Setelah sampai tujuan...
Kami berjalan menuju ke dalam bukit. aku melihat air terjun yang tinggi dengan indahnya bunga - bunga di tepi sungai. aku melihat di sebelah sana sedikit datar tanahnya.
"huuaamm... ah nyenyaknya tidur di mobil. apa kita sudah sampai? aku lelah" tanya Sintia
"iya kita sudah sampai. ayo siapkan tenda." ucapku membuka tad ku
"apa kita akan menginap disini." Ucap Sintia
"hmmm... iya sehari." Ucapku yang sedang menyiapkan tenda.
"aku bantu." Ucap Rafly malah membantu ku
"Tidak perlu. kau bantu saja yang lain. Lihat mereka dari tadi malah bingung harus yang mana dulu. " ucapku yang tidak mau diganggu.
"aku ingin membantu seseorang yang aku inginkan bukan yang lain." Ucap Rafly yang terdengar sedikit kesal.
"tapi kenapa?" tanya ku aneh
"Karna aku menyukaimu." Ucap Rafly yang sedikit tersipu malu.
"Secepat itu menyukaiku?" Ucapku yang sedang kebingungan harus berbuat apa.
"hmmm... dari sejak SMA aku sudah menyukaimu. "ucap Rafly yang makin malu dibuatnya.
"SMA? Apa kamu satu SMA sama aku?" Ucapku yang terkejut kalau dia satu SMA sama aku.
"iyaah... hanya saja aku IPS dan kamu IPA. jadi aku hanya bisa mengagumimu dari kejauhan. waktu itu, saat aku ingin mengatakan aku menyukaimu. lalu, kamu sedang bersama banyak pria. dan aku kira mungkin salah satu diantara mereka adalah pacarmu. jadi aku mundur saja dulu untuk sementara. Tapi sekarang tidak lagi. Apakah kamu mau menjadi kekasihku? " Ucap Rafly yang bersungguh - sungguh.
"hmm... aku pikirkan dulu. tidak apa? karena aku belum pernah berhubungan jalin kasih. " Ucapku yang terlihat kalau selama ini aku jomblo.
"hah? jadi selama ini kamu single?" Ucap Rafly yang sangat terkejut sekaligus bahagia.
"iyaah. kenapa? apakah kau mengejekku?" Ucapku yang sangat kesal.
"ppftt tidak.. justru aku senang karena yang pertama kali menyatakan cinta adalah aku. " Ucap Rafly yang sedang membelai kepalaku.
"Jangan seenaknya menyentuhku. " Ucapku yang sedikit tersipu malu.
"heh.. kalian berdua lagi ngapain?" Ucap Sandra yang sedikit kesal.
"ah.. maaf kalian ada perlu bantuan?" Ucap Rafly yang merasa bersalah karena dijadikan mereka seperti kambing.
"iya nih gimana cara buat tenda? aku gak bisa. huh" Ucap Sandra.
Seketika Sandra menghampiriku dengan semangatnya.
"Ti, apa yang kalian bicarakan dari tadi? " Ucap Sandra yang sedang menggoda temannya.
"apaan sih engga ada." Ucapku yang sedang berpura-pura tidak ada apa-apa.
"haaiih.. aku kira ada yang seru. ya sudah aku pergi dulu. bantuin mereka." Ucap Sandra sambil melambaikan tangan.
"yaah.. pergi sana.. " Ucapku yang senang akan kelakuannya.
Disisi lain.
"Tuan. kami sudah menemukan tempat asisten tuan berada. " Ucap pengawal Fadhil.
"baik . Ayo pergi temui mereka. aku khawatir apa yang dia lakukan. " Ucap Fadhil sambil bergegas pergi.
"siap tuan" Ucap para pengawal
...***...
Malam pun tiba....
"besok pagi kita akan melakukan eksperimennya. karena airnya sudah aku ambil. "ucapku
"hmmm... baiklah. Kamu ini udah cantik, kalem, cerdas. hanya saja... wajahmu membuat orang takut karena kamu terlalu dingin sama orang lain."ucap Sintia.
"Kamu juga cantik. hanya saja terlalu centil." Ucapku yang membalasnya.
"candaan mu sungguh sangat garing sekali." Ucap Sintia tertawa terbahak-bahak.
"lalu? apa yang membuat kamu tertawa?!" Ucapku yang heran.
