McD

"Sayang, mau kemana?"

Naja menghampiri Abel yang tengah memasukan dompet ke dalam tas selempang kecil miliknya. Mendengar pertanyaan Naja, Abel tak lekas menjawab. Ia malah keluar dari kamar menuju ruang tengah tempat teman-temannya berkumpul.

"Sayang, kamu masih marah?" Naja memeluk Abel dari belakang, menghentikan langkah gadis itu.

"Apa sih, siapa yang marah?" Tanya Abel seraya melepaskan tangan Naja.

"Terus kamu mau kemana?" kini Naja beralih ke depan Abel, menatapnya curiga.

"Bel, ayo buruan!" seru Alin, "sory, Ja, tapi aku pinjam dulu Abelnya. Nanti aja mesra-mesraannya.

Alin menarik tangan Abel dari genggaman Naja. Tapi sepertinya pemuda itu enggan melepaskan tangan kekasihnya.

"Emang kalian mau kemana sih?" ucap Hadi, ia melempar stik PS pada Alvin. Kemudian bangkit menghampiri ketiga temannya itu.

"Kita mau ngambil cilok yang tadi kita pesan. Udah ah, yu, Lin!"

"Aku ikut, bentar." Naja berlari meninggalkan ketiganya untuk mengambil kunci mobil.

Mana mungkin ia membiarkan pacarnya itu pergi berdua bareng Alin, apalagi ini sudah jam sembilan malam. Hadi pun ikut mengambil jaketnya, ia berencana akan ikut bersama Naja.

"Kenapa jadi ribet gini sih?" gerutu Alin, yang diangguki Abel.

Akhirnya mau tidak mau kedua gadis itu mengalah, dari pada kedua cowok itu bikin ribet. Lebih baik mereka membiarkan keduanya mengantarnya, padahal mereka pergi hanya ke depan komplek.

"Yang, McD dulu boleh ya!" pinta Abel, ketika mereka melewati sebuah resto cepat saji. Yang masih di sekitar kawasan komplek perumahan Naja.

Naja yang tengah mengemudi pun mengangguk dengan senyuman. Ketika Abel sudah kembali manja padanya, ia tahu jika gadisnya itu sudah tidak marah lagi.

Sementara Alin dan Hadi yang duduk di kursi penumpang serasa jadi obat nyamuk, karena sedari tadi Naja yang memang hobi memamerkan kemesraan seperti sengaja ingin membuat mereka berdua iri.

Sesampainya di restoran cepat saji itu, Naja lebih dulu mengantri bersama Hadi dan membiarkan kedua gadis duduk menunggu.

"Ja, lu nggak nobar di Kafe si Setan."

Naja menoleh saat sebuah tepukan ia dapatkan di pundaknya. Ia melihat seorang pemuda tengah menenteng plastik dengan logo Indoapril itu tersenyum padanya.

"Kagak, gua mau nobar di rumah, bareng anak-anak. Lu mau ke kafe?" pemuda itu mengangguk.

"Lu jangan bilangin, si Setan kalau gua ngajak anak-anak ke rumah. Bisa ngamuk tuh Om Ansel ke Gua." lanjut Naja.

"Takut amat sih lu sama Om lu itu."

"Nah bener tuh kata si Deo," Hadi yang sedari tadi diam menyimak kini ikut nimbrung.

"Bukannya takut, tapi malas aja kalau udah debat sama Om Ansel. Lu juga tahu kan gimana ribetnya bokap-bokap kita." kedua pemuda itu mengangguk mengiyakan.

Memang ke empat ayah mereka itu super kompak dalam hal apapun termasuk mendidik putra mereka. Walau Sean dan Deo berbeda sekolah dengan Naja dan Hadi. Darrel Papa dari Naja, Ansel Papa dari Sean yang biasa mereka sebut Setan, Rio Papa dari Hadi, dan Ivan Papa dari Deo.

"Yang, lama banget sih. Ini anak-anak keburu rusuh nanti di rumah." Abel datang dan langsung melingkarkan tangannya pada lengan Naja.

"Oh iya lupa, Di, lu pesan gih buruan." Hadi kembali ikut ke antrian kali ini di temani Alin, menggantikan posisi Naja.

"Pantes lu pengin nobar di rumah, ada Abel sih." gumam Deo, yang hanya di balas kekehan oleh Naja. Sementara Abel hanya tersenyum tipis pada teman kekasihnya itu.

"Makanya, lu cari pacar. Biar malam minggu kagak kesepian. Si Hadi aja udah mulai jalan tuh." Naja menunjuk Hadi yang terus memepet Alin.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Nah kan benar tuh anak2 mereka?.Oh Sean nama anaknya Kama dgn Ansel ya..dari bapaknya sampe anak2 nya pada kompak semua,Semuanya cowok pula,Untung gak ada anak yg cewek,takut jadi rebutan aja,Eh anaknya Nency vowok apa cewek?? Para cowok nikahnya dgn siapa? Rio,Ivan dan Darrel?🤔🤔

2024-01-26

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Waahhh anak2 siapa mereka ini?? Anak Rio,Ivan,Nency,Ansel dan anak kembarannya Kama kah?

2024-01-26

0

Nafla Gege

Nafla Gege

hadiirrr

2021-07-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!