BAB 4. Hari Pertama Kerja.

BAB 4. Hari Pertama Kerja.

Cafe Karim.

Di depan cafe. Ansell dan Karim duduk berdua.

"Ansell kau serius akan menerima tawaran Nyonya Ivy?"

Karim tak habis pikir akan jalan pikiran Ansell.

"Ya tentu...jika itu bisa membebaskan Demir dan Eilaria, aku pasti akan melakukannya." Ucap Ansell dengan penuh percaya diri.

"Aku butuh bantuanmu." sambung Ansell lagi.

"Apa?"

...----------------...

Saat jam makan siang Ansell memberanikan diri mengajak bertemu kembali dengan Nyonya Ivy. Mereka bertemu di taman tadi pagi.

Nyonya ivy tersenyum penuh kemenangan. "Gadis bodoh!"

Kemudian Ansell dibawa ke sebuah butik kalangan atas untuk merubah total gaya pakaian Ansell. Gaya pakaian Ansell yang terlihat seperti gadis arogan menurut Nyonya Ivy.

"Hello Nyonya Ivy, senang sekali Anda datang lagi ke butik kami." Sambut Laura dengan senyum ramah.

"Laura tolong carikan dress yang cantik untuknya." Ucap Nyonya Ivy sembari menunjuk dengan lirikan matanya.

"Buat Nona Ansell berubah total."

"Baik Nyonya. Nona, mari ikuti saya."

Mereka masuk ketempat yang lebih luas. Koleksi aneka dress dari desainer ternama terpajang rapi. Jangan tanya harga, sudah pasti selangit. Butik khusus kalangan atas ini sangat komplit. Dari dress, gaun khusus, sepatu, kaos, celana, jaket, tas beraneka ukuran, topi, dasi aksesoris lain ,sepatu dan heels .

Ansell berganti-ganti heels dari yang pendek hingga yang paling tinggi. Diarahkan cara berjalan menggunakan heels.

Berkali-kali Ansell terjatuh karena belum bisa menyeimbangi cara penggunaan heels. Rasanya Ansell begitu lelah namun hanya bisa mengomel dalam diri sendiri.

"Sialan! Apa mereka sedang menghinaku?"

"Ya Tuhan, kenapa hidupku sesial ini. Sudah jelas aku susah mengenakan heels. Hidup macam apa yang akan ku jalani esok, semoga tidak seperti di neraka!"

Dan berkali-kali juga Ansel berganti pakaian. Keluar masuk ruang ganti. Dari yang menggunakan dress panjang sampai dress yang paling pendek. Dari yang lengan panjang, sedang, pendek sampai yang tanpa lengan. Cukup melelahkan.

"Pakaian-pakaian macam apa ini, hanya potongan bahan. Lebih tepatnya pakaian belum jadi!"

Cukup banyak juga belanjaan yang dibeli Nyonya Ivy untuk merubah penampilan Ansell. Entah berapa Lira habis untuknya.

Kemudian mereka melaju ke salon langganan Nyonya Ivy, merubah gaya rambut Ansell yang terlihat berantakan. Dan memoles sedikit wajah Ansel agar terlihat seperti gadis pemikat.

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Kesibukan Ansel sedari siang hingga hampir malam terasa begitu penat.

...----------------...

Club Malam HOT

Ansell memasuki club malam ditemani Karim. Dari arah depan tak tampak keramaian. Hanya terlihat jejeran mobil-mobil mewah yang tertata rapi. Muda-mudi yang hilir masuk bergandengan bahkan berpelukan dan berciuman di sembarang tempat. Pakaian para gadis sangat seksi menimbulkan syahwat.

Ansell dan Karim berjalan masuk. Setibanya di dalam, Ansell bertanya kepada petugas yang terlihat seperti sedang menjaga keamanan. Kemudian Ansell dan Karim diarahkan masuk ke ruang khusus sang Boss mafia Tuan Kiral.

"Nona manisku, kau datang juga." 

Suara berat terdengar dari balik kursi. Lalu kursi itu memutar dan menunjukan sosok tinggi besar pria paruh baya sekitar umur 45 tahun. Mengenakan Tuxedo hitam dipadu dasi hitam kupu-kupu. Berkulit coklat berbadan sedikit gempal, di samping kiri dan kanannya ada pengawal pribadi, di belakang juga berjajar empat pengawal pribadi.

"Tuan di mana kakak dan adik saya?"

Ansell memberanikan diri berucap tegas, meski nyalinya tak setegas ucapannya. Tangannya sudah terasa berair karena gugup dan takut. Namun Ansell mencoba tetap tenang.

"Saya kesini ingin membayar seluruh hutang Demir." Sambungnya lagi masih dengan suara yang dibuat tegas.

Tuan Kiral menyeringai hebat, tatapan matanya sangat tajam seperti burung elang yang akan memangsa ayam. Ansell berkali-kali menelan ludahnya sampai terasa sudah hampir kering. Karim yang menemani Ansell juga merasakan hal yang sama. Berkali-kali menghembuskan nafas perlahan untuk mengontrol ketakutannya.

"Keluarkan mereka!"

Titah Tuan Kiral kepada anak buahnya. Kemudian Demir dan Eilaria keluar dari arah pintu ruang samping. Mereka terlihat baik-baik saja. Ansell memberanikan diri maju. Dan meletakan koper berisi uang 350.000 Lira.

"Sekarang bebaskan mereka."

"Nona manis, kau tidak mau bersenang-senang denganku dulu?"

Ucapan Tuan Kiral dengan sangat menggoda. Menatap Ansell dengan tatapan penuh  hasrat.

 "Cih! Bandot tua!"

...----------------...

Mentari pagi terlihat masih malu-malu untuk menampakkan sinarnya. Suara burung menyambut datangnya pagi . Begitu pula dengan Ansell sudah rapi dengan mengenakan Mini dress atas lutut bercorak segitiga-segitiga sedang berwarna warni yang begitu cerah tanpa lengan. Rambut yang terlihat rapi, polesan make up natural. Mengenakan heels sepuluh sentimeter warna kuning dan menenteng tas hitam besar.

"Kakak mau kemana?" Ucap Eilaria gadis berusia delapan tahun, adik kesayangan Ansell. Berdiri di pintu kamar Ansell.

"Bekerja, biar kita bisa makan enak." Dengan senyum cerah seperti cahaya mentari yang mulai terlihat.

"Tapi tidak seperti biasanya, kakak secantik ini." Mata Eilaria berbinar penuh kekaguman.

 "Aku juga mau kerja seperti kaka, mau pakai pakaian seperti kaka." Imbuhnya lagi.

 "Aduh! Jangan, jangan seperti Kakak."

Namun sayangnya itu tak terucap, hanya sekelebat senyum yang nyaris terlihat.

...----------------...

Ansell sampai di depan gerbang masuk sebuah rumah mewah. Rumah dengan halaman yang sangat luas. Tiga mobil mewah berjejer rapi.

Ansell mengatur nafas agar lebih relax. Tenang. Oke . Sekarang mulai. Tarik sudut bibir sepanjang mungkin, ulurkan tangan. Mulai.

"Selamat pagi Tuan." Tersenyum lebsr sampai menunjukan giginya. Ansell berkaca, "ahhh, untung saja di gigiku tal ada yang nyempil."

"Hallo perkenalkan saya Ansell Tuan." 

"Eghem.. Tuan saya Ansell." Ah ..bukan juga.

"Ansell relax, apapun nanti yang akan terjadi anggap saja kamu sedang melayani pelanggan cafe."

Ansell masuk ke dalam rumah sesuai instruksi dari Nyonya Ivy.

 "Terlihat kosong."

 Ansell berjalan perlahan menyusuri setiap sudut ruangan. Ternyata memang kosong. Ansell masuk ke dapur dan membuat sarapan pagi untuk sang pemilik rumah, yang sepertinya sedang keluar.

Membuka handphone mencari resep untuk membuat sarapan pagi yang istimewa. Meskipun Ansell bekerja di cafe, namun pekerjaannya hanya pelayan bukan chef jadi urusan masak memasak belum lihai.

Tapi demi tercapainya misi, apapun Ansell lakukan. Ansell mulai melihat isi kulkas ternyata lengkap. Ansell mengambil buah segar ada kiwi, dan pepaya dipotong kecil ditambah butiran anggur dan zaitun.

Ansell mulai menghidupkan kompor listrik. Diambilnya teflon dan dua buah telur.  Dibumbui rempah menjadi telur mata sapi setengah matang. Lalu disajikan di piring.

Diambilnya lagi Sucuk (sosis daging sapi pedas), Pastrima (dendeng sapi yang diiris tipis) dibumbui rempah khusus lalu di bakar. Terakhir memanggang roti dan dilapisi keju, tomat dan sayur. Dihidangkan menjadi satu piring besar. Tak lupa pula menyeduh coffee caramel.

Ketika Ansell sedang sibuk di dapur, seorang pria yang baru saja selesai berolahraga dengan membawa tas bag besarnya, masuk dan langsung menuju kamar. Saat hendak ke arah kamar mandi sang pria mencium aroma lezat dan bunyi benda jatuh. Pria tersebut langsung menghampiri sumber suara. Dengan langkah pelan pria itu melihat ada sebuah tas besar berwarna hitam berada di atas bangku.

"Siapa? Apa ada pencuri masuk?"

Pria itu berjalan lebih mendekat. Dilihatnya seorang gadis sedang menyiapkan sarapan.

"Siapa?" Ucap tegas dengan suara beratnya.

Ansel yang sedang menyajikan hidangan sontak berbalik mendengar suara berat seorang pria. Tubuh berotot kuat dengan perut kotak-kotak seksi, hanya mengenakan handuk putih yang dilingkarkan ke pinggulnya.

 Keduanya sama-sama terkejut, saat saling menatap. Keduanya menjadi salah tingkah, membayangkan tragedi penciuman paksa di cafe. Rona merah di wajah keduanya pun tak bisa ditutupi.

Altan meraba tengkuk lehernya menghilangkan rasa salah tingkah dan bersalahnya, sementara Ansell membuang tatapannya melihat sekitarnya.

"Porno sekali! Mataku yang suci, ohhh tidak."

"Dan kenapa dia yang menjadi Tuan ku, mau ditaruh dimana mukaku.Janjiku, aku tidak bisa mematahkan kejantanannya.

 "Benarkah dia Tuanku?" 

"Maaf Tuan, sepertinya Tuan akan .." 

Altan merasa sangat malu mengusap tengkuknya berulang, begitu cerobohnya. "Ah...ya... saya, ……Kebelakang." Masih menatap dengan bingungnya.

"Sedang apa dia di sini pagi ini?"

"Baik silahkan Tuan…….., saya akan menyiapkan sarapan untuk Tuan." Dengan senyum lebar, berpura-pura bahagia. Padahal mah enggak!

"Aku ingin memutar waktu, dimana pintu ajaibnya! omoonn-omooooonnn……"

"Ah..baik." Altan pun demikian, ingin rasanya memarahi, tapi situasi tidak mendukung. 

"Beraninya dia memandangi tubuhku seperti itu! Dia wanita pertama yang memandangku tanpa busana! Sialan!" buru-buru pergi.

Ansell menghembuskan nafas kasarnya.

"Huft….mataku yang suci telah tercemar."

Beberapa saat kemudian...

