Flash back Off
Tristan masih menatap lekat mata Siska, dia merindukan mamanya. Dia melihat mata Siska begitu hangat mirip sekali dengan mata mamanya.
"Boss.." Dony menyentuh lengan tristan, setelah Tristan beberapa kali mengabaikan pangilan Ronald. Dony merasakan kalau bosnya sedikit aneh setelah bertemu Siska, Tristan seperti kehilangan kendalinya karena menatap wanita paruh baya itu.
"Ekhm maaf, melihat anda saya jadi teringat mama saya.." Ucap Tristan setelah kembali pada kesadaranya. Semua mata orang di ruangan itu sontak menatap Tristan iba.
"No problem, mulai sekarang anggaplah aku sebagai mamamu nak.." Jawab Siska lembut.
"Yah dia itu momy semua orang tan.." Kata Ronald di balas dengan gelak tawa semua orang.
**************
Sementara itu, di belahan negara lain yaitu kota jakarta. Seorang aktor terkenal sekaligus CEO dari
Production House, RM management sedang sibuk dengan jadwal shooting dan pekerjaanya di kantor.
Gilang sedang shooting iklan sebuah jam tangan brand ternama. Ya, Gilang adalah CEO dari RM management. Sebuah perusahaan yang sudah mencetak beberapa artis dan model di Ibu kota.
Selain CEO, gilang juga seorang aktor serta model iklan terkenal. Brand terkenal sering memintanya sendiri untuk menjadi model iklan mereka. Tentu saja dengan wajah tampan dan tubuh proposionalnya, itulah yang menjadi daya pikat dia.
" Lang, Ponsel lu bunyi terus dari tadi.." Manager Gilang yang bernama septian memberikan sebuah ponsel padanya, tentu saja ponsel itu milik Gilang yang sengaja Tian pegang saat Gilang pemotretan.
Gilang melirik sekilas layar ponselnya. Ada sebuah pesan masuk ke dalam menu whatshapnya.
Lang lu bisa jemput gue gak?mobil gue mogok di daerah kemang.
Gilang berfikir sebentar lalu mengetikkan balasan untuk pesan tersebut.
Lu nyari masalah aja. Kalau kimy tau, bisa di gantung gue.
Kimy kan lagi di luar negeri Lang, mana dia tau lu jemput gue.
Gilang berfikir sebentar, dia merasa kasian pada Nadine. Nadine adalah sahabat Gilang sejak SMA, Saat kuliahpun mereka juga sama-sama.
Hubungan mereka agak renggang saat Gilang mulai memacari Kimy. Kimy cemburu berat pada Nadine. Karena menurut Kimy, Nadine punya perasaan yang lebih dari sebatas sahabat. Kimy bisa merasakan itu.
Memang naluri wanita tidak bisa di bohongi. Nadine memang menyukai Gilang sejak SMA, namun dia tidak pernah berani mengungkap perasaanya karena Gilang tidak pernah menunjukan rasa suka padanya.
Sejak memacari Kimy gilang seperti menjauh dari kehidupan Nadine. Biasanya mereka selalu bersama- sama, Gilang juga menjemput Nadine saat wanita itu membutuhkanya.
Entah setan apa yang merasuki Nadine sejak Gilang berpacaran, dia merasa lebih tertantang untuk mendapatkan Gilang.
Nadine selalu mengirimi pesan saat Gilang lagi bersama Kimy, sengaja ingin membuat Kimy panas.
Nadine seorang designer gaun pengantin terkenal, namanya cukup di perhitungkan di Ibu kota.
Ya udah share lokasi lu sekarang.
Gilang beranjak pergi untuk menjemput Nadine, karena kebetulan pemotretan juga udah selesai.
" Lang lu kemana?.." Tanya Septian.
"Jemput Nadine, mobilnya mogok.." Jawab Gilang sambil berlalu.
Wah ketahuan Kimy mampus lu batin Gilang.
Di sisi lain, Nadine sangat senang karena Gilang akan menjemputnya. Dia mengambil kaca dalam tas kecilnya untuk memeriksa make up nya. Dia tersenyum puas sambil memikirkan ide untuk membuat Kimy cemburu.
Beberapa saat kemudian Gilang datang dengan mobil gaulnya. Dia menghampiri Nadine dan menelpon mobil derek untuk membawa mobil yang mogok itu.
Di dalam mobil, Nadine merengek mengajak Tristan untuk makan siang.
"Okey, okey di mana? gue gak bisa lama-lama, lu tau kan gue harus ke kantor habis ini.." Jawab Tristan.
Yesss batin Nadine.
" Okey " Jawabnya
Mereka memarkirkan mobilnya di sebuah restoran di tengah kota. Saat mau masuk restoran Nadine mengambil ponselnya dan sengaja merekam untuk bikin story Instagramnya.
Dia merekam setiap langkah kakinya dengan menampilkan keadaan sekitar, termasuk mengarahkan camera belakang ponselnya untuk merekam Gilang yang berjalan mendahuluinya.
Setelah aksinya merekam selesai, dia sengaja memberi caption pada story tersebut.
Jangan lupa makan siang bersama orang tersayang❤😍
Done, dia mengupload video tersebut ke story Instagramnya. Dia tersenyum senang, lalu berlari kecil menyamai langkah Gilang.
******************
Kembali ke New York pukul 21.30 Kimy baru datang di rumah mewah keluarga Mattew bersama dengan Lexa manajernya.
Kimy mengendarai sendiri mobil yang dia pinjam dari tantenya.
Setelah memarkir mobilnya, Kimy mendapati mobil asing di halaman luas itu.
"Kayaknya ada tamu deh kim, kita lewat garasi samping aja kim.." Minta Lexa.
"Ngapain sih kak, kayak maling aja.." jawab Kimy sambil tergelak.
"Lu tu ya, gak malu apa kalau ada tamu trus kita nyolong aja masuk.."
"Ngapain mesti malu, kita kan tinggal di sini.." Kimy berjalan mendahului Lexa.
Kimy berjalan masuk tanpa permisi, di ruang tamu gak ada orang batin Kimy.
Kimy masuk lagi ke dalam ruang keluarga, terdengar gelak tawa beberapa orang namun belom bisa dia lihat siapa itu.
Siska menyadari kedatangan ponakanya yang cantik itu "Hey kim, kamu sudah pulang? sini dulu.." Kimy berhenti ketika melihat ada dua orang lelaki duduk memunggunginya.
Kimy ber jalan santai, Dony terlihat menoleh sedikit dan melihat kedatangan Kimy. Mata dony terbelalak kaget tapi masih bisa di atasi oleh pria itu.
"Hey tan.." Kimy menghampiri sarah, mencium pipi tante kesayanganya itu.
Tristan melihat Kimy dengan tatapan tenang, tetapi jika ada yang memperhatikan, sebenarnya dia beberapa kali mengatur dirinya dengan berdehem kecil, tapi sayangnya tidak ada yang menyadari itu kecuali Dony sang asisten.
"Lu ya di sini kelayapan mulu, mentang-mentang gak ada cowok lu.." Olok Ronald.
"Eh lu kenalin temen gue dulu deh.."
"Iya kenalin.." Lanjut Siska antusias.
Kimy melihat dua orang lelaki yang dia yakini umurnya tidak terpaut jauh sedang menatap dirinya.
"Tan, kenalin dia sepupu gue dari jakarta.." Kimy tersenyum pada kedua lelaki itu.
Satu lelaki yang menarik perhatian Kimy, lelaki itu sedang menatapnya tajam. Lelaki tampan dan sexy batin kimy, aku yakin dia tajir terlihat dari semua benda yang menempel pada tubuhnya, bermerk semua batin kimy lagi.
"Hay.." Kimy menggerakan telapak tanganya kanan kiri sambil menampilkan senyum menawanya.
Dony terlihat menganggukan kepalanya sambil tersenyum, sedangkan Tristan, dia melihatnya tanpa expresi, dengan muka datarnya.
"Kalian berdua tidak tahu Kimy.." Tanya Siska pada Tristan dan Dony.
"Dia itu model terkenal lo di jakarta.." Dijawab senyuman oleh Dony.
Sedangkan Tristan masih tetap tanpa expresi.
Siska heran, tadi sebelum Kimy datang Tristan tampak ceria, bahkan mereka bersenda gurau, sekarang kenapa batin Siska.
"Kimy, mereka berdua darj jakarta.." Joseph bersuara.
"Masa kamu tidak kenal Tristan, dia itu pengusaha TOP, pasti semua orang tahu dia.."
"Tristan!!" Kata Kimy mengulang nama Tristan, setelah om nya joseph menyebut nama Tristan, Kimy merasa nama itu tidak asing baginya.
Dia memperhatikan lagi wajah tanpa expresi di depanya itu lekat. Benar saja Kimy baru sadar kalau di depanya itu adalah pengusaha terkenal yang banyak di gilai kaum hawa di negaranya, termasuk kaum selebritas.
"Oh ya, sepertinya gue tahu.." Jawab Kimy riang sambil menunjuk-nunjuk Lelaki tanpa expresi itu.
Wow setelah di lihat secara langsung, ternyata Tristan Aditya Abraham itu ganteng banget. Pantes aja semua temen-temen modelnya sering menjadikanya topik pembahasan batin kimy.
Baru pertama kali Kimy melihat lelaki itu secara langsung. Sering kali ia melihat Tristan di majalah bisnis atau di undang ke TV juga membahas masalah bisnis.
Tapi bukanya dia itu sering jalan dengan model dan artis, sering kali berita online dan sosial media menggosipkan pria itu sedang jalan dengan artis ini, dengan model itu otak Kimy berbicara sendiri.
Kimy terhenyak sadar dari pikiran liarnya. Lalu mengalihkan pandangany dari lelaki tanpa expresi itu. Kembali dia fokus pada tantenya sinta.
"Tan, aku besok balik.." Ucap kimy santai.
"Wah tante kesepian lagi donk.." Sinta tampak berdecak kesal.
"Lu balik besok, dia juga balik besok, kenapa gak bareng aja.." Ucap Ronald frontal.
"Iya benar.." Jawab Sinta dan Robert bersamaan.
"Lu jangan ngarang deh, tiket gue udah diset waktunya barengan sama kru.." Kimy mendengus kesal, sambil melirik lelaki miskin expresi itu. Lagian siapa sudi pulang bareng lelaki tanpa expresi gitu, kayak patung aja. Ganteng sih ganteng tapi ya gak gitu juga kali batjn kimy mengoceh lagi.
"Ekhmm, Om Robet, Tante saya permisi dulu. Terima kasih atas makan malamnya. Tristan beranjak setelah dia pamit.
"Kenapa buru-buru, tante berharap kamu menginap di sini nak Tristan .." Jawab siska sambil ikut berdiri.
"Maaf, bukanya saya tidak mau. Tapi masih ada yang harus saya selesaikan sebelum kembali besok.." Jawab Tristan dengan suara beratnya.
Setelah berpamitan dengan Robet dan Siska, Ronald merangkul Tristan dan mengantarkan ke depan.
Kimy kembali ke kamarnya setelah pria itu berlalu, dia sedikit menggerutu kecil. Bagaimana bisa dia berpamitan pada semua orang, tapi gak memperdulikan gue sama sekali, dia gak anggep gue ada ternyata. Batin Kimy kesal, bahkan dia menggenggamkan salah satu tanganya dan memukul-mukul tangan lainya.
**********😍😍😍😍😍😍**********************
Gimana Readers, makin seru ga ceritanya. Jangan lupa komen dikolom ya , aku tunggu juga kritik dan sarannya.
**********😍😍😍😍😍😍😍********************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments