Selesai makan, Reva membereskan makanan dan membantu kedua orang tuanya di sawah.
" Reva, teriak Seseorang.
" Reva itu di panggil sama Dimas, ucap Ibu sambil tersenyum.
Reva mendekati Dimas yang sedang duduk di gubug.
" Liat pak, anak kita sudah dewasa sebentar lagi kita bakalan punya cucu ucap bu Titi.
" Ah Ibu, anak kita masih kecil bu, jawab Antonio.
" Mas Dimas, ada apa mas? ucap Reva malu-malu.
" Nanti malam kepasar malam yuk Rev ajak Dimas.
Dimas itu kaka kelas Reva, Ia melanjutkan pendidikannya di Kota Jakarta.
Dimas sosok laki-laki terkeren di sekolahnya dulu, dan banyak wanita yang jatuh hati padanya termasuk Reva.
" Mas Dimas pulang kapan mas? tanya Reva.
" Semalam Va, tadi aku baru dari rumahmu tapi sepi, makanya saya ke sawah. ucap Dimas.
" Iyah mas, ya sudah Reva mau bantuin bapak sama ibu dulu yah mas, nanti malam mas Dimas jemput Reva di rumah yah. ucap Reva lembut.
" Oke, nanti malam mas jemput jam 7 malam yah Va. ucap Dimas
Kemudian Dimas meninggalkan Reva, Ia kembali membantu bapak dan ibu di sawah.
Siang berganti sore, Matahari mulai tenggelam. Mereka kemudian bersiap untuk pulang kerumah.
Diperjalanan pulang,Reva melihat anak- anak desa masih bermain di lapangan. Sampai dirumah, Reva dan kedua orang tuanya langsung membersihkan badan.
Reva lanjut masak untuk makan malam.
" Bu, nanti malam Reva di ajak mas Dimas ke pasar malam, boleh nggak bu, ijin Reva.
" Boleh nak, tapi pulangnya jangan sampai larut malam yah jawab bu Titi.
" Okeh bu, ucap Reva sambil tersenyum.
Selesai masak, Reva menyiapkan makanan untuk mereka berdua. Mereka makan di meja makan, suasana rumah Reva memang sangat harmonis.
Jam sudah menunjukan pukul 7 malam, setelah sholat isya, Reva langsung berdandan. Reva tetap kelihatan cantik walaupun tanpa make up, hanya dengan cream wajah dan liptin saja sudah keliahatan cantik.
" Tok...tok... terdengar suara ketukan pintu.
" Ah pasti itu mas Dimas, guman Reva langsung membukaan pintunya.
" Silahkan masuk mas, ucap Reva mempersilahkan masuk.
Dimas merupakan keluarga terpandang, orang tua Dimas orang terkaya di desa panjitan. Sebenarnya Reva agak minder sama Dimas.
" Ayo mas, kita jalan, ucap Reva sambil membawa tas kecil.
Reva benar- benar orang kampung, ponsel saja dia nggak punya.
" Mas apa kamu nggak malu jalan sama aku, soalnya kan kamu anak kuliahan dan juga anak orang terpandang di kampung ini ucap Reva sambil tersenyum tipis.
" Va, mas tuh sayang sama kamu, mas tuh cinta sama kamu, mau kan kamu menikah sama mamas, mas janji akan bahagian kamu ucap Dimas.
" Iyah mas, Reva mau ko mas ucap Reva malu- malu.
Mereka sampai di pasar malam, keadaan pasar malam begitu ramai, apalagi ini malam minggu.
" Kamu mau naik apa Va? tanya Dimas.
" Mas kita naik bianglala ajah, ucap Reva sambil berjalan mengandeng Dimas.
Saat naik bianglala, Dimas terus menatap Reva.
" Mas, jangan liatin aku terus, ucap Reva tersipu malu.
" Kamu cantik Va, cantik sekali goda Dimas.
Mereka bercanda ria di Pasar Malam, serasa Dunia milik mereka berdua. Mereka menghabiskan waktu bersama.
Malam mulai larut, Dimas mengantar Reva pulang kerumah. Sampai dirumah Reva, d
Dimas berpamitan kepada kedua orang tua Reva.
Reva segera masuk kekamar, Reva tiduran sambil melihat atap rumahnya, membanyangkan betapa bahagianya hari ini. Akhirnya Dimas menyatakan prasaanyaa pada Reva.
" Bahagia sekali aku hari ini, semoga besok lebih bahagia, selamat malam mas Dimas, semoga engkau mimpi indah guman Reva sambil memejamkan matanya.
Reva akhirnya tertidur pulas.
*********
Selamat membaca, semoga kalian bahagia selalu, di tunggu kelanjutannya yah gaes 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments