Air mata ku terus mengalir tidak bisa menerima kenyataan kalau Liana sudah tiada
"kenapa ini selalu terjadi pada ku..., bunda..ayah...kenapa kalian membawa Liana bersama kalian??, kenapa tidak membawa ku"gumam ku di dalam hati sambil terus menangis
"sudah lah Izumi kau tidak perlu menangisi nya, kalau kau menangis dia akan sedih di atas sana"kata Cristo mencoba membuat ku tenang, Cristo benar, kalau aku menangis semua orang yang ku sayangi akan sedih, aku harus bangkit, aku tidak boleh menangis, ayo Mizumi kau pasti bisa..
aku berdiri, menghapus air mata ku dan tersenyum.
"Ayo..kita ke kampus, tunggu apa lagi?? jangan melamun gitu dong" pinta ku pada Cristo yang melihat ku dengan bingung
"Izumi..kau..menarik juga"kata Cristo di dalam hati dan mengikuti Mizumi dari belakang
*di perjalanan ke kampus*
"aku salut pada mu"kata Cristo
"hm...Kenapa???"tanya ku pada Cristo dengan bingung, aku memegang dagu ku *berpikir*
"kau pintar berakting..., kau memang berhenti menangis sekarang, tapi aku sangat tau kalau di hati mu, masih menangis *menunjuk ke tempat di mana hati berada*"kata Cristo dengan wajah tanpa ekspresi
aduh jangan membahas itu nanti aku menangis lagi ><, tak lama kami sampai di sebuah kampus megah, aku mencoba berekspresi biasa saja supaya tidak menarik banyak perhatian mahasiswa lain
"Cristo"
seseorang memanggil nama Cristo, sontak aku dan Cristo menoleh ke sumber suara
berdiri seorang lelaki yang seumuran dengan Cristo.
"Alexander"kata Cristo menyapa lelaki yang seumuran dengan nya itu, namanya Alexander apa dia saudara Liana??
lelaki itu mendekat pada ku dan tersenyum
"uuuhh menawan sekali"gumam ku di dalam hati, lelaki itu mengelus rambut ku dan melihat penampilan ku
"apa dia pacar mu ???" tanya Alexander
"hm...bukan lah bro"jawab Cristo ringan
"sayang banget loh, dia sangat cantik dan imut terlebih kulitnya putih, tipe gue banget nih bro*geleng geleng kepala*"kata Alexander
"Lo jangan berani menyentuh nya ya !!"bentak Cristo pada Alexander,
aku merasa akan ada pertengkaran, meskipun aku tidak mengerti apa yang mereka bicarakan, aku rasa jalan terbaik adalah memotong pembicaraan mereka
"sudah lah, bel akan berbunyi sebentar lagi"kataku sambil memegang tangan Cristo dan Alexander
"Cristo, Alexander pasti hanya bercanda, yakan Al"kata ku pada Cristo dan menoleh pada Alexander seraya mengedip kan mata sebelah ku
keadaan menjadi tenang, aku melihat mata Cristo masih sinis pada Alexander,
"pufft...kalau Cristo punya kekasih.., Cristo pasti orang yang posesif"gumam ku sambil tertawa geli
aku, Alexander dan Cristo berpisah kelas...
•
•
•
*di dalam kelas ku*
aku memperkenalkan diriku, semua orang menatap ku dengan tidak biasa, pandangan ku teralihkan oleh seseorang yang menutup kepalanya dengan tudung jaketnya..kenapa??, orang itu sakit kah??, aku duduk di samping nya karena hanya kursi itu yang kosong
"Hallo, maaf menganggu ketenangan mu, aku akan menjadi teman sebangku mu mulai sekarang"sapa ku pada seseorang itu, dia hanya diam dan memalingkan wajah aku tidak bisa melihat bagaimana wajah nya tapi yang pasti dia seorang lelaki
pelajaran dari dosen selalu menyenangkan bagi ku hingga dosen tiba tiba menanyakan soal pada lelaki di samping ku..
aku memberi jawaban karena aku tau dari tadi dia tidak memperhatikan pelajaran, aneh nya dia bisa menjawab pertanyaan dari dosen dengan tegas dan sangat tepat.
"hebat sekali"gumam ku sambil memandang heran lelaki itu, sikap nya begitu acuh tak acuh pada ku, tapi aku senang dan yakin suatu saat dia pasti bisa berteman baik dengan ku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Elang Putih
4
2020-07-12
2
Rian Anando
lanjut
2020-02-20
4