Jonathan memandang takjub ke sebuah gedung berlantai tujuh yang terbentang megah di hadapannya. Di gedung itulah dia akan mengadu nasibnya, memulai sesuatu yang baru.
Senyum cerah menghiasi wajahnya, setelah puas memandang gedung itu, dia kembali berjalan kaki menyusuri jalan raya yang siang itu begitu terik panasnya, hingga pemuda itu merasa kehausan.
Jonathan melipir ke sebuah kedai kopi sederhana yang terletak tidak jauh dari jalan itu, sekedar untuk melepaskan dahaganya.
"Selamat siang di kedai kopi Rosi, dengan saya Rosi, silahkan memilih menu minuman kekinian yang rasanya mengguncang dunia!" Sapa seorang pemilik kedai kopi itu sambil tersenyum manis.
"Aku mau kopi susu dingin!" ujar Jonathan sambil menunjuk gambar minuman di depannya.
"Baik Mas, silahkan duduk dulu ya ..." Kata Rosi yang kemudian bergegas membuatkan pesanan Jonathan. Suasana di kedai kopi itu tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa orang yang duduk menikmati sajian minuman yang lagi nge-trend saat itu.
Tak lama Rosi sudah kembali dengan membawa sebuah nampan berisi minuman pesanan Jonathan.
"Silahkan Mas," tawar Rosi.
"Trimakasih Mbak, boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Jonathan. Rosi yang hendak melangkah pergi menghentikan langkahnya.
"Di sekitar daerah sini, ada tempat kos tidak? Aku sedang mencari tempat kos!" kata Jonathan sambil menyeruput minumannya.
"Ada Mas, di dekat sini, tempat kos nya pacar saya, nih saya kasih alamatnya ya, nanti Mas nya cari saja sendiri, ada di gang belakang kedai ini Mas!" jawab Rosi bersemangat.
"Boleh Mbak, nanti aku langsung datang ke sana, trimakasih ya Mbak!" ucap Jonathan senang. Akhirnya dia bisa dapat referensi tempat kos juga.
"Ngomong-ngomong Masnya ini dari mana sih? Kayaknya bukan orang sini ya Mas, kayak orang asing! Jangan-jangan Mas nya bule ya, bule yang lagi kehabisan ongkos!" ujar Rosi. Jonathan tertawa mendengarnya.
"Aku dari Medan Mbak, tapi Ayahku memang bule sih, walau aku sendiri tidak pernah melihatnya!" gumam Jonathan.
"Oooh, sudah meninggal ya Mas, maaf ya Mas!" sahut Rosi.
"Bukan Mbak, dia masih hidup sampai sekarang, cuma sejak lahir ibu saya sudah berpisah dengan ayah saya, sudahlah ... kenapa jadi bahas ini?" Jonathan kembali menyeruput minumannya.
"Mas siapa namanya?" tanya Rosi.
"Jonathan, panggil saja Jo!" jawab Jonathan.
"Mas Jo ini ke Jakarta dalam rangka apa sih Mas?" tanya Rosi penasaran.
"Aku dapat panggilan kerja dari gedung yang di depan itu Mbak, perusahaan properti terbesar di Asia kalau tidak salah, makanya aku datang dari Medan ya buat kerja di situ, sekalian melanjutkan pendidikan!" ungkap Jonathan.
"Wah, hebat juga ya Mas nya kalau bisa masuk di perusahaan itu, keluarga pemilik gedung itu baru pindah ke Jakarta Mas, pemiliknya tuh namanya Pak Ricky Gunadi, proyeknya itu ada di mana-mana Mas, pokoknya hebat deh! Dia benar-benar developer sejati!" ujar Rosi. Jonathan mendengarkan dengan seksama.
Kemudian masuklah seorang pria yang langsung menghampiri mereka yang terlibat dalam obrolan seru.
"Nah, ini dia nih orangnya! Kenalin Mas, ini Andri, pacarku yang kos di belakang!" kata Rosi. Sejenak Jonathan dan Andri saling berjabat tangan.
"Mau kos di tempatku?" tanya Andri. Jonathan Menganggukan kepalanya.
"Ya iya lah, pakai di tanya lagi, Andri, tolong antarkan Mas Jo ini ke tempat kos mu!"
"Panggil Jo saja, tidak usah pakai Mas, aku ini bukan orang Jawa!" cetus Jonathan.
"Ayo Jo, kita jalan sekarang!" kata Andri yang sudah berjalan mendahului Jonathan.
*****
Di sebuah rumah mewah di kawasan elit di daerah Jakarta, seorang gadis tengah menangis sesenggukan di hadapan sebuah ponsel yang masih menyala, rupanya dia sedang video call dengan seseorang.
Kezia, si gadis cantik berkulit putih nampak frustasi dan terlihat sangat marah dan sedih, saat bicara dengan lawan bicaranya di ponsel.
"Jadi Bener kan Rob? Kamu selingkuh sama si Nita, temanku itu?" tanya Kezia sambil menangis.
"Maafkan aku Kezia, maaf, maaf," ucap Robby berkali-kali.
"Aku pikir kau pria yang bisa di percaya! Ternyata kau hanyalah pria brengsek!! Aku menyesal telah mengenalmu! Selama ini kalian menusuk aku dari belakang!! Aku benci kamu Robby!!" pekik Kezia sambil membanting ponselnya.
Ponsel itu pecah dan rusak parah. Kezia kembali menangis sambil memeluk gulingnya.
"Robby!! I hate you!!" jerit Kezia.
Siang itu adalah siang yang ter sial dalam sepanjang hidupnya, saat tak sengaja Kezia melihat akun Instagram miliknya, ada postingan Robby dengan wanita lain, dan yang lebih menyesakan lagi wanita yang di samping Robby itu adalah Nita, teman kuliah Kezia sewaktu di Jogja.
Saat itu juga Kezia langsung menghubungi Robby, dan di luar dugaan, Robby mengakui kalau dia memang telah berselingkuh, karena bukti sudah di depan mata.
Kezia begitu frustasi, karena ini pertama kalinya dia mengalami patah hati, tiga tahun berhubungan ternyata belum cukup untuk saling mengenal dan percaya, Kezia terlalu polos dan lugu.
Tok ... Tok ... Tok ...
Terdengar suara ketukan pintu dari luar, Kezia menghapus air matanya kasar, kemudian dia membasuh wajahnya, lalu mengeringkannya dan memolesnya dengan bedak tipis, Kezia tidak ingin siapapun tau keadaan hatinya saat ini.
Setelah itu dia segera membuka pintu kamarnya, seorang wanita cantik tengah berdiri tersenyum kearahnya, wanita itu adalah Lika, ibu tirinya sekaligus mantan gurunya.
"Eh, ibu, masuk Bu!" Ajak Kezia sambil menuntun tangan Lika masuk kedalam kamarnya.
"Lho, itu kenapa ponselmu pecah? Jatuh?" tanya Lika sambil memungut ponsel Kezia yang masih tergeletak di sudut lantai kamar.
"Iya Bu, jatuh!" sahut Kezia. Mereka pun duduk di tepi tempat tidur.
"Dari tadi kamu belum keluar kamar Nak, bahkan kamu tidak ikut makan siang bersama adik-adikmu!" kata Lika sambil membelai rambut Kezia.
"Aku belum lapar Bu, nanti saja makannya!" jawab Kezia.
"Lho, itu matamu kok agak sembab? kamu habis nangis Nak? Ayo cerita sama ibu!" Lika langsung mengambil posisi duduk di hadapan Kezia.
'Huh, percuma cuci muka, ketahuan juga habis nangis!' batin Kezia.
"Tidak apa-apa kok Bu, aku cuma ngantuk saja!" kilah Kezia.
"Masa? Sejak kapan siang-siang kamu bisa mengantuk? Kamu tidak lagi bohongin ibu kan Nak?" tanya Lika sambil menatap dalam wajah putrinya yang kini sudah beranjak dewasa.
Tiba-tiba Kezia maju dan langsung memeluk Lika, lalu menangis dengan keras dalam pelukan ibu tirinya itu.
"Huaaa!!! Ibuu, aku sedih banget Bu! Aku di selingkuhi sama Robby, dia benar-benar kurang ajar, mempermainkan perasaanku!! padahal aku serius sama dia, dasar laki-laki buaya, selingkuh tidak bilang-bilang, mereka semua benar-benar racuuun!!" jerit Kezia dalam pelukan Lika.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
kisagaaa
dimana² yg namanya selingkuh gak bilang² keziaaaa 😂😂😂
2021-08-04
3
Nova Yuliati
kalau selingkuh itu bilang2 namanya pendaftaran keiza.....😂😂😂
2021-03-19
1
Nur Hayati
sabar y Kezia lebih baik kamu tau dr awal dr pada km taunya pas km main k Jogja malah tambah lebih parah sakitnya,itu yg d takutkan papa Rizki kenapa km blm boleh pacaran Krn tkt anak nya d sakitin laki-laki
2021-03-17
3