05: Perkelahian di pagi hari

Note author: maaf jika banyak kekurangan pada cerita, karena author masih pemula 🔰

.

Pov Salma

Brrrr dingin, aku terbangun dari tidurku dan mengambil hpku, aku terkejut dengan seseorang yang duduk di karpet.

"Bee? "

"Iya...... "

Aku dikejutkan dengan pacarku, tetapi tatapan matanya merah.

"Bee, kamu ngga tidur semalaman? "

"Huh maaf bee, akibat pengen push rank, jadinya nafsu banget pengen naik rank"

Aku menggeleng kepalaku, main gamenya sangat tidak teratur, lama lama wifi di rumah ini bakal kumatikan kalau dia tidak bisa menjaga waktu bermainnya.

"Hei itu wajah kenapa lebam? "

Aku memegang wajah Brian, lebam biru begini, siapa yang melakukannya

"Bee, kamu kenapa jadi begini? Berkelahi sama siapa kamu? "

Aku bertanya tanya dengan Brian, karena aku tidak suka kalau wajah Brian di pukul oleh seseorang.

"Entah Om mu itu bee, aku cuma cium keningmu dia malah ngamuk mukulin aku"

Om Thomas? Kenapa dia begitu marah dengan pacarku? Padahal sudah biasa saja Brian mencium kening ku, aku tidak bisa menerima ini!

"Udah kita subuh dulu, nanti aku bakal tegur Om ku itu! "

"Jangan bee, ntar kamu kena marah sama dia gimana? "

Brian menahanku, ia tau aku marah

"Kenapa jangan?! Biar tante Mira tau kalau Om Thomas mukulin kamu! Memangnya wajah kamu samsak tinjunya?! "

.

Pov author

Brian tertawa dengan kekesalan Salma, karena disaat Salma mengucapkan samsak tinju membuatnya tertawa.

"Kenapa tertawa? Oh pura-pura berarti ya? " Tanya Salma curiga.

"Ngga bee, kamu itu mengibaratkan wajahku sama samsak tinju, memang nya wajah aku mirip samsak tinju? "

"Ck! Ya nggak lah! Wajahmu ini ganteng bee, samsak tinju itu datar dan tebal, ngga cocok sama kamu"

Brian tersenyum dan mengusap kasar rambut Salma, membuat Salma berdecak kesal dan mencubit lengan Brian.

Mereka berjalan kekamar mandi dengan bergantian untuk mengambil air wudhu.

.

Pov Brian

Gila, ini air sumur atau air es? Dingin sekali!

Aku dengan mata mengantuk membaca doa wudhu dan wudhu, harus kutahan saja, resiko ku kenapa aku nafsu sekali ingin push rank game ku.

"Bee, kamu sholat dibawah ya? Aku sholat di kamarku" Ucap Salma padaku.

Aku mengangguk paham dan keluar dari kamarku, terlihat tante Mira yang berjalan ke bawah sambil membawa sarung dan kopiyah, ternyata om Thomas itu masih rajin sholat, kirain k-fear.

"Tante"

"Eh ian, mau sholat di bawah juga? "

Aku menganggukkan kepalaku kemudian mengikuti tante Mira ke bawah dan menuju ke ruangan sholat.

Aku sampai di ruangan khusus sholat, kulihat Om Thomas sedang memakai kopiyah dan sarung yang dibawa tante Mira kemudian mengimami sholat kami.

Kurang dari 5 menit aku sudah sholat, aku melihat tante Mira yang salim kepada Om Thomas, kini giliran ku dan dia menerima salim ku.

Aku lipat sarungku dan pergi dari ruangan sholat itu, tetapi Om Thomas memanggil namaku.

"Ada apa Om? "

"Maksud kamu tadi malam itu apa hah? Mencium seenaknya keponakan ku? "

Sial, dia masih saja mengingat kejadian tadi malam.

Apa mungkin ini batasnya ia mau melampiaskan kekesalan nya karena aku memukul perutnya tadi malam? Ya sudah, aku menjawabnya.

"Udahlah Mas, Brian kan cuma cium kening Salma aja, lagipula Brian sudah lama kami mengenalnya, ngga mungkin dia mau macam macam sama keponakan kita"

Aku dibela dengan tante Mira, memang benar, sebelum ia menikah dengan tante Mira pun aku duluan yang mengenal keluarga Salma, heh kau kira kau siapa Om?

"Jadi kalian melepas Salma saja begitu tanpa memikirkan Salma yang bisa di buat macam macam dengan bocah ingusan ini? Kalian boleh sibuk, tapi ingat Salma yang masih kecil dan polos itu mudah saja terpengaruh oleh bocah ingusan itu? "

Dia lagi lagi ngelantur tidak jelas, tapi masih saja tante Mira menyabarkan dirinya untuk suaminya.

Kalau aku jadi tante Mira sudah ku parang dia, aku salut dengan kesabaran tante Mira menghadapi orang aneh itu.

.

Pov Mira

Suamiku nampaknya tidak bisa sesabar yang kuduga, sepertinya dia sangat protektif saat keponakan kami memiliki pacar.

"Kami ngga sesibuk itu loh Mas, lagipula kami sudah sangat percaya dengan Brian, ngga mungkin Brian mau macam macam, kami juga sudah kenal sama keluarga mereka" Ucapku sambil memegang tangan suamiku.

Baru kali ini aku berani memegang suamiku, karena ia paling tidak suka jika aku memegang nya, ah mungkin nanti aku lagi lagi akan dimarahi.

"Kami sekeluarga sudah kenal sama keluarga Salma Om, dasar Om saja yang sok protektif dengan Salma, padahal Om juga masih baru disini"

Brian! Kenapa kamu berani bilang begitu ke suami tante? Haduh tangan suamiku mengepal, terpaksa seluruh tenaga ku kusiapkan untuk menahan suamiku.

"Bocah b*ngsat! "

Aku sudah menduganya, suami ku benar-benar marah, kutahan dia dan ku suruh Brian lari keatas sementara aku akan menahan suamiku dibawah.

"Lepas! "

Akh! Aku didorong oleh suami ku, ia benar-benar mengejar Brian, emosinya terkadang menguasainya, cukup berbahaya kalau tidak bisa jaga ucapan.

Aku berdiri dan ikut berlari ke arah atas, rumah mbakku menjadi berisik gara-gara keributan dua pria di pagi buta ini.

Duk! Aku melihat Brian tersungkur dengan memegang wajahnya, aku memeluk Brian agar tidak lagi dipukuli suamiku.

"Jangan Mas! Berhenti memukul Brian! "

.

Pov Thomas

Lagi lagi si sampah itu menghalangi ku! Aku tidak peduli sama sekali!

"Ada apa ini?! Pagi pagi sudah ribut?! "

Ahh sial, kakak ipar bangun, tetapi aku benar-benar marah sampai ku kepalkan kedua tanganku dan memulai ancang-ancang untuk kembali meninju bocah b*jingan itu.

"Dek Thomas, tolong jangan ikuti emosimu! "

Lagi lagi aku ditahan, agh! Ku dorong kakak iparku dan aku mulai melihat tajam kearah bocah bajingan itu.

"Hentikan! "

Suara ini tidak asing.

Plak! Sial, aku ditampar!

"Oh ternyata benar kata Brian kalau om ini udah mukulin dia! Om ini kenapa aneh sekali hah?! "

Aku sangat tidak terima dibilang aneh, ku hembuskan nafas kesal.

"Kau bilang Om aneh Salma? Om hanya melindungi mu dari pacarmu yang br*ngsek itu! Berani sekali dia menciummu saat tidur, bisa bisa dia mengambil kesempatan! "

Aku berhasil membuat alasan, entah apapun jawaban Salma ku aku akan terima saja.

"Udah Brian, sekarang kamu minta maaf sama Om Thomas ya? Salma juga ya"

Hah! Tumben si sampah itu pintar, dia menyuruh bocah b*jingan dan Salma meminta maaf padaku.

"Tapi tan... "

"Tolong ian"

Bocah itupun berdiri dan mulai mendekatiku, syukur saja kamu mau minta maaf denganku, kalau tidak sudah ku pukul kau habis habisan.

"Maaf ya Om" Ucapnya padaku, aku melihat Salma mendekat padaku.

"Maafin Salma ya Om"

Aku tersenyum menatapnya dan ku angguk kepalaku dan memeluknya, haha, kesempatan tidak datang dua kali, aku berhasil memeluk keponakanku.

Ku hisap bau tubuh nya, membuat diriku terg*irahkan dengan aroma tubuhnya.

'Baru segini saja sudah cukup mengg*irahkan ku, apalagi kalau benar-benar bisa menj*mah tubuh kecil ini? Sudah habis pastinya ku n*kmati'

.

.

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa tinggalkan jejak 👣👣

Terpopuler

Comments

Moeryathi

Moeryathi

omnya g waraskah???🙃🙃🙃

2022-06-10

1

Neni Triana

Neni Triana

dasar Thomas sampah...fedofil.klo aku jadi Mira uda kedepak Thomas dari kehidupan gue.najis tralala gue punya laki kyak Thomas begitu..tampang ganteng gak bisa jdi jaminan kelakuannya baik...contohnya Thomas ...🙄

2022-04-21

0

Lia

Lia

ih...asa geuleuh ka c om thomas

2022-03-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!