"Devan" panggil mamanya, tampaklah seorang laki-laki memakai kacamata hitam berjalan mendekat.
"Hai ma..."
"Apa sudah lama menunggu?"
Tanya Devan sopan pada mamanya tercinta
"Tidak sayang"
"Mama sungguh merindukanmu"
Essy memeluk Devan erat, menunjukkan betapa rindunya ia dengan anaknya itu.
"Mamamu berbohong Dev"
"Bahkan kami harus menunggu berjam-jam"
Ucap Herry sambil tertawa kecil setelah mengatakan hal itu.
"Hai.....bagiku itu hanya sebentar"
"Apa lagi yang lebih penting dari menunggu malaikat ku yang sudah tumbuk besar ini"
Kata mama Devan yang memang sama sekali tidak merasa sedikit lelah untuk menunggu putra kesayangannya.
"Terimakasih ma"
"Aku juga sangat merindukanmu ma"
Kata Devan sambil melonggarkan pelukannya.
"Apa kau bahkan tidak rindu dengan ayahmu ini nak"
Tanya Herry yang sedari tadi merasa diabaikan.
"Tentu saja pa"
"Aku juga merindukanmu"
Lalu Devan dan Herry saling memeluk.
Sementara itu Siska hanya dia memperhatikannya, dalam hati ia sangat kagum dengan ketampanan orang yang ada di depannya ini.
"Oh iya Devan ini Siska , orang yang sudah kami rawat sejak kecil"
Ungkap Essy memperkenalkan Siska pada Devan.
"Halo kak"
"Saya Siska"
Siska muali memperkenalkan dirinya dengan hati yang berdebar kencang, ia sama sekali tidak tau harus bersikap seperti apa?
Devan tersenyum melihat Siska.
"Cantik" ungkap Devan saat pertama kali dia melihat Siska yang terlihat sangat cantik dan manis
"Devan" ungakap nya membalas Siska.
"Sudah-sudah kita lanjutkan dirumah saja"
"Kalian masih terlihat sangat canggung"
Kata Essy sambil tertawa kecil melihat kecanggungan yang terjadi diantara Siska dan juga Devan.
Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali kerumah mereka.
………………................................................
Kebersamaan yang sering mereka lakukan membuat keduanya lebih dekat bahkan mereka memiliki perasaan yang lebih satu dengan yang lainnya.
Devan memperlakukan Siska dengan baik dan lembut.
Mereka bahkan sering pergi berbelanja bersama, makan bersama, jalan-jalan bersama.
Sehingga seseorang yang melihat nya pasti mengira mereka sudah kenal sejak lama.
Devan dan Siska sama-sama mengurus perusahaan milik Harry dengan Devan sebagai CEO dan Siska sendiri sebagai sekertaris Devan.
Mereka berdua benar-benar merasa nyaman dengan kehadiran masing-masing dari mereka.
Tidak ada lagi kecanggungan yang terjadi di antara keduanya, hanya ada rasa kasih sayang yang secara perlahan tumbuh yang semakin lama malah semakin besar.
Bahkan kini mereka menjalani hubungan yang lebih dari sekedar saudara tiri.
Mereka memutuskan untuk memilih berpacaran dibandingkan menjadi saudara tiri.
Kedua orang tua Devan sudah tau akan hal itu bahkan mereka sudah menduganya, namun mereka tidak mempermasalahkannya.
Mereka tau cepat atupun lambat pasti ada perasaan berbeda yang tumbuh di hati mereka,
Bahkan Herry dan Essy merasa sangat senang saat tau bahwa malaikat-malaikat besarnya bersama.
Herry dan Essy merasa kalau Siska adalah pilihan yang sangat tepat bagi Devan.
Rasa senang dari kedua orang tua itu benar-benar tak dapat ditutupi lagi.
Mereka sangat sering menggoda Siska dan Devan.
Tak jarang Siska menampakkan wajah merah meronanya sedangkan Devan hanya menggapai godaan mama, papanya dengan senyuman nya.
Bahkan mereka merestui Siska dan Devan bersama , apalagi Herry dan Essy sama-sama sudah tau kalau Siska adalah anak yang baik.
Tapi apa ini semua?
Awal ini hanya sebuah awal dari penderitaan
Mengapa?
...Nantikan kelanjutannya 😉...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Laely Nursafitri
Semangat thor buat karya”nya
2021-06-03
2
Titin Yeni
aku baru mampir thor
2021-05-08
3