"Aduh, aku bangun kesiangan. Ini ini akibat begadang nonton drama sampai larut malam jadinya bangun kesiangan kan!" celoteh Leynada mengomeli dirinya sendiri.
Ia pun bergegas kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya setelahnya mengambil pakaiannya yang ada di dalam lemarinya secara acak, setelah selesai berbenah segera ia keluar dari kamarnya dengan tergesa-gesa.
"Non ngak sarapan dulu?" tanya bi Sumi ART di kediaman Atmaja.
"Ngak bi," Nada udah telat sahutya sambil berlari keluar dari rumah dan segera masuk ke dalam mobil yang memang sudah menunggunya untuk berangkat kekampus.
"Nada kenapa bi?" Selidik Robert papanya Leynada
"Non Nada gak sarapan katanya tuan, udah telat katanya."
"Anak itu memang ya, pasti begadang lagi tadi malam makanya bangun kesiangan." Celutuk Haikal.
"Begadang kenapa? karna belajar?" selidik Robert.
"Boro-boro belajar pah, yang ada nonton drakor pasti."
"Bilangin tu adik mu, kalau nonton jangan sampai lupa waktu."
"Ia pah, ntar aku kasih tau."
Leynada turun dari mobil nya dan langsung berlari menuju gerbang masuk kampusnya, sampai-sampai mang dadang supirnya geleng kepala dibuatnya.
Ia terus berlari sambil memperhatikan jam tangannya, untung belum telat hardik nya.
Bruk...
Dihari kedua masuk kuliah di kampus barunya ia menabrak seseorang pria yang sedang berdiri sambil memegang botol minumannya yang hendak meminumnya, namun Leynada tanpa sengaja menabraknya.
Minuman tersebut pun tumpah mengenai jaket yang dipakai pria tersebut yang tak lain ialah Aska.
"Maaf, maaf aku tadi gak sengaja!" Ucapanya kemudian mengambil tissu dari dalam tasnya kemudian membersihkan bekas tumpahan minuman tersebut.
Namun Aska mengibaskan tangannya pertanda ia tak sudi menerima maksud baiknya.
"Minggir!" hardik nya.
"Kamu lagi!! kalau jalan pake mata dong! lo tau jaket gua ini mahal, uang jajan lo satu tahun belum tentu cukup beli jaket begini."
Seperti nya ia sedang menyombongkan dirinya, karna memang penampilan Leynada biasa-biasa saja. Dengan pakaian yang ia kenakan sekarang orang tidak akan mengira kalau ia adalah anak orang kaya, karna memang ia lebih suka mengenakann pakaian sederhana ketimbang memakai pakaian yang bermerk karna menurutnya itu pemborosan.
"Ia maaf aku gak sengaja, beneran deh!!" terangnya sambil menundukkan pandangannya.
"Maaf, maaf.. Ejek Aska."
"Aduh ribet banget sih, gini aja deh sini jaket kamu" terangnya sambil menarik jaket tersebut dari badan Aska.
"Mau lo apain?"
"ntar biar aku bersihin."
"enak aja bisa ganti gak lo jaket gua?"
"Ia ia gampang, ntar aja deh aku buru- buru soalnya." Pekik Leynada sambil berlari meninggalkan Aska dan teman-temannya.
"Gila kali ya tu cewe!" terang Aska.
"Mungkin!" sahut Rendi.
"Udah lah kita masuk kelas yuk! "tambah Lian kemudian beranjak pergi dan di ikuti oleh Aska dan Rendi dari belakang.
"Huh... Untung aja belum telat" umpat nya kemudian duduk didepan meja Mita.
"kenapa lo ngos-ngosan gitu?" tanya Mita.
"Ia nih gue bangun kesiangan trus tadi pake acara nabrak si Aska lagi."
"Trus lo ga diapain kan sama dia?"
"ngak kok, santai aja cuman ya..."
"Cuman apa?" selidik Mita
"Nih, suruh ganti jaket dia." Sambil menunjukkan jaket tersebut ke Mita.
"Ha, serius lo?"
"Dari pada ribet urusannya bagus tinggal gua ganti beli yang baru."
"Yakin lo ley?"
"napa emang?"
"lo tau gak jaket ni tuh mahal!"
"masa sih?"
"Ia serius gue!"
"Udah ah, ntar lo temanin aku ya kita ke mall cari jaket buat gantiin jaket nya si sombong tu.
Pake ngatain aku lagi tadi, uang jajan lo satu tahun gak bisa beli jaket begini" omel nya menirukan gaya bicara Aska.
Sementara ditempat lain Aska sepertinya sedang memikirkan sesuatu,
"Woi,, Aska lo kenapa? gua perhatiin dari tadi lo ngelamun. " Selidik Rendi.
Perasaan gue pernah liat tu cewe tapi dimana ya? gue lupa.
"Maksud lo cewe yang tadi nabrak lo itu?" tanya balik Lian menanggapi perkataan dari Aska.
"Ia, tapi dimana ya?"
"Hati-hati ntar jodoh lagi!" Rendi menimpali.
"Gak ya, kali gue suka sama cewe begitu!"
"Yakin lo, cantik gitu juga. " Sentak Rendi.
"Udah ah, gak usah bahas itu lagi."
"Apa? li lima belas juta?" tanya Leynada kepada kasir ditempat perbelanjaan.
"Ia mba, emang harga jaketnya segitu!" terang kasir tersebut.
"Apa gua bilang, udah gak usah aja deh gantiin jaketnya lo tinggal cuci aja tuh jaketnya beres kan?" Mita menimpali.
'Yah, sayang uang nya buat beliin yang beginian mending buat yang lebih bermanfaat tapi gak papa deh biar tau tu si sombong kalau aku bisa beli jaket yang begini biar gak banyak bacot dianya."
"Ya kalau gitu terserah lo deh!"
"Ini mba!" Leynada memberikan sebuah kartu kepada kasir tersebut.
"Aku aja belum pernah pake kartu dari abang aku buat belanja, eh malah sekarang mau pake buat gantiin jaket tu anak." Oceh Leynada.
"Jadi cerita nya gak iklas nih?" selidik Mita
"Ya gak lah, mau gimana lagi coba? dari pada ntar panjang urusannya bagus aku ganti aja biar beres."
"Ini mba," suara kasir menghentikan obrolan mereka dan menyerahkan kartu dan belanjaan tersebut.
"Makasih ya Mit, udah temanin aku hari ini."
"Santai aja kali! balas Mita.
"Oya kita kesana yuk!" ajak Leynada sambil menunjuk kearah salah satu kafe yang ada di dalam mall tersebut.
"Gak ah, mending kita ketempat lain aja."
"Kemana? "
"Udah ikut aja. " Ucap Mita menarik tanggan temannya itu.
Di trotoar jalan dekat pusat perbelanjaan tersebut terdapat sebuah grobak dengan dagangannya.
"Mas, cendolnya dua ya! pinta Mita kepada pedagang tersebut.
"Oh jadi ini maksud kamu?" selidik Leynada.
"Ia Ley, kalau kita membeli dagangan pedagang kecil seperti masnya kan bisa bantu mereka bertahan hidup sIn rasa nya yang enak murah lagi." Terang Mita
"Wah, beruntung banget aku punya teman kaya kamu Mit! aku bangga deh sama kamu berarti pemikiran kita gak jauh beda."
"Ini neng cendolnya"
"oh," makasih ucap Mita sambil mengambil minuman tersebut.
"Biar aku yang bayar! terang Leynada menyerah kan uang lima puluh ribu ke pedagang itu.
"Angsulnya buat mas aja"
"Ha?" pedagang itu terlihat bingung maksud dari ucapan Leynada.
"Maksudnya kembalinya buat masnya aja." Jelas nya sambil tersenyum.
"Apa sih Ley? bahasa lo tu sering gak jelas deh."
"Ya maaf kan kebawa dari tempat aku tinggal dulu."
"Ia deh, gua faham kok kita harus menghargai satu sama lain cuman gue belum terbiasa dengan bahasa lo jadi harap maklum aja."
"Ia gak papa udah yuk pulang! kasihan mang dadang udah nunggu dari tadi."
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Wanda Salsabila Hanifa
#angsulan nya ...
2022-02-10
2