Hampir tertabrak.

Tidak terasa sudah sebulan Tasya menjalani pernikahan dengan Reza, sebulan pula lamanya ia harus menerima perlakuan dingin dan kasar Reza padanya, dan sudah sebulan pula lamanya Tasya tidak pernah bisa keluar bebas dari apartemen milik Reza. saat ini Tasya hidup layaknya tawanan bukannya istri bagi Reza.

Sekalipun Reza tidak memperlakukannya layaknya seorang istri, namun Tasya tetap melakukan tugasnya sebagai seorang istri. memasak serta mengerjakan pekerjaan rumah tetap di lakukan Tasya setiap hari, sekalipun Reza tidak pernah sudi mencicipi makanan buatanTasya.

Pagi harinya Reza sudah siap dengan stelan jas lengkapnya untuk melakukan tugasnya di kantor sebagai seorang Direktur. ya,,, di usia dua puluh tahun Reza sudah mulai mengemban amanah untuk melanjutkan perusahaan Admaja group, perusahaan yang di bangun oleh almarhum ayahnya dari nol hingga bisa menjadi perusahaan ternama dan cukup di segani di tanah air.

"Tuan saya sudah menyiapkan sarapan untuk anda." lagi lagi Tasya menawarkan sarapan pagi untuk suaminya. walaupun dia sendiri akan tahu bagaimana reaksi Reza saat ia kembali menawarkan masakannya tersebut.

Bukannya menjawab ucapan Tasya, Reza malah melangkah mendekati meja makan dan mengambil sebuah piring yang berisi nasi goreng spesial buatan Tasya kemudian membuangnya ke tong sampah.

"Harus berapa kali saya katakan sama kamu, tidak perlu repot repot memasak untuk saya, karena semua itu tidak akan merubah pandangan saya terhadap wanita seperti kamu." ucapan Reza yang bak sembilu itu mampu membuat mata Tasya berkaca kaca.

"Tuan saya tahu anda sangat membenci saya, itu sebabnya anda tidak mengizinkan saya untuk sekedar keluar dari apartemen ini, anda ingin menghukum dan menyiksa hidup saya di sini. tapi tuan,,, bagaimana saya bisa membayar dan mengembalikan uang yang pernah di berikan mamanya tuan pada saya, jika tuan terus mengurung saya seperti ini." dengan tubuh bergetar Tasya memberanikan diri untuk mengatakan semua itu pada Reza.

"Apa maksud perkataanmu??." Sela Reza yang belum sepenuhnya memahami perkataan Tasya.

"Tuan izinkan saya keluar untuk mencari pekerjaan, dengan begitu saya bisa mengembalikan uang yang pernah mamanya tuan berikan kepada saya. dan saya juga janji pada anda, saya akan membantu anda untuk memperbaiki hubungan anda dengan Kekasih anda, Nadin." Entah mengapa ucapan Tasya terdengar tulus di telinga Reza, sehingga Reza tidak bisa berkata apa apa lagi, kemudian memutuskan melanjutkan langkahnya menuju ke kantornya.

Merasa tidak mendapat respon dari Reza, Tasya hanya bisa tertunduk lesu.

"Apa aku harus menghabiskan sisa hidupku di sini??." gumam Tasya dengan menahan sesak di dadanya mengingat semua perlakuan Reza selama ini terhadapnya.

Setelah kepergian Reza, Tasya kembali beraktivitas layaknya istri sungguhan. Usai mengepel lantai, Tasya kemudian mencuci semua pakaian kotor milik Reza, kemudian di lanjutkan dengan membuang sampah di tong sampah yang berada di baseman apartemen tersebut.

Namun ketika Tasya sedang membuang sampah, dari kejauhan ia melihat seorang ibu yang sedang menggendong anaknya tengah berdiri di trotoar jalan, sedangkan anaknya terus merengek pada sang ibu.

"Bu,,, kenapa dengan dedeknya bu, saya lihat dari tadi dedeknya terus merengek??." Tasya berjalan ke seberang jalan yang berada di gedung apartemen tersebut, untuk menghampiri si ibu.

"Anak saya lapar neng, sudah seharian belum makan."jawab si ibu tanpa basa basi karena terlanjur kasian pada sang anak.

Tasya merasa iba pada si ibu dan anaknya yang masih berusia sekitar empat tahunan tersebut, apalagi si ibu tersebut mengingakan Tasya pada sosok sang ibu, yang kini sudah tak ada lagi di dunia ini. tanpa ia sadari buliran bening lolos di sudut matanya.

"Bu, ini ada sedikit rezeki, maaf ya bu saya hanya punya segini." ucap Tasya ketika memberikan uang yang masih tersisa Dua puluh ribu di saku celananya pada ibu tersebut.

"Makasih ya neng, semoga allah membalas kebaikan neng. semoga neng di pertemukan dengan jodoh yang baik dan mencintai neng dengan tulus." doa ibu tersebut terdengar sangat tulus, mungkin karena si ibu mengira Tasya belum menikah.

Sementara Tasya yang mendengarkan doa dari ibu tersebut sontak terdiam, tidak tahu harus berkata apa.

