Jengkel (Kisah masa lalu)

Dirumah...

Jam 09.00 WIB

"Kalian mau pergi gak? Bagaimana kalau kita jalan-jalan!"

"Kemana bun?" Tanya sih bungsu!

"Terserah!" Kata ku dan melihat pancaran kebahagian dari wajah mereka!

"Baiklah! Ayo kalian siap-siap!"

"Asyik!" Teriak Aisyah yang senang diajak jalan-jalan.

Aisyah dan Sisil dengan cepat mengganti bajunya, aku pun demikian.

Selesai mengganti baju, anak-anak sudah berdiri didekat motor yang biasa aku pakai. Dengan melihat senyum bahagia dari mereka berdua, aku merasa senang! Rasanya hati ku begitu damai. walaupun sebenarnya, ada banyak pertanyaan tentang Abim yang ingin ku tanyakan padanya.

Dengan motor aku mengantar kedua anak-anak pergi berjalan-jalan ketempat yang mereka mau. Mengelilingi jalanan menjelang siang hari.

.

.

Satu jam lebih berkeliling akhirnya kami bertiga sampai di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Kedua anak ku sepakat untuk pergi kesini, setelah dalam perjalanan saling berdebat diantara keduanya.

TMII..

Sampai didepan pintu masuk, aku berhenti untuk membeli tiga tiket masuk ke TMII. Kemudian masuk kedalam dan berkeliling-keliling sebentar.

"Bun, aku mau berenang." Kata Aisyah sambil menunjuk kearah kolam berenang yang bernama SnowBay.

Aku pun menjawabnya. "Gak bisa sayang, kita kan gak bawa baju ganti."

Aisyah menundukkan kepalanya tanda bahwa ia kecewa. Lalu aku menjalankan motor ku kearah istana anak.

Sampai diistana anak aku parkirkan motor ku, dan berjalan kearah pintu masuk untuk membeli tiket. Selesai membeli tiket, kami bertiga melangkah masuk kedalam.

Ku lihat putri ku yang sudah tumbuh dewasa, asyik memegang ponselnya sambil berselfi dan bergaya di tik tok. Sedangkan Aisyah asyik menikmati permainan yang ada didalam istana boneka dengan membeli tiket permainan lagi.

****

Dirumah Reyna..

"Mas, cobain deh masakan aku!" Kata Reyna sambil menata makanan diatas meja.

Abim yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya! Lalu berkata. "Iya nanti saja!"

"Ayo dong mas, mumpung masih hangat!" Bujuk Reyna.

"Belum lapar nanti aja!"

Reyna memonyongkan bibirnya tanda kecewa karena gagal menyuruh Abim makan masakannya!

Capek-capek masak kamu gak makan mas! batin Reyna kesal.

****

Di TMII...

Aku dan kedua anak ku sudah selesai diistana anak, keong mas, lalu kereta gantung, taman burung.

Tidak terasa hari sudah semakin sore, aku mengajak kedua anak ku pulang kerumah. Dengan mengendarai motor.

Dalam perjalanan pulang, Aisyah mengantuk yang sedang duduk didepanku. Motor yang ku bawa jadi sedikit goyang ketika mengendarainya. Karena menahan Aisyah yang tertidur pulasnya.

"Dek, ayo bangun. Bunda kan susah jadi bawa motornya." Kata ku pada Aisyah supaya lekas bangun. Tapi tetap saja masih tertidur pulas.

"Aaaaaaa..." Teriak ku ketika ku terjatuh dari motor.

Aku, Aisyah dan Sisil terjatuh dari motor akibat motor yang kubawa goyang karena menahan beban akibat Aisyah tidur.

Banyak orang ikut menolong ku. Menanyakan keadaan ku dan kedua anak ku. Aku yang panik langsung melihat kearah Sisil dan Aisyah. Jantung ku berdetak kencang. Takut, terjadi sesuatu kepada kedua anak ku. Semoga saja tidak terjadi luka yang parah pada keduanya. Batin ku.

"Kakak, adek. Bagaimana, apa ada yang luka?" Tanya ku panik.

Hiks..hiks hiks.. Tangis Aisyah yang kaget karena terjatuh dari motor dan tidak bisa menjawab pertanyaan ku.

Aku melihat keadaan kedua anak ku. Dengan sangat teliti. Dari ujung kaki hingga ujung kepala, ku perhatikan terus. Apakah ada luka ditubuh mereka.

Aku akhirnya bisa bernapas dengan lega. Ku ucapkan syukur Alhamdulillah. Bahwa anak ku baik-baik saja. Tidak ada luka sedikit pun, mereka hanya kaget karena terjatuh.

Tapi aku tidak bisa melanjutkan perjalanan, karena tubuh ku masih gemetar akibat rasa takut yang ku alami.

Ada seorang lelaki bertubuh besar dan usainya diatas ku. Ia memberikan minum untuk kami bertiga. Mengajak ku untuk pergi kerumah sakit. Tapi ku tolak!

Aku mencoba menghubungi suami ku, tapi nomornya tidak bisa dihubungi. Rasa kecewa dan kesal terhadapnya membuatku semakin menjadi.

Aku menunggu lama, kurang lebih satu jam. Untuk mengumpulkan keberanian pulang kerumah. Perjalanan masih jauh, kalau aku pulang, tanpa membawa motor, lalu kutaruh motor dimana? Pikir ku.

"Mba pulang kemana, nanti biar saya antar." Ajak lelaki itu, yang tidak ku kenal.

"Tidak terima kasih. Saya lagi nunggu kerabat buat jemput." Kata ku menolak dengan halus.

"Bapak, kalau mau pergi silahkan. Saya tidak apa-apa. Terima kasih atas bantuannya!"

"Baiklah, kalau begitu saya permisi." Jawabnya lalu pergi.

.

.

Satu jam menunggu, akhirnya aku punya ide untuk menelepon Arif. Arif adalah adik ku. Ia pasti mau menjemput ku.

Panggilan pun ku lakukan. Aku menjelaskan apa yang terjadi pada ku dan kedua anakku. Arif tanpa pikir lama, ia mau menjemput ku.

Aku merasa cukup lega, walaupun menunggu sebentar lagi disini. Aku sedikit tenang.

.

.

Setelah sejam lebih lagi aku menunggu, Arif! Arif datang dengan mobilnya dan seorang teman. Keluar dari mobilnya dan mendekati ku.

Mereka akhirnya menolong ku! Syukur Alhamdulillah tidak lupa ku ucapkan dalam hati atas semua perlindungan mu Ya Allah SWT!

Aku pulang dengan mobil temannya Arif sedangkan Arif membawa motor ku.

Dalam perjalanan ku rasakan, perasaan sedih. Karena membuat mereka hampir celaka. Untung saja Allah SWT masih melindungi kami!

****

Sampai dirumah kami semua melakukan aktifitas seperti biasa

Jam 19.30 WIB

Abim mengirimkan sebuah pesan melalui WhatsApp yang mengatakan hari ini tidak pulang. Ini bukan yang pertama kalinya Abim tidak pulang! Sudah sering kali. Walaupun hanya seminggu sekali ia tidak pulang. Aku tau kemana ia pergi. Kemana lagi kalau bukan kerumah Reyna.

Aku tidur didalam kamar yang berukuran besar, sendirian. Hanya gulang guling tidak karuan. menanti fajar esok hari yang segera tiba. Ingin rasanya memutar waktu dengan cepat agar bisa cepat pagi!

.

.

Dalam kesendirian ku, mencoba merenung dan memikirkan semua yang terjadi.

Hati ku sakit, mencoba bertahan! Tapi sampai kapan? Lama-lama batin ku tersiksa. Orang tua Abim sudah segala upaya menasehati anaknya tapi tidak bisa.

Sedangkan orang tua ku meminta ku agar berpisah dengan Abim. Karena tidak tega kalau aku terus tersakiti!

Sampai saat ini aku bertahan demi anak-anak dan memberi kesempatan untuk rumah tangga ku supaya bisa terselamatkan kembali. Walaupun sebenarnya sakit dipermainkan terus menerus! Berdoa dan berharap agar doa ku terkabulkan.

Tapi kenyataannya sungguh nikmat cobaan yang kau berikan. Lebih nikmat dari apapun!

Tahajud terus ku lakukan memohon agar Allah memberi petunjuk kepada ku! Memohon ampun atas salah dan khilaf ku. Agar semua masalah yang ku hadapi akan ada akhirnya!

...Happy reading...

