Tok... tokk...
Ketukan pintu kamar Leynada mengalihkan perhatiannya yang sedang memandangi ponselnya, tentu saja sedang memandangi foto kenangan nya dengan sang kekasih yang sudah tiada.
"Masuk" Suruhnya.
"Na, kamu lagi apa?"
"gak ngapa-ngapain ko bang!"
"kamu tadi habis belanja ya?" selidik Haikal karena notif di ponselnya menjelaskan bahwa adiknya tersebut baru melakukan transaksi.
"He he... Ia bang tadi tu gantiin jaket teman." Imbuhnya sambil senyum bergaya imut yang dibuat-buat.
"Gantiin, maksudnya? abang kasih kartu itu bukan untuk membeli barang buat orang lain tapi buat beli kebutuhan kamu!"
"Jadi tadi tu dikampus Nada gak sengaja nabrak teman trus minumannya tumpah ke jaket nya, jadinya dia marah dong ya udah aku bilang biar gantiin jaketya. Pas ditoko Nada kaget dong harganya mahal bangat tapi mau gimana lagi kan emang Nada yang salah bang."
"Oh gitu? ya udah gak papa. Kenapa gak sekalian kamu belanja buat kamu?"
"Pakaian Nada masih banyak mubajir ntar."
"Ya gak papa juga kan, sesekali habisin uang papa."
"Ya jangan dihabisin juga la bang!"
"Ia ia bawel." Hardik nya sambil mengacak-acak rambut adiknya tersebut.
"Abang ih kebiasaan deh!"
Keesokan harinya dikampus Leynada pun mencari Aska untuk memberikan jaket yang dia belikan sebagai ganti jaket yang sudah terkena dona akibat kecerobohannya.
"Ka, panggil Rendi."
"Kenapa?"
"Tuh!" tunjuk nya kearah Leyna yang berjalan kearah mereka.
"Nih, jaket kamu!!" sentak Leyna sambil menyodorkan paper bag yang dibawanya.
Aska pun mengambilnya dari tangan Leyna dengan acuh dan mengibaskan tangan nya menyuruh Leyna untuk segera pergi.
Melihat perlakukan Aska terhadapnya yang tak memperdulikan nya, segera ia pergi meninggalkan tempat itu tanpa berkata sepatah kata pun.
Lian yang duduk disamping Aska meraih paper bag tersebut dan mengeluarkan isinya.
"Ka, lihat deh kayanya nih jaket yang baru deh."
"Eh ia bener kata lian secara masih ada merknya nih lagian warna jaket kamu kan gak kaya gini Ka."
"Tu cewe beneran ganti jaket gua ama yang baru?" tanyanya lagi tak percaya.
"Ya ia kan lo yang minta diganti ama yang baru." Sahut Rendi.
"Tau tuh Aska, lupa apa pikun bos?" Lian ikut menimpali.
"Diam lo banyak bacot lo pada!"
"Ka, ka.. Tapi tu cewe kalau dilihat-lihat cantik juga ya kan Ren?" goda Lian
"Cantik dari mana?" protes Aska.
"Jangan jutek-jutek ntar jatuh cinta baru tau rasa lo!" Rendi ikut mengompori.
"Gak akan gua jatuh cinta ma tu cewe!"
"Ya semoga aja gak."Tambah Rendi.
Suasana kantin kampus begitu ramai banyak anak cowok yang sedang duduk disana termasuk Aska, Rendi dan juga Lian.
Tak lama terdengar suara sekumpulan orang yang tak jauh dari Aska sedang membicarakan sosok Leyna.
"Eh, lo pada tau gak anak baru yang di jurusan manajemen itu?"
"ia cantik bangat anaknya."
"Ia betul tu kalau gak salah nama nya Leyna" salah satu nya lagi ikut membenarkan temannya tersebut.
"Kira-kira tu anak udah punya pacar belum ya?kalau belum mana tau bisa daftar."
"Eh lo ada-ada aja mana mau dia ama lo, lagian cantik gitu ya gak mungkin lah gak punya pacar."
"Kalau gue nih ya lebih baik sekedar mengagumi dari pada ntar patah hati karna tolak ya gak?"
"bener bangat tuh!"
"Eh eh, tu anak nongol, ya Tuhan sungguh indah ciptaan mu!"
