Kenangan pahit 1

Ini sangat menyenangkan, terima kasih.." Ucap Tristan tulus, saat dia menyudahi makannya dan meminum orange juice, lalu mengelap mulutnya dengan tisu.

"Kalian keluarga yang hangat dan bahagia, Jujur ini membuatku sangat iri padamu nal.." Kata Tristan dengan kata-kata yang syarat akan makna.

Dony terhenyak menatap bosnya, saat mendengar Tristan mengatakan itu. Pasalnya Tristan adalah orang yang sangat tertutup, tidak mudah memancingnya membicarakan masalah keluarga.

"Bagaimana dengan keluargamu?.." Siska meloloskan pertanyaan sakral dalam hidup Tristan. Siska menatap lekat Tristan dengan mata teduh dan lembut, mata teduh itu tidak luput dari pandangan Tristan. Terasa menghangatkan jiwa Tristan.

Sontak saja mendengar itu, Robert, Ronald dan Dony menatap Siska terkejut. Mereka lalu saling melempar pandangan bingung.

"Maaf bos sudah malam, apa tidak sebaiknya kita kembali.." Dony ambil sikap, karena bos nya merasa tersudutkan.

"Saya tidak punya keluarga.." Jawab Tristan santai, mengabaikan omongan Dony.

"Eekhmmm, Mom kenapa Thomas belum kembali?.." Ronald mencoba mengalihkan momy nya, segera di pahami oleh tristan, namun di abaikan oleh Siska.

Tristan tersenyum penuh makna.

"Melihat anda mengingatkan saya pada seseorang.." Tristan menggantung ucapnya, Siska masih menatap lekat Tristan. Siska mulai menyadari kalau lelaki yang di tatapnya saat ini mempunyai luka yang tersembunyi, mata hatinya mengatakan kalau Tristan begitu kesepian, Siska merasakan trenyuh di ulu hatinya.

"Ekhmm, Tante yakin kau akan menemukan kebahagiaanmu nak.." Tristan menatap lekat mata Siska, melihat lagi mata itu mengingatkanya pada seorang wanita yang sangat dia sayangi.

Tristan menatap lekat mata wanita paruh baya itu. Ya, jelas dia merindukan sosok wanita yang di sebutnya sebagai mama. Seandainya saja mamanya masih ada, pasti sekarang seumuran dengan Siska.

****************

Flash back 19 Tahun lalu

Rumah megah bak istana itu tiba-tiba berubah. Tidak seperti biasa, saat biasanya anggota keluarga itu berkumpul menikmati makan malam dengan hangat. Tidak dengan malam itu, karena malam itu, rumah itu begitu mencekam.

" Praaang...Praaang..." Terdengar suara benda terjatuh dan pecah. Gucci dengan harga puluhan juta itu hancur berserakan di ruang keluarga.

Seorang anak kecil berumur 10 tahun datang menghampiri ibunya sambil menangis.

"Mama.. mama... Mama tidak apa-apa..." Tanya anak lelaki itu, anak itu begitu ketakutan. Seumur hidup baru kali itu dia melihat darah begitu banyak dilantai.

"Den Dafa ayo ikut bibi..." Seorang pelayan tampak menarik paksa anak kecil itu.

Tetapi anak itu memberontak, dia tidak mau meninggalkan mamanya yang sekarat saat itu.

Terdengar suara lelaki dengan nada memerintah datang.

"Panggil ambulance, bawa wanita itu ke rumah sakit, aku tidak mau dia mati di rumah ini."

"Bagaimana dengan den Daffa tuan?.."

" Biarkan saja dia, kurung dia di kamar. Aku harus memastikan dulu dia anak kandungku atau bukan.."

Lelaki itu berlalu keluar rumah sambil menelpon seseorang.

"Sudah beres sayang, wanita itu akan segera keluar dari rumah ini.." Daffa sayup-sayup mendengar suara lelaki itu sedang menelpon seseorang yang dia sendiri tidak tahu siapa.

"Ssstttttt!!"

"Den Daffa, ayo masuk dan tutup pintunya. Nanti papa den Daffa tau kalau aden menguping..." Ucap berbisik wanita tua itu.

" Tunggu bi Inah, Daffa mau mendengar papa bicara dengan siapa?...

Bi Inah menggelengkan kepalanya dan segera menutup pintu kamar itu.

Bi Inah begitu terenyuh melihat Daffa yang saat itu begitu menyedihkan. Bi Inah yang merawat Daffa dari bayi, memandikan, menggendong. Jelas Bi Inah mempunyai ikatan tersendiri dengan anak majikanya itu.

" Sabaar ya den, masih ada bibi yang akan merawat aden..." Air mata bi Inah mengalir membasahi pipinya.

Bi Inah ingat, betapa baik hatinya Rahma, mama Daffa kepada semua penghuni rumah itu, tidak peduli mereka di situ cuma seorang pembantu.

Rahma yang sering di perlakukan tidak adil oleh suaminya. Sebagai istri seorang pengusaha terkenal penampilan Rahma cenderung sederhana, dia tidak suka berfoya-foya dengan uang suaminya.

Justru Lelaki itu lah yang menurut Inah tidak layak di sebut suami yang baik. Lelaki itu sering pulang sempoyongan dalam keadaan mabuk. Sering marah- marah tak jelas pada Rahma yang merupakan istri yang sabar dan penurut.

Inah juga sering memergoki Lelaki itu menelepon seorang wanita di taman belakang. Bahkan Inah sering mendengar desahan-desahan aneh saat mereka sedang bertelpon.

Jelas Inah tahu, karena bos lelakinya itu menelpon selingkuhanya tidak tahu tempat. Di Manapun dan kapanpun, saat Rahma tidak ada di sisinya, lelaki itu selalu video call dengan wanita lain.

Bukan hanya Inah yang tau, tetapi itu sudah menjadi rahasia umum di dalam rumah itu. Tetapi tidak ada yang berani mengadu kepada Rahma. Mereka takut menyakiti hati Rahma yang begitu baik.

Sudah seminggu sejak peristiwa itu terjadi, Rahma kehilangan janinnya yang berusia 8 bulan. Hatinya begitu teriris sakit, mendapatkan perlakuan seperti itu dari suaminya, orang yang sangat di cintainya.

Bahkan dia kehilangan buah cinta ke duanya. Setelah Rahma di pindahkan ke ruang rawat inap, hanya bi Inah yang diam-diam menemui Rahma di rumah sakit saat siang hari. Bi inah dengan telaten menyuapi Rahma, tetapi itu tidak berlangsung lama karena Rahma melarang bi Inah untuk datang.

Tiga minggu di rumah sakit, Rahma sudah merasa baikan. Dalam hatinya bertekad untuk segera pulang, menemui Daffa anak kesayangannya yang sudah sangat dia rindukan.

Dia juga ingin menyelesaikan masalahnya dengan suami tercintanya. Rahma bergegas keluar rumah sakit dan memesan taxi online dari ponselnya.

Taxi online itu memasuki rumah mewah Rahma, dia turun tanpa mengetuk pintu langsung masuk mencari putra semata wayangnya.

Begitu terkejutnya dia melihat seorang wanita duduk di ruang keluarga sambil nonton tv dan terlihat suaminya tidur di pangkuan si wanita itu.

"Mas.." Rahma berteriak mendapati kenyataan pahit di depanya, sontak saja kedua orang yang sedang di mabuk asmara itu kaget. Suaminya yang di banggakan selama ini, Rahma menangis sejadinya menerima kenyataan ini.

Suaminya dan wanita itu masih berdiri kaku mendapati Rahma muncul secara tiba-tiba.

" Apa ini mas? jadi karena ini, kamu tega menyakitiku kemarin.." Rahma menggoyang-goyangkan tubuh suaminya minta penjelasan.

Dengan sekali gerakan dari tangan suaminya, Rahma terperosok di lantai.

"Jangan kau menyentuhku dengan tangan kotormu.." Jawab lelaki itu.

"Apa maksudmu mas? Siapa wanita ini?.." Rahma menunjuk ke arah wanita yang berdiri angkuh itu.

"Kau tidak perlu tahu siapa dia, kau yang seharusnya tau diri, kau wanita rendahan yang ku pungut dari tong sampah, beraninya kamu menyelingkuhiku.

"Sudah ku bilang mas, aku tidak pernah selingkuh dengan siapapun.." Rahma menjelaskan dengan berderai air mata.

"Termasuk dengan Tony, sahabatmu itu?.." Tanya lelaki itu dengan sorot mata tajam.

"Aku sudah menduganya, selama ini aku membiarkan kalian dekat karena aku percaya padamu, tapi lihatlah kau bahkan hamil anaknya.."

"Mas!!!.." Rahma berdiri menghampiri suaminya, dia menarik kerah baju lelaki itu dan menariknya kuat.

Rahma sudah tidak tahan lagi dengan penghinaan ini, rasanya dia ingin mencabik-cabik kedua orang yang ada di depanya itu.

" PLAAAAAKK, PLAAAAKKK..!!!"

Lelaki itu menampar wajah Rahma bolak balik, rahma terperosok ke lantai, bukan tubuhnya yang di rasakan sakit, tapi hati dan jiwanya yang kini hancur berkeping-keping.

Sudah cukup, sudah selesai batin Rahma.

Dengarkan aku, kata lelaki itu lantang "Mulai detik ini, saat ini aku menceraikanmu, aku mentalak tiga dirimu.." Rahma terperanjat kaku mendengarnya.

"Kau tidak akan mendapatkan apapun dariku, pergilah dari sini dengan tangan kosong.."

Seketika keadaan hening, hanya terlihat pelakor yang tertawa puas melihat penderitaan Rahma.

"Kenapa mas?.." Tanya Rahma lirih tak bertenaga.

Tidak ada jawaban, Rahma mencoba untuk berdiri berjalan ke arah kamar putranya, Rahma sudah tidak peduli lagi dengan semua itu, dia hanya ingin melihat Daffa putra kesayanganya.

"Jangan kau bawa Daffa.." Kata pria itu. Seketika Rahma menghentikan langkahnya, dia takut, dia bingung. Rahma bisa terima kalau dia di usir tanpa sepeser uang, tapi dia tidak bisa pergi tanpa daffa batinnya.

"Dia anakku, aku akan membesarkannya menjadi lelaki hebat.." Kata lelaki itu lemah.

"Siapa bilang dia anakmu?.." Ucap Rahma lantang. Tiba-tiba terbesit ide gila dari otak Rahma agar dia tidak di pisahkan dengan anaknya.

Lelaki itu membulatkan matanya lebar, mendengar perkataan Rahma.

"Apa maksudmu?.." Tanyanya tajam pada Rahma.

Rahma membalikan badanya menatap laki-laki yang baru saja menceraikanya itu.

"Kau percaya bahwa janin yang ku kandung anak orang lain, bagaimana mungkin kau percaya kalau Daffa adalah anakmu.."

Sorot mata lelaki itu mendelik tajam, dia berjalan cepat menghampiri Rahma dan menarik rambut wanita itu ke arah pintu keluar rumahnya.

"Mas, sakit.." Teriak Rahma.

Daffa yang menyaksikan semua pertikaian orang tua nya itu pun muncul dari balik pintu kamarnya.

"Mamaaa.." Daffa berlari memeluk pinggang Rahma sambil menangis.

"Baguus, wanita jalang dan anak haram.." Kalian berdua pergilah dari rumah ini, lelaki itu menjambak rambut Rahma kuat dan menyeret lengan daffa ke luar rumah.

Rahma dan daffa terlempar ke luar pagar rumah mewah itu, mereka berdua berpelukan erat sambil menangis.

Setelah beberapa saat mereka berpelukan, Rahma mau beranjak pergi. Namun tiba-tiba wanita itu, si pelakor memanggilnya.

"Hey, tunggu.. Aku ada sesuatu untukmu.." Wanita itu memberikan amplop berwarna coklat pada Rahma.

Rahma hanya diam menerima amplop itu, dia tidak peduli apa isi amplop itu. Dia hanya ingin meninggalkan rumah itu bersama anaknya.

"Kau tidak boleh membuangnya, kau akan menyesal jika membuangnya.." Kata wanita itu, sambil berlalu masuk ke dalam rumah itu lagi.

Rahma berjongkok menatap mata polos Daffa, begitu sebaliknya, daffa menatap teduh mata Rahma. Mata yang begitu lembut, mata sayu penuh air mata, itu yang Daffa lihat saat itu. Tatapan teduh menghangatkan dari seorang wanita yang sampai saat ini, tidak pernah Daffa lupakan.

