Hubungan antara Salma dan Burhan kini baik baik saja. Mereka semakin terlihat bahagia. Bagi mereka kebahagiaanlah yang menjadi pondasi paling kuat di hubungan mereka. Saling percaya sudah menjadi komitmen mereka.
Hingga suatu hari, orang tua Burhan mengetahui bahwa hubungan anaknya dengan salma kembali baik baik saja, orang tua merencanakan sesuatu untuk memisahkan mereka berdua. orang tua akan menjodohkan Vania dengan Burhan. Karena mereka sangat tidak menyukai Salma. Menurut mereka Vanialah wanita yang pantas untuk anak semata wayangnya itu.
meski Burhan bersikeras menolaknya, orang tuanya tetap tidak mau tau. Burhan harus tetap menikah dengan Vania. Orang tua Burhan sering mengundang Vania datang ke rumah untuk makan bersama. Mereka tetap gigih mendekatkan Vania dan Burhan. Sering kali Burhan diminta orang tuanya untuk menemani Vania jalan jalan.
Vania tak menolak perjodohan itu, karna memang Vania menyukai Burhan sejak bertemu dengannya. Menurut Vania, selain tampan, Burhan adalah laki laki yang pengertian dan setia.
"Kenapa kamu tak menolak saja perjodohan ini?" Tanya Burhan penasaran
Vania hanya tersenyum.
"harusnya kamu tolak saja." suruh Burhan
"Kenapa aku harus menolak? aku menyukaimu." terang Vania
"Aku sudah punya wanita yang sangat aku cintai. aku tak akan meninggalkannya apapun yang terjadi." jelas Burhan
"Semakin aku tau alasanmu justru membuatku yakin kalau aku menyukaimu. kenapa? Karna aku sekarang tau kalau kamu laki laki yang setia. aku semakin tak ingin menolak perjodohan ini." kata Vania
"Aku tak akan pernah menikah sama kamu." kata Burhan
"Kalau kamu mau menolak, bilang sama orang tua kamu. jangan menghasutku. hasutanmu tak akan merubah keputusanku." kata Vania
Mendengar ucapan Vania membuat Burhan tak nyaman. Dia langsung mengajak Vania pulang dengan alasan capek mau istirahat. Sesampainya di rumah Burhan pamit ke kamar untuk istirahat. Ibunya menolak tapi dia tak may mendengarkannya.
keesokan harinya waktu sarapan, Ayah Burhan membicarakan perjodohan itu lagi. Burhan muak tapi dia tetap diam tak mengatakan apapun. Ayahnya merencanakan kapan waktu yang tepat untuk melamar Vania. Karna itu permintaan Vania kemarin sebelum pulang. Ternyata Vania meminta Orang tua Burhan untuk cepat cepat melamarnya. Burhan hanya diam, lalu pergi meninggalkan orang tuanya. Dia tak ingin membicarakan perjodohannya. Karena dia tak mau dijodohkan dengan siapapun.
"Burhan, dimana sopan santunmu? sejak kapan kamu mulai tidak menghormati orang tua?" teriak ayah Burhan
"sejak kapan papa mulai berbicara ketika makan?" Burhan balik bertanya kepada ayahnya
"jangan kurang ajar kamu." ayah Burhan mulai marah
"Aku tidak akan kurang ajar kalau papa tidak memulainya." jawab Burhan santai
"duduk kamu, papa mau bicara?" suruh ayahnya
" tentang apa? perjodohan? maaf pa, Burhan gak punya waktu buat bicara tentang perjodohan" tegas Burhan
"mau tak mau kamu harus setuju." paksa ayahnya
"Maaf pa.. aku bukan anak kecil lagi. jadi aku sudah bisa nentuin mana yang terbaik buat aku". terang Burhan
"apa yang kamu harapkan dari dia?" tanya ayahnya makin murka
"banyak yang aku harapkan dari dia pa. karena aku tak akan baik baik saja tanpanya. ya udah pa, Burhan berangkat dulu. sudah telat. Assalamu'alaikum." kata Burhan
Burhan tetap menolak perjodohan itu, meski orang tuanya gigih untuk menjodohkannya dengan Vania, anak dari teman ayahnya. Burhan tetap mempertahankan Salma. Karena Salma orang yang Burhan cintai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
next
2020-11-07
0