"Kak Gilang, ini benaran kamu kan.?" kedua belah tangan Cantika memegangi pipi Gilang lembut.
"Iya sayang.!!" balas Gilang membawa Cantika kepelukanya.
"Kok ngak bangunin aku jika sudah pulang," Cantika memonyongkan bibirnya membuat Gilang gemas dan langsung mencium bibir itu.
"Ini kejutan sayang,"
Kedua pasangan suami-istri yang saling merindukan itu, tidak peduli lagi dengan keadaan sekitar mereka, dimana dimeja sarapan telah menunggu kedua orangtuaku dan kakaknya, serta Catania keponakan kecilnya.
"Ma aunty masih lama ya.? Catania udah lapar ni.?" ucap gadis kecil itu.
"Ma, kayaknya kita sarapan duluan saja, mungkin mereka ketiduran. karena semalam Gilang pulang sudah agak larut." ucap Larasati.
"Apa, Gilang sudah pulang ?. pantas saja mereka belum keluar juga." Zein ikut ngomong dengan exprsesi sedikit lebay.
"Biasa aja dong pa.? celetuk Larasati.
"Syukurlah jika masalah yang menimpa perusahaan Gilang telah selesai, kasian Cantika beberapa hari ini terus uring-uringan." ucap Mama.
Mereka semua tertawa, dan melanjutkan sarapannya, karena percuma menunggu pasangan itu. karena mereka yakin, keduanya pasti kikkuk- kikkuk melepaskan kerinduannya.
Dikamar, Cantika tidak merasa canggung seperti dulu lagi. dia bahkan lebih agresif membalas cumbuan Gilang. meskipun kondisi perutnya yang sudah semakin membesar. namun semua itu tidak membuat semangat dan gairah Cantika menurun. bahkan semakin meningkat.
Gilang semakin bersemangat, setiap mendengar desahan demi desahan yang keluar dari mulut sang istri. hingga dia juga tidak tahan lagi untuk bermain-main lebih lama lagi. dan langsung menuju inti dari permainan panas mereka.
Hingga membuat keduanya kelelahan dan ambruk , mereka merebahkan tubuh saling berpelukan. dengan senyuman lepas dan bahagia tersungging dibir keduanya.
"Sayang, aku bahagia sekali memilikimu. meskipun hubungan kita diawali dengan sikap burukku." bisik Gilang.
Cantika hanya bisa mengguk mendengar perkataan Gilang, sambil mengatur kembali pernafasan nya. karena dia merasa seperti habis lari maraton. yang saling berpacu.
Ditempat lain, Dion yang semalam menginap dikamar hotel. bangun kesiangan juga. hal pertama yang dilakukan Dion menatap layar ponselnya. berharap akan mendapatkan kabar dari orang-orang suruhan nya mengenai perkembangan pencarian Naura.
Namun harapan Dion, tidak membuah kan hasil lagi. hingga dia meremas-remas kepalanya frustasi dan mengusap kasar wajahnya.
"Kenapa pertemuanku dengan gadis itu membuat ku gila seperti ini, bayangan wajahnya terus mengikuti ku, desahan dan sentuhan tangan Naura masih begitu terasa. aku bahkan sangat merindukan nya sekarang. tanpa memiliki foto atau pun benda gadis itu, yang aku miliki untuk mengobati rasa rindu yang sudah mulai bersarang di relung terdalam hatiku." Dion memegang dadanya yang seakan tersa perih dengan perasaan rindunya. bahkan gairah Dion muncul setiap membayangkan percintaan panjang mereka malam itu.
Dion tidak tahan, tanpa sadar tangan memegangi pusaka yang dimiliki nya, mengelus dan memanjakannya. sambil membayangkan wajah dan sentuhan Naura.
"Naura sayang kembalilah..." jeritan hati Dion, seiring pelepasan nya.
Dion merasa sedikit lega jika telah melakukan hal itu, sambil berjalan menuju kamar mandi. Dion ingin berendam dalam bactub.dengan air yang sedikit hangat untuk mengembalikan lagi tenaga dan kebugaran nya.
Dion memejamkan matanya, mencoba memberikan ketenangan pada pikirannya. tapi Naura kembali dengan senyum terindah nya.
"Mas Dion ku, bangun...!!!"
Dion kembali tersadar, dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan kamar mandi itu.
"Aaaagghhh, dimana-mana aku seperti melihat mu Naura.!
Dion akirnya menyudahi mandinya, dan pergi meninggalkan lokasi tempat penginapan nya. dia ingin jalan-jalan dikota Besar itu.berharap dengan demikian dia bisa melupakan sedikit banyak masalah nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Meylin
masih bingung mau alur nya ko di Skip cerita dion naura nya tau udah lewat
2021-12-05
0