03: Sementara

Note author: maaf jika banyak kekurangan pada cerita, karena author masih pemula 🔰

.

Pov Salma

Sudah mau magrib, bisa gawat aku pulang jam segini.

Itupun juga karena ban motor Brian pecah saat dijalan, makanya aku dan Brian harus ke bengkel yang tak jauh dari tempat sate taichan itu, ditambah lagi hari hujan lebat saat ingin ke taman, membuat kami jadi pulang terlambat karena menunggu hujan reda di warung dekat jalan.

"Bee, aku ngebut ya? " Teriak Brian padaku.

"Ehhh jangan bee, nanti kita jatuh, soalnya ini aja jalannya licin! "

Brian menuruti ketakutanku, karena kami pernah terjatuh walaupun bukan dengan motor gede nya Brian, tetapi motor bebek milikku, eh maksudku motor matic.

"Iya bee, iya, ini aku pelan pelan"

Hujan yang tadi reda tiba-tiba deras lagi, ahhh sial, bisa bisa aku dan Brian demam.

.

Pov author

Setelah azan magrib berkumandang, Salma dan Brian sampai didepan rumah, terlihat mama Salma duduk dan langsung membukakan pintu gudang.

"Kalian kehujanan? " Tanya mama Salma, Maggie.

"Iya tante, maaf ini semua ian yang salah"

"Udah nanti aja salah salahannya, ayo masuk, mandi dan ganti baju, ian nanti tante pinjamin baju omnya Salma"

Salma dan Brian disambut oleh Mira yang membawa handuk, mereka mengambil handuk itu dan mengeringkan lengan dan wajah sambil melepas sepatu yang basah.

"Baru pulang? " Tanya Thomas yang sedang membaca surat kabar di sofa ruang tamu, Salma menganggukan kepalanya dan salam kepada tante dan om nya.

"Thomas, mbak pinjam satu bajumu buat pacarnya Salma ya? Kasihan kehujanan"

"Oh iya mbak, sebentar saya ambilkan"

Thomas berjalan ke atas bersama Maggie, sedangkan Brian meminta izin ke kamar mandi untuk mengambil wudhu untuk shalat maghrib.

Salma berjalan ke arah kamarnya, ia menutup pintu kamarnya dan membuka baju seragamnya yang basah, ia ingin mandi saja agar tidak sakit karena kehujanan.

Setelah beberapa menit kemudian, Salma selesai mandi dan keluar dari kamar mandi dengan memakai baju piyama, karena kebiasaan nya memakai baju dikamar mandi.

"Salma, mama boleh masuk? "

Salma mendengar suara ketokan pintu dari luar kamarnya, ia membuka pintu dan melihat mamanya bersama Brian.

"Brian nanti tidurnya dikamar Salma ya, tapi di karpet bawah itu, tenang aja cukup tebal kok"

"Bee, nginep disini? "

Brian menganggukan kepalanya

Sudah biasa bagi Maggie mengizinkan Brian menginap dan tidur di kamar Salma, karena Brian sudah lama berpacaran dengan putrinya.

Terdengar aneh dan mungkin takut ada apa apa, tetapi Brian bisa dipercaya, karena Brian juga saat tidur dikamar Salma meminta Maggie untuk membuka pintu kamar Salma lebar lebar.

Itupun juga alasan ia dan Salma agar bisa turun ke bawah dan kedapur tengah malam untuk mengambil camilan saat mereka ingin begadang.

"Sudah izin ibu? "

"Sudah bee, kata ibu boleh kok, kan sudah lama ngga nginep di rumah kamu semenjak kamu mulai nge asrama 3 tahun..... "

Salma dan Brian tersenyum, mereka masuk dan duduk di karpet sambil menonton televisi dikamar Salma.

.

Pov Salma

Ahhh kangen banget masa masa begini.

Ya tidak salah lagi, Brian menginap di rumahku.

Terkadang ada aja yang curiga dengan aku dan Brian, sering dicurigai mungkin tengah malam mengambil kesempatan walaupun pintu kamar terbuka lebar.

Tidak kok, Brian bukan laki laki buaya yang mau mengambil kesempatan, dia sangat kupercaya.

Walaupun dia berteman dengan sirkelnya yang bisa terbilang nakal, tetapi Brian tidak terpengaruh dengan sirkelnya.

Dia pun pernah curhat, kalau sirkelnya menyuruh dia meniduriku, tetapi aku kagum dengan keimanan nya sebagai lelaki, karena ia masih menerapkan 'Senang sesaat, menyesal selamanya', seperti nya aku adalah cewe yang beruntung bisa mendapatkan cowo yang begitu bisa dibilang 'langka'.

"Bee.... "

Aku terbangun dari lamunanku, karena aku tidak mau dicubit lagi hidung ku dengannya, cukup sakit cubitan nya!

"Iya bee, aku ngga ngelamun kok"

"Makan yuk, aku lapar nih"

Memang tidak ada sopannya dia mengeluh denganku, tetapi menurutku wajar saja, karena saat aku menginap di rumahnya, ibunya sangat welcome dengan diriku dan membebaskan aku untuk bisa menganggap rumahnya adalah rumahku.

"Iya bee, ayo turun kebawah ngambil makanan, aku juga lapar karena kehujanan..... "

Brian menggandeng bahuku, kami berjalan keluar kamar dan bertemu tante Mira yang ingin naik keatas.

"Wah kebetulan mau dipanggil tadi, ayo kita turun buat makan malam"

Tante Mira sangat peduli dengan pacarku, ia juga sangat menyayangi pacarku seperti dia menyayangiku, entah dengan om Thomas, apa dia bakal welcome dengan pacarku seperti istrinya? Ahh sudahlah, nanti bakal kukenalkan padanya.

.

Pov author

Salma, Brian dan Mira turun dari tangga, mereka berjalan ke arah dapur dan mengambil posisi masing-masing.

"Papah sudah pulang? " Tanya Salma, ia kemudian mendekati papanya dan salam, begitupun dengan Brian.

"Wah tumben ada si ian disini.... Nginep aja ya, ujannya kayaknya ngga bakal berhenti"

Brian menganggukkan kepalanya, kemudian duduk bersampingan dengan Salma.

"Siapa ini? "

Salma baru kali ini mendengar pertanyaan omnya setelah pagi tadi ia yang merasa banyak bertanya.

"Pacar Salma om, perkenalkan namanya Brian"

Brian menyodorkan tangan kanannya ke arah Thomas, tetapi Thomas diam saja menatap ke arah Brian, membuat Brian berdeham kecil dan duduk disebelah Salma.

"Oh iya, tante Mira sama om Thomas nginep disini ya mah? " Tanya Salma kepada mamahnya.

"Bukan menginap saja Salma, mereka akan tinggal sementara disini sampai rumah mereka selesai dibangun, ngga apa apa kan? "

"Kenapa ngga boleh? Tante Mira nginep aja Salma sudah senang, apalagi kalau tinggal sementara disini "

Maggie tersenyum dan melanjutkan makannya, begitu pun dengan penghuni rumah itu.

.

Pov Thomas

Apa tadi? Apa benar keponakan ku welcome welcome saja menerima ku dan Mira tinggal disini? Bagus!

Setidaknya aku akan keterusan menatap pesona keponakan ku sendiri, tidak selalu Mira yang sampah ini yang selalu kulihat sehari hari.

Ingin sekali rasanya men*duri nya sekali, entah kapan timing yang bagus.

"Mas, mau nambah lagi? " Tawar Mira kepadaku, aku hanya menggeleng kepalaku, karena malas saja dilayani oleh istri sendiri, bukannya keponakan ku itu sendiri yang melayani ku.

Aku terkadang cemburu saja melihat keponakan ku, dia mampu saja meromantiskan dirinya bersama pacarnya yang tengil itu?

Seharusnya pria dewasa seperti ku saja yang pantas ia romantis kan.

'Kapan waktu yang tepat untuk kita berdua ya, Silvia Salmanira ku? '

.

.

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa tinggalkan jejak 👣👣

Terpopuler

Comments

pingping

pingping

kayak ny si thomas terpaksa deh nikah sama tante ny salma.. kelihatan bnget klo dia ny ogah bnget dekat dgn istri sendiri ?

2023-01-22

0

Neni Triana

Neni Triana

kayak"nya Thomas itu busuk hatinya ya ..aku kok takut Salma di apa Spain sama si Thomas itu...

2022-04-21

0

Angga Doank

Angga Doank

kok om nya gitu banget sih..nikah udah 3 thn juga...pengen tak getok deh..m

2022-03-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!