Moza tidur lebih awal malam itu, hanya Elsa yang masih memainkan ponselnya hingga pukul 12 malam Elsa masih asik dengan ponselnya, di tambah masalah orang tuanya sedikit menganggu pikirannya.
Flashback on.
Sewaktu masih ada Papanya Elsa tergolong keluarga mampu tapi sejak Papanya meninggal tidak ada lagi yang menafkahi keluarganya belum lagi kakak laki-laki yang mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Rena marisa sebagai ibu dari dua orang anak Marisa merasa tidak sanggup menjalani kehidupannya, anak kesayangannya yang bermasalah dia rela menjual benda-bendanya demi ke kesembuhan putranya semua barang habis terjual terakhir 1 Unit mobilnya untuk mengobati putranya entah berapa banyak harta yang telah dia habiskan, tapi hasilnya nihil tak kunjung sembuh Irfan malah semakin menjadi-jadi dia terus mengkonsumsi obat-obatan setan itu. Ada saatnya Rena sebagai orang tua tunggal menyerah dengan keadaan, pasalnya tidak ada lagi barang yang harus dia jual, saat itu irfan menagih mengkonsumsi obat-obatan dan irfan hampir menjual Elsa pada pria hidung belang dengan harga yang cukup tinggi demi kebutuhannya dirinya rela mengorbankan adiknya yang untuk memuaskan kebutuhan, bodohnya Rena sebagai orang tua mendukung kemauan Irfan, malam itu Irfan dan Rena menunggu kedatangan Elsa, beruntung lah malam itu bermalam di kediaman Morena sehingga lolos dari jeratan kakak dan ibunya.
Tok Tok Tok.
TOK..TOK...TOK.! Ketukan pintu semakin keras.
Elsa terhentak mendengar ketukan keras berulang kali Elsa ketakutan Elsa pun membangunkan Morena tapi sepertinya Morena tidur terlalu lelap dan tidak ada tanda-tanda Morena akan bangun dan akhirnya Elsa memberanikan diri tuk membuka pintu.
CKLEK!
Nampak seorang pria gagah paruh baya dengan Aroma yang membuat Elsa mundur dua langkah ketakutan, pria itu tak lain adalah Hendrik Papa dari sahabatnya
"Lemot sekali buka pintu saja lama!" Sungut Hendrik
"Om siapa?, dan cari siapa?" tanya Elsa dengan sedikit gugup.
Hendrik mengerutkan dahinya Ia tersadar kalau yang membuka pintu bukan lah Morena.
"Harusnya saya yang tanya?, kamu siapa? kenapa ada di rumah saya!" Ucap lagi Hendrik
Elsa ketakutan dengan nada Hendrik yang sedikit meninggi. Lagi-lagi Elsa mundur satu langkah.
"Maaf om Aku Elsa sahabatnya Morena. Morena sudah tidur sudah aku bangunkan tapi sepertinya tidur lelap" Ucap Elsa menundukkan kepala.
"Saya tidak perduli siapa kamu! kamu sini-sini tolong buatkan saya minuman hangat" Pinta Hendrik pada Elsa
"Baik Om akan saya siapkan minuman hangat nya."Kata Elsa
"Hai kamu kalau sudah siap tolong kamu taro di meja tunggu sampai saya datang"
Elsa pun melanjutkan langkahnya membuatkan minuman hangat sekitar 10 menit Elsa kembali membawa nampan berisi gelas di atasnya. Tapi sepertinya Elsa tidak perlu menunggu karena Hendrik sudah duduk menyilang.
"Om ini minuman nya." Ucap Elsa lalu Ia meletakkannya di atas meja, Elsa berbalik badan melangkah kan kakinya ke arah kamar Morena.
"Tunggu! kamu mau kemana?" tanya Hendrik tersenyum tipis
Seketika Elsa mengehentikan langkahnya mendengar suara Hendrik.
"kamu ikut saya bawa minumannya." Perintah Hendrik.
Kerena Elsa merasa segan di kediamannya sahabatnya sebagai tamu, Elsa pun mengikuti ajakan Hendrik. Elsa berdiri di samping Hendrik duduk di tepi kolam renang sinar lampu menyinari wajah Elsa terpancar cantik oleh cahaya, lagi-lagi Hendrik mencuri pandangannya.
"Cantik" gumam Hendrik.
"Kenapa kamu diam? apa ada yang kamu pikirkan?" Hendrik mulai membuka suara dan bertanya tentang sekitar kehidupannya.
"Tidak ada Om" jawab Elsa singkat
Hendrik pun mulai membaca pikiran Elsa lalu mendekati Elsa mengusap pucuk kepalanya dengan lembut.
"Apa pun yang kamu pikirkan malam ini lupakan semua masalahmu lupakan untuk malam yang indah ini." Ucap Hendrik sedikit merayu semakin mendekat, Elsa berusaha menggeser duduknya karena terhalang palang kursi Elsa diam tak bergerak. Hendrik mencium kening Elsa. Sontak Elsa bola matanya membesar.
"Jangan kurang hajar ya om! nanti kalau Morena tahu pasti dia mengira aku berbuat apa-apa" Ucap Elsa kesel
"Kamu butuh uang kan? saya akan memberikannya berapa pun yang kamu mau asalkan malam ini kamu temani saya." kata Hendrik dengan iming-iming sejumlah uang yang cukup besar untuk Elsa. Tawaran itu cukup menelan ludah untuk Elsa
"Tapi om bagaimana kalau Morena tahu?"ucap Elsa gugup.
Hendrik menutup mulut Elsa dengan satu jarinya kemudian Hendrik membantu Elsa bangun dari duduknya ia menuntun tangan Elsa masuk ke dalam ruang kerjanya, kala itu Elsa tidak berani menolak ajakan Hendrik mengingat Hendrik Menawarkan sejumlah rupiah yang sangat besar, saat itu pula terlintas di pikirannya Elsa. Mamanya yang sedang membutuhkan uang yang sangat besar.
Mungkin cara ini gue mendapatkan uang. batin Elsa
Malam itu Hendrik dengan sengaja memanjakan dan menyayangi buat Elsa merasa nyaman Hendrik perlakukan Elsa dengan lembut. Akhirnya Elsa terperdaya oleh pria yang seharusnya menjadi bapaknya dan dia adalah Papa sahabatnya.
"Kau masih perawan?"tanya hendrik
Elsa menganggukkan kepalnya pelan.
"Kamu tidak usah khawatir saya akan tanggung jawab atas semua kebutuhan kamu dan saya juga akan berikan kamu satu buah apartemen untuk kamu tinggal dan satu rumah untuk keluarga kamu, bagaimana apa kamu mau? jika kamu menuruti semua perintah saya? aku juga akan menanggung semua kebutuhan hidup kamu." Ujar Hendrik
Elsa pun berfikir dan perlahan mulai tergoda oleh rayuan Hendrik.
Mamaku membutuhkan uang itu tapi bagaimana jika Morena mengetahuinya.
"Tapi om.., bagaimana dengan Morena?"
"Panggil saya mas, jangan kamu pikirkan itu, jaga rahasia ini dan jangan sampai Morena mengetahuinya paham?"
"Baik Om eh Mas,, saya mau kalau Mas akan menanggung semua kebutuhan keluargaku?" Kata Elsa
"Saya janji kamu boleh pegang kata-kataku" kata Hendrik meyakinkan Elsa.
Kamar kerja Hendrik
Malam itu Elsa terhanyut setiap sentuhan jemari di setiap inci sentuhan di tubuh Elsa, Hendrik pandai bermain dalam ranjang Elsa mulai hanyut dalam permainan Hendrik, Bahakan Elsa memberikan ruang untuk Hendrik setiap gerakan tubuh Elsa seperti berirama. Di kamar itu kehormatan gadis 17, tahun itu hilang di renggut oleh pria yang berstatus sebagai bapak sahabatnya.
Setelah selesai melakukan aksi bejatnya Elsa pun keluar dari ruangan kerja Hendrik dengan langkah tertatih-tatih menahan rasa sakitnya kembali ke kamar Morena. Elsa membuka kamar Morena pelan-pelan.
Morena menggerakkan tubuhnya setelah mendengar suara pintu terbuka. Morena mengucek matanya.
"Kau sudah bangun Sa?" tanya Morena.
Terhentak oleh suara Morena, Elsa langsung berbalik badan menatap Morena.
"Iya, gue sudah bangun gue mandi dulu ya"
"Okeh lu duluan saja gue menengok Mamaku dulu."
"Morena..." panggil Elsa
"Iya Sa." kata Morena
"Papa lu tadi malam baru saja pulang jadi tak usah lu bangunin Mama lu, tadi malam gue berusaha membangunkan lu tapi sepertinya lu tidur pules banget jadi gue yang membuka pintu buat Papa lu." kata Elsa sambil masuk ke dalam kamar mandi.
"Oh.. yah!, maaf sa gue jadi ngerepotin lu"ucap Morena.
"Nggak kok, nggak apa-apa Morena, kebetulan tadi malam gue belum tidur."