Mendengar ucapan para orang-orang tersebut Aska pun menoleh ke arah pandangan mereka.
"Oh, jadi namanya Leyna. " Gunamnya dalam hati.
Sesampainya dikantin pandangan Leyna langsung tertuju pada sosok Aska dan teman-temannya yang tengah melihat kearah mereka.
"Huh, tu cowok ngapain juga ada disitu coba?"
"udah lah, ayok! kita tu mau makan bukan mau lihatin tu anak." Hardik Mita sambil menarik tangan Leyna melewati meja dimana Aska tengah makan dengan teman-temannya itu.
Sedari tadi Aska terus memperhatikan Leyna dari tempat duduknya namun Leyna yang menyadari akan hal itu berusaha untuk bersikap biasa saja namun dalam pikirannya sedang mengutuki sosok yang terus memperhatikan nya itu.
Ngapain coba dia ngelihatin aku terus? kaya kurang kerjaan aja, dasar si sombong sialan.
"Hai.. boleh gabung gak?" tanya seseorang yang sudah berdiri disana dengan kedua tangan yang sedang membawa nampan berisi makanan dan minuman.
"Ya udah duduk aja." Sahut Mita
"Eh kenalin nama aku Exsel, kalau boleh tau nama kamu siapa?" tanya Exsel sambil mengulurka tangannya ke Leyna.
Leyna pun menjabat tangan Exsel sambil berkata"Leyna" terangnya.
"Kalau kamu?" mengulurkan tangannya ke arah Mita.
"Gue Mita balasnya."
Obrolan mereka pun terus berlanjut, namun sepertinya Aska merasa tidak suka melihat pemandangan tersebut. Raut wajahnya terlihat jelas bahwa ia sedang tidak senang dengan situasi itu.
"Exsel, kita duluan ya!" pamit Mita
oh, ia Mit silahkan. Imbuhnya dengan tersenyum.
Leyna dan Mita pun berjalan menuju keluar kantin, namun ketika melewati meja Aska tiba-tiba Leyna terjatuh tersungkur dilantai akibat ulah Aska yang merentang kan kakinya dan mengenai kaki Leyna.
"Aww..." Teriak Leyna kesakitan yang membuat semua orang yang berada disana spontan menoleh kearahnya.
"Leyna!!" teriak Mita kemudian segera ia membantu Leyna untuk berdiri.
"Kamu tu sebenarnya kenapa sih?" Teriak Leyna ke Aska dengan sedikit nada membentak.
"Lo aja jalan gak pake mata, kok malah marah gak jelas!" balas Aska tak mau kalah.
"Kamu tu ya!!"
"apa? "
"Ley, udah gak usah ditanggapin malu dilihatin anak-anak." Mita menengahi mereka berdua.
"Tapi Mit.."
'Udah ayo!" hardik Mita sambil menarik tangannya meninggalkan tempat itu.
Tanpa ia sadari ponsel nya ikut terjatuh tadi namun Aska melihat ponsel tersebut dan mengambil nya setelah kepergian Leyna dan Mita.
"Ini ponsel punya tu cewek tu kali ya?" gumam Aska kemudian mengambil ponsel tersebut dan meletakkan diatas meja.
"Nih, ntar lo kasih ponsel tu cewe tadi." Terang Aska kepada Rendi.
"Malas gue, lo aja sono. Lagian ngapain coba lo sengaja buat dia jatuh tadi!"
"Ya ngak, kan lumayan buat bahan candaan."
"Lo tu ya, udah lo urus aja sendiri malas gue ikut campur ya ngak Lian?"
"yoi men! berani berbuat berani juga tanggung jawab." Terang Lian.
"Dasar punya teman tapi gak bisa di andalin!" rutuk Aska.
Sementara di kelasnya Leyna tengah sibuk mencari ponselnya dengan mengacak-acak isi tas nya.
"Lo ingat dulu terahir pake ponsel lo kapan?" tanya Mita.
"Seingat aku sih tadi pas dikantin."
"Ya udah kalau gitu kita dikantin aja yuk!" ajak Mita
"Ya udah deh." Seru Leyna.
"Lagi cari ini?" terdengar sosok suara yang tak asing bagi Leyna.
**Bersambung.
Jangan lupa like, vote dan coment nya ya**!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments