Malam itu, Kezia yang patah hati menghentikan mobilnya di tepi sebuah jembatan layang, dia turun dan beteriak-teriak di tepi jalan layang itu, di bawahnya jalan tol yang kendaraannya melaju dengan kecepatan tinggi.
"Dasar pengkhianat!!! I hate you Robby!!! Aku sumpahin kau kena sakit kadas, kurap, panu!! Supaya tidak ada seorangpun yang mau sama kamu!!!" teriak Kezia.
Jonathan yang kebetulan melintasi jembatan itu, dengan sepeda motor yang di pinjamnya dari Andri, mengira bahwa Kezia akan bunuh diri.
Kemudian dengan cepat dia menepikan sepeda motornya, lalu berlari ke arah Kezia yang masih berdiri di pinggir jembatan layang itu.
"Semua laki-laki brengsek dan pengkhianat!! Kecuali Papa!! Papaaa ... Adakah laki-laki sepertimu di dunia ini??!" teriak Kezia lagi, kini dengan air mata yang berjatuhan di pipinya.
Secepat kilat Jonathan menarik tangan Kezia, sehingga gadis cantik yang sedang patah hati itu jatuh menimpa tubuh Jonathan. Kezia sangat terkejut di tarik tangannya secara tiba-tiba, dia langsung bangun dari posisinya dan melotot ke arah Jonathan yang masih terduduk di jalanan.
"Hei! Kenapa kau tarik tanganku?? Kau kurang kerjaan ya?? Mengganggu aktifitas orang saja!!" Sentak Kezia kesal.
Jonathan langsung bangkit dari posisinya, dia menatap heran pada gadis yang menurutnya sangat galak dan mengerikan itu.
"Aktifitas? Kau mau mengakhiri hidupmu kau bilang aktifitas?? seharusnya kau trimakasih padaku karena aku menyelamatkanmu bodoh!!" dengus Jonathan sambil berlalu meninggalkan Kezia yang masih marah-marah.
"Hei!! Dasar laki-laki aneh! Siapa juga yang mau bunuh diri?? Aku tuh cuma curhat sama alam!!" teriak Kezia sambil mengambil sebuah batu lalu menimpuk Jonathan yang terus berjalan menuju motor yang terparkir.
Pletak!!
Batu kerikil yang di lempar Kezia tepat mengenai kepala Jonathan, untung rambut Jonathan tebal, jadi tidak terlalu sakit.
Jonathan menoleh ke arah Kezia yang masih berdiri dengan garangnya, sambil mengelus kepalanya, kemudian dia mengedikan bahunya dan langsung naik ke atas motor dan cepat-cepat melajukan nya.
"Iiih! Ternyata gadis kota itu menyeramkan, beda sama gadis kampung, mereka polos dan lugu, tapi di kota ternyata wanitanya begitu garang dan galak!" gumam Jonathan yang langsung pulang ke tempat kosnya tanpa menoleh lagi.
Kezia mengusap kasar wajahnya yang masih basah oleh air matanya yang tadi sempat berjatuhan, dengan perasaan yang dongkol dia melangkah menuju ke mobilnya yang terparkir di pinggir jembatan itu.
Matanya menangkap sesuatu di tempat tadi dia terjatuh, sebuah dompet tergeletak di sana.
Kezia langsung berjalan dan mengambil dompet itu, kemudian mengeluarkan isinya.
"Hmm, ini pasti dompet cowok aneh tadi! Ternyata namanya Jonathan, lumayan juga, tapi dompetnya kampungan sekali, dekil lagi! Dasar jorok!" gumam Kezia.
Di dalam dompet itu ada uang tunai 500 ribu, sebuah foto dan sebuah KTP. Kezia mengamati KTP yang ternyata memang milik Jonathan.
"Gila! di dalam dompet cowok jaman now, cuma segini isinya? Dia tidak punya kartu kredit atau ATM gitu? Bisa hidup dia?!" cetus Kezia yang langsung naik ke dalam mobilnya dan mulai melajukan nya menuju ke rumahnya.
Tak berapa lama Kezia sudah sampai di rumahnya, dia langsung masuk ke kamarnya dan berganti pakaian, lalu menghempaskan tubuhnya di tempat tidurnya.
Sambil tiduran Kezia terus mengamati KTP yang baru saja dia temukan tadi, berusaha mencari tau alamat untuk mengembalikannya, tapi alamatnya di Medan.
Ceklek!
Pintu kamar Kezia di buka, munculah Given, adik Kezia yang masih duduk di bangku kelas 5 SD.
"Kak, di panggil Papa, katanya di suruh makan!" kata Given.
"Iya sebentar!" sahut Kezia.
"Kakak lagi apa sih? Liat apa sih kak?" tanya Given kepo sambil beringsut mendekati kakaknya.
"Iiih kamu kepo banget deh, ini kakak baru Nemu dompet orang, ada KTP nya, tapi kok alamatnya di Medan, ya kali harus kirim ke Medan!" ujar Kezia.
"Sini lihat Kak! Waah, orangnya keren lho kak! Kakak foto saja posting di Instagram, nanti juga ada yang kenal!" cetus Given.
"Eh, tidak boleh posting sembarangan, ini menyangkut privasi orang, lagian biar saja deh KTP nya di sini, sukurin pasti dia bingung nyariin KTP nya, hihihi ... makanya, sok ikut campur urusan orang sih!" gumam Kezia sambil cekikikan. Given bingung melihat tingkah kakaknya malam ini.
"Kezia! Kenapa kau lama sekali? Papa dan Ibu sudah menunggumu di meja makan!" Terdengar suara Ricky, Papa Kezia yang berjalan mendekat ke arah Kezia. Buru-buru Kezia menaruh dompet Jonathan di balik bantalnya.
*****
Di kamar kos nya, Jonathan celingukan sambil beberapa kali merogoh saku celananya, bahkan dia melongok ke kolong tempat tidurnya, membuka laci lemari, namun dompetnya tak kunjung ketemu, hatinya mulai gelisah.
Kemudian dia segera ke kamar sebelah, kamar Andri, perlahan Jonathan mengetuk pintu kamar Andri, tak lama Andri muncul dari dalam kamarnya, matanya terlihat merah, mungkin dia baru terbangun dari tidurnya.
"Ada apa Jo?" tanya Andri.
"Maaf, kau pasti sudah tidur ya, dompetku hilang, aku bingung hilang di mana? Sudah di cari di setiap sudut kamar, di saku celana, tapi belum ketemu!" ungkap Jonathan yang mulai nampak frustasi.
"Lho, tadi pas fotocopy berkas buat CV, masih ada kan?" tanya Andri sambil duduk di bangku depan kamarnya, Jonathan ikut duduk di sampingnya.
"Iya, masih, aku kan bayar fotocopy ambil uang di dompet, atau jangan-jangan ...!" Jonathan menghentikan perkataannya.
"Jangan-jangan apa Jo?" tanya Andri.
"Tadi sebelum pulang ke kos, aku ketemu cewek gila yang kelihatan mau bunuh diri lompat dari jembatan layang, lalu aku tarik tangannya, kami terjatuh, mungkin pas terjatuh dompetku ikut terjatuh!" kata Jonathan.
"Nah, bisa jadi tuh Jo, uangmu banyak tidak di dompet? Kalau di Jakarta, dompet hilang jangan harap bisa kembali!" ujar Andri.
"Ada sisa uangku 500 ribu, mana besok mau interview lagi di gedung depan itu, untung dekat, jadi jalan kaki juga sampek, uang bisa di cari, tapi KTP ku ... Itu kan penting, apalagi aku baru merantau ke Jakarta!" keluh Jonathan.
Andri menepuk-nepuk bahu Jonathan.
"Kau tenang saja Bro, ikhlaskan dompet mu yang hilang itu, besok kau bareng aku saja naik motor ke gedung itu, sekalian aku berangkat kerja, KTP bisa di buat lagi, uang juga aku bisa pinjami kau sementara, sampai kau gajian nanti!" ucap Andri.
Jonathan memeluk Andri dengan mata berbinar.
"Wah! Trimakasih bro! Beruntungnya aku ketemu sama kamu di Jakarta! Doakan besok interview dan tes ku berhasil, tapi menurut email yang ku baca, kemungkinan besar aku di terima di perusahaan itu, karena perusahaan itu sedang membuka lowongan pekerjaan sebanyak-banyaknya!" ungkap Jonathan.
Andri hanya menganggukkan kepalanya dan mengacungkan ibu jarinya untuk memberi Jonathan semangat.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
MyRosse🥀
udah punya motor aja, Jo 🤭 infentaris kantor apa kredit? 🤭
2022-09-16
0
Nova Yuliati
yg menemukan dompetmu jodohmu jo.....
2021-03-19
1
Nur Hayati
kalau kamu ketemu Kezia br dompet mu akan balik jo
2021-03-17
2