Segera saja setelah mendapat perintah, pasukan dari Aliansi Serigala Hitam mencari tau dimana terdapat bayi immortal.
Mereka menyebar di daratan benua barat. Butuh banyak waktu untuk menemukan bayi tersebut. Namun pasukan Aliansi serigala Hitam bukan lah pasukan yang mudah menyerah. Mereka berusaha mengumpulkan berbagai informasi tentang keberadaan bayi immortal.
Hingga pada suatu ketika mereka mendapati informasi bahwa di perguruan teratai putih terdapat seorang bayi yang jenius.
Beberapa pasukan Aliansi Serigala Hitam akhirnya menyelidiki kebenaran berita tersebut.
#_##
Pagi itu Hero berniat untuk jalan-jalan di hutan sekitar perguruan. Meskipun ia baru berusia enam tahun, namun ia telah memiliki beberapa kemampuan untuk menjaga diri.
Sebelum pergi Hero berpamitan kepada guru Ozan.
"Kakek guru...bolehkah saya pergi jalan-jalan sebentar di sekitar perguruan ?"
"Mau kemana Hero...di luar tidak begitu aman, berhati-hatilah. Jika ada sesuatu..panggil segera nama kakek, dengan segera kakek akan datang membantu."
"iya kek..tenang saja, hero juga tidak akan pergi jauh, Hero akan berhati-hati."
"hmm...apa kau butuh seorang teman?"
"tidak usah kek..sendirian saja."
Hero kemudian menyalami kakek gurunya. Setelah itu ia melangkahkan kaki keluar dari perguruan. Kakek Ozan hanya memandangi Hero keluar dari perguruan.
"semoga tidak terjadi apa-apa.."
#_##
"Hutan ini cukup bagus..."
Hero tidak menyadari bahwa ada beberapa pasang mata yang mengintai keberadaannya dari tadi.
Ketika Hero semakin jauh dari perguruan. Akhirnya ia dihentikan oleh kelompok aliansi vampir hitam.
"berhenti bocah kecil...!!"
Hero menjadi waspada dengan kedatangan beberapa orang vampir.
"siapa kalian...apa yang kalian inginkan ?" Hero bersiap menjaga kemungkinan serangan dari vampir tersebut.
"baiklah...kami adalah pasukan dari aliansi vampir hitam, kami menginginkan dirimu. Lebih baik kau ikut dengan kami...."
"bagaimana jika aku menolak...?"
"kau akan tau akibatnya menolak...pasukan, tangkap bocah kecil itu!!"
Beberapa vampir segera menangkap Hero, namun Hero begitu lincah.
"jangan harap....!!"
Hero kemudian menggunakan segenap kemampuannya untuk lari. Walaupun ia memiliki kemampuan namun untuk menghadapi begitu banyak pasukan vampir ia tidaklah sanggup.
"jangan lari bocah..."
Hero tak memperdulikan kejaran pasukan vampir, yang ia tau hanya berlari. Semakin jauh ia meninggalkan hutan menuju ke tengah.
Ia akhirnya melihat ada goa, tanpa berpikir panjang Hero pun masuk ke goa tersebut.
"goa ini gelap sekali...aku tidak bisa melihat apapun."
Hero berjalan menyusuri goa hingga ia merasakan kakinya menginjak sesuatu yang kasar.
"apa ini...Hero kemudian memusatkan pikirannya, ketika ia membuka matanya, matanya menjadi bercahaya.
"seperti sisik ular....tapi ular apa yang besarnya seperti ini?"
Ketika Hero masih bingung dengan situasi yang dihadapinya. Pasukan Aliansi Vampir Hitam sudah mendekat sampai di mulut goa.
"tunggu sebentar...aku merasakan ada makhluk dengan kekuatan besar dalam goa ini, apapun itu lebih baik kita tak mencari masalah." Pluto pimpinan pasukan vampir memberi peringatan kepada anggotanya.
Salah seorang vampir mengingatkan tujuan mereka semua.
"kita tidak bisa pulang dengan tangan kosong, apa yang akan tuan Zunar lakukan jika kita kembali dengan tangan kosong?"
Hero kemudian terus berjalan sampai di kepala ular tersebuta. Tiba-tiba ia terperanjat.
"seekor naga...."
belum sempat Hero bereaksi, naga tersebut mengeluarkan suara Auman,
"arghh.....argggggh....."
tiba-tiba ular naga tersebut bergerak, Hero melompat untuk turun dari badan naga tersebut.
Pasukan vampir yang mendengar Auman naga tersebut menggigil ketakutan, beberapa lainnya segera menjauh dari mulut goa. Hanya Pluto yang masih berdiri di depan goa.
"suara naga...hewan yang sudah lama tidak terlihat. apakah anak tersebut sudah mati di makan naga?"
Pluto masih ingin melnjutkan masuk ke dalam goa, namun melihat ketakutan pasukannya. Ia memilih untuk tidak memasuki goa.
"Kita akan menunggu sampai esok, siapa tau besok ular atau bocah kecil itu akan keluar." Pluto memberi arahan pada pasukan vampir. Mereka akhirnya sepakat untuk menunggu di luar goa.
#_##
Hari semakin sore, kakek guru Ozan akhirnya menyadari kalau Hero belum kembali dari tadi pagi.
"kemana bocah itu...sudah hampir malam, apakah terjadi sesuatu dengan Hero?"
Ia kemudian menghampiri anggota perguruan yang berjaga di depan gerbang perguruan.
"kalian melihat Hero sudah kembali dari hutan?"
"belum ketua...kami belum melihat Hero pulang, " salah satu penjaga menjawab pertanyaan kakek guru Ozan.
"Baiklah...terima kasih, jika ada yang mencari ku, sampaikan aku pergi keluar mencari Hero."
"Baik ketua, akan kami ingat pesan ketua..."
Ketua Ozan akhirnya melangkahkan kaki meninggalkan perguruan. Ia semakin tak terlihat dengan bergantinya langit menjadi semakin gelap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments