Karena aku pergi ke kantor. aku tidak sempat mendengar penjelasan teman ku. setelah urusan ku selesai aku kembali ke kelas karena waktu sudah masuk pelajaran selanjutnya.
"Ti sini..." ucap Sandra
"oke.."
"ini makanan kamu." ucap Sandra
"hmm makasih. oh iya, tadi aku gak sempat mendengar penjelasan kalian karena ada pak Fadhil tadi. jadi, kalian ini saling kenal?" tanya ku
"ah? eh... yah kami saling kenal karna kami se SD. dan dulu dia teman satu bangku ku. tapi saat kelas 6 SD dia di pindahkan ke A. jadi punya teman baru dan melupakan aku. " Ucap Sandra yang terlihat kecewa.
"Bukan seperti itu San. aku gak maksud kaya gitu. justru waktu itu aku ingin memperkenalkanmu pada mereka. tapi kau tahu. pada akhirnya mereka meninggalkanku." Ucap Sintia yang menyesal.
"Itu karma dariku." Ucap Sandra yang masih tidak terima.
"Aku tahu perasaanmu San. Tapi dengan adanya penjelasan setidaknya beri dia kesempatan. ". Ucapku agar merasa Sandra lebih baik dalam hubungan teman lamanya.
"Aku pikirkan dulu. Btw, dipikir-pikir gak nyambung juga yah. Kita kan kuliah jurusan management dan komunikasi, kok di suruh penelitian IPA." Ucap Sandra.
"Hmm.. ini sih masih bagian dari jurusan kita juga. tujuannya untuk kerja sama. " Ucapku.
" Btw, kita akan pergi kemana untuk penelitian?" Ucap Rafly.
"hmm... Paling ke pegunungan yang dekat air terjun. disitu kita dapat meneliti apa terdapat banyak sampah dalam sungai itu atau tidak. jadi, kita bisa terjun komunikasi ke masyarakat sekitar dan memberitahu solusinya. "
Ucapku.
"hmmm ... boleh" Ucap Sintia.
"Yaap. Bagaimana?" Ucapku.
"Boleh tuh sekalian wisata." Ucap Sandra yang penuh semangat seketika.
"Ke Puncak yah waaah serunya". Ucap Sintia.
"Baiklah. aku akan membawa mobil. " Ucap Rafly.
"Kita janjian di depan gerbang Kampus yah.Makasih... mohon kerja samanya" Ucapku.
"Baik". Ucap mereka bertiga.
...***...
waktu sudah pukul 7 malam, aku siap - siap pergi bekerja. aku mengambil tas untung saja tempat bekerja ku dekat. aku bekerja di kafe.
"eh nona , choco latte satu yah." ucap pembeli
"oke..siap."
tiba - tiba seseorang datang mungkin sedang istirahat untuk bersantai. aku menghampirinya karena aku bagian waitress.
"halo... mau pesan apa?" tanya ku
"aku pesan..(bengong)"
"kenapa wajahnya merasa gak asing yah? kapan terakhir kali aku lihat wajah gak asing ini" gumamnya mengingat berpikir
"halo.." ucapku membuatnya tersadar
"ah aku... cappucino saja." ucapnya
"oh iya tunggu pesanannya datang tuan."
"iya.."
Tak terasa waktu sudah pukul 12 malam. aku pulang berlari secepatnya !! syukurlah aku selamat karena jalan nya sepi banget.
aku langsung tertidur lelah.
"haih... besok penelitian yah. untung saja, aku tidak lupa meminta izin pada atasan ku. huft..." ucapku berbicara sendiri
keesokan harinya. Di tempat yang sudah dijanjikan.
"Mana yah Sintia?" Ucap Sandra.
"hehe aku tahu kamu khawatir. coba telepon dia." Ucapku
"heh males ah." Ucap Sandra yang pura-pura tidak peduli.
"hmmm kamu ini. " Ucapku
aku pun menelpon Sintia.
"halo, kamu dimana?"
"aku sedang di perjalanan . aku kan jalan kaki." Ucap Sintia
"ya udah cepat yah aku gak suka nunggu lama. " Ucapku
Lalu sebuah mobil datang.
"Apa sudah siap semuanya?" Ucap Rafly.
"wah dia terlihat tampan yah memakai kaos panjang hitam yang menutup dibagian lehernya dengan kulitnya yang putih serta rambut yang di paras, postur tubuh yang pas... Perfect. Benar kan Tian? " Ucap Sandra.
