BAB 2. Awal Mula
Cafe Our Taste
Seorang gadis bertubuh seksi sedang duduk dengan anggun di kursi nomor tujuh. Mengenakan Mini dress selutut warna hitam menyala yang begitu ketat. Menonjolkan sisi tubuh bagian atasnya. Kaki jenjang putih mulus dengan heels sepuluh sentimeter berwarna hitam senada dengan Mini dress yang dikenakannya. Rambut curly sampai punggungnya yang berwarna cokelat nude. Wajah bentuk oval bermata bulat dan kulit muka yang begitu bening. Sungguh gadis yang sempurna.
Tuan Altan berjalan mendekat ke meja nomor tujuh. Dengan langkah gagah yang berkarismatik menjadikan hampir semua pengunjung cafe berdecak kagum.
"Halo Tuan Altan Yakuz, saya Janne."
Gadis itu mengulurkan tangannya menyambut kedatangan Altan yang begitu menjadi pusat perhatian. Altan membalas uluran tangan Nona Janne sambil tersenyum ramah.
"Senang bertemu dengan Anda Nona Janne." Tersenyum tipis, "Sudah menunggu lama?"
"Belum Tuan Altan, saya juga baru sampai." tutur Janne dengan nada sedikit menggoda.
Altan tersenyum mendengar tuturan basa-basi dari Janne.
"Ternyata wanita ini sama saja, tak jauh berbeda dari bibiku. Gila harta dan ketenaran.
Altan langsung berbicara pada intinya, "Apa tujuan Anda Nona Janne?"
"Saya hanya ingin mengenal lebih dekat dengan Anda Tuan Altan Yakuz. Banyak isu yang beredar bahwa Anda akan segera menikah. Namun belum jelas siapa calon Anda Tuan, jadi Nyonya Ivy mengenalkan Anda kepada saya."
Nona Janne tanpa basa basi lagi berucap, setelah melihat dengan langsung bagaimana karisma dari seorang Presdir Altan Yakuz. Sungguh sempurna, benar saja banyak kalangan papan atas yang berlomba mendekatkan anak gadisnya untuk menikah dengan pewaris tunggal keluarga Yakuz Axton.
Di sisi lain dari arah depan cafe muncul seorang gadis cantik jelita. Mengenakan kemeja biru laut, celana jeans ketat dan sepatu tali warna putih. Di bagian pinggangnya melingkar jaket. Gadis yang bisa dilihat sederhana, namun mempunyai tubuh seksi yang tertutup. Bentuk muka bulat, mata bening, hidung mancung, bibir ranum seksi. Berlari cepat dan tergesah-gesah, takut terlambat masuk sift siangnya.
"Ansell!"
"Kamu baru datang! Sudah jam berapa ini!"
Seru seorang bertubuh tinggi tegap dengan jas warna navy sambil berkaca pinggang menghadang Ansell. Pria ini tak lain adalah pemilik Cafe Our Taste Manager Ansell. Ansell langsung menghentikan larinya.
"Iya Mr. Harry, maaf saya terlambat. Tadi sedikit ada masalah di rumah."
"Saya akan langsung berganti pakaian."
Jawab Ansell yang langsung buru-buru masuk ke dalam cafe hendak menuju ruang khusus pelayan cafe.
Dari arah dalam cafe tak sengaja Altan melihat gadis yang baru masuk ke dalam cafe dengan terburu-buru. Akal cerdiknya bekerja sempurna, untuk menggagalkan rencana Bibi Ivy.
Altan langsung berdiri setelah melihat gadis itu mulai mendekat. Tanpa berpikir panjang Altan melangkahkan kakinya mendekat ke Ansell. Lalu kedua tangannya menangkup muka Ansell mencium paksa bibir Ansell. Ansell yang kaget dengan serangan ciuman tiba-tiba dari laki-laki yang tak dikenalnya langsung mendorong keras tubuh lelaki itu, namun Altan malah menarik pinggul Ansell sehingga keduanya semakin rapat. Kemarahan Ansell memuncak, dengan keras menggerakan seluruh energi untuk mendorong tubuh Altan dan melayangkan tamparan keras ke pipi Altan.
PLAK!
Hampir semua pengunjung melongo dibuat tercengang dengan ulah arogan Ansell. Begitu pula Nona Janne yang langsung berdiri tercengang melihat ada gadis yang dengan kurang ajar menampar seorang Altan Yakuz.
Dari arah depan sang Manajer pemilik cafe yang melihat aksi Ansell, langsung masuk dan menarik tangan Ansell paksa. Sambil membungkukan badan memohon maaf atas kekurang ajaran karyawannya.
"Maaf Tuan Altan, atas sikap kurang ajar karyawan kami."
"Hey, kenapa Mr meminta maaf. Tuan ini sangat tidak sopan." ucap keras Ansell dengan raut wajah penuh kemarahan.
"Baby..aku ini kekasihmu. Apa kau malu membongkar jati dirimu di depan umum?"
Tutur Altan dengan begitu gampangnya. Membuat seluruh pengunjung cafe yang teramat ramai menjadi sunyi suara. Begitu juga Manajer Harry dan para pelayan lainnya .Hanya kilatan-kilatan cahaya kamera yang sedari tadi mengambil gambar Presdir Altan Yakuz yang mencium seorang gadis dan mengatakan kalau gadis itu kekasihnya.
Berita itu langsung tersebar luas di dunia maya, dengan banyak opini . Bahwa gadis itulah calon Nyonya besar keluarga Yakuz Axton. Ada juga yang menulis opini bahwa gadis itu gadis simpanan. Dan masih banyak lagi opini-opini publik yang bertebaran.
...----------------...
Ruang Khusus Pelayan Cafe
"Ansell, kenapa kamu tidak bilang kalau kamu kekasih Tuan Altan Yakuz"
Ucap Sefa kepada Ansell yang sedang mengenakan celemek khusus pelayan dengan raut penuh kegelisahan. Sefa adalah teman dekat Ansell di tempatnya bekerja selama ini.
Dari arah depan ruangan masuk Manager Harry yang membuat Sefa dan Ansell langsung menatap ke arah sang Manager.
Sang manager menatap gerah ke Ansell.
"Ansell, kau sungguh keterlaluan! Beraninya menampar Tuan Altan Yakuz."
"Saya hanya reflek Mr, pria itu tadi langsung mencium saya. Sedangkan saya tidak mengenalnya." Dengan penuh emosi Ansell menjawab lantang ucapan Manager Harry.
"Kamu bilang kamu tidak mengenalnya. Cih! Perempuan macam apa kamu ini. Sudah jelas-jelas Tuan Altan Yakuz mengatakan kalau kamu kekasihnya." Dengan mendecih geram Mr Harry berbicara sambil memukul pintu lemari loker Ansell.
"Bukankah kalau sepasang kekasih itu sudah terbiasa berciuman."
Amarah yang sudah meninggi membuat Ansell yang tadinya sudah mengenakan celemek di tubuhnya. Secara paksa menarik kembali celemek tersebut, lalu melemparkan celemek itu ke lemari lokernya.
"Tapi Tuan Altan Yakuz mencium paksa saya di hadapan para pengunjung Mr, itu sungguh keterlaluan."
Ansell menatap gerah kepada Mr Harry, dan berlalu begitu saja meninggalkan Mr Harry.
"Dasar gadis arogan. Kalau bukan karena kamu kekasih Tuan Altan Yakuz, sudah ku pastikan kamu dipecat hari ini juga!"
"Kalau kamu mau keluar hari ini, keluarlah dengan sesuka hatimu. Saya akan sangat senang."
Tutur sang Mr Harry begitu keras dan memukul berkali-kali lemari loker khusus para karyawan. Sefa hanya bisa melongo kaget melihat Ansell dengan arogannya membantah Manager Harry.
Ansell berjalan menuju cafe kecil milik sahabatnya. Sepanjang jalan Ansell berbicara sendiri meluapkan rasa kesalnya . Menendang udara berkali-kali.
"Beraninya kau mencuri ciuman pertamaku dengan paksaan! Brengsek, Brengsek!"
"Aaaaa….. ingin ku putar waktu, akan ku tendang berkali-kali. Kupukuli sampai kau babak belur!"
"Dasar pria mesum!"
"Awas saja! Kalau sampai aku bertemu denganmu lagi, kupatahkan mahkota kejantananmu! Sialan!"
...----------------...
Di sudut ruangan cafe kalangan atas Nyonya Ivy menggebrak meja dengan keras. Mendengar informasi dari mata-matanya.
"Gagal lagi!"
"Dasar kamu tidak becus!"
Orang suruhan Nyonya Ivy tertunduk pasrah. Namun sesaat kemudian menegakan kepala.
"Maaf Nyonya, kegagalan tadi disebabkan Tuan Altan mencium seorang gadis lain di cafe."
Mata Nyonya Ivy membulat, begitu terkejut akan fakta baru yang diucapkan suruhannya. Bagaimana mungkin Altan berani mencium seorang gadis di depan umum.
"Kau ikuti terus gadis itu. Cari tahu semua informasi tentangnya."
"Siap Nyonya!"ucap tegas orang suruhan Nyonya Ivy.
...----------------...
Cafe Karim
"Ansell kau tidak bekerja." ucap Karim saat melihat Ansell datang di siang hari ke cafe kecil miliknya.
"Tidak."
"Tolong aku, carikan aku pekerjaan. Aku dipecat dari Cafe Our Taste." Ucap Ansell sembari duduk di kursi depan cafe.
"Kau kenapa?" Karim mendekat dan duduk di samping Ansell, "Ada masalah?"
"Carikan saja, tadi aku bertengkar dengan Manager."
Karim menggelengkan kepala mendengar penuturan Ansell. "Gadis ini tak henti-hentinya membuat onar."
Ansell beranjak dari duduknya, dan berjalan pergi meninggalkan Karim.
"Kau mau kemana!" Teriak Karim.
"Pulang!" Jawab Ansell sambil terus berjalan.
...----------------...
Seorang nenek tua berambut putih yang tertutup oleh mahromah. Banyak sekali guratan halus dan kasar di seluruh tubuhnya yang menandakan usia yang sudah menua. Terlihat sedang menangis sendiri di kursi lusuh ruang tamu. Matanya bermanik biru pucat yang berair sedikit, karena berkali-kaki diusapnya dengan telapak tangan.
.
.
.
Awal kisah akan muncul 😊
Selamat membaca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Erna Imelda Gultom
wow.. gadis arogan
2021-04-11
0
☆ShA-Sha ♡📚
wow
2021-04-04
0
🍒ANINDITHA KIM🍒
owwww
2021-03-31
0