Sebuah Keputusan

Sebuah Keputusan

Awal Cerita

Pagi yang cerah, dihiasi dengan terik sinar matahari pagi menyinari bumi. Ku langkahkan kaki keluar rumah untuk menjalani rutinitas sehari-hari. Mengantar anak-anak, pergi sekolah dengan motor.

Rutinitas sehari-hari ku hampir sama dengan ibu rumah tangga lainnya. Tidak jauh berbeda! Mengurus rumah, memasak, mengantar anak-anak pergi sekolah dan mengurus suami.

Yang berbeda hanya kesibukan ku saja diwarung sembako dan kegiatan sekolah di sekolah anak ku yang kecil.

Prahara dalam rumah tangga adalah biasa. Marah setelah itu akan kembali harmonis lagi! Bahkan nantinya hubungan kami malah jadi lebih harmonis.

Kurang lebih belasan tahun, aku menjalani rumah tangga. Suka maupun duka yang ku alami tidaklah pernah cerita dengan orang tua ataupun saudara. Ku simpan rapat-rapat rahasia rumah tangga ku. Besar atau pun kecil masalah itu dan kami berdua dapat menyelesaikan masalahnya.

Aku menikmati semua yang ku jalani dengan rasa syukur. Rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT yang diberikan kepada ku atas keluarga, kesehatan dan kebahagian yang tidak ternilai dengan apa pun.

****

Tahun ke-15 usia pernikahan ku dan Abim..

Setelah Abim diketahui berkhianat rumah tangga ku yang ku jalani tidak bisa kembali harmonis! Ada saja konflik yang dibahas mengenai orang ketiga!

Hari demi hari, bulan demi bulan. Seorang Abimanan tidak bisa merubah keputusannya! Ia tetap pada pendiriannya! Mempertahankan egonya untuk tidak mau melepaskan keduanya!

Sedangkan aku tetap pada keputusan. Tidak mau dipoligami! Rasanya dikhianati sudah cukup membuat ku sakit. Apalagi jika ditambah dengan menerima pernikahan yang tidak ku inginkan dari seorang Abimanan dengan wanita lain.

.

.

.

Belasan tahun mempertahankan rumah tangga tidak semudah itu. Apalagi Abim adalah orang yang kasar dan ringan tangan. Aku menerima kekurangan Abim, iklas! Selalu berdoa dan berharap pada sang khalik, agar suami ku dapat berubah menjadi orang yang lemah lembut dan penyabar! Tapi pada kenyataannya, Abim berkhianat pada ku. Membuat semua harapanku menjadi hancur, hilang!

Sakitnya belum hilang, atas perlakuan Abim kepada ku dan anak-anak! Sekarang ditambah lagi dengan masalah yang dia lakukan!

Rasanya seperti ungkapan sudah jatuh tertimpa tangga.

.

.

Abim, beberapa kali pergi dari rumah meninggalkan aku dan anak-anak! Karena kami sering bertengkar membahas masalah pernikahan sirinya.

Beberapa kali bohong dan tidak mengakui kalau dia selingkuh. Beberapa kali membuat cerita bohong tentang pernikahan sirinya yang telah berakhir dan meninggalkan perempuan itu, tapi pada kenyataannya Ia masih ada hubungan dengan Reyna! Istri sirinya!

.

.

Aku terus bersabar dan bertahan. Berkali-kali memberinya kesempatan untuk berpikir. Tapi kesempatan yang ku berikan tidak pernah dipikirkan. Malah semakin menjadi.

Abim terus saja membela perempuan itu, perempuan yang baru ia kenalnya. Sedangkan aku, yang sudah cukup lama hidup bersamanya sejak menikah tidak dipedulikan lagi.

Abim tetap pada keputusan. Ingin mempertahankan keduanya. Katanya akan mengutamakan kepentingan ku dan anak-anak terlebih dahulu. Sedangkan Reyna belakangan. Tapi yang namanya hidup dipoligami tidaklah mengenakan. Perasaan akan jadi taruhannya.

Dimulut berkata manis sedangkan kenyataannya, ehmmm.. belum tentu!!

.

.

Sampai pada saatnya, dimana aku benar-benar sudah merasa lelah akan semua tindakannya selama ini. Bertahan terus menerus tanpa kejelasan adalah percuma.

Menangis apalagi.. bukanlah jalan penyelesaian yang didapat! Dan masalah tetaplah ada.

Aku harus kuat.. aku harus bisa menyelesaikan masalah ku. Tidak ada yang bisa menyelesaikan masalah ku ini selain aku.

****

POV Abimanan

Abimanan Effendi adalah seorang anak tunggal dari pasangan Rizal Effendi dan Ainun Effendi.

Rizal Effendi adalah seorang pegawai negeri sipil dipemda setempat. Sedangkan ibunya Ainun bekerja sebagai pengajar disalah satu sekolah menengah tingkat atas(SMA).

Selama Ainun mengajar, Abim diasuh oleh nenek Laras oleh ibu dari Ainun. Dari kecil permintaan Abim selalu dituruti oleh kedua orang tuanya. Karena Abim adalah anak tunggal, bahkan sampai dewasa pun keinginan Abim selalu dituruti oleh kedua orang tuanya.

Abim adalah anak pendiam dan tidak banyak bicara dan sangat keras kepala. Apalagi ketika mempunyai masalah dengan dirinya. Ia lebih memilih untuk diam dan menyimpannya sendiri. Jarang untuk bisa menceritakan semua masalahnya kepada orang terdekat sekalipun.

Sifat Abim yang lain adalah mudah terpancing emosi, kasar dan ringan tangan!

Ada kekurangan ada juga kelebihan dari sifat Abim. Ia sangat perhatian dan peduli dengan orang lain atau pun dengan orang terdekatnya!

Setelah lulus kuliah Abim bekerja disalah satu rumah sakit ternama sebagai kepala bagian administrasi dirumah sakit.

.

.

.

Hingga suatu hari Abim bertemu dengan ku, yang pada saat itu juga bekerja dirumah sakit yang sama dengannya.

Waktu itu Abim belum begitu mengenalku, hanya sekedar sering bertemu dan berpapasan dirumah sakit saja.

Diam-diam Abim sering memperhatikan aku dari jauh dan sesekali suka bertanya tentang ku pada temannya!

Pada suatu hari aku dan Abim, untuk pertama kalinya bertemu dan berkenalan secara langsung.

Ketika aku sedang berdiri sendiri, Abim menyapa ku terlebih dulu.

"Hai, kamu Manda kan?" Tanya Abim dengan kaku. Lalu memajukan tangan kanannya untuk bersalaman.

Ternyata Abim sudah sejak lama mencari tau tentang diri ku! Mulai dari nama ku, alamat rumah dan sampai lebih spesifik lagi tentang diri ku.

"Iya aku Manda! Mas siapa?" Sahut ku heran. Karena memang tidak mengenalnya. Aku pun langsung berjabat tangan dan mulai memperkenalkan diriku.

"Aku Abimanan, aku sering melihat kamu! Enggak keberatan kalau aku antar kamu pulang." Ajak Abim pada ku, ketika aku mengobrol berdua dengannya.

"Ehmm.. gak usah terima kasih. Aku pulang bareng Tyas aja." Kata ku dengan menolak ajakan Abim.

Baru kenal sudah mau anter pulang, gak jelas banget! Mana mungkin aku mau! Batin ku!

"Ok, mungkin lain kali."

Obrolan Abim dengan ku berakhir, sejak kedatangan Tyas yang mengajak ku pulang.

Abim terus saja memandang kepergian ku saat itu.

****

Sejak perkenalan pertama kali Abim dengan ku. Sejak saat itu pula, Abim yang sering bertemu dengan ku dirumah sakit. Sering juga disaat kita bertemu saling bertegur sapa. Sesekali Abim juga mengajak ku untuk makan siang bersama atau sekedar mengantar ku pulang kerumah.

Lima bulan kemudian..

Hubungan Abim dengan ku resmi berpacaran. Waktu yang kami habiskan selalu bersama. Hingga akhirnya Abim selalu mengantar ku pulang kerumah.

Abim seperti menemukan obat dari luka hatinya setelah bertemu dengan ku. Ia kembali tersenyum lagi dan bersemangat.

Abim merasa sangat cocok dengan ku. Maka ia berani untuk melanjutkan kejenjang berikutnya. Aku pun menerima lamaran Abim.

Padahal hubungan ku kala itu sempat ditentang oleh orang tua dan keluarga. Mereka tidak menjelaskan apa masalahnya! Tapi, seperti perasaan mama ku pada waktu itu, ada yang mengganjal tentang hubungan ku dan Abim.

Aku dan Abim tetap bersih kukuh maju terus sampai pelaminan! Hingga akhirnya keluarga besarku juga merestui hubungan kami.

.

.

Tiga bulan kemudian, orang tua Abim datang untuk membicarakan maksudnya meminangku.

Sempat terjadi percekcokan diantar keluarga besar ku dengan keluarga besar Abim.

Keluarga ku tidak ingin ada acara pertunangan, sedangkan keluarga Abim menginginkannya!

Pembicaraan yang berlangsung lama, akhirnya membuahkan kesepakatan yaitu acara pertunangan akan tetap diadakan dirumah ku!

.

.

Setelah kepulangan keluarga besar Abim.

Atika bercerita kepada keluarga besarnya.

"Aku ora setuju karo acara tunangan Abim karo Manda. mbuwang dhuwit saja! Luwih becik ngirit dhuwit kanggo nikah."

"Bener, Mbak." Jawab bude Eno dari mama.

"Nyatane, Aku ora seneng Karo Abim. Aku ora ngerti apa iku mung perasaan utawa apa? Otak seneng aja."

Tanpa sengaja obrolan Atika dan Eno terdengar ditelinga ku. Aku kaget, apa yang dikatakan oleh mama. Wanita yang melahirkan biasanya mempunyai naluri keibuan dan tidak pernah salah akan firasatnya.

Tapi aku tetap berusaha akan menyakinkan mama bahwa apa yang dirasakannya tidaklah benar.

.

.

Saat hari pertunangan tiba..

Pertunangan berlangsung sederhana dan dihadiri oleh keluarga saja. Abim menyematkan cincin dijari manis ku. Begitu sebaliknya aku juga menyematkan cincin dijari Abim.

Diacara tersebut juga direncanakan akan diadakan acara pernikahan aku dan Abim, tiga bulan dari sekarang. Sudah ada perhitungannya atau tanggal baik untuk merencanakan pernikahan. Yang nantinya diadakan diirumah ku dan selanjutnya selang seminggu akan diadakan dirumah mempelai pria.

****

Senin, 15 Januari 2006

Dirumah mempelai wanita Amanda Putri

Tepatnya jam sembilan pagi, aku telah resmi menjadi istri Abimanan Effendi. Ijab qobul telah selesai diikrarkan. Berbagai prosesi adat kami berdua langsungkan, barulah acara resepsi pernikahan.

Senyum kebahagian terpancar diwajah kami berdua. Rasanya hari itu adalah hari yang paling membahagiakan buat kita, bagi raja dan ratu sehari.

Ucapan selamat berdatangan dari para rekan kerja, keluarga dan sahabat. Alunan musik pun terdengar kencang sekali saat itu, yang ikut meramaikan acara.

.

.

.

Aku yang lelah karena seharian menerima tamu yang hadir. Langsung saja berjalan kekamar dan mengistirahatkan tubuh ku yang sudah lelah.

Setelah selesai membersihkan diri, aku tertidur dikasur. Entah sampai jam berapa ku tidak melihat jam. Waktu ku membuka mata sudah terlihat Abim yang berada didekat ku sambil memandang wajah ku sangat dekat.

Hingga akhirnya, Abim mencoba untuk mendekatkan wajahnya begitu dekat dengan wajah ku, hingga tidak ada jarak sedikit pun.

Abimanan mengawali dengan mencium bi**rku. Hingga turun perlahan sampai kegunung kembar ku. Perlahan dengan mesra!! Aku pun mengikuti setiap irama yang dimainkan oleh Abim. Hingga sampai rasa sakit itupun hilang.

Bersambung ..

...💕 Happy reading 💕...

Like

Fav

Rate..

Vote juga boleh

🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Tri Widayanti

Tri Widayanti

Langsung like dan ❤️
Kayaknya menarik

2021-12-09

0

Unfollow akun ini di hapus

Unfollow akun ini di hapus

kira kira sakit gk ya di selingkuh in

2021-10-13

3

Andrea

Andrea

pesona cinta Amartha dtg bw like,


mmpir jg y dan kita sling support

2021-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Cerita
2 Kisah Masa Lalu
3 Jengkel (Kisah masa lalu)
4 Pengumuman
5 POV Reyna
6 Pisah Rumah
7 Aku Bimo!!!
8 Mencari Kerja
9 Akhirnya....
10 Abimanan
11 Aku Harus Kuat
12 Keras Kepala
13 Kemarahan Ainun
14 Apa Semua Salah Ku?
15 Sp-2
16 Kerja Keras
17 Ops... Bertemu lagi!!
18 Licik
19 Salah Sangka
20 Ikut Campur
21 Ikut Campur 2
22 Tamu Tak Diundang
23 Kecelakaan
24 Tak Dianggap
25 Terbayang Bayang
26 Satpol Pp
27 Usaha Bimo
28 Cemburu
29 Preman
30 Reyna Yang Malang
31 Kerinduan
32 Tetap Semangat
33 Usaha Abim
34 Stroke
35 Hadiah
36 Abim vs Bimo
37 Ummi Dwi
38 Restu
39 Serius
40 Apa kata Mereka?
41 Belajar Bersama
42 Kabar Baik
43 Tidak Becus!!!
44 Ponpes...
45 Copet????
46 Memberi Penjelasan..
47 Kedatangan Yang di Tunggu
48 Rencana Bimo
49 Terima kasih Luna..
50 Kebaya
51 Pernikahan
52 Abi bukan Ayah
53 Abi Bukan Ayah-2
54 Kejutan Untuk Ku
55 Reyna Lagi..
56 Pengumuman
57 Adlan
58 Akal Bulus Adlan!!
59 Ketidak percayaan
60 Gudeg Yogya
61 Terpesona
62 Amarah Bimo
63 Keras Kepalanya Audy
64 Titik Terang
65 Berita Duka
66 Berita Duka 2
67 Pemakaman
68 Penyesalan Yang Terlambat
69 Kesedihan Abim
70 Menyerah
71 Stress
72 Surabaya...
73 Untung Saja!!
74 Tertangkap
75 Tertangkap 2
76 Ulah Audy
77 Akhirnya..
78 Kebahagian yang tidak ternilai ...
79 Sebuah keputusan (Season 2) Aisyah
80 Kau Yang Selalu Ada Untuk Ku
81 Ternyata???
82 Ternyata 2
83 Begini Ya Rasanya?
84 Memberi Semangat
85 Histeris
86 Kesal
87 Tidak Mau Pisah
88 Ketidakberdayaan
89 Izin
90 Izin 2
91 Langkah Awal Vano
92 Usaha Vano selanjutnya
93 Hari Yang Melelahkan
94 Diusir
95 Kepergian Aisyah Yang Mendadak
96 Kepergian Yang Mendadak 2
97 Hampir Saja
98 Hilang Ingatan
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Awal Cerita
2
Kisah Masa Lalu
3
Jengkel (Kisah masa lalu)
4
Pengumuman
5
POV Reyna
6
Pisah Rumah
7
Aku Bimo!!!
8
Mencari Kerja
9
Akhirnya....
10
Abimanan
11
Aku Harus Kuat
12
Keras Kepala
13
Kemarahan Ainun
14
Apa Semua Salah Ku?
15
Sp-2
16
Kerja Keras
17
Ops... Bertemu lagi!!
18
Licik
19
Salah Sangka
20
Ikut Campur
21
Ikut Campur 2
22
Tamu Tak Diundang
23
Kecelakaan
24
Tak Dianggap
25
Terbayang Bayang
26
Satpol Pp
27
Usaha Bimo
28
Cemburu
29
Preman
30
Reyna Yang Malang
31
Kerinduan
32
Tetap Semangat
33
Usaha Abim
34
Stroke
35
Hadiah
36
Abim vs Bimo
37
Ummi Dwi
38
Restu
39
Serius
40
Apa kata Mereka?
41
Belajar Bersama
42
Kabar Baik
43
Tidak Becus!!!
44
Ponpes...
45
Copet????
46
Memberi Penjelasan..
47
Kedatangan Yang di Tunggu
48
Rencana Bimo
49
Terima kasih Luna..
50
Kebaya
51
Pernikahan
52
Abi bukan Ayah
53
Abi Bukan Ayah-2
54
Kejutan Untuk Ku
55
Reyna Lagi..
56
Pengumuman
57
Adlan
58
Akal Bulus Adlan!!
59
Ketidak percayaan
60
Gudeg Yogya
61
Terpesona
62
Amarah Bimo
63
Keras Kepalanya Audy
64
Titik Terang
65
Berita Duka
66
Berita Duka 2
67
Pemakaman
68
Penyesalan Yang Terlambat
69
Kesedihan Abim
70
Menyerah
71
Stress
72
Surabaya...
73
Untung Saja!!
74
Tertangkap
75
Tertangkap 2
76
Ulah Audy
77
Akhirnya..
78
Kebahagian yang tidak ternilai ...
79
Sebuah keputusan (Season 2) Aisyah
80
Kau Yang Selalu Ada Untuk Ku
81
Ternyata???
82
Ternyata 2
83
Begini Ya Rasanya?
84
Memberi Semangat
85
Histeris
86
Kesal
87
Tidak Mau Pisah
88
Ketidakberdayaan
89
Izin
90
Izin 2
91
Langkah Awal Vano
92
Usaha Vano selanjutnya
93
Hari Yang Melelahkan
94
Diusir
95
Kepergian Aisyah Yang Mendadak
96
Kepergian Yang Mendadak 2
97
Hampir Saja
98
Hilang Ingatan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!