Setelah lumayan jauh berjalan dari pandangan Aska dan teman-temannya Mita menyampaikan isi pikirannya, "Ley... Kayanya Aska suka deh ama lo!"
"apaan sih? " seru Nada yang tak mau menanggapi hal itu.
"Emang lo ga liat cara dia mandang lo itu beda bangat, tatapan mata nya tulus banget tiap dia liat lo masa lo gak nyadar sih?"
"Ummm... Kayanya gak deh Mit, mungkin dia cuman merasa gak enak aja karna masalah jaket dia yang kemaren."
"Lo kalau dikasih tau tu percaya dikit napa?"
"Mit, mana mungkin dia suka ama aku lagian aku udah tunangan, nih! kemudian menunjukkan jari manisnya yang memakai cincin yang terlihat manis ia kenakan."
"Ha! seriun lo?"
"uumm" gumamnya sambil menganggukkan kepalanya.
"Yah! kasihan Aska dong ntar patah hati sebelum nyatain perasaannya ke lo."
"Ya mau gimana lagi, tapi itu hak dia suka sama siapa aja tapi aku juga punya hak dong buat nolak dia."
"Omongan lo ada bener nya juga sih! oya, kapan lo mau ngenalin tunangan lo ama gua?"
"Ntar di akhirat! "
"Akhirat?" maksud lo apa sih? masa ia lo suruh gua ninggal dulu gitu baru ketemu ama tunangan lo?
Leyna tersenyum mendengar ocehan Mita yang terkesan lucu baginya. "Bukan gitu maksudnya!"
"trus, trus gimana?"
"trus, trus! emangnya kaya tukang parkir apa?"
"lo sih buat penasaran aja!" gerutu Mita.
Langkah Leyna tiba-tiba berhenti. "Sebenarnya tunangan aku udah ninggal Mit," Terang Leyna sambil menundukkan pandangannya.
"Apa?" pekik Mita kaget. "Kita duduk dulu!" ajak nya lalu menuntun Leyna duduk di kursi yang ada diarea tersebut. "Maaf ya Ley gua gak bermaksud.." Ucapan Mita terhenti dengan perkataan Leyna.
"Gak papa Mit, kamu itu teman aku jadi seharusnya kamu tau semua tentang aku bukan malah menutupinya dari kamu."
"Setahun lalu aku dan Indra memutuskan untuk bertunangan namun takdir berkata lain ia meninggal sehari sesudah hari pertunangan kami. Seandainya saja hari itu aku ngak nyuruh dia buat jemput aku pasti kecelakaan itu ngak akan terjadi." Tutur nya dengan pandangan mata yang sendu mengingat kejadian yang membuat ia terus menyalahkan dirinya atas kecelakaan yang di alami Indra pada saat itu.
"Ley, itu semua bukan salah lo, itu semua takdir Ley!udah sekarang lo jangan sedih gitu dong!" bujuk Mita menenangkan sahabatnya itu.
"Sekarang kita pulang atau masih mau keliling barang kali lo mau belanja gitu?"
"ngak ah kita pulang aja yuk Mit!"
"ya udah deh kalau gitu, yuk! "ajak Mita sambil menggandeng tangan Leyna meninggalkan mall tersebut.
-
-
Sementara di tempat lain Aska terlihat gelisah dan sesekali ia mengusap tengkuknya. "Gua kenapa sih? dari tadi mikirin dia terus! apa ia gua suka ama dia? aahh... gua udah gila isi pikiran gua di penuhi wajah dia mulu."
"Kalau gua nyatain perasaan gua, dia bakal terima gua gak ya? gimana kalau ntar dia nolak gua mau taro dimana ni muka? Ahh..." Teriak Aska frustasi.
Keesokan harinya Aska sengaja menunggu Leyna diparkiran kampus ia berniat menyatakan perasaannya tersebut, ia merasa bisa gila bila terus memikirkan wanita cantik yang sudah membuat jantungnya berdebar-debar setiap kali ia memikirkannya.
Tak berapa lama kemudian sosok yang ditunggu-tunggu pun akhirnya datang juga. Seperti biasa Leyna diantar jemput supir nya kekampus, ia turun dari mobil dan berpamitan dengan mang
Dadang kemudian ia melangkah kan kakinya menuju gerbang kampus dan diparkiran ia melihat Aska yang melihat kearahnya namun ia berpura-pura tidak melihat sosok Aska yang tengah dimabuk asmara itu.
Aska berjalan mendekatinya dan kemudian berjalan tepat disampingnya.
"Pagi Leyna..."Sapa Aska mencoba memulai percakapan.
"Pagi.."Balasnya tanpa melihat kearah Aska dan terus berjalan dengan pandangan terus lurus kedepan.
Sebenarnya Leyna menyadari sikap Aska yang sepertinya menyukainya namun ia berusaha bersikap acuh agar Aska tidak terluka nantinya jika ia tidak bisa membalas perasaan Aska terhadapnya.
"Ley, kita kekantin dulu yuk!" ajak Aska memberanikan diri.
"Maaf aku buru-buru lain kali aja ya." Tolak Leyna kemudian mempercepat langkahnya meninggalkan Aska.
Aska pun merasa sedikit kecewa dengan penolakan Leyna namun ia berusaha menerima dengan lapang dada.
hummhahh!!
Aska menarik nafasnya begitu dalam. "Gimana sih cara buat dekatin tu cewek. " Gumamnya.
Tak terasa seminggu sudah berlalu, dan selama itu pula lah Leyna berusaha menghindar dari Aska yang terus berusaha mendekatinya.
Leyna yang tengah berjalan masuk ke kantin kampus bersama Mita melihat sudah ada Aska dan kedua twmannya namun pandangannya tertuju pada seorang gadis yang duduk disebelah Aska, kelihatannya wanita itu sedang berusaha mendekati Aska melingkarkan tangannya di tangan Aska meski pun Aska terlihat tidak nyaman dengannya.
"Mit, itu siapa sih yang lagi duduk bareng sama Aska?"
"oh, dia tu Rita. Dari dulu dia suka sama Aska tapi Askanya gak suka sama dia."
"Oh... gitu!"
"Umm, napa emang Ley?"
"aa.. Ngak kenapa-napa kok!" sahutnya kikuk.
Entah kenapa sepertinya Leyna tidak suka melihat Rita yang berada di dekat Aska, matanya tidak ingin melihat mamun ia penasaran apa yang terjadi disana.
Leyna terlihat kesal terus menyaksikan Rita yang terus bergelayut manja dilengan Aska sampai ia tidak tahan lagi dan akhirnya mengajak Mita kembali kekelas mereka.
Ia berjalan melewati meja yang dihuni Aska dan teman-temannya itu tanpa memperdulikan mereka seolah ia tidak melihat keberadaan mereka disana.
"Eh Ley, Mit, mau kemana? sini gabung bareng kita yuk!" panggil Rendi.
Namun Leyna tidak menjawab sepertinya moodnya lagi tidak baik melihat Aska dan Rita disana.
"Lain kali aja ya Ren! kami masih ada urasan sedikit. " Terang Mita yang merasa tidak enak karna Leyna mengacuhkannya.
Aska memutar badannya untuk melihat sang pujaan hati yang berjalan melewatinya, Aska menatapi punggung Leyna sampai tak terlihat dari pandangan matanya baru ia membalikkan badan nya lagi menghadap semula.
Merasa kesal dengan Rita yang terus saja duduk didekat nya akhirnya ia pun beranjak dari duduknya.
"Ka, mau kemana?" selidik Rita
"bukan urusan lo, minggir! dan jangan coba-coba ngikutin gua." Bentak Aska yang marah dengan sikap Rita yang selalu mengganggunya.
"Ta tapi Ka..."
"Gak ada tapi tapian, ilang nafsu makan gua ngelihat lo tau gak?" tambah Aska kemudian berlalu meninggalkan kantin tersebut.
"Gara-gara tu makhluk halus gua jadi gak bisa nyamperin Leyna tadi dikantin, ntar dia pikir gua ada hubungan lagi ama tu makhluk halus."
Ahh... Teriaknya sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal dengan kasar. "Ley, sebenarnya aku suka kamu! tapi kenapa susah bangat sih ngomong gitu doang." Rutuknya pada dirinya sendiri.
-
Mohon dukungannya dong buat author jangan lupa Vote, like dan coment ya!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
fitamin
❤️❤️❤️
2021-08-20
1
Titik pujiningdyah
lima jempol sudah ku berikan kak😂
2021-03-25
3