Tasya hendak kembali ke apartemen, tapi ketika ia hendak menyeberangi jalan terlihat olehnya mobil Reza yang saat ini telah memasuki area parkiran apartemen. saking paniknya Tasya menyeberangi jalanan yang terbilang sangat ramai tersebut, tanpa menoleh ke kanan dan ke kiri, dan.

"aaawwwhhhh." suara teriakan menggema ketika sebuah mobil hampir saja menabrak tubuh Tasya, kalau saja sang pengemudi mobil tersebut tidak sigap menginjak remnya.

"Anda tidak apa apa nona, apa anda terluka." seorang pria berperawakan tinggi dengan wajah yang tampan, turun dari mobilnya.

Ketika mendengar suara seseorang, Tasya pun membuka matanya yang tadi sempat di pejamkannya karena terkejut saat akan ada sebuah mobil yang akan menabrak tubuhnya.

"Apa aku sudah mati, apakah pria ini benar benar malaikat??." bathin Tasya ketika melihat ada sosok pria tampan di hadapannya, yang di sangkanya malaikat yang baru saja mencabut nyawanya.

"Nona." panggilan pria tersebut akhirnya menyadarkan Tasya bahwa saat ini ia masih hidup.

"Apa anda terluka nona." lanjut pria tersebut yang terlihat panik ketika melihat Tasya yang belum merespon ucapannya.

"Saya tidak apa apa tuan." akhirnya Tasya membuka mulutnya, dan membuat sang pria tampan tersebut bisa bernapas lega.

"Apa perlu saya antarkan ke rumah sakit nona??." pria tersebut menawarkan diri untuk mengantar Tasya kerumah sakit.

"Tidak perlu tuan, saya baik baik saja." jawab Tasya yang kemudian melanjutkan langkahnya, karena kembali mengingat apa yang tiba tiba membuatnya berlari menyeberangi jalanan ramai tanpa melihat sisi kiri dan kanan jalanan tersebut.

"Mati aku,,, mas Reza pasti akan memarahi aku karena keluar dari apartemen." gerutu Tasya sembari berlari kecil menuju gedung apartemen Reza.

"Siapa gadis itu cantik itu, apa dia juga tinggal di apartemen yang sama denganku, tapi aku bahkan tidak pernah melihatnya sebelumnya." gumam pria yang ternyata bernama Doni tersebut.

"Praaakkk." suara gelas yang di hempaskan ke dinding, menjadi penyambut ketika Tasya baru saja tiba di apartemen milik Reza. mendengar suara dan melihat serpihan gelas yang berhamburan di lantai, membuat jantung Tasya seakan lepas dari tempatnya karena ketakutan.

"Darimana saja kamu." bentakan yang keluar dari mulut Reza, semakin membuat nyali Tasya menciut. tubuhnya semakin bergetar karena ketakutan. belum sempat Tasya menjawab pertanyaannya Reza kembali bersuara.

"Jadi kamu mencoba untuk kabur dari sini, agar mamaku berpikir yang tidak tidak terhadapku." lanjut Reza dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Mati aku." bathin Tasya sebelum menjawab cecaran dari Reza.

"Tidak tuan,, saya sama sekali tidak berpikir seperti itu." akhirnya Tasya membuka suaranya meskipun dengan suara terbata bata karena ketakutan akan amukan Reza, pria yang tak lain adalah suaminya. mendengar jawaban Tasya, Reza menatap lekat wajah wanita yang sangat di bencinya tersebut dengan tatapan angkuhnya, kemudian melangkah menaiki anak tangga menuju kamarnya. sementara Tasya membersihkan serpihan gelas yang tadi hancur akibat ulah Reza.

"awwh." Tasya mengerang pelan, namun masih terdengar oleh Reza,yang ketika itu hendak menaiki anak tangga. ketika pecahan gelas tersebut melukai jari lentik milik tasya. sehingga mengeluarkan darah segar.

"Dasar gadis bodoh." gerutu Reza yang kemudian melanjutkan langkahnya.

Jangan lupa like and votenya ya sahabar,,, 😘😘😘😍😍😍

Terpopuler

Comments

Atoen Bumz Bums

Atoen Bumz Bums

Uda diginiin nanti gampang aja maafin

2025-02-11

0

RossyNara

RossyNara

jangan lemah jadi perempuan Tasya kamu harus kuat

2024-05-23

3

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

doni jodohnya tasya aja ya thor..biar tau rasa rezanya..

2022-04-06

0

lihat semua
Episodes
1 Malam Pernikahan.
2 Menghancurkan harga diri.
3 Hampir tertabrak.
4 kedatangan ibu Mertua 1
5 Kedatangan ibu mertua 2
6 Putusnya hubungan Reza dan Nadin.
7 berkunjung ke panti.
8 Tragedi lingerie memalukan.
9 Tidak sengaja bertemu.
10 Mas Doni Wijaya.
11 Tidur seranjang.
12 Mengaku sebagai suami pada rekan kerja Tasya.
13 Mendiami Mas Reza.
14 Presentasi di depan Suami.
15 Because she is my wife.
16 Jadilah ibu dari anak anakku.
17 mempublikasikan hubungan.
18 Kekesalan Vina.
19 Gagal bertemu calon suami.
20 Memberikan hak suami.
21 Menemui Doni.
22 Ingin menimang cucu.
23 Memergoki Nadin.
24 Akhirnya Reza pun Tahu.
25 Magang.
26 Magang (1)
27 Ternyata Dia calon istriku.
28 Sikap Aneh Tasya.
29 Panggilan Baru.
30 Dokter Wandi.
31 Mengandung.
32 Rencana pernikahan Doni dan Vina.
33 Pernikahan Doni dan Vina.
34 Nadin mabuk.
35 Kebenaran yang menyakitkan.
36 Menghadiri pemakaman bi Inah.
37 Hampir kehilangan kendali.
38 Melakukan kewajiban.
39 Tasya pingsan.
40 Kesucian Nadin.
41 Kebenaran tentang Tasya.
42 Terungkapnya semua tentang Tasya.
43 Tak suci lagi.
44 Kehamilan Vina.
45 Hamil.
46 Pengorbanan.
47 Ungkapan hati Raka.
48 Insiden memalukan Sarah.
49 Pernikahan Raka dan Nadin.
50 Cinta dalam diam Tasya.
51 Mencintai dalam diam 1.
52 Mencintai dalam diam 2.
53 Matahariku.
54 Pecah ketuban.
55 Tasya Lahiran.
56 Menjenguk Tasya dan bayinya.
57 Dia Calon Istriku.
58 Dia Calon istriku 1.
59 Dia Calon Istriku 2.
60 Fhiting baju pengantin.
61 Undangan pernikahan.
62 Hari pernikahan Rendi dan Sarah.
63 Malam pengantin.
64 Malam pengantin 1.
65 Nadin lahiran.
66 Menjenguk Nadin.
67 Klien tak terduga
68 Ibu ingin cucu.
69 Api api cemburu.
70 Mengungkapkan Rasa.
71 Thank you so much.
72 Berlibur ke Bali.
73 Hamil anak ke dua.
74 Bayi perempuan Rendi dan Sarah.
75 Rumah baru.
76 Penculikan.
77 Penculikan 1.
78 Rendi siuman.
79 Makan malam bersama.
80 Episode terakhir.
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Malam Pernikahan.
2
Menghancurkan harga diri.
3
Hampir tertabrak.
4
kedatangan ibu Mertua 1
5
Kedatangan ibu mertua 2
6
Putusnya hubungan Reza dan Nadin.
7
berkunjung ke panti.
8
Tragedi lingerie memalukan.
9
Tidak sengaja bertemu.
10
Mas Doni Wijaya.
11
Tidur seranjang.
12
Mengaku sebagai suami pada rekan kerja Tasya.
13
Mendiami Mas Reza.
14
Presentasi di depan Suami.
15
Because she is my wife.
16
Jadilah ibu dari anak anakku.
17
mempublikasikan hubungan.
18
Kekesalan Vina.
19
Gagal bertemu calon suami.
20
Memberikan hak suami.
21
Menemui Doni.
22
Ingin menimang cucu.
23
Memergoki Nadin.
24
Akhirnya Reza pun Tahu.
25
Magang.
26
Magang (1)
27
Ternyata Dia calon istriku.
28
Sikap Aneh Tasya.
29
Panggilan Baru.
30
Dokter Wandi.
31
Mengandung.
32
Rencana pernikahan Doni dan Vina.
33
Pernikahan Doni dan Vina.
34
Nadin mabuk.
35
Kebenaran yang menyakitkan.
36
Menghadiri pemakaman bi Inah.
37
Hampir kehilangan kendali.
38
Melakukan kewajiban.
39
Tasya pingsan.
40
Kesucian Nadin.
41
Kebenaran tentang Tasya.
42
Terungkapnya semua tentang Tasya.
43
Tak suci lagi.
44
Kehamilan Vina.
45
Hamil.
46
Pengorbanan.
47
Ungkapan hati Raka.
48
Insiden memalukan Sarah.
49
Pernikahan Raka dan Nadin.
50
Cinta dalam diam Tasya.
51
Mencintai dalam diam 1.
52
Mencintai dalam diam 2.
53
Matahariku.
54
Pecah ketuban.
55
Tasya Lahiran.
56
Menjenguk Tasya dan bayinya.
57
Dia Calon Istriku.
58
Dia Calon istriku 1.
59
Dia Calon Istriku 2.
60
Fhiting baju pengantin.
61
Undangan pernikahan.
62
Hari pernikahan Rendi dan Sarah.
63
Malam pengantin.
64
Malam pengantin 1.
65
Nadin lahiran.
66
Menjenguk Nadin.
67
Klien tak terduga
68
Ibu ingin cucu.
69
Api api cemburu.
70
Mengungkapkan Rasa.
71
Thank you so much.
72
Berlibur ke Bali.
73
Hamil anak ke dua.
74
Bayi perempuan Rendi dan Sarah.
75
Rumah baru.
76
Penculikan.
77
Penculikan 1.
78
Rendi siuman.
79
Makan malam bersama.
80
Episode terakhir.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!