Terpopuler

Comments

𝕽𝖈⃞Butirn𝕵⃟dBUᶜʙᵏⁱᵗᵃ

𝕽𝖈⃞Butirn𝕵⃟dBUᶜʙᵏⁱᵗᵃ

semangat kak🤗🤗🤗🤗

2021-10-14

0

ratu adil

ratu adil

pish sja krn suami jga g bsa d ajk rundingan

2021-07-15

0

Mommy Gyo

Mommy Gyo

3; like hadir thor mampir di karyaku cantik tapi berbahaya

2021-07-15

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Cerita
2 Kisah Masa Lalu
3 Jengkel (Kisah masa lalu)
4 Pengumuman
5 POV Reyna
6 Pisah Rumah
7 Aku Bimo!!!
8 Mencari Kerja
9 Akhirnya....
10 Abimanan
11 Aku Harus Kuat
12 Keras Kepala
13 Kemarahan Ainun
14 Apa Semua Salah Ku?
15 Sp-2
16 Kerja Keras
17 Ops... Bertemu lagi!!
18 Licik
19 Salah Sangka
20 Ikut Campur
21 Ikut Campur 2
22 Tamu Tak Diundang
23 Kecelakaan
24 Tak Dianggap
25 Terbayang Bayang
26 Satpol Pp
27 Usaha Bimo
28 Cemburu
29 Preman
30 Reyna Yang Malang
31 Kerinduan
32 Tetap Semangat
33 Usaha Abim
34 Stroke
35 Hadiah
36 Abim vs Bimo
37 Ummi Dwi
38 Restu
39 Serius
40 Apa kata Mereka?
41 Belajar Bersama
42 Kabar Baik
43 Tidak Becus!!!
44 Ponpes...
45 Copet????
46 Memberi Penjelasan..
47 Kedatangan Yang di Tunggu
48 Rencana Bimo
49 Terima kasih Luna..
50 Kebaya
51 Pernikahan
52 Abi bukan Ayah
53 Abi Bukan Ayah-2
54 Kejutan Untuk Ku
55 Reyna Lagi..
56 Pengumuman
57 Adlan
58 Akal Bulus Adlan!!
59 Ketidak percayaan
60 Gudeg Yogya
61 Terpesona
62 Amarah Bimo
63 Keras Kepalanya Audy
64 Titik Terang
65 Berita Duka
66 Berita Duka 2
67 Pemakaman
68 Penyesalan Yang Terlambat
69 Kesedihan Abim
70 Menyerah
71 Stress
72 Surabaya...
73 Untung Saja!!
74 Tertangkap
75 Tertangkap 2
76 Ulah Audy
77 Akhirnya..
78 Kebahagian yang tidak ternilai ...
79 Sebuah keputusan (Season 2) Aisyah
80 Kau Yang Selalu Ada Untuk Ku
81 Ternyata???
82 Ternyata 2
83 Begini Ya Rasanya?
84 Memberi Semangat
85 Histeris
86 Kesal
87 Tidak Mau Pisah
88 Ketidakberdayaan
89 Izin
90 Izin 2
91 Langkah Awal Vano
92 Usaha Vano selanjutnya
93 Hari Yang Melelahkan
94 Diusir
95 Kepergian Aisyah Yang Mendadak
96 Kepergian Yang Mendadak 2
97 Hampir Saja
98 Hilang Ingatan
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Awal Cerita
2
Kisah Masa Lalu
3
Jengkel (Kisah masa lalu)
4
Pengumuman
5
POV Reyna
6
Pisah Rumah
7
Aku Bimo!!!
8
Mencari Kerja
9
Akhirnya....
10
Abimanan
11
Aku Harus Kuat
12
Keras Kepala
13
Kemarahan Ainun
14
Apa Semua Salah Ku?
15
Sp-2
16
Kerja Keras
17
Ops... Bertemu lagi!!
18
Licik
19
Salah Sangka
20
Ikut Campur
21
Ikut Campur 2
22
Tamu Tak Diundang
23
Kecelakaan
24
Tak Dianggap
25
Terbayang Bayang
26
Satpol Pp
27
Usaha Bimo
28
Cemburu
29
Preman
30
Reyna Yang Malang
31
Kerinduan
32
Tetap Semangat
33
Usaha Abim
34
Stroke
35
Hadiah
36
Abim vs Bimo
37
Ummi Dwi
38
Restu
39
Serius
40
Apa kata Mereka?
41
Belajar Bersama
42
Kabar Baik
43
Tidak Becus!!!
44
Ponpes...
45
Copet????
46
Memberi Penjelasan..
47
Kedatangan Yang di Tunggu
48
Rencana Bimo
49
Terima kasih Luna..
50
Kebaya
51
Pernikahan
52
Abi bukan Ayah
53
Abi Bukan Ayah-2
54
Kejutan Untuk Ku
55
Reyna Lagi..
56
Pengumuman
57
Adlan
58
Akal Bulus Adlan!!
59
Ketidak percayaan
60
Gudeg Yogya
61
Terpesona
62
Amarah Bimo
63
Keras Kepalanya Audy
64
Titik Terang
65
Berita Duka
66
Berita Duka 2
67
Pemakaman
68
Penyesalan Yang Terlambat
69
Kesedihan Abim
70
Menyerah
71
Stress
72
Surabaya...
73
Untung Saja!!
74
Tertangkap
75
Tertangkap 2
76
Ulah Audy
77
Akhirnya..
78
Kebahagian yang tidak ternilai ...
79
Sebuah keputusan (Season 2) Aisyah
80
Kau Yang Selalu Ada Untuk Ku
81
Ternyata???
82
Ternyata 2
83
Begini Ya Rasanya?
84
Memberi Semangat
85
Histeris
86
Kesal
87
Tidak Mau Pisah
88
Ketidakberdayaan
89
Izin
90
Izin 2
91
Langkah Awal Vano
92
Usaha Vano selanjutnya
93
Hari Yang Melelahkan
94
Diusir
95
Kepergian Aisyah Yang Mendadak
96
Kepergian Yang Mendadak 2
97
Hampir Saja
98
Hilang Ingatan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!