"Ambil banyakan aja, Sayang."
Naja mengusap kepala Abel. Membuat gadis itu spontan menoleh saat mendengar ucapan Naja dari belakang.
"Sekalian aja sama cemilan dan minumannya, Ja." seru Alvin saat melihat Abel mengambil beberapa beberapa jenis makanan di rak.
"Nggak usah kebanyakan juga, camilan kayak gini, itu nggak sehat." ucap Abel mengingatkan.
Naja tersenyum mendengar ucapan Abel barusan, usapan lembut itu kembali mendarat namun kali ini di pipi cantik Abel.
"Makin cinta deh, Naja, sama Abel." Abel yang sudah kebal akan setiap gombalan Naja hanya menanggapi dengan senyum tipis.
"Ya sudah kalau gitu ambil buah aja. Kalau nggak nanti kita beli cilok di depan komplek itu." usul Alin yang diacungi jempol oleh Hadi.
"ih bener tuh, Nia juga suka cilok itu." seru Nia dengan antusias.
Delapan anak muda tersebut kini tengah berbelanja di salah satu supermarket. Mereka membeli segala sesuatu keperluan untuk acara nobar nanti malam di rumahnya Naja.
Selepas berbelanja kini mereka memutuskan untuk pulang terlebih dahulu ke rumah masing-masing. kecuali Abel, karena daddy nya yang sedang sibuk di kantor dan tidak pulang lebih awal maka ia langsung saja pulang ke rumah Naja.
"Kita nggak apa apa nih di rumah berduaan?" tanya Abel, ia meletakkan beberapa plastik belanjaan di meja makan.
Walaupun mereka tidak benar-benar berduaan di rumah itu, namun Abel tetap saja merasa risih karena saat ini orang tuanya Naja sedang tidak berada di rumah.
"Ya enggak apa-apa dong, Sayang." jawaban aja seraya memeluk kekasihnya itu dari belakang.
Abel terhenyak saat kedua tangan aja melingkar di perutnya. Ia melepas perlahan tangan Naja dan bergeser meninggalkan pemuda itu.
"Loh kenapa, Sayang?" Naja mengerutkan keningnya melihat tingkah Abel.
"Nggak kayak gitu ah, nggak enak tahu dilihatin para pelayan." Abel mengerucutkan bibirnya lucu.
Naja terkekeh melihat tingkah lucu kekasihnya itu. ia kembali mendekati Abel sebelah tangannya terangkat mengusap lembut rambut Abel.
"kamu itu lucu tau nggak, emang tadi aku mau ngapain? Makanya pikirannya jangan ngeres ah." goda Naja.
Wajah Abel semakin kesal mendengar ucapan aja. Padahal jelas-jelas tadi Naja yang memeluknya duluan.
"Ah tau ah kesel, aku ganti baju aja." Abel berlalu meninggalkan aja dan segera masuk ke kamar tamu. Kamar yang biasa ia tempati ketika berada di rumah itu.
Naja gelagapan melihat Abel meninggalkan dirinya, ia segera mengejar Abel yang sudah berlalu dari hadapannya.
"Sayang, aku tadi cuma iseng loh. Jangan marah gitu dong!" Naja mengetuk pintu kamar Abel beberapa kali namun tak juga terdengar sahutan dari dalam.
Pintu kamar terbuka sedikit dan muncullah kepala Abel. "bodo!"
Abel kembali menutup pintu dengan kasar setelah mengatakan itu. Membiarkan pacarnya yang masih berdiri di depan pintu.
"Siapa suruh iseng," ucap Abel, ia berlalu menuju kamar mandi.
Sementara Naja yang masih berdiri di tempatnya hanya bisa nyengir dengan sebelah tangan terangkat menggaruk belakang kepalanya yang tiba-tiba terasa gatal.
"Padahal niatnya cuma iseng, tapi kok berakhir ditinggalin." gumamnya.
Naja berlalu dari depan kamar Abel, ia pun harus segera mandi. Setelah pulang sekolah tadi, mereka semua tidak langsung pulang. Alhasil di waktu yang sudah mulai gelap mereka baru saja tiba di rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
💐Tuti Komalasari💐
nyimak dulu 🤔💐
2022-09-17
1
Nafla Gege
mampir lagi ya kak😄😄😄😄
2021-07-03
0