"hmmm... mungkin." Ucapku yang dingin.
"hhhh dasar tidak normal." Ucap Sandra yang menggoda Tian.
"hey aku tanya kalian ga dijawab? " Ucap Rafly.
"Belum satu orang lagi tunggu. " Ucapku.
"Nah dia datang. kamu ini lambat banget sih kaya Arimbi" Ucap Sandra
"Hah..hah.. Maaf aku juga ini berlari. " Ucap Sintia.
"Ya sudah masukan barang kalian ke bagasi. Oh ya Tian. kamu duduk didepan." Ucap Rafly
"Kenapa aku harus di depan? aku akan dibelakang saja yah hehe" Ucapku.
"tidak bisa. karna dibelakang bila ada kamu nanti sempit. supaya aku bisa tidur." Ucap Sandra.
"Sandra benar. aku suka tidur. sudahlah kamu didepan saja." Ucap Sintia.
"...baiklah." Ucapku yang mengalah.
Saat diperjalanan menuju tempat tujuan.
"Tian, apa hubungan kamu sama Pak Fadhil." Ucap Rafly.
"maksudmu?" Ucapku yang heran dengan pertanyaannya.
"hmm... tidak hanya saja setiap pembelajaran matanya selalu tertuju padamu. " Ucapnya
"heh perasaanmu saja." Ucapku yang santai-santai aja
"ngomong- ngomong mereka tertidur pulas yah?" Ucap Rafly.
"oh yah? huhum biarkan saja." (sambil melihat kebelakang mobil).
...(Penampilan Rafly)...
...***...
Disisi lain...
"Kak, asisten kakak mana?" Ucap Fadli adiknya Pak Fadhil.
"Dia pergi untuk penelitian. " Ucap Fadhil.
"hmm.. gitu. Ucap Fadli yang terlihat sedikit kecewa.
"ada apa? jangan-jangan kamu menyukainya?" Ucap Fadhil.
"hah? hahah Mana mungkin. aku hanya mengaguminya saja. Dia cantik, baik, kalem, jarang bicara. lagi pula bila aku menyukainya dia gak akan mau sama aku. karena aku masih kecil. " Ucapnya sambil sarapan.
Fadhil tidak memberi respon sedikit pun.
"Tetapi, kenapa kakak begitu peduli sama dia? Apa kakak suka sama dia?" Ucapnya.
"Aku ini walikelasnya dan sekaligus dia asistenku kami hanya berperilaku sewajarnya. Jangan berpikir yang aneh-aneh. Sudah cepat habiskan makananmu. Aku akan mengantarmu ke sekolah. " Ucap Fadhil.
"Baiklah dasar kakak galak." Ucap Fadli dengan suara kecilnya.
"Apa kamu bilang?" Ucapnya
"Gapapa hehe.." Ucap Fadli.
"punya kakak galak banget. jadi rindu kakak ipar.." gumam Fadli adiknya
"umm kak, apa kakak rindu istri kakak?" tanya Fadli
"tentu saja." jawabnya seketika terdiam
"hmmm... tapi, ia sudah tiada kak. carilah yang baru.." ucap Fadli
"aku yakin dia masih ada. aku yakin.." ucap kakaknya
"hmmm ya sudah terserah kakak. aku kemari karena ayah ibu meminta ku untuk bersama kakak. ayah ibu takut kalau kakak depresi dan bunuh diri." jelas adiknya
"aku bukan anak kecil , aku juga punya pemikiran ku sendiri." jawab Fadhil sambil melihat tab nya
"umm... kak, aku punya penawaran dari guru sekolah ku. aku bisa kuliah di luar negeri bahkan bisa ikut audisi jadi model juga. menurut kakak apakah aku akan berhasil?" tanya nya lagi
"kau ingin kuliah? jurusan apa? bukankah kamu sudah menjadi model untuk apa ikut audisi." tanya Fadhil
"haih... jika aku ikut audisi itu rating ku akan naik kak. aku ikut jurusan akting saja.." ucapnya
"akting? mau jadi aktor?" tanya kakak nya
"hu'um doakan aku yah kak agar aku sukses. lalu, aku cari pacar dan menikah dengannya. lalu aku punya anak membesarkannya mendidiknya dan menikahkannya bersama orang yang tepat." jelas adiknya mengkhayal terlalu jauh
"belajar yang benar baru memikirkan hal lain." ucap kakaknya pergi
"huh..!!"
...(penampilan Fadli)...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments