sedangkan Diva masih nyaman dengan sofa sebagai tempat tidurnya di ruang khusus itu. diva tidak tahu akan rencana yang dibuat oleh Letta.
...----------------...
tok…tok…tok…
"Masuk" perintah orang yang ada di dalam ruangan.
"Permisi nyonya, acara jamuan sudah selesai dan para tamu undangan sudah pulang ke tempat masing-masing" ucap, Ara kepada Diva.
"Apa ada sesuatu yang mencurigakan di acara tadi?" tanya, Diva memastikan apakah Letta sudah memulai rencananya.
"Tidak ad yang mencurigakan nyonya…!!semuanya baik baik saja" ucap, Ara menjelaskan kepada Diva.
"hmm…, kau boleh pulang terlebih dulu Ara. Aku ingin tinggal di sini untuk beberapa saat" ucap, Diva memberitahukan.
"Baik nyonya semoga hari anda menyenangkan. saya pamit undur diri" ucap, Ara pamit pulang.
Sedangkan Diva hanya melihat punggung Ara yang kian semakin menjauh.
"Kenapa perasaanku tidak baik saat mendengar perkataan Ara tadi?" gumam, Diva.
Diva merasa bahwa Ara menyembunyikan sesuatu darinya. Tapi Diva tidak tau, karena dia yakin Ara tidak akan pernah menghianati dirinya.
Karena Ara adalah orang yang selama ini paling di percaya oleh Diva. Dan Ara pula orang yang selalu membela dia saat dulu di buli oleh Letta.
ditambah Ara adalah sosok wanita yang tidak suka mencampuri urusan orang lain. bahkan Ara sama dengan Diva yang tidak terlalu suka dengan keramaian yang mengganggu.
"Sudahlah untuk apa memikirkan itu…! Lebih baik aku pulang ke hotel saja" gumam Diva.
Ahirnya Diva kembali ke hotel sendiri. sepanjang perjalanan Diva semakin merasa ada sesuatu yang akan terjadi.
Apalagi kini Diva hanya sendiri di dalam mobil bersama seorang sopir. Bahkan para body guard yang sudah di siapkan oleh Ara tidak ada sejak Diva keluar dari ruang pribadinya di Restoran.
"Pak… dimana para body guard yang sudah di siapkan…? kenapa mereka tidak ada di belakang kita…?" tanya, Diva kepada sopir yang membawa mobilnya.
"Saya tidak tau nona. Saya hanya di beritahukan untuk mengantarkan nona kembali ke hotel saat acara sudah selesai" ucap, sopir itu kepada Diva.
"ya sudah… berapa lama lagi kita akan sampai di hotel pak…?" tanya, Diva.
"Kita akan sampai sebentar lagi nona" ucap, sopir itu sambil melajukan mobil dengan kecepatan sedang.
"Baiklah pak, tolong bangunkan saya jika sudah sampai di lokasi ya pak" ucap, Diva karena mulai merasa ngantuk.
"Baik nona" jawab, sopir itu sambil melajukan mobil.
samar-samar Diva melihat sopir itu tersenyum aneh. Diva sudah sangat merasa aneh dengan senyuman sopir itu. Tetapi Diva sudah sangat ngantuk untuk sekedar bertanya.
...----------------...
Sedangkan kini di tempat Letta.
*Byurrr……
Air di siram ke arah Letta.
"Hei…… siapa kalian berani-beraninya kalian menyiramku dengan air" ucap, Letta marah.
*Plakk……
"Berani-beraninya kau membentak ku…!!" ucap seseorang yang tidak di kenal oleh Letta.
"Kau...!! siapa kau berani sekali kau menampar ku...!! Apa kau tidak tau siapa aku. Hahh……" ucap, Letta tidak terima jika dirinya di tampar oleh seseorang.
"kau…? kau siapa? kau kira karena orang tua mu adalah seorang yang di takuti orang-orang. jadi aku akan takut pada dirimu yang hanya seorang ja*la*ng rendahan!!. jangan menganggap dirimu terlalu tinggi oke…" ucap orang itu sambil mencengkeram dagu Letta keras kemudian menghempaskannya ke samping keras.
"Apa jangan-jangan kalian orang suruhan Diva untuk menculikku!!" ucap, Letta menebak.
"ha…ha…ha… lihat saja nanti. Nanti kau juga akan tau" ucap, orang itu kepada Letta.
"kau…" ucap, Letta terpotong.
tok…tok…tok…
"masuk" suara seorang wanita muda.
Letta tercengang saat baru mengetahui ternyata dari tadi di kegelapan itu ada seorang wanita.
"Nona target kedua sudah sampai" ucap seorang pria kepada seorang wanita yang dari tadi ternyata duduk di kegelapan.
"Bawa dia masuk…!!" ucap, wanita itu memerintah.
Lalu di bawa lah Diva dalam keadaan pingsan oleh seseorang yang memakai seragam sopir pribadi.
Letta terkejut ternyata target kedua yang dikatakan itu adalah Diva. Awalnya Letta berfikir bahwa Diva lah yang menyuruh seseorang untuk menculik dirinya.
Kemudian Diva diikat di kursi yang ada di samping Letta.
Lalu, Diva juga di siram menggunakan air.
*Byurr……
"hah…… ada apa ini? kenapa aku ada di sini?" heran, Diva karena dia sedang dalam keadaan di ikat dan basah.
"sudah sadar??" ucap, wanita yang di kegelapan tadi.
"siapa kau kenapa aku ada di sini?" ucap, Diva penasaran.
"Siapa aku? menurut mu siapa yang bisa menculik seorang Presdir besar seperti dirimu itu?" ucap, wanita itu tadi. Kemudian, berjalan keluar dari kegelapan tadi hingga ke depan Diva dan Letta.
Diva dan Letta terkejut melihat wanita yang muncul di kegelapan itu. ternyata selama ini mereka telah tertipu oleh seseorang yang tidak pernah mereka curigai selama ini.
"Bagaimana…? apa kalian masih mengenalku?" ucap, Suci dengan serigaian jahatnya.
ternyata wanita itu adalah Suci teman sekelas mereka saat SMP. Suci adalah gadis yang baik selama mereka mengenalnya.
Suci dulu memang pernah menyukai seorang pria. tetapi pria itu malah menyukai Diva. Tetapi Diva menolak pria itu. Namun karena terus di tolak oleh Diva, pria itu malah mendekati Letta dan ternyata Letta juga menolak pria itu.
Namun karena Pria itu ditolak Suci malah memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya kepada Pria itu.
Pria itu malah menolak Suci mentah-mentah. Dan membuat Suci malu hingga di bully setiap hari. Karena malu Suci pindah sekolah.
Tetapi tidak hanya Suci yang di bully. Pria itu juga ikut di bully. hampir tiap hari pria itu di bully di sekolah. lalu, pria yang di sukai Suci itupun bunuh diri karena tidak mampu terus menerus di bully.
"kau…!" ucap, Diva.
"aku kenapa hah…!!" ucap, Suci.
"kau Suci si culun itu bukan" ucap, Letta meremehkan.
Sedangkan Diva baru menyadari bahwa dia tidak hanya sendiri yang di culik. Diva baru menyadari jika Letta juga ada di sana.
"iya aku siculun yang kau katakan. Tapi aku bukan lagi orang rendahan yang bisa kau anggap remeh" ucap, Suci.
"Apa salah kami kepadamu? kenapa kau menculik kami" ucap, Diva marah.
"salah kalian? coba pikirkan apa yang bisa membuat aku harus repot-repot untuk menculikku kalian. Bahkan aku sudah mengatur ini sejak lama" ucap, Suci memprovokasi Diva dan Letta.
"kami tidak tau. Bahkan kami tidak pernah membully mu" jawab, Letta.
*plak……
"Kau tidak tau setelah menolak dan membuat pria yang ku cintai meninggal" ucap, Suci marah.
"Pria? siapa pria yang kau sukai? kami bahkan tidak tau" ucap, Diva.
"oh… bahkan kalian berdua tidak ingat pernah menolak seorang pria. Dan pria itu adalah orang yang ku cintai sejak lama. Tapi karena kebodohan kalian berdua menolaknya, dia jadi bunuh diri" ucap, Suci semakin emosi kala mengingat pria yang di sukainya bunuh diri karena tidak mampu untuk menahan bully-an.
"Tapi itu bukan salah kami. kau yang membuat dia menjadi bahan bully-an" ucap, Letta tak kalah emosi.
"Salahku? itu salah kalian. Ara, Christ siksa mereka berdua. Kemudian bakar mereka hidup-hidup di ruangan ini." ucap, Suci kepada dua orang-nya.
…………………………
-
-
-
-
Papay………
HAPPY READING GUY'S
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Dewi Ansyari
Astaga 😱 ternyata Ara pengkhianat😡😡😡
2022-02-18
0
uups
musuh dalam selimut... orang yg d percaya mlh yg berkhianat... 😠😠😠
2021-08-06
2