Altan berjalan ke meja makan, dilihatnya wanita yang belum ia tahu namanya dan sajian yang sempurna. Dicicipinya roti bakar isi keju tomat dan sayur.

"Lumayan,"

"Siapa namamu?"

"Ansell Tuan."  Jawabnya sambil menganggukan kepala dengan senyum.

"Cih, aku harus memaksakan senyum setiap hari seperti ini? Kalau saja di awal aku tahu dia yang akan menjadi Tuanku, ku carikan sianida!"

Altan mengangguk, sambil berkali-kali melirik Ansell yang sedari tadi hanya diam mematung dengan senyum.

"Aku tahu kau terpaksa, ini semua ulah bibiku bukan,  mari kita lakukan skenario seindah mungkin!"

.

.

.

Terpopuler

Comments

unique94

unique94

kog q brasa kurang greget ya waktu ansel ktemu sama altan😹

2021-06-07

0

☆ShA-Sha ♡📚

☆ShA-Sha ♡📚

iyaahh ketemu lagi

2021-04-04

0

🍒ANINDITHA KIM🍒

🍒ANINDITHA KIM🍒

next

2021-03-31

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. PROLOG
2 BAB 2. AWAL MULA
3 BAB 3. AWAL KISAH
4 BAB 4. Hari Pertama Kerja.
5 BAB 5. Hari Kedua.
6 BAB 6. Kecelakaan Di Lapangan
7 BAB 7. Kemarahan Altan.
8 BAB 8. Anak Singa.
9 BAB 9. Kesalahan Kedua Ansell
10 BAB 10. Disalahartikan
11 BAN 11. Jangan Berharap Lebih Ansell
12 BAB 12. Kesalahan Ketiga Ansell?
13 BAB 13. Hari Kelam Pemecatan Ansell
14 BAB 14. An Expression Of Love.
15 BAB 15. The Void.
16 BAB 16. Return Of Ansell.
17 BAB 17. Will You Merry Me?
18 BAB 18. Ivy vs Jenny.
19 BAB 19. Rencana Besar.
20 BAB 20. Don't Keep Looking At Me Later You Fall In Love.
21 BAB 21. Perasaan Apa Ini?
22 BAB 22. Cemburu, Benarkah Ini Yang Namanya Cemburu?
23 BAB 23. Dia Kenapa?
24 BAB 24. Seperti Dipermainkan.
25 BAB 25. Rasa Yang Menyiksaku.
26 BAB 26. Salahkah Jika Aku Mencintainya?
27 BAB 27. Nasehat Baba.
28 BAB 28. Kehidupan Yang Berbeda.
29 BAB 29. Pesta Sederhana
30 BAB 30. Perasaan ini?
31 BAB 31. Ingin Selalu Bersamamu.
32 BAB 32. Maksud Terselubung.
33 BAB 33. Merubah Diri.
34 BAB 34. Kecurigaan.
35 BAB 35. Rencana Besar Jenny.
36 BAB 36. Penghinaan Yang Pahit.
37 BAB 37. Awal Kehancuran.
38 BAB 38. Ketegangan.
39 BAB 39. Keputusan.
40 BAB 40. Pertikaian.
41 BAB 41. Kecupan Dadakan.
42 BAB 42. Simpanan Kenangan.
43 BAB 43. Hari Ini Milik Kita.
44 BAB 44. Peringatan Yakuz.
45 BAB 45. Dia Meninggalkanku Dengan Sejuta Luka Perih
46 BAB 46. Awal Perjuangan.
47 BAB 47. Kehadiran Kembali Orang Lama.
48 BAB 48. Kembali Ke Sikap Awal.
49 BAB 49. Pertemuan Altan dan Feray.
50 BAB 50. Tentang Riza dan Feray.
51 BAB 51. Kehangatan Yang Menghilang.
52 BAB 52. Acara Penghargaan.
53 BAB 53. Tak Ada Lagi Kita.
54 BAB 54. Cokelat Pedas.
55 BAB 55. Hanya Butuh Waktu.
56 BAB 56. Reuni.
57 BAB 57. Reuni Part 2.
58 BAB 58. Menggoda.
59 BAB 59. Awal Yang Buruk.
60 BAB 60. Sang Penggoda
61 BAB 61. Awal kehancuran Axton.
62 BAB 62. Terbongkarnya Sebuah Rahasia.
63 BAB 63. Sabotase.
64 BAB 64. Keributan.
65 BAB 65. Pantang Menyerah.
66 Pantang Menyerah Part 2
67 Pantang Menyerah Part 3
68 Pantang Menyerah Part 4
69 Pantang Menyerah Part 5
70 Pantang Menyerah Part 6
71 Pantang Menyerah Part 7
72 Pantang Menyerah Part 8
73 Persiapan
74 Terlaksana.
75 Maksud lain.
76 Ternyata Rasanya Sesakit ini.
77 Kibaran Bendera Perang.
78 Perang Dingin.
79 Emosi Yang Tak Stabil.
80 Emosi Menghilangkan Akal Sehat
81 Bahu Sandaran
82 Kecemasan.
83 Kesalahpahaman
84 Adu Licik.
85 Kesalahpahaman Lagi
86 Merindu, Sesakit inikah?
87 Semakin Rindu
88 Dag, Dig, Dug Tak Terduga.
89 Terjebak Dua Pria.
90 Karena Cinta Tak Butuh Alasan.
91 Lelah Jiwa Raga.
92 BAB 92. Jungkir Balik Rasa.
93 BAB 93. Bikin Onar.
94 BAB 94. Kencan Dadakan Setelah Restu?
95 BAB 95. Pertemuan Dengan Masalalu.
96 BAB 96. Terusik.
97 BAB 97. Masalah Besar.
98 BAB 98. Pengorbanan.
99 BAB 99. Keputusan.
100 BAB 100. Jalan Masing-Masing.
101 BAB 101. Informasi Yang Menyakitkan.
102 BAB 102. Kesadaran.
103 BAB 103. Penyesalan.
104 BAB 104. Berusaha Mendapatkan Kepercayaannya Kembali.
105 BAB 105. Tawa Bahagia Dipagi Hari.
106 BAB 106. Usaha Mendapatkan Restu.
107 BAB 107. RUBY.
108 BAB 108. RESTU.
109 BAB 109. Kejutan.
110 BAB 110. Beautiful In White.
Episodes

Updated 110 Episodes

1
BAB 1. PROLOG
2
BAB 2. AWAL MULA
3
BAB 3. AWAL KISAH
4
BAB 4. Hari Pertama Kerja.
5
BAB 5. Hari Kedua.
6
BAB 6. Kecelakaan Di Lapangan
7
BAB 7. Kemarahan Altan.
8
BAB 8. Anak Singa.
9
BAB 9. Kesalahan Kedua Ansell
10
BAB 10. Disalahartikan
11
BAN 11. Jangan Berharap Lebih Ansell
12
BAB 12. Kesalahan Ketiga Ansell?
13
BAB 13. Hari Kelam Pemecatan Ansell
14
BAB 14. An Expression Of Love.
15
BAB 15. The Void.
16
BAB 16. Return Of Ansell.
17
BAB 17. Will You Merry Me?
18
BAB 18. Ivy vs Jenny.
19
BAB 19. Rencana Besar.
20
BAB 20. Don't Keep Looking At Me Later You Fall In Love.
21
BAB 21. Perasaan Apa Ini?
22
BAB 22. Cemburu, Benarkah Ini Yang Namanya Cemburu?
23
BAB 23. Dia Kenapa?
24
BAB 24. Seperti Dipermainkan.
25
BAB 25. Rasa Yang Menyiksaku.
26
BAB 26. Salahkah Jika Aku Mencintainya?
27
BAB 27. Nasehat Baba.
28
BAB 28. Kehidupan Yang Berbeda.
29
BAB 29. Pesta Sederhana
30
BAB 30. Perasaan ini?
31
BAB 31. Ingin Selalu Bersamamu.
32
BAB 32. Maksud Terselubung.
33
BAB 33. Merubah Diri.
34
BAB 34. Kecurigaan.
35
BAB 35. Rencana Besar Jenny.
36
BAB 36. Penghinaan Yang Pahit.
37
BAB 37. Awal Kehancuran.
38
BAB 38. Ketegangan.
39
BAB 39. Keputusan.
40
BAB 40. Pertikaian.
41
BAB 41. Kecupan Dadakan.
42
BAB 42. Simpanan Kenangan.
43
BAB 43. Hari Ini Milik Kita.
44
BAB 44. Peringatan Yakuz.
45
BAB 45. Dia Meninggalkanku Dengan Sejuta Luka Perih
46
BAB 46. Awal Perjuangan.
47
BAB 47. Kehadiran Kembali Orang Lama.
48
BAB 48. Kembali Ke Sikap Awal.
49
BAB 49. Pertemuan Altan dan Feray.
50
BAB 50. Tentang Riza dan Feray.
51
BAB 51. Kehangatan Yang Menghilang.
52
BAB 52. Acara Penghargaan.
53
BAB 53. Tak Ada Lagi Kita.
54
BAB 54. Cokelat Pedas.
55
BAB 55. Hanya Butuh Waktu.
56
BAB 56. Reuni.
57
BAB 57. Reuni Part 2.
58
BAB 58. Menggoda.
59
BAB 59. Awal Yang Buruk.
60
BAB 60. Sang Penggoda
61
BAB 61. Awal kehancuran Axton.
62
BAB 62. Terbongkarnya Sebuah Rahasia.
63
BAB 63. Sabotase.
64
BAB 64. Keributan.
65
BAB 65. Pantang Menyerah.
66
Pantang Menyerah Part 2
67
Pantang Menyerah Part 3
68
Pantang Menyerah Part 4
69
Pantang Menyerah Part 5
70
Pantang Menyerah Part 6
71
Pantang Menyerah Part 7
72
Pantang Menyerah Part 8
73
Persiapan
74
Terlaksana.
75
Maksud lain.
76
Ternyata Rasanya Sesakit ini.
77
Kibaran Bendera Perang.
78
Perang Dingin.
79
Emosi Yang Tak Stabil.
80
Emosi Menghilangkan Akal Sehat
81
Bahu Sandaran
82
Kecemasan.
83
Kesalahpahaman
84
Adu Licik.
85
Kesalahpahaman Lagi
86
Merindu, Sesakit inikah?
87
Semakin Rindu
88
Dag, Dig, Dug Tak Terduga.
89
Terjebak Dua Pria.
90
Karena Cinta Tak Butuh Alasan.
91
Lelah Jiwa Raga.
92
BAB 92. Jungkir Balik Rasa.
93
BAB 93. Bikin Onar.
94
BAB 94. Kencan Dadakan Setelah Restu?
95
BAB 95. Pertemuan Dengan Masalalu.
96
BAB 96. Terusik.
97
BAB 97. Masalah Besar.
98
BAB 98. Pengorbanan.
99
BAB 99. Keputusan.
100
BAB 100. Jalan Masing-Masing.
101
BAB 101. Informasi Yang Menyakitkan.
102
BAB 102. Kesadaran.
103
BAB 103. Penyesalan.
104
BAB 104. Berusaha Mendapatkan Kepercayaannya Kembali.
105
BAB 105. Tawa Bahagia Dipagi Hari.
106
BAB 106. Usaha Mendapatkan Restu.
107
BAB 107. RUBY.
108
BAB 108. RESTU.
109
BAB 109. Kejutan.
110
BAB 110. Beautiful In White.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!