4. Hari-hari di Teratai Putih

Sesampainya di perguruan, kakek Ozan langsung membawa bayi mungil tersebut ke tempat adik seperguruannya Ketua Fiona.

Ketika sampai di kediaman Ketua Fiona, segera saja ia mengetuk pintu.

Took...tokk....

"siapa di luar...." terdengar sahutan dari kediaman ketua Fiona.

"Aku...Ozan, jawab ketua Ozan.

Segera tidak berapa lama, pintu pun dibuka dari dalam. Seorang perempuan yang masih terlihat muda keluar dari dalam menyambut ketua ozan.

"Mari..silahkan masuk ketua."

"terima kasih." ketua Ozan melangkah masuk ke kediaman ketua Fiona.

"Dapatkah engkau membantu ku merawat bayi ini...??"

Ketua Ozan begitu berharap Fiona bersedia membantunya untuk merawat bayi yang baru ditemukan.

"Ahh...bayi yang tampan." Begitu melihat bayi mungil tersebut, ketua Fiona menjadi begitu bersemangat dan tidak seperti biasanya.

"Baiklah, aku akan merawatnya," Ketua Fiona menjawab dengan perasaan bahagia.

"oh iyaa...siapa nama bayi ini?"tanya ketua Fiona.

"Aku menamakannya Hero, sesuai kata yang tertera di bandul kalung yang dikenakan bayi itu." Ketua ozan menunjukan bandul yang dipakai oleh sang bayi.

"Kita tak punya pilihan lain...dia akan kita panggil Hero," Ketua Ozan menegaskan.

"Trimalah bayi ini..." ,ketua Ozan mengulurkan bayi Hero ke pada Ketua Fiona.

Ketua Fiona menerima bayi Hero yang diserahkan ketua ozan, ia kemudian menganggap Hero sebagai anaknya sendiri.

Sejak hari itu, Hero dirawat oleh ketua Fiona, salah satu ketua di perguruan teratai putih. Hari-hari pun berlalu dengan begitu cepat. Dan hari ini telah genap berusia 6 tahun bayi Hero.

#_##

"Hero...heroo...bangun cepat!!" Ketua Fiona berusaha membangunkan Hero yang masih terlelap dalam tidurnya.

Waktu memang baru menunjukan pukul lima pagi, namun seperti biasa ketua Fiona sudah membangunkan Hero. Di perguruan teratai putih, para murid memang dilatih untuk berdisiplin dengan bangun pagi-pagi.

Tak terkecuali dengan Hero, walaupun berada dalam asuhan salah satu ketua di perguruan teratai putih namun ia tetap harus mengikuti aturan yang dibuat oleh perguruan.

Hari ini Hero masuk di kelas dasar pada perguruan teratai putih. Seperti anak lainnya pada tahap dasar ia di ajari menulis, dan membuat beberapa mantera sederhana.

Hero termasuk murid yang cerdas, pelajaran dari guru-gurunya selalu diperhatikan olehnya dengan seksama.

Hero menjadi salah satu murid jenius di perguruan, bakatnya sungguh luar biasa.

Dalam segala bidang Hero menguasai lebih cepat daripada murid yang lain.

Ketua Ozan dan ketua Fiona yang mengetahui bakat Hero menjadi senang mendengar kabar kejeniusan Hero.

Selain dari para guru perguruan, Hero juga mendapatkan didikan langsung dari ketua Ozan dan Fiona.

#_##

Kaki gunung Batu Alam merupakan salah satu lembah yang jarang dihuni bangsa manusia. Kebanyakan penghuninya adalah werewolf.

Tidak jauh dari sana berdiri sebuah kerajaan werewolf yang terkenal dari aliran hitam, yakni Aliansi Serigala Hitam.

Alpha merupakan serigala langit yang menjadi pemimpin dari Aliansi Serigala Hitam.

"Aku membutuhkan darah dari seorang anak immortal untuk menyempurnakan ilmu yang kumiliki, hanya dengan darah dari seorang anak immortal aku dapat menembus tingkat serigala immortal dan tak akan terkalahkan."

"Para pasukan....!!" Alpha berteriak memanggil para pasukan werewolf/manusia serigala. Disana ada lebih dari seratus manusia serigala dengan beberapa di antaranya ada di tingkatan serigala bumi dan petir.

Namun kebanyakan berada pada tingkat serigala api. Dalam dunia werewolf dikenal ada beberapa tingkatan werewolf dari yang paling lemah hingga terkuat.

Yang paling lemah adalah serigala air, menyusul serigala angin, kemudian serigala api.

Di atas serigala api ada tingkatan serigala petir, di atas serigala petir ada tingkatan serigala bumi, kemudian serigala langit dan yang terakhir serigala immortal.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***