Flash back Off

****************😍😍😍😍😍😍😍*****************

Readers jangan lupa tinggalkan jejak dikolom coment yah, boleh di sertai kritik dan saran supaya Author bisa bebenah.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Episodes
1 New York
2 I love you
3 Kenangan pahit 1
4 Bertemu denganmu
5 Taktik Nadine
6 Tak Mau Kehilangan
7 Panti asuhan
8 Laura
9 Wanita bar-bar dan Lelaki tanpa expresi
10 Takut
11 Kerja sama
12 Kiriman bunga
13 Menyukaimu
14 Pemanasan
15 Benci
16 Keluarga
17 Hancur
18 Hari keberuntungan
19 Jalang
20 Adik
21 Malam Panas 1 (21+)
22 Malam Panas 2 (21+)
23 ke luar rumah
24 Service Tristan
25 Dony dan Mario
26 Kabur
27 Merengek manja
28 Kaulah Kekuatanku
29 Kami saling mencintai
30 Kimy versus Angela
31 Di penjara lagi
32 Bukan Anak Haram
33 Anak Yang Tak Diharapkan
34 Maukah kau berjanji?
35 Kimy Versus Laura
36 Mencarimu
37 Laura Abraham, siapa kau sebenarnya?
38 Apakah cinta semenyakitkan ini?
39 Hidup sungguh tak adil
40 Kau ada permintaan terakhir?
41 Tunggu aku sayang
42 Jangan berharap lebih
43 Apa yang membuatmu menangis?
44 Benarkah aku jatuh cinta padamu
45 Aku Merindukanmu
46 Kecelakaan
47 segila apa dia sebenarnya
48 Mereka akan bersama lagi
49 Pangeranmu
50 Istri kedua
51 Berhasil keluar
52 Ruang bawah tanah
53 Maafkan aku
54 Akhir hidupku
55 Membunuh calon anakku
56 Dia mencari mu selama ini
57 Haruskah aku memaafkanmu
58 Separuh jiwaku pergi
59 Melihat tanpa menyentuh
60 Maafkan papa
61 Godaan Angel
62 Bertemu denganmu
63 Merelakan Kimy untukmu
64 Memberimu kebahagiaan
65 Kau membuatku gila
66 Tak bisa memiliki hatimu
67 Akan menikah
68 Tidak mau menikah
69 Menginap
70 Percayalah padaku
71 Donor darah
72 Gallery Nadine
73 Pulang ke rumah
74 Teddy sadar
75 Pertemuan
76 Maafkan aku
77 Menculik
78 Balas dendam
79 Takdir kita
80 Keputusan
81 Trauma
82 sangkar emas
83 Lamaran
84 Pengorbanan Gilang
85 Cemburu
86 Kau milikku
87 Kau hidupku
88 Belum percaya
89 Apa kau bahagia
90 Bunuh aku
91 Mencintaimu
92 Tempat yang kotor
93 Berita buruk
94 Pergi
95 Hidup baru
96 Pertemuan
97 Galau
98 Pertahanan runtuh
99 Selamat datang dirumah
100 Makan malam
101 Bali
102 Melarikan diri
103 Hanya kematian yang nemisahkan
104 Pingsan
105 Peran Dony dan Nadine
106 Nadine menguping
107 Berdamai dengan masa lalu
108 Ingatan bintang jatuh
109 Hamil
110 Kedatangan Sinta
111 Ketahuan mami
112 Laut mediterania
113 Duka
114 Aku datang
115 Bunuh diri
116 Mimpi jadi nyata
117 Akan menikahimu
118 SAH
119 Cincin kawin
120 Kekecewaan Dony
121 Menuruti maumu
122 Kekecewaan Gilang
123 Wasiat Teddy
124 Ikuti kata hatimu
125 Maaf
126 Bergantunglah padaku
127 Mengikuti Dony
128 Hubungan semakin membaik
129 Nadine berulah
130 Menghukum mereka
131 Tak sanggup
132 Tidak menyerah
133 Cerita pada Gilang
134 Tidak akan bercerai
135 Apa aku akan mati
136 Tanda tangan
137 Dony tahu
138 Menikah
139 Syarat Teddy
140 Jeff
141 Takut akan kematian
142 Om ganteng
143 Duniaku, rumahku, hidupku
144 I miss you so much
145 Operasi
146 Anak kembar
147 TAMAT
148 Bonchap 1
149 Bonchap 2
150 Bonchap 3
151 Bonchap 4
152 Bonchap 5
153 Bonchap 6
154 Bonchap 7
155 Bonchap 8
156 Bonchap 9
157 Bonchap 10
158 Bonchap 11
Episodes