"Emang tadi malam lu tidur jam berapa?"
"Jam 12 seperti nya"
"Sudah kamu mandi dulu biar gantian sama Moza lalu kita sarapan bersama."kata Morena.
Tok...Tok...Tok.
"Morena..., Nak ayo sarapan dulu ajak sekalian teman-teman kamu" saut Susi.
"Ia...Mah nanti Morena keluar Mama duluan saja" Teriak Morena dari dalam kamar.
Setelah mandi dan memakai seragam sekolah Morena dan juga teman-temanya keluar untuk Sarapan bersama.
Di ruangan makan
Morena Moza dan juga Elsa menarik kursi masing-masing, Morena duduk sejajar dengan mamanya Moza dan Elsa duduk berdampingan.
Hendrik dan Elsa mereka saling curi pandang layaknya remaja yang sedang jatuh cinta.
Selesai makan Morena pamitan dengan kedua orang tuanya berangkat sekolah.
"Mah...pa Morena berangkat sekolah dulu ya"
"Iya sayang jawab Susi, hendrik hanya menganggukkan kepalanya
Morena mencium tangan Susi dan Hendrik begitu Elsa dan Moza mengikuti cara Morena.
Elsa menumpang mobil Moza dan Morena Mengendari sendiri.
Dua mobil pun berjalan dengan cepat Morena membelokan mobilnya ke gerbang sekolah menuju parkiran, Elsa turun dari mobil Moza melangkah beriringan dengan Moza menuju. Klas IPA
Morena duduk di bangku sejajar dengan Elsa tiba-tiba Elsa menukar tempat duduknya dia memilih duduk di barisan belakang meja Morena.
"Selamat pagi anak-anak," Sapa bu guru pengajar.
"Pagi buk" jawab serempak.
Guru pengajar minta siswa-siswi mengeluarkan tugas hari selasa selama pelajaran berlangsung Elsa sibuk dengan ponselnya tidak perhatian pelajaran. bells pulang pun berbunyi Mereka merapihkan bukunya masing-masing, Kecuali Elsa yang terlihat sangat buru-buru.
"Ke Mall yuk" ajak moza sambil memasukan bukunya ke dalam tasnya.
"Eh..! Elsa kemana?"
Morena mengangkat bahunya
"Boleh yuk..." kata Morena.
"Tuh dia Elsa" panggil Moza
Elsa pun menengok ke arah suara dan mengehentikan langkahnya.
"Ada apa Moza?" Tanya Elsa
"Kita ke Mall yuk" Ajak Moza dan Morena
"Gue nggk ikut ya? takut Mama cari gue dari kamrin kan gue tidak pulang" ucap Elsa ia merasa sudah ada janji dengan Hendrik.
"Yah... ikut saja yuk tidak lama kok"kata moza dan Morena.
"Lain kali saja ya gue pasti ikut kok" jawab Elsa berlalu pergi dari teman-temannya
"Okeh deh santai saja. Jadikan kita berdua saja Moza?" Meskipun Morena ragu untuk pergi karena salah satu sahabat nya tidak ikut jalan bersama.
"Ya sudah kita berdua saja, kebetulan ada yang mau gue beli"Ujar Morena.
"Elsa bener tidak ikut nih?" tanya lagi Morena memastikan
"Iya..., kalian saja lain kali gue pasti ikut"
"Ya sudah kita pergi dulu ya"
Elsa melangkah pergi di tepi jalan berdiri di agak jauh dari samping kiri gerbang sekolah menunggu jemputan dari Hendrik.
Tidak lama mobil mewah yang di kendarai Hendrik mendarat di depan Elsa berdiri.
Hendrik membuka kaca mobil.
"Halo sayang" sapa Hendrik
Elsa pun tengok kanan kiri sebelum masuk ke dalam mobil Hendrik, melihat tidak ada orang Elsa masuk ke dalam mobilnya.
Hendrik mencium pipi Elsa. Elsa membalas ciuman Hendrik dengan lembut. Kemudian Hendrik membawa Elsa ke sebuah Apartemen miliknya yang sudah Ia janjikan.
...----------------...
Terima kasih. Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Rahmawaty❣️
Iya tp ga sma bokapnya sahabatmu juga astaga😪
2023-06-19
0
Rahmawaty❣️
Ah ank perempuannya cantiknya kebangetan gitu mlah ga di anggap . Istri dan anknya sma² cantik
2023-06-19
0
🎤༈•⃟ᴋᴠ•`♨♠Echa🐞Jamilah🍄☯🎧
ku dh mampir ya kk..
2022-04-17
0