Legend Of The Great Emperor
Prolog
Menceritakan perjuangan dan perjalanan hidup seorang pemuda yang bernama Zhen Long yang ingin membalaskan dendam guru dan keluarganya namun urung dilakukannya demi menjaga amanah gurunya yang memimpikan terciptanya kedamaian di dunia yang sedang dilanda kekacauan akibat keserakahan manusia akan kekuatan, kekayaan, dan kekuasaan. yang dipenuhi intrik dan siasat..
Gendre: Action, Strategi, Romance, Fantasi dan Pertualangan
untuk lebih jelasnya silahkan membaca Novel ini.
selamat menikmati.
Di suatu senja di perbatasan barat kekaisaran Wei tepatnya di Lembah Iblis wilayah Miaopiao terlihat seorang wanita cantik memacu kudanya dengan sangat cepat.
“Hiyya …hiyyai…hiyyaaa… ” teriaknya dengan sangat keras sambil memegang tali kekang dan mengerakkan kedua kakinya ditubuh kudanya.
dipelukan wanita tersebut terlihat sesosok bayi mungil yang sedang terlelap dalam tidurnya tanpa merasakan goncangan dari kecepatan kuda yang terpacu dengan sangat kencang.
Sesekali wanita tersebut melirik ke arah bayi yang ada digendongan tangannya yang terbalut kain sutra yang membekap dirinya dan sang bayi.
“Sabar Long'er Ibu akan membawamu dengan cepat ke teman Ayahmu” gumam wanita tersebut dalam hati tanpa menghiraukan laju tunggangannya.
"Hiyya .. hiyya… hiyya ...Hiyya …hiyyai…hiyyaaa… ”… teriaknya lagi sambil memacu kudanya agar lebih kencang..
Tiba tiba terdengar suara dari arah belakang yang berjarak puluhan mil dengan kerasnya.
“Hahahah…hahahha... mau lari kemana Anda Tuan Putri” suara salah satu Pendekar yang mengejarnya dari arah belakang dengan menggunakan ilmu meringankan tubuh yang sangat cepat.
Tidak beberapa lama suara dari salah satu pendekar lainnya terdengar lebih lantang.
“Lebih baik Anda menyerah dan memberikan kitab itu kepada kami” dengan gelak suara tawa yang keras sembari mengejek “whahhahhahaha … whahahahha... hihihihi”…
Menandakan para Pendekar yang mengejarnya memiliki ilmu yang sangat tinggi.
“Diam kalian penghianat tak akan kuserahkan kitab ini kepada kalian” wanita tersebut menjawab dengan tegas,
meskipun tidak terdengar oleh para pengejarnya dikarenakan tingkat kultivasi dan ilmu beladiri yang jauh berbeda.
Tanpa terasa kuda yang di pacu wanita tersebut telah berlari selama 2 hari 2 malam tanpa henti.
“Bagaimana mungkin mereka bisa menemukanku?" gumamnya dalam hati dengan penuh kebingungan karena merasa telah melakukan taktik yang sesuai agar dirinya dapat lepas dari pantauan pengejarnya.
"Aku tidak akan mampu menghadapi mereka” gumamnya membuat hatinya bertambah gundah menyadari kemampuannya.
“Apakah ini merupakan akhir dari semuanya Long'er, maafkan Ibu Nak” lanjutnya bergumam dengan sangat sedih.
Dalam keadaan kuda terpacu dengan cepatnya wanita tersebut mengambil sebuah belati bergagang giok dari sela bajunya dan melukai ujung jari anaknya.
Sontak membuat sang bayi menangis dengan keras… “ngeakk.. ngeakk ...ngeakkk..”
“Maafkan Ibu Long'er” ucapnya dengan lembut sambil meniup niup wajah anaknya.
Kemudian wanita tersebut melepas sebuah cincin giok berwarna biru langit yang ada di jari kelingkingnya dan mengoleskan darah sang bayi kepermukaan cincin tersebut sebelum memakaikan cincin giok di jari kelingking anaknya.
Sambil berucap “Ku serahkan cincin ini kepadamu Zhen Long” dengan sigap mengambil keputusan.
Bayi yang masih menangis karena kesakitan tetap menangis namun dengan suara yang tidak terlalu keras lagi karena dekapan kasih sayang sang Ibu… “Anak sayang cup cup cup, diamlah sayang cup cup cup" ucapnya dengan lembut, Zhen Long kemudian melanjutkan tidurnya, serasa terayun akibat hembusan angin yang sangat sejuk yang menerpanya dari arah depan haluan kuda yang terpacu.
Dalam hitungan menit para pendekar sudah berjarak 5 mil di belakang wanita tersebut, dengan suara yang menggelegar salah satu pendekar berkata.
“Anda mau kemana Tuan Putri Shu Liang” dengan nada mengejek, di sambut dengan gelak tawa pendekar pendekar lainnya.
” Hahahahahahahahaha”…”hahahahahha.. hihihihi.. hahahahahh..whahahahah”
“Diam kalian dasar manusia biadap tak tahu balas budi” Shu Liang berkata dengan penuh kekesalan.
Meskipun tidak terdengar oleh para pendekar yang mengejarnya Shu Liang tetap memacu kuda secepat mungkin menyusuri lembah iblis yang sangat curam.
Tanpa disadari tiga Pendekar telah berada di hadapan Shu Liang, sontak tali kekang kuda Shu Liang tertarik membuat kuda terhenti dan mengangkat kedua kaki depan keatas pemukaan tanah.
“Ngihikk ngihikk njihhhikkkk” suara kuda terkejut.
“Putri Shu Liang menyerahlah dengan baik baik dan serahkan kitab itu kepada kami” !!!! salah satu pendekar berkata dengan penuh ancaman.
“Dan ikutlah kembali ke istana menghadap Kaisar Zhen Cao” salah satu pendekar berkata yang ada di hadapannya sembari membujuk.
“Mungkin Yang Mulia akan mengampuni nyawa Anda dan Pangeran Zhen Long” dilanjutkan oleh salah satu pendekar yang baru saja tiba dari belakang beserta 6 pendekar lainnya sambil tertawa tipis "hihihi .. hihiihi. hihihii” tanda melecehkan kemampuan Shu Liang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
Agus Mariman
lanjutken
2024-03-12
0
Derajat
Coba mampir....
awal yg bagus tor
2023-09-07
0
Raysonic™
ya
2023-04-22
0