Updated 158 Episodes

1
New York
2
I love you
3
Kenangan pahit 1
4
Bertemu denganmu
5
Taktik Nadine
6
Tak Mau Kehilangan
7
Panti asuhan
8
Laura
9
Wanita bar-bar dan Lelaki tanpa expresi
10
Takut
11
Kerja sama
12
Kiriman bunga
13
Menyukaimu
14
Pemanasan
15
Benci
16
Keluarga
17
Hancur
18
Hari keberuntungan
19
Jalang
20
Adik
21
Malam Panas 1 (21+)
22
Malam Panas 2 (21+)
23
ke luar rumah
24
Service Tristan
25
Dony dan Mario
26
Kabur
27
Merengek manja
28
Kaulah Kekuatanku
29
Kami saling mencintai
30
Kimy versus Angela
31
Di penjara lagi
32
Bukan Anak Haram
33
Anak Yang Tak Diharapkan
34
Maukah kau berjanji?
35
Kimy Versus Laura
36
Mencarimu
37
Laura Abraham, siapa kau sebenarnya?
38
Apakah cinta semenyakitkan ini?
39
Hidup sungguh tak adil
40
Kau ada permintaan terakhir?
41
Tunggu aku sayang
42
Jangan berharap lebih
43
Apa yang membuatmu menangis?
44
Benarkah aku jatuh cinta padamu
45
Aku Merindukanmu
46
Kecelakaan
47
segila apa dia sebenarnya
48
Mereka akan bersama lagi
49
Pangeranmu
50
Istri kedua
51
Berhasil keluar
52
Ruang bawah tanah
53
Maafkan aku
54
Akhir hidupku
55
Membunuh calon anakku
56
Dia mencari mu selama ini
57
Haruskah aku memaafkanmu
58
Separuh jiwaku pergi
59
Melihat tanpa menyentuh
60
Maafkan papa
61
Godaan Angel
62
Bertemu denganmu
63
Merelakan Kimy untukmu
64
Memberimu kebahagiaan
65
Kau membuatku gila
66
Tak bisa memiliki hatimu
67
Akan menikah
68
Tidak mau menikah
69
Menginap
70
Percayalah padaku
71
Donor darah
72
Gallery Nadine
73
Pulang ke rumah
74
Teddy sadar
75
Pertemuan
76
Maafkan aku
77
Menculik
78
Balas dendam
79
Takdir kita
80
Keputusan
81
Trauma
82
sangkar emas
83
Lamaran
84
Pengorbanan Gilang
85
Cemburu
86
Kau milikku
87
Kau hidupku
88
Belum percaya
89
Apa kau bahagia
90
Bunuh aku
91
Mencintaimu
92
Tempat yang kotor
93
Berita buruk
94
Pergi
95
Hidup baru
96
Pertemuan
97
Galau
98
Pertahanan runtuh
99
Selamat datang dirumah
100
Makan malam
101
Bali
102
Melarikan diri
103
Hanya kematian yang nemisahkan
104
Pingsan
105
Peran Dony dan Nadine
106
Nadine menguping
107
Berdamai dengan masa lalu
108
Ingatan bintang jatuh
109
Hamil
110
Kedatangan Sinta
111
Ketahuan mami
112
Laut mediterania
113
Duka
114
Aku datang
115
Bunuh diri
116
Mimpi jadi nyata
117
Akan menikahimu
118
SAH
119
Cincin kawin
120
Kekecewaan Dony
121
Menuruti maumu
122
Kekecewaan Gilang
123
Wasiat Teddy
124
Ikuti kata hatimu
125
Maaf
126
Bergantunglah padaku
127
Mengikuti Dony
128
Hubungan semakin membaik
129
Nadine berulah
130
Menghukum mereka
131
Tak sanggup
132
Tidak menyerah
133
Cerita pada Gilang
134
Tidak akan bercerai
135
Apa aku akan mati
136
Tanda tangan
137
Dony tahu
138
Menikah
139
Syarat Teddy
140
Jeff
141
Takut akan kematian
142
Om ganteng
143
Duniaku, rumahku, hidupku
144
I miss you so much
145
Operasi
146
Anak kembar
147
TAMAT
148
Bonchap 1
149
Bonchap 2
150
Bonchap 3
151
Bonchap 4
152
Bonchap 5
153
Bonchap 6
154
Bonchap 7
155
Bonchap 8
156
Bonchap 9
157
Bonchap 10
158
Bonchap 11

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!