Putusnya hubungan Reza dan Nadin.

Keesokan harinya seperti biasa Reza telah rapi dengan stelan jas kerjanya, namun sedikit berbeda, Reza yang biasanya berangkat dari apartemen sendiri tetapi tidak dengan hari ini, karena hari ini Tasya ikut bersamanya. walaupun tidak ada yang tahu, entah di mana nanti Reza menurunkan Tasya.

Reza memberi izin kepada Tasya keluar dari apartemen untuk mencari pekerjaan, hanya karena tidak ingin Tasya punya banyak waktu bercengkerama dengan sang mama. Reza tidak ingin jika mamanya terus bertanya tentang bagaimana hubungan pernikahan mereka, termasuk perlakuan kasarnya selama ini pada sang istri.

Alasan Reza melakukan semua itu tidak lain karena ia tidak ingin mamanya strees, memikirkan urusan yang menurut dirinya tidaklah penting itu.

"Loh,,, kamu mau kemana sayang??." tanya mama Reza yang saat ini melihat Menantunya pun, telah rapi dengan mengenakan kemeja putih dan rok span yang berwarna hitam.

"Anu mah itu??." jawab Tasya yang masih bingung harus menjawab apa.

"Reza tidak istri Reza bosan di apartemen sendiri ma, itu sebabnya Reza mengizinkan Tasya untuk bekerja mah." Melihat Tasya yang gelagapan saat menjawab pertanyaan mamanya, Reza berinisiatif untuk membantu Tasya menjawab pertanyaan mamanya tersebut.

"Memangnya sejak kapan kamu mulai bekerja Sya?? kok kamu nggak bilang bilang ke mama??." cercaan terus terlontar dari mulut wanita parubaya, yang terlihat masih sangat awet muda tersebut.

"Udah dulu ya mah bertanyanya, soalnya takut Tasyanya telat." jawab Reza mencari alasan agar selamat dari berbagai macam pertanyaan mamanya.

"baiklah kalau begitu sayang, hati hati ya!!" jawab Mamanya dengan pasrah.

"Kamu bisakan turun di sini, soalnya hari ini saya sudah janjian sama Nadia!!." Ucapan Reza bukan seperti pertanyaan tetapi seperti suatu keharusan, yang wajib di turuti oleh Tasya.

"Iya mas." jawab Tasya ketika Reza hendak menurunkannya di sebuah halte bus.

"Dan ingat, jangan pulang ke apartemen sebelum, aku jemput kamu di sini!!." lanjut pesan Reza ketika Tasya hendak membuka pintu mobilnya.

"Baik mas." jawab Tasya dengan senyum yang sedikit di paksa olehnya. sebenarnya hati Tasya merasa kecewa saat melihat suaminya lebih mementingkan wanita lain, daripada dirinya yang saat ini telah menjadi istri sah Reza. namun Tasya tetap bersikap biasa dan mencoba untuk tetap tersenyum di depan Reza.

Tasya pun melihat mobil Reza yang menjauh meninggalkannya di sebuah halte bus tersebut, bingung hendak kemana, Tasya baru menyadari jika tempat tersebut tidak terlalu jauh dari panti, tempat tinggal seorang wanita yang di anggapnya seperti orang tuanya sendiri.

"Inikah tidak jauh dari tempat bibi." gumam Tasya ketika memperhatikan suasana tempat tersebut.

"Mumpung di sini sebaiknya aku menemui bibi." lanjut Gumam Tasya yang kemudian melanjutkan langkahnya.

Sementara Reza yang tengah berada di perjalanan untuk menjemput sang kekasih, tiba tiba mendapatkan telepon dari sang asistend.

"Maaf tuan,,, pagi ini jadwal anda meeting dengan tuan Otaka."Raka mengingatkan jadwal meeting penting pada Reza.

"Shit,,,bagaimana aku sampai lupa pagi ini ada meeting penting dengan tuan Otaka." gerutu Reza saat menjawab telepon dari Raka, asistend pribadinya.

"Ok." lanjut Reza yang kemudian memutuskan sambungan teleponnya.

Kurang lebih satu jam akhirnya usai juga meeting Reza bersama rekan bisnisnya yang bernama tuan Otaka, pengusaha yang berasal dari negeri sakura jepang tersebut. saat hendak meeting bersama rekan bisnisnya tadi, Reza terpaksa membatalkan janjinya dengan sang kekasih Nadia.

Di perjalanan kembali menuju perusahaan, Reza berusaha mencari tahu tentang latar belakang Tasya, gadis yang saat ini telah resmi menjadi istrinya.

"Raka." panggil Reza kepada asistendnya, yang saat ini tengah fokus mengemudikan mobil Reza.

"Iya,,, ada yang bisa saya bantu tuan." jawab Reza sembari melirik bosnya memalui kaca spion depan.

"Apa kamu tahu tentang dia??." ucap Raka yang tidak terlalu di pahami Raka, ke mana atau pada siapa arah pembicaraan tuannya.

"Dia siapa maksud anda tuan??." Raka bertanya

"Siapa lagi kalau bukan Tasya." Lanjut Reza yang saat ini menatap ke luar jendela mobilnya, bukannya ke arah Raka, yang sedang di ajaknya berbicara.

"Oh,,, maksud anda nyonya muda tuan." jawab Raka mengangguk paham ke mana arah pembicaraan Reza.

"Jujur saya tidak terlalu mengenal nyonya muda, Tuan." baru saja Raka hendak memulai sedikit penjelasannya Reza langsung menyela.

"Raka, berapa kali sudah saya katakan sama kamu, jika kita sedang berdua, tidak perlu memanggilku dengan seformal itu, panggil saja Reza!! sama seperti saat kita di sekolah dulu!!." seru Reza. karena memang Reza dan Raka sebenarnya bersahabat sejak mereka sekolah di bangku SMA, sejak kedua orang tua Raka meninggal karena kecelakaan Raka pun tinggal bersama dengan Reza dan ibu serta adik Reza, di kediaman Admaja. Usai kuliah, Reza mengangkat Raka sebagai asisten pribadinya sekaligus orang kepercayaannya.

"Baik Za." begitu biasa panggilan Raka pada Reza saat sekolah dulu.

"Jujur aku nggak terlalu tahu tentang latar belakang istri kamu, tapi yang aku tahu istri kamu adalah seorang yatim piatu. dan kalau aku nggak salah, pertama kali nyonya bertemu dengan Tasya itu di sebuah panti jompo yang terletak di tengah ibu kota." terang Raka sedikit tentang latang belakang Tasya, yang ia ketahui.

"Panti jompo, apa yang di lakukan gadis sepertinya di panti jompo??." batin Reza yang lumayan terkejut dengan penjelasan dari asisten sekaligus sahabatnya tersebut.

Masih di perjalanan saat melintasi sebuah toko oleh oleh, tidak sengaja Reza melihat seorang wanita yang menurutnya tidak asing.

"Nadin." Kata Reza yakin saat melihat wanita yang memang ternyata adalah Nadin, sang kekasih pujaan hati, yang saat ini sedang berjalan menggandeng mesra tangan seorang pria.

"Iya Za, itu benar Nadin." ujar Raka yang juga yakin jika wanita itu adalah Nadin, kekasih sahabatnya. Raka kemudian menepikan mobil yang ia kemudikan, karena berdasarkan raut wajah Reza sepertinya itulah yang bos sekaligus sahabatnya inginkan.

"hallo,,, Kamu lagi di mana Nad??." Reza mencoba melihat kejujuran Sang kekasih, itu sebabnya ia menelepon Nadin.

"iya hallo sayang,,, iya sayang ini aku lagi di rumah tante, lagi bantu bantu persiapan sukuran anaknya tante aku sayang." jawab Nadin berbohong dengan nada yang lembut di buat buat Olehnya. Nadia terus berbohong, padahal saat ini Reza tengah melihatnya berjalan dengan seorang pria.

"Kamu yakin Nad??." secara tidak langsung Reza masih memberikan kesempatan bagi Nadia berterus terang, namun Nadia malah terus berbohong, hingga Reza memutuskan sambungan teleponnya.

"Dasar wanita murahan." gerutu Reza yang merasa kesal bercampur kecewa.

Melihat keadaan bosnya membuat Raka kembali melanjutkan perjalanan mereka yang tadi sempat tertunda, karena Nadia.

Selama di kantor, Reza tak henti hentinya merutuki dirinya sendiri, yang bisa bisanya di bohongi oleh sang kekasih yang sangat ia percaya. tidak terasa sudah pukul lima, Reza pun kembali ke apartemen mereka.

"Za,,, istri kamu mana, kok nggak pulang bareng sama kamu??." selidik mama reza yang melihat Reza tiba di apartemen tanpa Tasya.

"Astaga bagaimana aku bisa lupa dengan gadis itu."bathin Reza

"Kamu mau kemana Za,,,??." tanya mamanya sedikit berteriak karena melihat Reza yang saat ini kembali pergi dengan terburu buru.

"mau jemput Tasya ma." jawab Reza dari kejauhan.

Sebelum kembali ke apartemennya tadi, Reza mampir dulu ke apartemen milik Nadin. disana Reza bertengkar dengan Nadin, di karenakan Reza tidak terima Nadin berbohong padanya. dan saat itu juga Reza yang paling tidak suka di bohongi, memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Nadin. itu sebabnya ia sampai di apartemennya sudah hampir jam tujuh malam. serta Reza pun lupa dengan keberadaan Tasya.

Tiga puluh menit akhirnya Reza tiba di halte, di mana tadi ia menyuruh Tasya untuk menunggunya.masih dari kejauhan Reza sudah dapat melihat seorang gadis yang tengah duduk seorang diri di sana dalam kondisi pakaiannya yang sudah basah kuyup karena kehujanan, dan gadis tersebut tak lain adalah Tasya, istrinya.

"Kenapa kamu tidak langsung pulang saja tadi, kalau tahu aku belum menjemputmu.kenapa harus menunggu sampai hari sudah gelap?? apalagi sekarang lagi hujan" suara barethon milik Reza sontak membuat Tasya mendongakkan kepalanya.

"Mas Reza." Ujar Tasya ketika menyadari kedatangan Reza.

"Bukannya mas Reza sendiri tadi yang meminta saya untuk menunggu di sini." jawaban Tasya membuat Reza merasa telah bersalah pada gadis itu.

"Sudah ayo masuk ke mobil!!." seru Reza yang sebelumnya telah memakaikan jasnya pada tubuh Tasya yang saat itu tengah basah kuyup.

"Kenapa gadis ini begitu bodoh, ngapain coba ujan ujanan. kenapa nggak langsung pulang saja tadi." bathin Reza ketika melihat Tasya yang sedang menggigil karena kedinginan.

Terpopuler

Comments

Yuen

Yuen

Nadin apa nadia sih?

2024-04-03

1

siti yanti

siti yanti

Reza kamu emang gak nyadar ya klo sifat dan perlakuanmu terhadap istrimu itu haramjadah banget

2022-05-26

1

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

nah rasain kamu za,,itu loh sebabnya mama kamu gak suka kamu nikah ama pacar kesayangan kamu itu..