"wajahmu dan wajah Sandra yang semangat saat makan hingga belepotan." Ucap Sintia yang tertawa makin terbahak-bahak.
"Aku tidak jaim sepertimu. Sin" Ucap Sandra yang sedang makan.
"jangan di abisin dong !! aku juga mau." ucap Sintia
"Rafly, boleh pinjam laptopmu?!" tanya ku
"boleh ini...apa yang mau kamu lakukan?" tanya nya mendekati ku
"hmm... aku mau buat laporan penelitian jadi tinggal isi." ucap ku
"oh... kalau gitu aku bantu. di buku paket halaman berapa?" tanya Rafly membuka buku
"halaman..." ucapku
Sandra dan Sintia membawakan kami makanan.
"ini makanlah. kalian harus makan, di tempat terbuka seperti ini ditambah angin malam kan gak baik buat tubuh." ucap Sintia
"hehe... makasih. eh, udah pada ngantuk belum." ucap Rafly
"belum .." jawab mereka berdua
"aku punya cerita nih." ucap Rafly
"cerita apaan jangan bilang cerita hantu." ucap Sintia
"bukan tentu saja bukan. dulu, sebelum ini menjadi bukit. tempat ini adalah tempat para manusia masa jaman dulu. dulunya ini adalah gua." ucap Rafly
"kalau gua ya pasti tetep jadi gua dong sampai sekarang iya gak?" tanya ku sambil ngetik
"iya kamu benar, tapi masalahnya gua itu hancur karena efek kondisi alam sehingga arwah - arwah itu mereka gentayangan untuk mencari tempat baru mereka." ucap Rafly
"ah jangan nakutin kita dong ah." ucap Sandra
"dimana gua yang runtuh itu?" tanya ku
"gua nya ada di balik air terjun itu. sebagian orang sih gua itu masih ada tapi sebagian lagi tidak ada." ucap Rafly
"darimana kamu tahu hal itu?"tanya ku
"dari ibuku.." ucapnya
"ouhh..." ucap kami bertiga
"duh jadi merinding gini..." ucap Sandra celingak celinguk
"San, ini sudah malam jangan memandang kemana saja dan jangan berpikir yang enggak - enggak " ucapku sibuk mengetik
"Ti, makan dulu dong." ucap Sintia
"iya nanti aku makan.." ucapku
"sekarang, jangan nanti sini biar aku yang teruskan makan dulu sana..." ucap Sandra mengambil laptop Rafly
"umm tapi..." ucapku belum selesai
"sudahlah kamu makan saja. sudah itu kita tidur." ucap Sintia
Aku melihat Rafly sudah makan duluan. aku duduk berhadapan dengannya. dia memulai perbincangan dengan ku...
"Tian.."
"apa?" tanya ku
"umm... Maaf aku bilang ini, apa kamu kerja sambilan?" tanya Rafly
"hah? eng...enggak." ucapku berbohong
"lihat, ini kamu kan. aku curiga ini kamu jadi aku mengikuti mu setelah pulang kuliah." jelas Rafly
"uh.... kenapa kamu mengikuti aku?" tanya ku
"aku hanya penasaran. sebenarnya, ini bukan pertama kalinya aku bertemu denganmu. aku melihat mu bersih - bersih kafe. dan...kamu sangat menjaga diri sendiri." jelasnya
"menjaga diri sendiri?" tanya ku semakin kebingungan
"iyah, kamu sangat menjaga jarak dengan seorang pria." jelasnya
"uh anu itu yah itu benar aku. tapi berjanjilah jangan memberitahukannya pada dosen yah." pinta ku
"humm tenang saja. aku tidak akan mengatakannya. tapi boleh tanya sesuatu kenapa kerja di saat kuliah?!" tanya nya lagi
"aku hanya ingin dapat tambahan uang hehe. sudahlah jangan membahas tentang ku. waduh sudah jam 11. hey kalian sudah lah nanti saja lanjut pagi ayo tidur."
"oke.."
kita pun pergi ke tenda masing dan tidur.
Disisi lain...
"Tuan kita sudah sampai." Ucap pengawalnya.
"baik. Tunggu disini. aku akan pergi mencarinya. " Ucap Fadhil.
Pak Fadhil menyusuri jalan untuk menemukanku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments