Berlian yang masih bertanya tanya dengan sikap sang majikan yang aneh menurutnya. Namun dia merasa bahwa bosnya adalah bos yang terbaik.
"Ada apa dengan Nyonya Hesti? Kenapa dia menanyakan hal yang begitu pribadi." ucap Berlian dalam hatinya...
Tak lama setelah itu Nyonya Hesti kembali menyusun rencana untuk putra semata wayangnya..
Dilain tempat Amar yang sedang asik bersama semua wanita wanitanya pun merasa terganggu dengan dering ponsel miliknya...
"Siapa si yang berani mengganggu kesenanganku? umat Amar dalam hatinya.
Mata Amar kian membulat ketika di layar ponselnya ada sebuah nama memanggil yaitu Bunda.
Amar langsung menyuruh semua wanitanya untuk diam kemudian Amar menjawab telfon sang Bunda..
"Assalamu'alaikum Bunda? Iya Bunda ada apa?" tanya Amar dengan pura pura polos..
"Kamu sedang apa Mar, dan kamu dimana?" tanya sang Bunda dengan pelan..
Amar mencoba untuk berbohong.
"Amar ada di kantor Bunda, dimana lagi coba."ucap Amar pura pura.
"Mana ada kantor yang berpindah ke hotel, ingat Amar kamu tidak bisa membohongi Bunda." ucap Bunda pelan...
"Bunda...." ucap Amar terpotong..
"Sore ini temui Bunda di tempat biasa awas kalau enggak datang." ucap Nyonya Hesti dengan lantangnya.
Amar tak bisa menolak keinginan sang Bunda, karena Amar adalah lelaki yang tak mau jika menyakiti Bundanya sendiri..
"Iya Bunda baiklah, ya sudah Amar tutup dulu ya." ucap Amar pelan kemudian Amar menutup sambungan teleponnya...
Setelah menutup telfonnya Amar mengambil nafas dengan kasarnya..
"Apa apaan si Bunda? kenapa bisa tahu ya apa yang aku lakukan?" debus Amar dengan sangat kesalnya.
Setelah itu Amar memberikan sejumlah uang kepada wanitanya dan memintanya untuk segera meninggalkan apartemen miliknya.
"Ambil ini dan entahlah dari sini?" ucap Amar tanpa menoleh ke arah sang wanita..
Tanpa berkata sang wanita itupun langsung pergi meninggalkan apartemen milik Amar dan secepat kilat kini Amar telah berada di sebuah restoran untuk menemui sang bunda.
Tak jauh dari arah Amar berdiri, Amar nampak seorang wanita yang tak asing untuk dirinya yaitu Nyonya Hesti sang Bunda.
Di saat yang bersamaan Nyonya Hesti sedang berbincang dengan Berlian, Nyonya Hesti berdalih untuk mengajak Berlian agar mau menemani dirinya.
"Bunda..." panggil Amar yang tak jauh jaraknya..
Seketika Nyonya Hesti dan Berlian menoleh ke arah sumber suara?
"Sayang akhirnya kamu datang juga?" ucap Nyonya Hesti dengan tersenyum.
Dalam tak sadar pandangan Amar dan Berlian bertemu. Dengan secepat kilat keduanya mencoba untuk mengalaihkan pandangan mereka masing masing.
"Ada apa Bunda mengajak Amar untuk bertemu?" tanya Amar dengan tidak sabaran.
Nyonya Hesti hanya tersenyum kemudian mempersilahkan sang putra untuk duduk..
"Duduklah." ucap Nyonya Hesti dengan tersenyum.
Kenalin ini Berlian, dia asisten Bunda di butik.
Dengan tatapan acuh tak acuh Amar hanya tersenyum kearah Berlian tentunya dengan senyuman yang dipaksakan!
"Amar......." ucap Amar sembari mengulurkan tangannya.
"Berlian?" ucap Berlian sembari menjauhkan tangan Amar dari dekatnya..
"Belagu bener ini cewek." degus Amar dalam hati....
Nyonya Hesti hanya tersenyum melihat tingkah sang anak yang berhasil di buat baper oleh Berlian dikala pertemuan pertama mereka..
"Berlian, Ibu punya permintaan untuk kamu? Apa kamu mau mengabulkan permintaan Ibu?" ucap Nyonya Hesti dengan tersenyum.
"Jika Lian bisa lakukan pasti Lian akan lakukan." ucap Berlian tanpa mengurangi rasa hormatnya.
"Ibu mau kamu menikahi putra Ibu, Amar." ucap Nyonya Hesti dengan tersenyum.
Sontak antara Amar dan Berlian sama sama kaget mendengar penuturan sang Bunda..
"Apa menikah Bunda?" ucap Amar dengan kagetnya
"Menikah Ibu?" ucap Berlian dengan herannya.
"Iya Bunda mau kalian menikah, titik." ucap Nyonya Hesti dengan penekanan.
Amar dan Berlian mereka hanya saling tatap tak mengerti tentang maksud dari ucapan sang Bunda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
Yatiee Selawase
seru
2024-01-08
0
Upik Yunita Rahmawati
cukup seru cerita bab 2 nya thor
2023-06-06
1
Pia Palinrungi
next..
2022-04-09
0