2022-04-06

0

lihat semua
Episodes
1 Malam Pernikahan.
2 Menghancurkan harga diri.
3 Hampir tertabrak.
4 kedatangan ibu Mertua 1
5 Kedatangan ibu mertua 2
6 Putusnya hubungan Reza dan Nadin.
7 berkunjung ke panti.
8 Tragedi lingerie memalukan.
9 Tidak sengaja bertemu.
10 Mas Doni Wijaya.
11 Tidur seranjang.
12 Mengaku sebagai suami pada rekan kerja Tasya.
13 Mendiami Mas Reza.
14 Presentasi di depan Suami.
15 Because she is my wife.
16 Jadilah ibu dari anak anakku.
17 mempublikasikan hubungan.
18 Kekesalan Vina.
19 Gagal bertemu calon suami.
20 Memberikan hak suami.
21 Menemui Doni.
22 Ingin menimang cucu.
23 Memergoki Nadin.
24 Akhirnya Reza pun Tahu.
25 Magang.
26 Magang (1)
27 Ternyata Dia calon istriku.
28 Sikap Aneh Tasya.
29 Panggilan Baru.
30 Dokter Wandi.
31 Mengandung.
32 Rencana pernikahan Doni dan Vina.
33 Pernikahan Doni dan Vina.
34 Nadin mabuk.
35 Kebenaran yang menyakitkan.
36 Menghadiri pemakaman bi Inah.
37 Hampir kehilangan kendali.
38 Melakukan kewajiban.
39 Tasya pingsan.
40 Kesucian Nadin.
41 Kebenaran tentang Tasya.
42 Terungkapnya semua tentang Tasya.
43 Tak suci lagi.
44 Kehamilan Vina.
45 Hamil.
46 Pengorbanan.
47 Ungkapan hati Raka.
48 Insiden memalukan Sarah.
49 Pernikahan Raka dan Nadin.
50 Cinta dalam diam Tasya.
51 Mencintai dalam diam 1.
52 Mencintai dalam diam 2.
53 Matahariku.
54 Pecah ketuban.
55 Tasya Lahiran.
56 Menjenguk Tasya dan bayinya.
57 Dia Calon Istriku.
58 Dia Calon istriku 1.
59 Dia Calon Istriku 2.
60 Fhiting baju pengantin.
61 Undangan pernikahan.
62 Hari pernikahan Rendi dan Sarah.
63 Malam pengantin.
64 Malam pengantin 1.
65 Nadin lahiran.
66 Menjenguk Nadin.
67 Klien tak terduga
68 Ibu ingin cucu.
69 Api api cemburu.
70 Mengungkapkan Rasa.
71 Thank you so much.
72 Berlibur ke Bali.
73 Hamil anak ke dua.
74 Bayi perempuan Rendi dan Sarah.
75 Rumah baru.
76 Penculikan.
77 Penculikan 1.
78 Rendi siuman.
79 Makan malam bersama.
80 Episode terakhir.
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Malam Pernikahan.
2
Menghancurkan harga diri.
3
Hampir tertabrak.
4
kedatangan ibu Mertua 1
5
Kedatangan ibu mertua 2
6
Putusnya hubungan Reza dan Nadin.
7
berkunjung ke panti.
8
Tragedi lingerie memalukan.
9
Tidak sengaja bertemu.
10
Mas Doni Wijaya.
11
Tidur seranjang.
12
Mengaku sebagai suami pada rekan kerja Tasya.
13
Mendiami Mas Reza.
14
Presentasi di depan Suami.
15
Because she is my wife.
16
Jadilah ibu dari anak anakku.
17
mempublikasikan hubungan.
18
Kekesalan Vina.
19
Gagal bertemu calon suami.
20
Memberikan hak suami.
21
Menemui Doni.
22
Ingin menimang cucu.
23
Memergoki Nadin.
24
Akhirnya Reza pun Tahu.
25
Magang.
26
Magang (1)
27
Ternyata Dia calon istriku.
28
Sikap Aneh Tasya.
29
Panggilan Baru.
30
Dokter Wandi.
31
Mengandung.
32
Rencana pernikahan Doni dan Vina.
33
Pernikahan Doni dan Vina.
34
Nadin mabuk.
35
Kebenaran yang menyakitkan.
36
Menghadiri pemakaman bi Inah.
37
Hampir kehilangan kendali.
38
Melakukan kewajiban.
39
Tasya pingsan.
40
Kesucian Nadin.
41
Kebenaran tentang Tasya.
42
Terungkapnya semua tentang Tasya.
43
Tak suci lagi.
44
Kehamilan Vina.
45
Hamil.
46
Pengorbanan.
47
Ungkapan hati Raka.
48
Insiden memalukan Sarah.
49
Pernikahan Raka dan Nadin.
50
Cinta dalam diam Tasya.
51
Mencintai dalam diam 1.
52
Mencintai dalam diam 2.
53
Matahariku.
54
Pecah ketuban.
55
Tasya Lahiran.
56
Menjenguk Tasya dan bayinya.
57
Dia Calon Istriku.
58
Dia Calon istriku 1.
59
Dia Calon Istriku 2.
60
Fhiting baju pengantin.
61
Undangan pernikahan.
62
Hari pernikahan Rendi dan Sarah.
63
Malam pengantin.
64
Malam pengantin 1.
65
Nadin lahiran.
66
Menjenguk Nadin.
67
Klien tak terduga
68
Ibu ingin cucu.
69
Api api cemburu.
70
Mengungkapkan Rasa.
71
Thank you so much.
72
Berlibur ke Bali.
73
Hamil anak ke dua.
74
Bayi perempuan Rendi dan Sarah.
75
Rumah baru.
76
Penculikan.
77
Penculikan 1.
78
Rendi siuman.
79
Makan malam bersama.
80
Episode terakhir.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!